Anda di halaman 1dari 10

Hubungan

Kebudayaan
dan Pendidikan
Apa itu Pendidikan ?

Pendidikan dalam pengertian ini dapat dikatakan


sebagai proses pemeradaban, pemberbudayaan, dan
pendewasaan manusia. Sistem pendidikan merupakan
pilar penting dalam menyangga kehidupan sosial
masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan merupakan
medium transformasi nilai-nilai budaya, penguatan
ikatan-ikatan sosial antar-warga masyarakat, dan
pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengukuhkan
peradaban umat manusia.
Kedudukan dan Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan secara fundamental merupakan upaya manusia dalam
mengubah, menentukan dan membentuk hidup manusia menjadi lebih baik.
Adapun pendidikan dapat dikatakan sebagai proses untuk meningkatkan,
mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap tingkah laku manusia.
(Basiuddin & Siswanto, 2010). Namun dalam pengertian yang lain konsep
pendidikan menurut pendapat Supratiknya tidak dapat dilepaskan dengan
fungsinya sebagai usaha dan proses dari Hominisasi dan Humanisasi.

Hominisasi adalah kesadaran bahwa manusia tidak hanya dipandang sebagai


mahluk biologis, manusia yang hanya mempunyai fungsinya dalam
berkembang biak, makan dan minum. Lebih dari itu, Manusia adalah subjek
yang mengerti dirinya, mengambil sikap dan menentukan dirinya melalui
proses berfikir.

Humanisasi pada pengertian ini adalah proses manusia melalui akal budinya
mentransformasikan alam menjadi alam manusiawi atau kebudayaan. Secara
sederhana merupakan proses manusia untuk menjalankan kehidupan sebagai
manusia dan membudayakan diri.
Kebudayaan Merupakan suatu
keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, kesusilaan,
hukum, adat dan istiadat serta
kebiasaan lain yang dipelajari
manusia sebagai anggota
masyarakat. (Taylor)
Bentuk Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat

Proses Ide Berkaitan dengan Hasil Karya


masyarakat Manusia
Pendidikan dalam konteks
kebudayaan
Proses belajar dalam konteks kebudayaan bukan hanya
dalam bentuk internalisasi dari sistem “pengetahuan”
yang diperoleh manusia melalui pewarisan atau transmisi
dalam keluarga, lewat sistem pendidikan formal di
sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya,
melainkan juga diperoleh melalui proses belajar dari
berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosialnya.
Melalui pewarisan kebudayaan dan internalisasi pada
setiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi
kebudayaan, berinteraksi dengan nilai-nilai masyarakat
setempat dan memelihara hubungan timbal balik yang
menentukan proses-proses perubahan tatanan sosio-kultur
masyarakat dalam rangka mengembangkan kemajuan
peradabannya.
Fungsi Pendidikan Bagi Kebudayaan

01 02 03

Sosialisasi Kebudayaan Interaksi Kebudayaan Pewarisan kebudayaan

Kebudayaan dilestarikan Pendidikan sebagai medium Melalui pendidikan diwariskan


melalui sosialisasi oleh dalam menginternalisasikan nilai- dalam upayanya untuk ketahanan
nilai kebudayaan budaya
masyarakat
Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan
Sekolah
• Manusia sebagai Sosial Animal. Dalam pengertian ini mempunyai kecenderungan
untuk berinteraksi dengan sesama manusia.
• Terdapat pengelompokan dalam sistem sosial di masyarakat. Yang merujuk pada
pendapat Durkheim, pembagian ini diidentifikasi sebagai kelompok primer dan
sekunder
• Kelompok primer dalam kaitannya dengan masyarakat merupakan lingkup sosial yang
paling fundamental, mempelajari kebiasaan masyarakat secara umum, mengenai
bahasa, nilai dan norma, pola interaksi yang bersifat intim dan menunjukkan tingkat
kerja sama yang tinggi (Gemeinschaft)
• Kelompok sekunder dibentuk berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu,
hal ini merujuk pada lingkungan sosial yang lebih kompleks dan terstruktur.
(Gesellschaft)
• Masyarakat sebagai sistem, mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. Diantaranya :
informasi, energi, materi, produksi, dll.
• Pendidikan merupakan komponen dasar yang saling berkaitan secara fungsional untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui kebudayaan sekolah dan sistem pendidikan
mengembangkan pola kelakuan tertentu yang diharapkan oleh masyarakat.
Problematika Pendidikan dalam Pusaran Neoliberalisme
• Tantangan yang harus dihadapi oleh pendidikan kontemporer adalah berkaitan
dengan dimensi globalisasi yang diikuti dengan berkembangnya ideologi dan sistem
ekonomi-politik neoliberal praktis yang ada di hampir semua negara.
• Neoliberalisme merupakan strategi dan serangkaian teori ekonomi dalam
mempengaruhi kebijakan di berbagai sektor kehidupan. Umumnya menyangkut
tentang pengaturan modal dan peran negara, yang berpegang pada prinsip freedom
atau paham kebebasan yang mencoba membatasi intevensi negara dan memperluas
kebebasan individu.
• Neoliberalisme dan bisnis pendidikan. Melalui “edu-business” oleh para pelaku kapital
dalam dunia pendidikan, mencoba memproduksi dan mereproduksi angkatan kerja
sebagai konsumen yang cocok dalam kepentingan akumulasi modal.
• Pendidikan dipandang sebagai arena untuk menghasilkan profit atau keuntungan.
Pelaku bisnis mengeruk keuntungan dengan menjual jasa pendidikan.
Model Reproduksi Budaya
Beragam respon yang ditunjukkan oleh sekolah ditengah dunia pendidikan dalam
upayanya menghadapi ideologi neoliberalisme, salah satunya adalah melihat dari
perspektif teori reproduksi budaya oleh Pierre Bordieu.

Pertama sekolah secara tidak langsung dipengaruhi oleh institusi ekonomi-politik yang
berkuasa, dalam pengertian ini sekolah diletakkan sebagai intitusi simbolik yang
mereproduksi hubungan berbagai kekuasaan yang ada.

Kedua bangunan material dan ideologis yang menjadi pembagian kelas di masyarakat
dimediasikan melalui kekerasan simbolik

Ketiga meneguhkan budaya kelas yang cenderung meminggirkan budaya lain melalui
apa yang disebut sebagai cultural-capital.

Keempat kurikulum selalu bersifat politis dan ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai