Anda di halaman 1dari 33

INVESTASI DALAM SEKURITAS

Pengampu

RETNO SUSANTI, SE, MM


FAKULTAS EKONOMI UNISRI
SURAKARTA
ALASAN PERUSAHAAN
MELAKUKAN INVESTASI
Perusahaan memiliki kelebihan kas yang
tidak segera digunakan

Untuk memperoleh pendapatan dari investasi

Alasan strategis, misalnya agar mempunyai


pengaruh pada perusahaan lain
KLASIFIKASI INVESTASI
DIPERDAGANGKAN (INVESTASI SEMENTARA)
Yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki untuk dijual
kembali dalam waktu dekat

TERSEDIA UNTUK DIJUAL


Yaitu sekuritas yang dibeli dan dimilikidengan maksud
untuk dijual kembali pada suatu waktu di masa datang
(waktunya belum ditentukan)

DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO


Yaitu sekuritas utang (obligasi yang dibeli dengan
maksud untuk dimiliki hingga jatuh tempo
INVESTASI DALAM OBLIGASI
OBLIGASI DIMILIKI UNTUK DIPERDAGANGKAN
 PEMBELIAN OBLIGASI

Misalkan pada tanggal 1 Oktober 2011 PT. Merapi


membeli 10 lembar obligasi PT Merbabu yang
bernilai nominal Rp. 1.000.000 per lembar, bunga
12%, tanggal bunga 1 Februari dan 1 Agustus.
Obligasi dibeli dengan Kurs 99, ditambah bunga
berjalan 2 bulan, biaya komisi perantara dan pajak
Rp.150.000
Penghitungan…
Harga Kurs Obligasi 99% x Rp.10.000.000 = Rp. 9.900.000
Biaya Komisi dan Pajak = Rp. 150.000
 Biaya Perolehan Obligasi Rp. 10.050.000
Bunga berjalan Rp. 10 jt x 12% x 2/12 = Rp. 200.000
Jumlah yang harus dibayar = Rp. 10.250.000

JURNAL UTK MENCATAT PEMBELIAN OBLIGASI pada


tanggal 1 Oktober 2011
Investasi-Obligasi Rp. 10.500.000
Piutang Bunga Obligasi Rp. 200.000
 Kas Rp. 10.250.000
PENCATATAN PIUTANG BUNGA DAN
PENDAPATAN BUNGA
31 Desember 2011
Piutang Bunga (Rp.10 jt x 12% x 3/12) Rp. 300.000
Pendapatan Bunga Rp. 300.000

PENCATATAN PENERIMAAN BUNGA


1 Februari 2012
Kas Rp. 600.000
Piutang Bunga Rp. 200.000
Piutang bunga Rp. 300.000
Pendapatan Bunga (Rp. 10 jt x 12%x 1/12)Rp. 100.000
PENERIMAAN BUNGA 1 AGUSTUS 2012
Kas Rp. 600.000
 Pendapatan Bunga Rp. 600.000
PENJUALAN INVESTASI OBLIGASI
Misalkan PT Merapi menjual obligasi PT Merbabu
pada tanggal 2 Agustus 2012 dengan Kurs 103, dan
komisi perantara Rp. 70.000

Penghitungan :
Harga Kurs Obligasi (Rp.10 jt x 103%) = Rp. 10.300.000
Komisi perantara = Rp. 70.000
Hasil Penjualan bersih = Rp. 10.230.000
Harga Perolehan Obligasi = Rp. 10.050.000
Laba Penjualan Obligasi = Rp. 180.000
Jurnal Penjualan Obligasi
2 Agustus 2012
Kas Rp. 10.230.000
 Investasi Obligasi Rp. 10.050.000
 Laba Penjualan Investasi Obligasi Rp. 180.000

KETERANGAN :
Laba penjualan Obligasi dan Pendapatan Bunga
dilaporkan dalam Laporan laba-Rugi
OBLIGASI DIMILIKI HINGGA JATUH
TEMPO
PEMBELIAN OBLIGASI
Misalkan pada 1 Juni 2011 PT Merapi membeli 100 lembar obligasi
PT Lawu yang bernilai nominal Rp. 1.000.000 per lembar dengan
kurs 97 ditambah bunga berjalan. Komisi perantara sebesar
Rp.800.000. Tingkat bunga obligasi 9%, tanggal bunga 30 Juni dan
31 Desember. Tanggal jatuh obligasi adalah 31 Desember 2015
Penghitungan :
Harga Kurs Obligasi (97%x100.000.000) = Rp. 97.000.000
Komisi perantara = Rp. 800.000
Harga Perolehan Obligasi = Rp. 97.800.000
Bunga berjalan (100 jt x 9% x 5/12) = Rp. 3.750.000
Jumlah yang harus dibayar = Rp.101.550.000
Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi 1 Juni 2011
Investasi-Obligasi Rp. 97.800.000
Piutang Bunga Rp. 3.750.000
Kas Rp. 101.550.000

KETERANGAN :
Meskipun harga perolehan obligasi lebih rendah dari nilai
nominal obligasi, perusahaan (investor) tidak
menggunakan akun diskonto. (Premi atau diskonto sdh
tercakup dalam akun investasi Obligasi)
Penerimaan Bunga Obligasi 30 Juni 2011
Karena Obligasi dibeli/dimiliki sampai dengan tanggal jatuh
tempo, maka pada saat penerimaan bunga obligasi PT Merapi juga
mendepet akun investasi obligasi untuk mengamortisasi diskonto.

Penghitungan :

Jumlah diskonto = Rp. 100 jt – Rp. 97jt = Rp. 2.200.000


Jk waktu obligasi (1 Juni 2011 s.d 31 Des 2015) = 55 bulan
Amortisasi per bulan = Rp. 2.200.000 : 55 = Rp. 40.000
Jurnal 30 Juni 2011 (penerimaan bunga obligasi) :
Kas Rp. 4.500.000
Piutang Bunga Obligasi Rp. 3.750.000
Pendapatan Bunga Rp. 750.000

Jurnal 30 Juni 2011 (amortisasi diskonto):


Investasi Obligasi Rp. 40.000
Pendapatan Bunga Rp. 40.000

Bila digabung:
Kas Rp. 4.500.000
Investasi ObligasiRp. 40.000
Piutang Bunga Obligasi Rp. 3.750.000
Pendapatan Bunga Rp. 790.000
Jurnal 31 Desember 2011 :
Kas Rp. 4.500.000
Investasi Obligasi Rp. 240.000
Pendapatan Bunga Rp. 4.740.000

1 97,800,000 40,000 97,840,000


2 97,840,000 240,000 98,080,000
3 98,080,000 240,000 98,320,000
4 98,320,000 240,000 98,560,000
5 98,560,000 240,000 98,800,000
6 98,800,000 240,000 99,040,000
7 99,040,000 240,000 99,280,000
8 99,280,000 240,000 99,520,000
9 99,520,000 240,000 99,760,000
10 99,760,000 240,000 100,000,000
PENERIMAAN PELUNASAN
OBLIGASI PADA TANGGAL JATUH
Jurnal 31 Desember 2015
Kas Rp. 100.000.000
Investasi Obligasi Rp. 100.000.000
PEMBELIAN OBLIGASI DGN PREMI
Contoh : Misal pada tanggal 1 Juni 2011 PT Merapi
membeli 200 lembar obligasi PT Semeru yang bernilai nominal
Rp. 1.000.000 per lembar denan kurs 102 ditambah bunga
berjalan. Komisi perantara Rp. 1.160.000. Tingkat bunga
obligasi 15% dengan tanggal 30 Juni dan 31 Desember.
Tanggal jatuh obligasi 31 Desember 2014.
Penghitungan :
Harga Kurs Obligasi (Rp.200 jt x102%) = Rp.204.000.000
Komisi perantara = Rp. 1.160.000
Biaya Perolehan Obligasi = Rp.205.160.000
Bunga Berjalan (200 jt x 15% x 5/12) = Rp. 12.500.000
Jumlah yang harus dibayar = Rp. 217.660.000
Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi 1 Juni 2011
Investasi-Obligasi Rp. 205.160.000
Piutang Bunga Rp. 12.500.000
Kas Rp. 217.660.000

Amortisasi premi :
Premi Obligasi : 205.160.000 – 200.000.000 = 5.160.000
Jk waktu obligasi (1 Juni 2011 s.d 31 Des 2014) = 43 bulan
Amortisasi per bulan = Rp. 5.160.000 : 43 = Rp.120.000
Jurnal 30 Juni 2011 (penerimaan bunga obligasi) :
Kas Rp. 15.000.000
Piutang Bunga Obligasi Rp. 12.500.000
Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 2.500.000

Jurnal 30 Juni 2011 (amortisasi premi):


Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 120.000
Investasi Obligasi Rp. 120.000

Bila digabung:
Kas Rp. 15.000.000
Investasi ObligasiRp. 120.000
Piutang Bunga Obligasi Rp. 12.500.000
Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 2.380.000
1 205,160,000 120,000 205,040,000

2 205,040,000 720,000 204,320,000

3 204,320,000 720,000 203,600,000

4 203,600,000 720,000 202,880,000

5 202,880,000 720,000 202,160,000

6 202,160,000 720,000 201,440,000

7 201,440,000 720,000 200,720,000

8 200,720,000 720,000 200,000,000


OBLIGASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL
PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL
JATUH
Misal pada tanggal 1 Juni 2011 PT Merapi membeli
200 lembar obligasi PT Semeru yang bernilai nominal
Rp. 1.000.000 per lembar denan kurs 102 ditambah
bunga berjalan. Komisi perantara Rp. 1.160.000.
Tingkat bunga obligasi 15% dengan tanggal 30 Juni
dan 31 Desember. Tanggal jatuh obligasi 31 Desember
2014. Misal pada tanggal 1 Oktober 2013, PT Merapi
menjual Obligasi PT Semeru dengan harga Rp.
203.000.000, ditambah bunga berjalan selama 3
bulan.
Penghitungan bunga berjalan 3 bulan (30 juni-1 Okt)
200 jt x 15% x 3/12 = Rp. 7.500.000

Penghitungan amortisasi premi 3 bulan (30 juni-1 Okt)


3 x Rp.120.000 = Rp. 360.000

Jurnal 1 Oktober 2013 (amortisasi premi):


Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 360.000
Investasi Obligasi Rp. 360.000
Nilai Buku Obligasi pada 1 Oktober 2013
Harga perolehan obligasi 1 Juni 2011 = Rp. 205.160.000
Amortisasi premi (1 Juni 2011-1 Oktober 2013)
25 bulan x Rp.120.000 = Rp. 3.000.000
Nilai buku Obligasi s.d tgl bunga = Rp. 202.160.000
Amortisasi tanggal 1 Oktober 2013 = Rp. 360.000
Nilai Buku Obligasi per 1 Okt 2013 = Rp.201.800.000

Menghitung Laba/Rugi Penjualan Obligasi


Harga Jual Obligasi = Rp. 203.000.000
Nilai buku obligasi pd tgl penjualan = Rp. 201.800.000
Laba Penjualan Obligasi = Rp. 1.200.000
Jurnal 1 Oktober 2013 (Penjualan Obligasi
sebelum tanggal jatuh) :

Kas Rp. 210.500.000


Investasi Obligasi Rp. 201.800.000
Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 7.500.000
Laba Penjualan Obligasi Rp. 1.200.000
INVESTASI DALAM SAHAM
Pemilikan Investor Perkiraan Pedoman Akuntansi
dalam Saham Biasa Pengaruh atas
Perusahaan Investee Investee
Kurang dari 20% Tidak Metoda Biaya
Signifikan Perolehan
20% - 50% Signifikan Metode Ekuitas
Lebih dari 50% Mengendalikan Laporan Keuangan
Konsolidasi
Pemilikan Saham Kurang dari 20%
A. PENCATATAN PEMBELIAN SAHAM (METODE BIAYA
PEROLEHAN)

Misal pada 1 april 2011 PT Merapi membeli 3.000 lembar


saham PT Kerinci yang bernilai nominal Rp. 3.500. per lembar
(Pemilikan 10%). Biaya komisi perantara dan pajak Rp.
250.000
Penghitungan :
Harga saham ( 3.000 x Rp.3.5000 ) = Rp. 10.500.000
Biaya Komisi Perantara = Rp. 250.000
Biaya perolehan saham ( 3000 lbr) = Rp. 10.750.000
Jurnal utk mencatat pembelian saham
Investasi Saham Rp. 10.750.000
Kas Rp. 10.750.000

B. PENCATATAN PENERIMAAN DEVIDEN


(METODE BIAYA PEROLEHAN)
Misal pada tanggal 30 Juni 2011 PT Merapi menerima
deviden dari PT Kerinci sebesar Rp. 450.000 (deviden
per lembar saham Rp.150)
Jurnal :
Kas Rp. 450.000
Pendapatan Deviden Rp. 450.000
C. PENCATATAN PENJUALAN SAHAM (METODE BIAYA
PEROLEHAN)

Misal pada tanggal 15 September 2011 PT Merapi menjual


seluruh saham PT Kerinci dengan harga Rp.4.000 per lembar
saham, dan membeyar biaya komisi perantara dan pajak Rp.
280.000.
Penghitungan :
Harga jual saham ( 3.000 x Rp.4.000) = Rp. 12.000.000
Biaya Komisi Perantara dan Pajak = Rp. 280.000 –
Hasil Penjualan Saham = Rp. 11.720.000
Biaya Perolehan Saham = Rp. 10.750.000 –
Laba Penjualan Saham = Rp. 970.000
Jurnal 15 September 2011 (Penjualan Saham) :

Kas Rp. 11.700.000


Investasi Saham Rp. 10.750.000
Laba Penjualan Obligasi Rp. 970.000
Pemilikan Saham 20%-50%
A. PENCATATAN PEMBELIAN SAHAM
(METODE EKUITAS)

Misal pada 1 Januari 2011 PT Serayu membeli 30%


saham biasa PT Citarum Seharga Rp. 120.000.000

Jurnal utk mencatat pembelian saham :


Investasi Saham Rp. 120.000.000
Kas Rp. 120.000.000
B. PENCATATAN PENERIMAAN DEVIDEN (METODE
EKUITAS)

Misal pada 2011 PT Citarum melaporkan laba bersih


Rp.100.000.000. Pada 31 Desember 2011 PT Citarum
mengumumkan dan membagi deviden tunai Rp.
40.000.000.

PT Serayu akan mencatat :


1. Pendapatan 30% dari laba = Rp. 30.000.000
2. Pengurangan dalam akun investasi deviden tunai yg
diterima (30% x Rp.40.000.000 = Rp. 12.000.000)
Jurnal utk mencatat pembelian saham (prosentase
laba bersih dianggap sebagai investasi saham):
Investasi Saham Rp. 30.000.000
Pendapatan dr Investasi Saham PT Citarum Rp. 30.000.000

Jurnal utk mencatat penerimaan deviden:


Kas Rp. 12.000.000
Investasi Saham Rp. 12.000.000
(pada metode ekuitas tidak dicatat kredit pendapatan
deviden melainkan investasi saham krn menganggap
bhw penerimaan deviden mengurangi investasi saham)
Pemilikan Saham lebih dari 50%
A. PENCATATAN PEMBELIAN SAHAM (Laporan Keuangan
Konsolidasi)
yaitu laporan keuangan tambahan bagi perusahaan induk.

Misal pada 18 Mei 2011 PT Brantas membeli 5% dari 400.000 lembar


saham PT Kerinci seharga Rp. 6.000 per lembar. Pada tanggal 30 Agustus
PT Kerinci mengumumkan dan membayar deviden sebesar Rp. 75.000.000.
Pada tanggal 31 Desember PT Kerinci melaporkan laba bersih untuk tahun
2011 sebesar Rp.244.000.000.

Jurnal utk mencatat pembelian saham :


Investasi Saham Rp. 120.000.000
Kas Rp. 120.000.000
Jurnal utk mencatat penerimaan deviden:
Kas Rp. 12.000.000
Investasi Saham Rp. 12.000.000

Jurnal utk mencatat penerimaan deviden:


Kas Rp. 3.750.000
Pendapatan deviden Rp. 3.750.000

Anda mungkin juga menyukai