Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
Alberto Pasaribu
KELAS X IPA I
BAHASA INDONESIA
TEKS PUISI
Kompetensi Dasar
3.16
Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang
terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
3.17
Menganalisis unsur pembangun puisi.
4.16
Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari
antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
4.17
Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.
PUISI LAMA DAN BARU
OLEH:
Alberto Pasaribu
KELAS X IPA I
1. FAKTA
Mengejar Mimpi
Karya: Mohammad Sya’roni
Bilamana mentari bangun pagi
Ku telah berlari memulai hari
Mentari tersenyum menyemangati
Diiringi syahdunya merpati bernyanyi
2. Jenis-jenis Puisi :
Jenis-jenis puisi terbagi menjadi dua ada jenis puisi yaitu
puisi lama dan puisi baru.
JENIS PUISI LAMA
Pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir ab-ab.
Pantun dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti pantun lucu, pantun
anak, dan sebagainya.
Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, yang mana tiap baitnya terdiri
dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Biasanya terkandung nasihat
dan amanat.
Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang
serupa. Syair biasanya menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya terkandung
amanat yang ingin disampaikan penyairnya.
Talibun yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc-abc.
JENIS PUISI BARU
Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang
mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk dialog, atau dinyanyikan.
Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan
nada agung dan tema serius. Umumnya ode ditujukan untuk orang tua,
pahlawan dan orang-orang besar.
Epigram yaitu puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup. Epigram
berarti unsur pengajaran, nasihat, membawa ke arah kebenaran untuk
dijadikan pedoman hidup.
Romansa yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Puisi
romansa menimbulkan efek romantisme.
Satire yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik
yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
3. Ciri-ciri Puisi
Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
Puisi bermakna konotatif
Puisi bersifat simetris
Puisi juga lebih menggunakan sajak syair, atau pola
pantun. (puisi lama)
Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra)
Bahasa yang digunakan puisi lebih padat daripada prosa
dan drama.
4. Struktur Puisi
Struktur Fisik Puisi :
Diksi
Tipografi
Majas
Kata Konkret
Imaji atau Citraan
Rima atau Irama
Struktur Batin Puisi :
Tema/ Makna
Nada
Amanat
Perasaan
5. Kebahasaan Puisi
Pemadatan Bahasa : Sebuah puisi bukan hanya sekedar
deretan kata-kata yang tidak berarti, yang disusun menjadi
kalimat dan paragraf. Bahasa puisi adalah bahasa yang
dipadatkan semedikian rupa oleh penulis. Hal itu membuat
kata-kata dalam puisi seakan bernyawa sehingga mampu
menyihir pembaca.
Pemilihan kata khas : Penyair dapat diibaratkan seperti
seseorang koki yang sedang meramu bumbu-bumbu agar dapat
menghasilkan masakan yang lezat. Bagi penyair, bumbu-bumbu
tersebut adalah kata-kata. Oleh karena itu, seorang penyair
harus mencicipi kata-kata yang diramunya, sehingga puisi yang
ditulisnya semakin bermakna. Faktor yang dipertimbangkan
dalam memilih kata untuk puisi adalah sebagai berikut : makna
kias, lambang, persamaan bunyi (rima).
Kata konkret : Saat menulis puisi, ada keinginan penyair
untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau
berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang
membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair,
hal itu dirasakan lebih jelas.
Pengimajian : Penyair juga sering menciptakan
pengimajian atau pencitraan dalam puisinya.
Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-
kata yang dapat memperjelas apa yang ingin
disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa
imajinasi pembaca.
3. PROSEDUR
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang
terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
1. Menentukan suasana puisi :
Pada saat kita mendengarkan puisi kita pasti sering terbawa suasana, misalnya
kita mendengar puisi cinta dan membuat hati kita berbunga-bunga. Nah, itulah
yang disebut dengan suasana, yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi
itu. Dengan kata lain, suasana merupakan akibat psikologis yang ditimbulkan
puisi itu terhadap pembaca.
2. Menemukan tema puisi :
Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Oleh
karena itu, dalam menemukan tema dari suatu puisi kita harus melihat dan
memperhatikan kalimat dan kata-kata yang terkandung dalam puisi tersebut.
3. Menentukan makna puisi :
Untuk menentukan makna puisi kita harus bisa memahami
dan mengerti kata-kata yang ada pada puisi tersebut. Barulah
kita dapat menentukan makna puisi dari kata-kata yang ada
di dalam puisi.
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi.
4. Menganalisis diksi dalam puisi :
Adapun diksi yang muncul dalam puisi dikarenakan adanya makna
kias, lambing, dan persamaan bunyi atau ritma. Semua diksi itu
harus bisa dipahami oleh pembaca.
2. Menjelaskan imaji dalam puisi :
Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan
pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian
sehingga menjadi kata konkret.
3. Mengidentifikasi kata konkret dalam puisi :
Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya
imaji karena dapat ditangkap indra. Dengan kata konkret,
pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau
keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Pengongkretan kata
ini berhubungan erat dengan pengimajian, pelambangan,
dan pengiasan.
4. Menjelaskan rima/ritme dalam puisi :
Rima adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau
kata-kata dalam lirik dan bait. Sementara itu, ritme adalah
pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut
ucapan bunyi. Dengan kata lain, rima adalah salah satu unsur
pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh
rima.
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu
puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan
vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
1. Membackn puisi :
Dalam membaca puisi ada hal-hal yang harus diperhatikan seperti :
Rima atau irama, artinya dalam membaca puisi jangan terlalu cepat ataupun
lambat.
Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus
jelas.
Ekspresi mimi wajah, artinya ekspresi wajah kita harus disa disesuaikan dengan
isi puisi.
Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa,
sehingga tidak mengganggu saat membaca puisi.
2. Musikalisasi puisi :
Pada saat kita berpuisi dan di iringi oleh lagu, itu disebut musikalisasi puisi. Oleh
karena itu pada saat musikalisasi puisi hal yang paling diperhatikan adalah music
yang mengiringi puisi tersebut sudah seirama atau belum, jika sudah seirama
maka para pendengar bisa mengerti dengan jelas makna dari puisi itu.
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.
1. Menulis puisi mengungkapkan perasaan :
Dalam menulis puisi kita harus menggunakan kata-kata yang bisa
memberi makna mendalam tentang puisi yang kita sampaikan. Oleh
sebab itu, dalam menulis puisi harus terinspirasi dari pengalamn atau
kejadian yang pernah kita alami atau orang yang ada di lingkungan kita.
2. Menulisi puisi berdasarkan berita yang dibaca dan didengar :
Dalam menulis puisi kita bisa menuliskan perasaan pribadi kita ataupun
berfokus pada pengungkapan perasaan kita terhadap tema puisi yang
akan kita buat.
4. MANFAAT
Pada umumnya manfaat puisi sering digunakan
sebagai media hiburan, atau untuk menyampaikan
pesan sosial, moral, dan lain-lain kepada khalayak.
Namun puisi juga bisa digunakan untuk sindiran
tentang orang lain ataupun suatu lemabaga.
5. SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Bacalah puisi berikut.
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar lawan banyak seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati
(Karya: Chairil Anwar)
Jawaban : D
2. Cermatilah puisi berikut.
Jaring-Jaring
Kali ini
Nelayan menebar jaring di laut
Menangkap ikan
Kali ini
Tuhan menebar jaring maut
Menangkap insan
(Karya: Piek Ardijanto)
Jawaban : E
3. Perhatikan penggalan puisi berikut :
Jika hari rembang petang
tidak berarti permainan akan selesai
dan boleh ditinggalkan gelanggang
hanya peran berpusar dari pemain di dalam
menjadi penonton di luar
Jawaban : C
Bacalah puisi di bawah ini untuk menjawab soal nomor 4-5.
Alamku Ini
Awan bergerak
seiring waktuku yang kerontang
angin berdiri menepi
sejenak beri kesejukan
kuda berlari terkikik
tinggal jejak kaki
di antara rumputan misteri
alamku ini memang begini
dapat dipastikan
perubahan yang terhenti
4. Makna kias kerontang pada bait puisi tersebut adalah ....
A. penyesalan
B. kesunyian
C. keputus-asaan
D. penderitaan
E. Kekecewaan
Jawaban : E
Jawaban : C
Soal uraian :
1. Bacalah puisi berikut.
Perpisahan
Akhirnya peluit pun dibunyikan
Buat penghabisan kali kugenggam jarimu
Lewat celah kaca jendela
Lalu perlahan-lahan jarak antarkita
Mengembang jua
Dan tinggallah rel-rel, peron, dan lampu
Yang menggigil diangin senja