Sumber
Ekonomi,
isi hukum
hukum
dapat d itinjau
faktor-faktor
Sumber hukum
hukumsejarah,
yang
material
Material adalah
dari sudut:
yang menentukan
material
Material
berlaku, adalah
atau
Sumber Hukum Material
dapat d itinjau
faktor-faktor
faktor-faktor
dari sudut:
yang menetukan
yang menentukan
sosiologi,
Ekonomi,
isi hukum filsafat
sejarah,
yang d an
berlaku, atau
kaidah isi hukum.
lain-lain
faktor-faktor yang menetukan
sosiologi, filsafat d an
kaidah isi hukum.
lain-lain
Cont
Cont
ohny
ohny
a:
a:
--
Ahli
Ahli
ekon
ekon
omi
omi
akan
akan
meng
meng
atak
atak
an,
an,
bahw
bahw
a
a
kebu
kebu
tuha
tuha
n-
n-
kebu
kebu
tuha
tuha
n
n
ekon
ekon
omi
omi
masy
masy
arak
arak
at
at
itula
itula
h
h
yang
yang
meny
meny
ebab
ebab
kan
kan
timb
timb
ulny
ulny
a
a
huku
huku
m
m
--
Seor
Seor
ang
ang
ahli
ahli
kema
kema
syara
syara
kata
kata
n
n
(sosi
(sosi
ologi)
ologi)
akan
akan
meng
meng
atak
atak
an
an
bahw
bahw
a
a yg
yg
menj
menj
adi
adi
sum
sum
ber
ber
huku
huku
m
m
ialah
ialah
peris
peris
tiwa-
tiwa-
peris
peris
tiwa
tiwa
yg
yg
terja
terja
di
di
dala
dala
m
m
masy
masy
arak
arak
at.
at.
Sumber Hukum
Formal
Antara lain:
a. Undang-Undang (statute)
b. Kebiasaan (costum)
c. Keputusan-keputusan hakim
(jurisprudentie)
d. Traktat (treaty)
e. Pendapat Sarjana Hukum (doktrin)
Undang-Undang (statute)
Adalah suatu peraturan
negara yg mempunyai
kekuatan hukum yg Yaitu setiap keputusan
mengikat diadakan dan Pemerintah yg
dipeliharaoleh penguasa merupakan UU karena
negara. cara pembuatannya
Contohnya:
UU dalam arti Dibuat oleh pemerintah
Formal dan parlemen.
Yaitu Setiap
keputusan
UU dalam arti Pemerintah yang
material menurut isinya
mengikat langsung
setiap penduduk
Syarat-syarat berlakunya suatu UU:
a. Secara Yuridis :
apabila penentuannya didasarkan pada kaidah yg lebih
tinggi tingkatnnya.
b. Secara sosiologis :
berlakunya kaidah hukum didasarkan adanya
“pengakuan” atau diterima dan diakui dengan sendirinya
oleh masyarakat.
c. Secara filosofis :
sesuai dengan cita-cita hukum (reshts idea) sebagai
nilai positif tertinggi.
Berakhirnya Undang-Undang:
Yurisprudensi sebagai
hukum formal adalah keputusan Sebagi dasar
pengadilan yang telah mempunyai bahwa Hakim wajib
kekuatan hukum tetap yg diikuti menciptakan
dan dipergunakan oleh hakim hukum sendiri
berikutnya sebagai dasar hukum manakala perkara
yg dihadapinya
untuk memutus perkara yg serupa
tidak ada dalam
atau sama. peraturan PerUUan
Pasal 22 AB (Algemene
bepalingen van wetgeving voor
Indonesia / ketentuan-ketentuan
umum tentang peraturan perundang-
undangan untuk Indonesia), dan
Pasal 10 UU No. 48 tahun 2009
(UUKK)
Ada 2 jenis Yurisprudensi :
1. Yurisprudensi tetap
yaitu putusan hakim yang terjadi karena rangkaian
putusan yang serupa atau sama, dan dijadikan dasar
bagi pengadilan untuk memutuskan suatu perkara.
1. Asas Precedent
artinya hakim terikat dan tidak boleh
menyimpang dari putusan-putusan
hakim terdahulu atau hakim yang lebih
tinggi atau yang derajat tingkatannya
dalam perkara yang serupa. (the binding
force of presedent).
2. Asas bebas
artinya hakim tidak terikat pada
putusan-putusan hakim yang lebih
tinggi maupun yang sederajat
tingkatannya.
TRAKTAT (Treaty) / Perjanjian Internasional
Judicial review
(Pengujian terhadap
Rechtvinding peraturan perUUan yang
(menggali atau berlaku apabila isinya
menemukan bertentangan dengan
rasa keadilan, kesadaran
hukum)
hukum masyarakat dan
Peraturan yg lebih tinggi
tingkatannya
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH