Anda di halaman 1dari 15

K B L I 2009

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia


STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI

 KBLI merupakan klasifikasi baku mengenai


kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia,
dimaksudkan untuk mengelompokan kegiatan
ekonomi agar dapat dilakukan penyeragaman
dalam melakukan kegiatan pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data masing-masing
kegiatan ekonomi.
 KBLI 2000 merupakan penyempurnaan KLUI yang
sudah diterbitkan sebanyak 3 kali, yaitu KLUI 1977,
1983 dan 1990, yang disusun berdasarkan
“International Standar Industrial Classification of All
Economic Activities” (ISIC) revisi 2 tahun 1968.
 Versi berikutnya adalah KBLI 2005 yang disusun
berdasarkan (ISIC) Revisi 3 Tahun 1990.
 Berdasarkan pengalaman penggunaannya,
ditemukan beberapa kegiatan ekonomi yang
belum dicakup dan adanya kekurang sesuaian
dalam mengklasifikasikan beberapa kegiatan
ekonomi, sehingga dilakukanlah penyempurnaan
KBLI 2005 menjadi KBLI 2009.
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI

KBLI 2009 menggunakan kode angka sebanyak 5 digit dan


1 digit berupa alpabet yang disebut kategori namun kode
alpabet ini tidak termasuk dalam kode KBLI.

1. Kategori
• Menunjukkan garis pokok penggolongan kegiatan
ekonomi (18 kategori), diberi kode 1 digit alfabet
dengan kode dari huruf A sampai Q, sedangkan kode
X merupakan kegiatan yang belum jelas batasannya.
Misalnya :
 Kategori C : Industri Pengolahan/Manufaktur
 Kategori G : Perdagangan Besar dan Eceran
DEFINISI LAPANGAN USAHA
Kategori C : Industri Pengolahan
Kegiatan pengubahan bahan dasar (bahan mentah) menjadi
barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara
mekanis, kimiawi, dengan mesin ataupun dengan tangan
(termasuk jasa industri yang menerima upah maklon).

Kategori G : Perdagangan Besar dan Eceran


Kegiatan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang
baru/bekas, yang meliputi : penjualan mobil dan sepeda motor,
penjualan eceran bahan bakar kendaraan, perdagangan besar
dalam negeri, perdagangan eceran, perdagangan ekspor dan
perdagangan impor.
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI

2. Golongan Pokok
• Merupakan uraian lebih lanjut dari “Kategori”
• Setiap kategori diuraikan menjadi 1 atau beberapa
golongan pokok (sebanyak-banyaknya 5 golongan
pokok, kecuali industri pengolahan) menurut sifat
masing-masing golongan pokok.
• Setiap golongan pokok diberi kode 2 digit angka,
misalnya kode 10 : Industri Makanan
11 : Industri Minuman.
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI
3. Golongan
• Merupakan uraian lebih lanjut dari Golongan Pokok
• Kode Golongan terdiri 3 digit angka.
• Dua digit pertama menunjukkan Golongan Pokok
yang berkaitan
• Satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan
ekonomi dari setiap golongan bersangkutan
• Setiap Golongan Pokok dapat diuraikan maksimal 9
golongan
Kode 102 : Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan
dan Biota Air
Kode 103 : Industri pengolahan dan pengawetan buah-
buahan dan sayuran
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI
4. Sub Golongan
• Merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan ekonomi
yang tercakup dalam suatu golongan.
• Kode Sub Golongan terdiri 4 digit angka.
• Tiga digit angka pertama menunjukkan golongan yang
berkaitan
• Satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan
ekonomi dari sub golongan bersangkutan
• Setiap golongan dapat diuraikan lebih lanjut maksimal
9 sub golongan
Kode 1021 : Industri pengolahan dan pengawetan
ikan dan produk ikan
Kode 1033 : Industri pengolahan sari buah dan
sayuran .
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI
5. Kelompok
Dimaksudkan untuk memilah lebih lanjut kegiatan yang
dicakup dalam Sub Golongan menjadi beberapa kegiatan
yang lebih homogen
10211 : Industri Penggaraman/Pengeringan Ikan
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan ikan asin dan
sejenisnya.

10330 : Industri pengolahan sari buah dan sayuran


Kelompok ini mencakup usaha pembuatan sirop,
pengawetan sayuran dan sejenisnya.
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN
KODE KBLI

10211
GOLONGAN KELOMPOK
POKOK Industri
Industri Makanan SUB GOLONGAN Penggaraman/
GOLONGAN Industri pengolahan dan Pengeringan Ikan
Industri pengolahan dan pengawetan ikan dan
pengawetan ikan dan produk ikan
biota air
SEBARAN KBLI 2005 TERHADAP KBLI 2009
BERDASARKAN GOLONGAN POKOK

KBLI
KBLI 2005 DESKRIPSI/URAIAN
2009
15 10 Industri Makanan
15 24 11 Industri Minuman
16 12 Industri Pengolahan Tembakau
17 18 36 13 Industri Tekstil
18 93 17 14 Industri Pakaian Jadi
19 18 15 Industri Kulit, Barang Dari Kulit Dan Alas
Kaki
20 36 16 Industri Kayu, Barang Dari Kayu Dan
Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) Dan
Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan
Dan Sejenisnya
21 17 Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas
KBLI
KBLI 2005 DESKRIPSI/URAIAN
2009
22 18 Industri Pencetakan Dan Reproduksi
Media Rekaman
23 10 19 Industri Produk Dari Batu Bara Dan
Pengilangan Minyak Bumi
24 20 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari
Bahan Kimia
24 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan
Obat Tradisional
25 22 Industri Karet, Barang Dari Karet Dan
Plastik
26 23 Industri Barang Galian Bukan Logam
27 24 Industri Logam Dasar
28 29 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin
Dan Peralatannya
KBLI
KBLI 2005 DESKRIPSI/URAIAN
2009
32 30 33 25 26 Industri Komputer, Barang Elektronik Dan
Optik
31 29 27 Industri Peralatan Listrik
29 30 28 28 Industri Mesin Dan Perlengkapan Ytdl
34 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan
Semi Trailer
35 29 30 Industri Alat Angkutan Lainnya
36 31 Industri Furnitur
36 33 32 Industri Pengolahan Lainnya
35 29 72 33 Jasa Reparasi Dan Pemasangan Mesin
Dan Peralatan
Pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data memerlukan keseragaman konsep, definisi
dan klasifikasi.
Penggunaan KBLI ditentukan berdasarkan
produksi utamanya yaitu jenis komoditi yang
dihasilkan dengan nilai paling besar, apabila
perusahaan industri menghasilkan 2 jenis
komoditi atau lebih dengan nilai yang sama,
maka produksi utama adalah komoditi yang
dihasilkan dengan kuantitas terbesar.

Anda mungkin juga menyukai