Anda di halaman 1dari 45

HUKUM KETENAGAKERJAAN

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NASIONAL
PKB dan PP
PERATURAN PERUSAHAAN

Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha


yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib
perusahaan

3
DASAR HUKUM PERATURAN
PERUSAHAAN

1. UU ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 bagian keenam


pasal 108 – 115

2. Keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi tentang


tata cara pembuatan dan pengesahan peraturan
perusahaan serta pembuatan pendaftaran perjanjian kerja
bersama No. 16/MEN/XI/2011 tanggal 17 nopember 2011

4
TUJUAN PERATURAN PERUSAHAAN

1. Memberikan kepastian syarat-syarat kerja di perusahaan

2. Meningkatkan kegairahan dan ketenangan bekerja

3. Meningkatkan produktivitas kerja, akhirnya akan


meningkatkan taraf hidup pekerja dan keluarganya

5
MATERI PERATURAN PERUSAHAAN

1. Hak dan kewajiban pengusaha

2. Hak dan kewajiban pekerja

3. Syarat kerja

4. Tata tertib perusahaan

5. Jangka waktu berlakunya

6
PEMBUATAN PERATURAN PERUSAHAAN

1. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10


orang wajib membuat peraturan perusahaan

2. Memuat syarat kerja yang belum diatur dalan peraturan perundang-


undangan dan rincian pelaksanaan peraturan perundang-undangan

3. Merupakan kewajiban dan tanggung jawab perusahaan

4. Masukan yang disampaikan sp/sb dan atau wakil pekerja/buruh bersifat


saran dan pertimbangan, tidak dapat diperselisihkan

7
PEMBUATAN PERATURAN
PERUSAHAAN
5. Hanya dapat dibuat 1 peraturan perusahaan yang berlaku
bagi seluruh pekerja di perusahaan

6. Perusahaan yang memiliki cabang dapat dibuat peraturan


perusahaan turunan yang berlaku di masing-masing
perusahaan

7. Peraturan perusahaan turunan berlaku setelah mendapatkan


pengesahan

8. Beberapa perusahaan bergabung dalam satu grup, peraturan


perusahaan dibuat masing-masing perusahaan

8
PROSES MENDAPATKAN SARAN DAN
PERTIMBANGAN
1. Pengesahan harus mendapatkan naskah rancangan peraturan
perusahaan kepada perwakilan pekerja/buruh

2. Saran dan pertimbangan harus sudah diterima pengusaha dalam waktu


14 hari kerja sejak diterimanya naskah rancangan peraturan perusahaan

3. Dalam waktu 14 hari kerja, tidak memberikan saran dan pertimbangan,


pengusaha dapat mengajukan permohonan pengesahan disertai bukti

9
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGESAHAN
PERATURAN PERUSAHAAN

1. Mengajukan permohonan secara tertulis

2. Melampirkan naskah peraturan perusahaan rangkap 3 yang telah di


tanda tangani oleh pengusaha

3. Melampirkan bukti telah dimintakan saran dan pertimbangan dari


perwakilan pekerja/buruh

10
PERMOHONAN PENGESAHAN
PERATURAN PERUSAHAAN
1. Nama dan alamat perusahaan
2. Nama pimpinan perusahaan
3. Wilayah operasi perusahaan
4. Status perusahaan
5. Jenis atau bidang usaha
6. Jumlah pekerja menurut jenis kelamin
7. Status hubungan kerja
8. Upah tertinggi dan terendah
9. Nama dan alamat sp/sb bila ada
10. Nomor pencatatan sp/sb bila ada
11. Masa berlaku
12. Pengesahan peraturan perusahaan yang keberapa
11
PENGESAHAN PERATURAN
PERUSAHAAN

1. Kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan


kab/kota, untuk perusahaan yang terdapat hanya dalam 1 kab/kota

2. Kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di


propinsi untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 kab/kota

3. Direktur jenderal pembinaan hubungan industrial untuk perusahaan


yang terdapat pada lebih dari 1 propinsi

12
PROSES PENGESAHAN PERATURAN
PERUSAHAAN

1. Meneliti kelengkapan dokumentasi dan materi peraturan perusahaan


2. Mengembalikan permohonan pengusaha dalam waktu paling lama 7 hari
kerja sejak diterimanya permohonan, untuk dilengkapi dan diperbaiki
3. Perusahaan wajib menyampaikan naskah peraturan perusahaan dalam
waktu paling lama 14 hari kerja sejak tanggal diterimanya pengembalian
peraturan perusahaan
4. Apabila tidak dikembalikan dalam waktu paling lama 14 hari kerja, dapat
dianggap perusahaan belum memiliki peraturan perusahaan

13
PROSES PENGESAHAN
PERATURAN PERUSAHAAN
5. Pengesahan peraturan perusahaan wajib menerbitkan
surat keputusan dalam waktu paling lama 30 hari
kerja

6. Dalam hal waktu 30 hari kerja terlampaui dan


peraturan perusahaan telah memenuhi syarat,
peraturan perusahaan dianggap telah mendapatkan
pengesahan

7. Catatan: akibat no. 4 perusahaan dikenakan sanksi


pidana pelanggaran sebagaimana diatur dalam pasal
188 uu ketenagakerjaan
14
TUJUAN PENGESAHAN PERATURAN
PERUSAHAAN

1. Mencegah isi peraturan perusahaan bertentangan dengan


perundang-undangan yang berlaku

2. Mengesahkan perbaikan dan meningkatkan syarat kerja

15
PERUBAHAN PERATURAN PERUSAHAAN

1. Perubahan harus berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan


sp/sb dan atau wakil pekerja/buruh

2. Perubahan harus mendapatkan pengesahan kembali

3. Perubahan dianggap tidak ada apabila belum mendapatkan


pengesahan

16
PEMBAHARUAN PERATURAN PERUSAHAAN

1. Pengusaha wajib mengajukan pembaharuan paling lama 30 hari kerja sebelum


berakhirmaya masa berlaku peraturan perusahaan
2. Pembaharuan dilakuakan sebagaimana pengaturan permohonan pengesaha
peraturan perusahaan
3. Dalam pembaharuan, apabila terdapat perubahan materi dari peraturan
perusahaan sebelumnya, perubahan tersebut harus didasarkan atas kesepakatan
pengusaha dengan wakil pekerja/buruh
4. Ketentuan dalam peraturan perusahaan yang telah berakhir masa berlakunya,
tetap berlaku sampai ditanda tanganinya pkb atau disahkanya peraturan
perusahaan baru
5. Dalam hal perundingan pembuatan pkb telah dilakukan, belum mencapai
kesepakatan, pengusaha wajib mengajukan permohonan pengesahan
pembaharuan peraturan perusahaan.

17
KETENTUAN PERATURAN PERUSAHAAN
1. Pengusaha mempekerjakan pekerja sekurang-kurangnya 10 orang wajib
membuat peraturan perusahaan
2. Mulai berlaku sejak disahkan
3. Masa berlakunya 2 (dua) tahun dan wajib diperbaharui setelah habis masa
berlakunya
4. Selama berlakunya pp, pengusaha wajib melayani kehendak sp/ sb untuk
pembuatan pkb
5. Selama perundingan belum mencapai kesepakatan, pp berlaku sampai habis
jangka waktu berlakunya
6. Ketentuan dalam pp tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
7. Perubahan pp hanya dapat dilakukan atas dasar kesepakatan pengusaha dan
wakil pekerja
8. Perubahan pp harus mendapat pengesahan
9. Pengusaha wajib memberitahukan dan menjelaskan isi pp serta memberikan
naskah pp atau perubahannya kepada pekerja
18
SANKSI
Tindak pidana pelanggaran

Denda paling sedikit rp. 5.000.0000 dan paling banyak rp. 50.000.000 pasal 188

A. Tidak membuat peraturan perusahaan


Pasal 108 ayat 1
B. Tidak melakukan pembaharuan
Pasal 111 ayat 3
C. Tidak memberitahukan dan menjelaskan isi serta memberikan naskah
peraturan perusahaan atau perubahannya kepada pekerja
Pasal 114

19
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat
perkerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan
pengusaha atau beberapa pengusaha atau perkumpulan
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban kedua belah pihak

20
DASAR HUKUM PEMBUATAN PKB

1. Uu ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 bagian ketujuh pasal 116


– pasal 133

2. Keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi tentang tata


cara pembuatan dan pengesahan peraturan perusahaan serta
pembuatan pendaftaran perjanjian kerja bersama No.
48/MEN/2004 tanggal 8 april 2004

21
TUJUAN PKB

1. Mengusahakan perbaikan syarat-syarat kerja

2. Meningkatkan kegairahan dan ketenangan bekerja di perusahaan

22
MATERI PKB

1. Nama, tempat kedudukan serta alamat sp/sb

2. Nama, tempat kedudukan serta alamat pengusaha

3. Nomor serta tanggal pencatatan sp/sb

4. Hak dan kewajiban pengusaha

5. Hak dan kewajiban sp/sb beserta pekerja

6. Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya pkb

7. Tanda tangan para pihak

8. Penandatanganan oleh wakil harus ada surat kuasa khusus dilampirkan


pada pkb
23
PEMBUATAN PKB

1. Hanya dapat dibuat 1 pkb, berlaku bagi seluruh pekerja di perusahaan


yang bersangkutan

2. Perusahaan yang memiliki cabang, pkb induk berlaku di semua cabang


dan dapat dibuat pkb turunan yang berlaku di masing-masing cabang

3. Pkb induk memuat ketentuam yang berlaku umum di seluruh cabang


perusahaan, pkb turunan memuat pelaksanaan pkb induk yang
disesuaikan dengan kondisi cabang perusahaan masing-masing

4. Pkb turunan belum disepakati, pkb induk tetap berlaku

24
PERSYARATAN PEMBUATAN PKB

1. Dirundingkan sp/sb atau beberapa sp/sb yang tercatat pada instansi


yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha
atau beberapa pengusaha

2. Harus didasari itikad baik dan kemauan bebas kedua belah pihak

3. Dilakukan secara musyawarah untuk mufakat

4. Lamanya perundingan ditetapkan berdasarkan kesepakatan dan


dituangkan dalam tata tertib perundingan

25
PERUNDINGAN PEMBUATAN PKB

1. Tempat perundingan dilakukan di kantor perusahaan atau kantor sp/sb


atau tempat lain sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak

2. Biaya perundingan menjadi beban pengusaha, kecuali disepakati lain


oleh kedua belah pihak

3. Tim perunding sesuai dengan kebutuhan dengan ketentuan masing-


masing pihak paling banyak 9 orang dengan kuasa penuh

4. Sp/sb yang tidak terwakili dalam tim perunding dapat menyampaikan


aspirasinya secara tertulis kepada tim perunding sebelum dimulai
perundingan

26
SYARAT SP/SB UNTUK
MERUNDINGKAN PEMBUATAN PKB

1. SP/SB telah tercatat berdasarkan UU No. 21 Tahun 2000

2. Memenuhi pengesahan sebagaimana diatur pasal 119 dan


pasal 120 UU. No. 13 Tahun 2003

3. Mengajukan permintaan secara tertulis

27
SERIKAT PEKERJA MEMBUAT PKB
1. Dalam hal 1 sp memiliki anggota lebih dari 50 % dari jumlah pekerja
2. Mendapat dukungan lebih 50 % dari jumlah sp melalui pemungutan suara
3. Bila tidak mendapat dukungan sp dapat mengajukan kembali perundingan pkb
setelah 6 bulan sejak dilakukan pemungutan suara
4. Dalam hal lebih dari 1 sp maka sp yang memiliki jumlah keanggotaan lebih dari
50 % dari jumlah pekerja
5. Melakukan koalisi, sehingga tercapai kebih 50 % dari jumlah pekerja
6. Membentuk tim perunding yang keanggotaannya ditentukan secara proporsional
7. Pemungutan suara diselenggarakan panitia (wakil pekerja dan pengurus sp)
disaksikan oleh pengusaha dan pihak pejabat yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan
8. Keanggotaan sp dibuktikan dengan kartu anggota

28
PROSES PELAKSANAAN HAK BERUNDING APABILA
HANYA SATU SP
1. Sp/sb tidak memiliki jumlah anggota lebih dari 50 % dari jumlah seluruh pekerja
di perusahaan
2. Sp/sb tersebut dapat mewakili pekerja dalam perundingan pkb, bila mendapat
dukungan 50 % dari jumlah seluruh pekerja di perusahana melalui pemungutan
suara
3. Pemungutan suara dilakukan oleh panitia terdiri-dari pengurus sp/sb dan wakil
dari pekerja yang bukan anggota
4. Panitia mengumumkan tanggal pemungutan suara selambat-lambatnya 24 hari
sebelum tanggal pemungutan suara
5. Panitia memberitahukan tanggal pelaksanaan pemungutan suara kepada
pejabat yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan pengusaha
untuk menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara
6. Sp/sb diberikan kesempatan untuk menjelaskan program pembuatan pkb dalam
waktu 14 hari dan dilakukan 3 hari setelah tanggal diumumkan pemungutan
suara

29
7. Pelaksanaan penjelasan tersebut dilakukan diluar jam kerja pada
tempat-tempat yang disepakati sp dan pengusaha
8. Dalam waktu paling lambat 7 hari sebelum pemungutan suara, sp
dapat membuktikan keanggotaannya pada pengusaha, maka
pemungutan suara tidak perlu dilaksanakan
9. Panitia pemungutan suara menyesuaikan waktu pelaksanaan
pemungutan suara jadwal kerja sehingga tidak mengganggu proses
produksi
10. Tempat pemungutan suara ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
panitia dengan pengusaha
11. Hasil pemungutan suara sah, setelah ditandatangani oleh panitia dan
saksi-saksi

30
PROSES PELAKSANAAN HAK BERUNDING
APABILA SP LEBIH DARI SATU
1. Sp/sb yang berhak mewakili pekerja melakukan perundingan pkb adalah sp
yang memiliki anggota lebih dari 50 % dari jumlah seluruh pekerja
2. Penentuan sp/sb yang berhak dilakukan melalui verifikasi oleh panitia yang terdiri
dari wakil pengurus sp/sb disaksikan wakil instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan dan pengusaha
3. Verifikasi dilakukan berdasarkan kartu tanda anggota (kta), apabila terdapat kta
lebih dari satu, kta yang terakhir yang sah
4. Pelaksanaan dilakukan di tempat-tempat kerja diatur sedemikian rupa, sehingga
tidak mengganggu proses produksi dalam waktu 1 hari kerja yang disepakati
sp/sb
5. Pengusaha maupun sp/sb dilarang melakukan tindakan yang mempengaruhu
pelaksanaan verifikasi

31
TATA TERTIB PERUNDINGAN

1. Tujuan pembuatan tata tertib


2. Susunan tim perunding
3. Lamanya masa perundingan
4. Materu perundingan
5. Tempat perundingan
6. Tata cara perundingan
7. Cara penyelesaian apabila terjadi kebuntuan perundingan
8. Sahnya perundingan
9. Biaya perundingan

32
PENDAFTARAN PKB
1. Pengusaha mendaftarkan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan.
2. Pengajuan pendaftaran, melampirkan naskah pkb dalam rangkap 3 bermeterai
cukup yang telah dibubuhkan tanda tangan pengusaha dan sp/sb
3. Penelitian dalam waktu 7 hari kerja sejak tanggal diterimanya pemohon,
meliputi kelengkapan persyaratan formal dan materi
4. Persyaratan dan materi telah terpenuhi, dalam waktu 7 hari kerja sejak
selesainya penelitian, harus menerbitkan surat keputusan pendaftaran
5. Apabila persyaratan dan atau materi bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan memberi catatan pada surat keputusan pendaftaran
6. Apabila persyaratan dan atau materi bertentangan dengan per uu –an, memberi
catatan pada surat keputusan pendaftaran
7. Catatan memuat pasal-pasal yang bertentangan dengan per-uu-an

33
PENGAJUAN PENDAFTARAN PKB
1. Nama dan lamat perusahaan
2. Nama pimpinan perusahaan
3. Wilayah operasi perusahaan
4. Status permodalan perusahaan
5. Jenis atau bidang usaha
6. Jumlah pekerja menurut jenis kelamin
7. Status hubungan kerja
8. Upah tertinggi dan terendah
9. Nama dan alamat sp/sb
10. No. Pencatatan sp/sb
11. Jumlah anggota sp
12. Masa berlaku pkb
13. Pendaftaran yang ke
34
INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
DI BIDANG KETENAGAKERJAAN

1. Kabupaten/kota, lingkup berlakunya hanya mencakup satu


kab/kota
2. Propinsi lingkup berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota
3. Ditjen pembinaan hubungan industrial lingkup berlakunya
meliputi lebih dari satu propinsi

35
MAKSUD PENDAFTARAN

1. Sebagai alat monitoring dan evaluasi pengaturan syarat


kerja di perusahaan
2. Sebagai rujukan utama dalam hal terjadi perselisihan
pelaksanaan pkb

36
MASA BERLAKUNYA PKB

1. Berlakunya 2 tahun
2. Dapat diperpanjang paling lama 1 tahun berdasarkan kesepakatan
secara tertulis
3. Perundingan pembuatan dapat dimulai paling cepat 3 bulan sebelum
berakhir
4. Dalam hal tidak mencapai kesepakatan, tetap berlaku untuk paling lama
1 tahun
5. Dapat mengadakan perubahan

37
PERPANJANGAN ATAU PEMBAHARUAN PKB

1. Dalam hal terdapat 1 sp, tidak mempersyaratkan jumlah anggota


2. Apabila terdapat lebih dari 1 sp, sp yang anggotanya lebih dari 50 %,
bersama-sama sp yang membuat terdahulu
3. Dalam hal tidak ada sp yang anggotanya lebih dari 50 % dapat
membuat koalisi
4. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi sp membentuk tim perunding, yang
keanggotaannya ditentukan secara proposional

38
PERUBAHAN PKB

1. Perubahan pkb yang sedang berlaku, harus berdasarkan


kesepakatan
2. Perubahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pkb
yang sedang berlaku

39
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Wajib melaksanakan ketentuan yang ada dalam pkb


2. Wajib memberitahukan atau perubahnnya kepada pekerja
3. Pengusaha harus mencetak dan membagikan kepada setiap
pekerja atas biaya perusahaan
4. Pengusaha mendaftarkan

40
KEWAJIBAN PENGUSAHA, SP/SB

1. Melaksanakan ketentuan yang ada dalam pkb


2. Wajib memberitahukan isi pkb dan perubahanya kepada
seluruh pekerja

41
PERUNDINGAN PEMBUATAN PKB TIDAK
MENCAPAI KESEPAKATAN
1. Menjadwalkan kembali perundingan dengan waktu paling lama 30 hari setelah
perundingan gagal, apabila perundingan pembuatan
2. Membuat pernyataan secara tertulis bila tidak dapat diselesaikan memuat :
a. Materi yang belum disepakati
B. Pendirian para pihak
C. Risalah perundingan
D. Tempat, tanggal dan tanda tangan para pihak
3. Salah satu pihak atau kedua belah pihak melaporkan kepada instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
4. Penyelesaian melalui instansi, sesuai mekanisme pphi uu. No. 2 tahun 2003 (uu
no.22 tahun 1957 & uu no.12 thn 1964)

42
KETENTUAN KHUSUS

1. Dalam 1 perusahaan hanya dapat dibuat 1 pkb


2. Mulai berlaku sejak ditandatangani, kecuali ditentukan lain
3. Perjanjian kerja tidak boleh bertentangan dengan pkb
4. Dalam hal perjanjian kerja tidak memuat aturan yang diatur dalam pkb, maka
berlaku aturan aturan dalam pkb
5. Dilarang mengganri pkb dengan pp
6. Apabila tidak ada lagi sp, maka ketentuan yang ada dalam pp tidak boleh rendah
dari pkb
7. Sp bubar atau pengalihan kepemilikan, pkb tetap berlaku sampai berakhir
8. Dalam hal merger yang berlaku adalah pkb yang paling menguntungkan pekerja
9. Merger antara perusahaan yang belum memiliki pkb dengan yang telah memiliki
pkb, maka yang berlaku adalah pkb tersebut

43
Perbandingan PKB dan PP

No. Perihal PKB PP


1 Pembuat Serikat Pekerja dengan Pengusaha
Pengusaha atau
beberapa pengusaha
atau asosiasi pengusaha
2 Substansi/isi Syarat kerja, hak dan Syarat kerja dan tata
kewajiban para pihak. tertib perusahaan

3 Peran Aktif dan Sangat Pasif, hanya dapat


pekerja menentukan karena memberikan
harus ada kesepakatan pertimbangan dan saran
para pihak. sebagai bahan
pertimbangan pengusaha
jika diminta.
4 Asas Ada, jika tidak terpenuhi Tidak ada, tidak dapat
kesepakatan dapat diperselisihkan diper-selisihkan.

44
Perbandingan PKB dan PP
5 Mengikat Setelah ditanda tangani para Setelah disahkan oleh pejabat
pihak, Disnakertrans setempat.
didaftarkan ke instansi
ketenaga-kerjaan yang
berwenang
6 Masa berlaku 2 tahun dapat diper-panjang 2 tahun, tidak dapat
1x untuk 1 tahun, setelah itu diperpanjang, harus
wajib diperbaharui diperbaharui.

7 Peran pemeintah Aktif, meneliti kelengkapan Aktif, meneliti kelengkapan


do-kumen dan materi (isi) Do- kumen dan materi yang
yang berten-tangan dengan bertentangan dengan UU
UU
8 Jika syarat dokumen SK Pendaftaran tetap Pejabat menolak mengesahkan
dan materi tidak dikeluarkan, pejabat secara tertulis.
terpenuhi membuat catatan tentang
kekurangan dan hal-hal yang
bertentangan tersebut pada
SK.
9 Jangka waktu proses 6 (enam) hari kerja wajib 7 (tujuh) hari kerja sejak
dikeluarkan SK Pendaftaran. dimasukkan permohonan wajib
45
disahkan dan atau ditolak.

Anda mungkin juga menyukai