Anda di halaman 1dari 42

HIPERTIROID

&
HIPOTIROID

TIK 2
HIPERTIROID
PENGERTIAN HIPERTIROID
• Hipertiroid adalah ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi
hormon tiroid yang berlebihan.
(Marilyn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C.G)

• Hipertiroid adalah aktivitas kelenjar tiroid yang berlebihan, mengakibatkan hipersekresi


hormon.
(Barbara R. Hegner & Esther C, 2003)

• Hipertiroid adalah gangguan yang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon
tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Hal ini kadang-kadang disebut tirotoksikosis,
istilah untuk hormon tiroid terlalu banyak dalam darah.
( Hadi Purwanto, 2016)
Etiologi Hipertiroid
• Disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.

• Beberapa penyakit yang menyebabkan hipotiroid:


– Penyakit Graves
– Toxic Nodular Goiter
– Minum obat hormon tiroid berlebihan
– Produksi TSH yang abnormal
– Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
– Konsumsi Yodium berlebihan

(Amin, dkk, 2016)


Manifiestasi Klinis Hipertiroid
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Komplikasi
• Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan
pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan
kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak
terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan hormon tiroid dalam jumlah
yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor,
hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati mengakibatkan
kematian.
• Penyakit jantung Hipertiroid
• oftalmopati Graves
• dermopati Graves
• infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid.
(Kemenkes, 2016)
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan Prinsip pengobatan tergantung dari etiologi
tirotoksikosis, usia pasien, riwayat alamiah penyakit,
tersedianya modalitas pengobatan, situasi pasien, resiko
pengobatan, dan sebagainya. Pengobatan tirotoksikosis
dikelompokkan dalam:

– Tiroidektomi: operasi baru dikerjakan kalau keadaan


pasien eutiroid, klinis maupun biokimiawi.
– Yodium radioaktif.

(Hadi Purwanto, 2016)


Penatalaksanaan Farmakologi
Nama Obat Dosis Fungsi Efek Samping

Obat Antitiroid 1. 50- 100 mg/hari menghambat sintesis hormon gatal-gatal, skin rash, hilangnya
1. propylthiouracyl (PTU) 2. 30 - 60 mg/hari tetapi tidak menghambat indera pengecap, cholestatic
2. MMI/carbimazole sekresinya jaundice dan kadang-kadang
agranulositosis (0,2 - 0,7%)

Iodium 1. 20-40 mg iodine Mencegah tubuh kekurangan Radang kulit, gondok, radang
(Larutan kalium iodium perkilo iodine tenggorokan dan mual,
pekat) muntah.
Kalium Iodium
(Larutan lugol)

Iodium Radioaktif Terapi berlangsung Menyusutkan kelenjer tiroid, tidak memiliki efek samping
selama beberapa minggu sehingga mengurangi jumlah yang berbahaya, namun harus
hormon tiroid yang dihasilkan memperhatikan standarisasi
dilakuakannya terapi ini.
Pemeriksaan Diagnostik Hipertiroid

• Tes ambilan RAI: meningkat


• T4 dan T3 serum: meningkat

• T4 dan T3 bebas serum: meningkat


• TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH (tiroid releasing
hormone)
• Tiroglobulin: meningkat
Cont.. • Stimulasi TRH: dikatakan hipertiroid
jika TRH dari tidak ada sampai
meningkat setelah pemberian TRH
• Ikatan protein iodium: meningkat
• Gula darah: meningkat (sehubungan
dengan kerusakan pada adrenal)
• Kortisol plasma: turun (menurunnya
pengeluaran oleh adrenal)
Pemeriksaan Penunjang Hipertiroid
1. USG kelenjar tiroid
2. EKG : Takikardia, fibrilasi atrium,
disritmia, perubahan bentuk
gelombang P dan T

(Ignatavicius & Workman, 2010)


ASUHAN
KEPERAWATAN

HIPERTIROIDISME
Kasus Seorang wanita berusia 47 tahun
datang ke klinik dengan keluhan dada
kiri terasa berdebar-debar, matanya
tampak melotot. Serta tangan yang
bergetar terus (tremor), sering
berkeringat, diare dan merasa cepat
lapar. Tekanan Darah : 140 / 70 mmHg,
Suhu tubuh : 37,5 derajat. Pada
pemeriksaan fisik tampak pembesaran
ringan kelenjar tiroid.
Pengkajian A. Identitas klien
B. Keluhan utama :
- Jantung terasa berdebar-debar
- Sering berkeringat
- Merasa cepat lapar
C. Riwayat kesehatan dahulu
D. Riwayat kesehatan sekarang
E. Pemeriksaan fisik :
- Mata tampak melotot
- Tangan bergetar
- Adanya pembesaran ringan
kelenjar tiroid

F. Pemeriksaan Laboratorium :
• Hb : 12,5 g/dl
• Hmt : 39%
• Leukosit :11.000/mmk
• Netrofil : 56%
• Limfosit : 40%
• Eosinofil : 1%
• Monosit : 3%
• Trombosit : 420.000/mmk
• Kolestrol : 179 mg/dl
• Glukosa darah : 100 mg/dl
• hTSH : 0,003µ U/mL (dibawah
normal)
Diagnosa
• Ketidakefektifan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d laju metabolik
tubuh yang meningkat, selera makan
yang berlebihan dan dan aktivitas
gastrointestinal yang meningkat.
• Perubahan suhu tubuh
• Harga diri rendah
Diagnosa intervensi rasional Hasil yang diharapkan
keperawatan
Ketidakefektifan
nutrisi kurang dari 1. Berikan makan gizi -Karna selera makan • BB pasien dalam
kebutuhan tubuh baik dan seimbang pasien yang meningkat batas normal
b.d laju metabolik
sering tp porsi kecil
tubuh yang
meningkat, selera - menggantikan cairan • Kebutuhan nutrisi
makan yang 2. Berikan makanan yg hilang melalui diare terpenuhi
berlebihan dan dan cairan dipilih dan diaforesis
dan aktivitas • Tidak ada tanda-
gastrointestinal -Untuk mngurangi tanda malnutrisi
yang meningkat. resiko diare
3. Menghindarkan
Tujuan : pemberian makan
Memperbaiki yang berbumbu dan
status gizi minuman yang
berstimulan -Untuk memantau
status nutrisi pasien
4. Catat BB dan
asupan diet pasien
Diagnosa intervensi Rasional Hasil yang diharapkan
keperawatan
Perubahan suhu 1. Menjaga suhu -Agar pasien merasa • Mengalami
tubuh ruangan agar dalam nyaman berkurangnya
keadaan sejuk dan gangguan rasa
Tujuan : nyaman nyaman dan
Mempertahankan intoleransi terhadap
suhu tubuh 2. Memantau suhu - untuk mengetahui hawa panas
normal tubuh perubahan yg dapat
terjadi • Mempertahankan
suhu tubuh dasar
3. Menyiapkan -Agar pasien merasa
perlengkapan nyaman • Melaporkan rasa
seprei, sarung panas yang adekuat
bantal dan pakaian
yang baru • Menjelaskan rasional
-Agar pasien merasa untuk menghindari
4. Menyediakan air nyaman dan sumber panas dari
luar
mandi dan air menguragi
minum yang sejuk penderitaan pasien
Diagnosa intervensi Rasional Hasil yang diharapkan
keperawatan
Harga diri rendah 1. Berempati dan -Agar pasien dapat • Rasa rendah diri
menunjukkan keinginan menghargai diri sendiri pasien berkurang
Tujuan : untuk mengembangkan
Memperbaiki harga diri strategi yg efektif dlm • Mengungkapkanpene
pasien mengatasi masalah rimaan diri
-Keluarga mengerti akan
2. Beri informasi kepada perubahan yg terjadi pada • Menggungkapan
keluarga tentang pasien strategi koping yg
perubahan penampilan efektif
pasien
- agar pasien tidak malu
3. Jauhi cermin dari pasien
-Agar pasien dapat makan
4. Atur suasana makan yg dalam jumlah yg memadai
nyaman
HIPOTIROID
PENGERTIAN HIPOTIROID
• Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif
dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat
berat disebut miksedema.
(Hadi Purwanto, 2016)

• Hipotiroidisme merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya


hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala
kegagalan tiroid.
(Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2006)
Etiologi Hipotiroid
• Pasca pembedahan tiroid atau paratiroid
• Idiopatik
• Defisiensi enzim kongenital
• Pseudohipoparakroidisme
(Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2006)

• Defisiensi iodium
• Ca tiroid, pengangkatan tiroid, pengobatan tirotoksikosis
• Hashimoto tiroiditis autoimun
• Obat-obat Antidepresan
(Smeltzer & Barre, 2001)
Manifiestasi 1. Lelah

Klinis 2. Hipotermi
3. Kuku rapuh
Hipotiroid 4. Rambut kering dan Tipis
5. Kulit kering
6. Perubahan Menstruasi
7. Berat badan naik

(Digiulia,dkk, 2014)
PATOFISIOLOGI HIPOTIROID
Komplikasi • Penyakit hashimoto
• Gondok endemik
• Karsinoma tiroid
• Masalah jantung

(Corwin, 2009)
• Koma miksedema adalah situasi yang
mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala
hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa
menggigil,hipotensi, hipoglikemia,
hipoventilasi, dan penurunan kesadaran
hingga koma. Kematian dapat terjadi
apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi
semua gejala.
(Kemenkes, 2016)
Penatalaksanaan
• Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa
diberikan secara intravena. Hipotiroidisme diobati dengan
menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan
sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon
tiroid buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan
(diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).

(Kemenkes, 2016)
Cont.. • Pengobatan pada penderita usia lanjut
dimulai dengan hormon tiroid dosis
rendah,karena dosis yang terlalu tinggi
bisa menyebabkan efek samping yang
serius. Dosisnya diturunkan secara
bertahap sampai kadar TSH kembali
normal. Obat ini biasanya terus
diminum sepanjang hidup penderita.
• Pengobatan selalu mencakup
pemberian tiroksin sintetik sebagai
pengganti hormone tiroid. Apabila
penyebab hipotiroidisme berkaitan
dengan tumor susunan saraf pusat,
maka dapat diberikan kemoterapi,
radiasi, atau pembedahan.

(Kemenkes, 2016)
Nama Obat Dosis Fungsi Efek Samping

Tiroksin Sintetis (T4 : Dewasa : dosis awal 50- Mengobati hipotiroid, & Sakit kepala, demam,
Levothyroxine) 100 mcg/hari. mengatasi beberapa jenis mual muntah, tremor,
Dosis perawatan : 100- penyakit gondok dan kram otot, hilang nafsu
200 mcg/hari 1 kali sehari kanker tiroid makan, diare, insomnia,
perubahan siklus mens

Formulasi T3 Dosis awal dimulai 50-200 Menggantikan hormon Mual, kerontokan rambut
(Liothyronine) mcg/hari yang biasanya dihasilkan sementara selama
oleh kelenjar tiroid beberapa bulan pertama.
(hormon T3)
Pemerikasaan Diagnostik Hipotiroid
1. Uji Fungsi Tiroid: Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3
dan T4), TSH, dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan
lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
2. Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran
jantung.
3. Morfologi Kelenjar: Sidik tiroid, pemerikasaan morfologi ini untuk
mengetahui fungsi kelenjar tiroid dengan Isotop dan pemerikasaan
ini khusus untuk neonatal.
4. Pemeriksaan USG, pemeriksaan ini untuk mengetahui volume, dan
ukuran kelenjar, ataupun tumor pada kelenjar.
5. CT SCAN dan MRI, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat
hubungan kelenjar tiroid dengan organ sekitarnya.
(Hadi Purwanto, 2016)
Pemeriksaan 1. Sinar X

Penunjang 2. EKG (pembesaran jantung)

pada
Hipotiroid
(Price & Wilson, 2006)
ASUHAN
KEPERAWATAN

HIPOTIROIDISME
Pengkajian • Identitas klien
• Riwayat kesehatan klien dan keluarga.
• Keluhan utama klien
• Status sosial ekonomi
• Data Demografi
Pemeriksaan Fisik
• Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema sekitar
mata, wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah
tampak menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan
pendek. Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat.
• Nadi lambat dan suhu tubuh menurun
• Perbesaran jantung (Palpasi)
• Disritmia dan hipotensi
• Parastesia dan reflek tendon menurun
Diagnosa 1. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelelahan dan penurunan
proses kognitif
2. Perubahan suhu tubuh
3. Konstipasi berhubungan dengan
penurunan fungsi gastrointestinal
4. Kurangnya pengetahuan tentang
program pengobatan untuk terapi
penggantian tiroid seumur hidup
5. Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan depresi ventilasi
6. Perubahan proses berpikir
berhubungan dengan gangguan
metabolisme dan perubahan status
kardiovaskuler serta pernapasan
Diagnos Intervnsi Rasional Hasil yang d
keperawatan
Intoleransi • Beraktivias dala
aktivitas 1. Meningkatkan a. Mendorong aktivitas mandiri
berhubungan kemandirian pada sambil memberikan
dengan aktivitas perawatan. kesempatan untuk • Melaporkan pe
kelelahan dan a. Atur interval untuk mendapatkan istirahat kelelahan
penurunan meningkatkan istirahat yang adekuat.
proses kognitif dan latihan yang dapat di b. Memberikan kesempatan • Memperlihatka
tolerin. pada pasien untuk kesadaran pad
Tujuan : b. Bantu aktivitas perawatan berpartisipasi dalam
meningkatkan mandiri ketika pasien aktivitas perawatan • Berpartisipasi d
partisipasi berada dalam keadaan mandiri. dan berbagai k
dalam aktivitas lelah. lingkungan
dan kemandirian c. Meningkatkan perhatian
c. Berikan stimulasi melalui tanpa terlalu • Berpartisipasi d
percakapan dan aktivitas menimbulkan stres pada dan aktivitas ke
yang tidak menimbulkan pasien.
stres. d. Menjaga pasien agar • Melaporkan tid
d. Pantau respon pasien tidak melakukan aktivitas nyeri dada, pen
terhadap peningkatan yang berebihan atau kelelahan atau
aktivitas. kurang napas
Diagnosa Intervensi Rasional Hasil yang diharapkan
keperawatan

Perubahan • Mengalami
suhu tubuh 1. Berikan tambahan 1. Meminimalkan berkurangnya
lapisan pakaian atau kehilangan panas. gangguan rasa
Tujuan : tambahan selimut. nyaman dan
pemeliharaan 2. Mengurangi resiko intoleransi terhadap
suhu tubuh 2. Hindari dan cegah vasodilatasi perifer hawa dingin
yang normal penggunaan sumber dan kolaps
panas dari luar vaskuler. • Mempertahankan suhu
(misalnya bantal tubuh dasar
pemanas, selimut 3. Mendeteksi
listrik atau penurunan suhu • Melaporkan rasa
penghangat). tubuh dan hangat yang adekuat
dimulainya koma dan berkurangnya
3. Pantau suhu tubuh miksedema. gejala menggigil
pasiem dan
melaporkan 4. Meningkatkan • Menggunakan
penurunannya dari tingkat kenyamanan tambahan lapisan
nilai dasar suhu pasien dan pakaian atau
menurunkan lebih
normal pasien. tambahan selimut
lanjut kehilangan
panas.
4. Lindungi terhadap • Menjelaskan rasional
pajanan hawa dingin untuk menghindari
dan hembusan angin. sumber panas dari luar
Diagnosa Intervensi Rasional Hasil yang diharapkan
keperawatan

Konstipasi Tujuan : pemulihan • Mencapai pemulihan


berhubungan fungsi usus yang kepada fungsi usus
dengan normal yang normal
penurunan fungsi 1. Meminimalkan
gastrointestinal 1. Dorong kehilangan panas • Melaporkan fungsi
peningkatan usus yang normal
asupan cairan 2. Meningkatkan
dalam batas massa feses dan • Mengenali dan
restriksi cairan frekuensi BAB mengkonsumsi
makanan yang kaya
2. Berikan makanan 3. Memberikan serat
yang kaya akan rasional
serat peningkatan • Minum cairan sesuai
asupan cairan dengan yang
3. Ajarkan kepada kepada pasien dianjurkan setiap hari
pasien tentang
jenis-jenis 4. Memungkinkan • Berpartisipasi dalam
makanan yang deteksi konstipasi peningkatan latihan
banyak dan pemulihan yang ditingkatkan
mengandung air kepada pola secara bertahap
defekasi yang
4. Pantau fungsi normal.
usus
Diagnosa Intervensi Rasional Hasil yang
keperawatan diharapkan
5. Dorong pasien 5. Meningkatkan • Menggunakan
untuk evakuasi usus pencahar seperti
meningkatkan yang diresepkan
mobilitas dalam dan menghindari
batas toleransi 6. Meminimalkan ketergantungan
latihan ketergantungan yang berlebihan
6. Dorong pasien pasien pada pada pencahar
untuk pencahar serta serta enema
menggunakan enema, dan
pencahar dan mendorong pola
enema hanya bila evakuasi usus
diperlukan saja yang normal.

Anda mungkin juga menyukai