Anda di halaman 1dari 19

ERGONOMI

OUTLINE
1. DEFINISI
2. SEJARAH
3. APLIKASI ERGONOMI
4. MANFAAT
ERGONOMI
5. HUBUNGAN K3
DENGAN ERGONOMI
DEFINISI

• ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan


pekerjaan mereka.
• Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia agar dapat menurunkan stress
yang akan dihadapi.
• Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan
dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan
kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
SEJARAH PERKEMBANGAN ERGONOMI

Sejarah perkembangan ergonomi ini dapat dilihat


dari :
1.Perubahan kebudayaan
- Dari peralatan yang tidak berbentuk sampai kepada
bentuk peralatan saat ini memudahkan pemakaian
memudahkan gerakan
2. Perlakuan terhadap manusia
- Mesin kuno dan romawi : manusia diperlakukan
sebagai budak.
- Revolusi industri : manusia di anggap sebagai salah
satu faktor produksi.
- MSDM : perlakuan terhadap manusia lebih baik
sehingga dapat memberikan hasil yang sangat luar biasa.
- Jepang : manusia diberlakukan sebagai salah satu
tujuan usaha.
Ternyata dengan memperlakukan manusia semakin baik,
manusia akan semakin hebat.
KONSEP KESEIMBANGAN ERGONOMI

Definisi ergonomi secara teknis :


Suatu cabang ilmu yang sitematis untuk memanfaatkan
informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan &
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan
baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui
pekerjaan itu dengan efektif, aman & nyaman, sehat, efisien.
Ergonomi harus diintegrasikan dengan berbagai disiplin ilmu,
antara lain :
1. Psikologi
2. Antropologi
3. Faal kerja
4. Biologi
5. Sosiologi
6. Perencanaan kerja
7. Fisika

Fungsi dari berbagai disiplin ilmu ini adalah sebagai pemberi


informasi dalam merancang fasilitas kerja dan produk, agar
dapat dipergunakan secara optimal.
Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja dengan tuntutan tugas
(agar dicapai performansi kerja )

Task/work Personal Physiological


Material Capasity Capacity
Place characte
characteristics
ristics

TASK WORK
Organi DEMANDS Environ CAPACITY
zational mental Psyco Bio
Characteris Characteris logical mechanical
tics tics Capacity Capacity

Performance
Quality Stress
Fatigue Accident
Discomfort Deseas
Injury Productivity

sumber
Gambar 1.1
Manuaba,2000 Konsep Dasar Dalam Ergonomi
# Kemampuan Kerja :
1. Personal Capacity
( usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status sosial,
agama / kepercayaan, status kesehatan, kebugaran tubuh, dll.
2. Physiological Capacity
( kemampuan & daya tahan cardio – vaskular, syaraf otak, panca indra, dsb.
3. Psycological Capacity
( kemampuan mental, waktu reaksi, kemampuan adaptasi, stabilitas emosi,
dsb.
4. Biomechanical Capacity
( berkaitan dgn kemampuan dan daya tahan sendi, dan persendian, tendon dan
jalinan tulang.

# Tuntutan Tugas :
1. Material & Task Characteristics
( karakteristik peralatan & mesin, tipe, kecepatan & irama kerja ).
2. Organizational Characteristics
( jam kerja & jam istirahat, kerja malam & bergilir, cuti & libur, manajemen, dsb ).
3. Enviromental Characteristics
( manusia teman kerja, suhu dan kelembaban, bising & getaran, penerangan,
sosial – budaya, norma, adat, bahan pencemar, dsb ).
APLIKASI/PENERAPAN ERGONOMI
• Posisi Kerja:
Posisi kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri
dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada
dua kaki.
• Proses Kerja :
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan
sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan
timur.
• Tata letak tempat kerja :
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang
berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata
• Mengangkat beban :
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat. Dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan.
 Menjinjing beban : Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang
ditetapkan ILO sbb:
–   Laki-laki dewasa
–   Wanita dewasa
–   Laki-laki (16-18 th)
–   Wanita (16-18 th)
Organisasi kerja : Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :
–   Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
–   Frekuensi pergerakan diminimalisasi
–   Jarak mengangkat beban dikurangi
–   Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan
 mengangkat tidak terlalu tinggi.
–   Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan
 Metode mengangkat beban : Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban.
Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua
prinsip :
–   Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
–   Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan.

Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :


•Posisi kaki yang benar
•Punggung kuat dan kekar
•Posisi lengan dekat dengan tubuh
•Mengangkat dengan benar
•Menggunakan berat badan
Supervisi medis : Semua pekerja secara kontinyu harus
mendapat supervisi medis teratur.

–   Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban


kerjanya
–   Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan
pekerjaannya
dan mendeteksi bila ada kelainan
–   Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya
pada wanita muda dan yang sudah berumur.
MANFAAT ERGONOMI

Manfaat ergonomi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan keselamatan


pekerja serta dapat memberikan manfaat lain termasuk :
• Meminimalkan usaha dalam bekerja
• Mengurangi terjadinya kerusakan pada peralatan bekerja
• Meningkatkan produktivitas kerja
• Di tempat kerja yang telah dirancang dengan baik, tentunya pekerja dapat
meningkatkan produksi lebih banyak dengan usaha yang minimal dan
penekanan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja.
• Faktor resiko ergonomic di tempat kerja baik berupa gerakan berulang, posisi
kerja yang tidak nyaman, mengangkat beban berat lambat laun akan
menimbulkan keluhan nyeri otot (myalgia), nyeri punggung (low back pain)
bahkan cedera atau kecacatan pada system otot dan rangka.
• Sistem kerja yang kurang baik terkait dengan bidang ergonomi, dapat
menyebabkan ketidakefisienan dalam produksi dan berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan dan ketidaknyamanan pada pekerja serta dapat
menyebabkan kerugian secara ekonomis untuk perusahaan.
• Gangguan kesehatan akibat pajanan ergonomi di tempat kerja dapat berupa :
• Timbulnya kelelahan kerja
• Timbulnya penyakit akibat kerja
• Timbulnya kecelakaan kerja
HUBUNGAN ERGONOMI DAN K3
• adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan.
• Salah satu tujuan dari k3 adalah mengurangi resiko kerja
akibat kecelakaan maupun penyakit akibat pekerjaan.
• Salah satu upaya untuk meminimalisir kecelakaan yaitu
dengan merancang sistem kerja yang disesuaikan dengan
kondisi fisik manusia.
• Dengan hal ini kenyamanan pekerja sangat diutamakan,
dalam proses ini dibutuhkan disiplin ilmu ergonomi dalam
perancangan sistem kerja
REFERENSI

• Ergonomi, Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI : 


http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF
• Ergonomic guidelines. International Commision on Occupational Health : 
http://www.icohweb.org/site_new/multimedia/news/pdf/ERGONOMICS%20GUIDELINES
TUGAS

BUATKAN RANGKUMAN MENGENAI LOW BACK PAIN,


CARPAL TUNNEL SYNDROME DAN MUSCULO SKELETAL
DISEASES

Anda mungkin juga menyukai