KEGAWATDARURATAN
TRAUMA KEPALA
KELOMPOK DUTA
ISS II
KONSEP CEDERA
KEPALA
Definisi Cedera Kepala
a. Cedera akselerisasi
b. Cederan deselerasi
c. Cedera akselerisasi-deselerasi
e. Cedera rasional
Patofisiologi
Cidera kepala terjadi karena trauma tajam atau tumpul seperti terjatuh, dipukul,
kecelakaan dan trauma saat lahir yang dapat mengenai kepala dan otak sehingga
mengakibatkan terjadinya gangguan pada funsi otak dan seluruh sistem dalam
tubuh. Bila trauma mengenai ekstra kranial akan dapat menyebabkan adanya
leserasi pada kulit kepala dan pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan.
Apabila perdarahan yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan
terganggunya aliran darah sehingga terjadi hipoksia. Akibat hipoksia ini otak
mengalami edema serebri dan peningkatan volume darah di otak sehingga
tekanan intra kranial akan meningkat.
Manifestasi Klinis
1 2 3 4
3. Pemberian analgetik.
4. Pengobatan antiedema dengan larutan hipertonis yaitu; manitol 20%,glukosa 40% atau gliserol.
7. Pembedahan.
Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut Tunner 2018 penatalaksanaan keperawatan pada cedera kepala
adalah :
1. Nilai fungsi saluran nafas dan respirasi.
2. Berikan oksigenisasi
3. Pantau tekanan darah
4. Kenali tanda tanda syok hipovolemik dan neurogenik
5. Stabilirasi vertebrata servikalis.
Komplikasi
1. Perdarahan intra cranial
2. Kejang
6. Edema cerebri
2. Breathing
3. Circulation
4. Disability
5. Exposure
Pengkajian Sekunder
1. Keluhan dan riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Psikososial.
no Diagnosa outcome intervensi
keperawatan
1. Ketidakefektifa Noc :status 1. Monitor status
n bersihan pernafasan:kepatenan pernafasan dan
jalan nafas. jalan nafas. oksisenisasi
2. Buka jalan nafas
Setelah dilakukan dengan Teknik chin
Tindakan selama 2x12 lift atau jaw trust.
jam status pernafasan 3. Masukkan alat
pasien tidak terganggu nasophariseal
dengan kriteria hasil. airwasy (NPA/OPA).
1. Tidak ada suara 6. Edukasi keluarga
nafas tambahan. pasien tentang
2.Frekuensi keadaan pasien
pernafasan normal 7. kolaborasi dengan
tim dokter dalam
pemberian obat
2. Ketidakefektifan Noc: perfusi jaringan 1. Monitor status
perfusi jaringan serebal . neurolosis
serebal 2. Monitor intake dan
Setelah dilakukan output
Tindakan selama 2x12 3. Monitor tekanan
jam perfusi jaringan aliran darah ke
serebal otak
Pasien tidak ada 4. Monitor tingkat c02
masalah dengan dan pertahankan
krateria hasil : perameter yang
1. Tekanan ditentukan .
intrakernial normal 5. Sesuaikan kepala
2. Kesadaran normal tempat tidur
3. Tekanan darah 6. Berikan informasi
normal . kepada keluarga
7. Berikan dokter untuk
peningkatan TIK.
8. Kolaborasi dengan
tim dokter dalam
pemberian obat.