Anda di halaman 1dari 79

KEKUATAN HUKUM DAN

SDM INTERNASIONAL
A. NURDIN
Hukum Internasional
 Hukum internasional publik (public
international law)
 Hukum internasional swasta (private
international law)
Hukum Internasional Publik

Meliputi hubungan pemerintah, yang


mencakup hukum mengenai hubungan
diplomatik antarnegara dan seluruh
persoalan yang melibatkann kewajiban
dan hak dari Negara-negara berdaulat
tersebut.
Hukum Internasional Swasta
 Mencakup hukum yang mengatur
transaksi dari para individu dan
perusahaan yang melintasi perbatasan
internasional.
Contoh: hukum internasional swasta
akan mencakup permasalahan terkait
dengan kontrak antar perusahaan di dua
Negara berbeda.
Sumber Hukum Internasional
 Pakta adalah perjanjian antarnegara dan
juga bisa disebut sebagai konvensi
(convension), perjanjian (covenant),
persetujuan (compact), (protocol).
 Hukum adat internasional adalah aturan
internasional yang diturunkan dari
kebiasaan dan pemakaian berabad-abad
membentuk apa yang disebut hukum
adat internasional.
Penyelesaian perselisihan
internasional
 Perkara pidana (criminal matters)
Perkara perdata (civil matters)
 Arbitrase
Perkara Pidana

 perkara yang diajukan pemerintah


melawan rakyatnya atas tindakan yang
dianggap sebagai perilaku kriminal di
mata hukum.
 Contoh: pencurian, perampokan,
pembunuhan dll.
Perkara Perdata

 perselisihan yang melibatkan dua pihak


atau lebih.
 Contoh: Ttg hukum keluarga spt
perkawinan, perceraian, ttg Benda, hk
perbendaan, & hk waris, Benda bergerak
& tdk bergerak, ttg Perikatan, memuat hk
perjanjian/kontrak, ttg Pembuktian dan
daluwarsa (lewat waktu)
Arbitrase

Suatu proses yang disetujui oleh semua


pihak untuk menyelesaikan perselisihan
dari pada pergi ke pengadilan di mana
seseorang atau suatu badan yang netral
mengambil keputusan yang mengikat.
Badan tersebut adalah Badan Arbitrase
Hak Kekayaan Intelektual
 HKI MERUPAKAN SALAH SATU KUNCI
PERTIMBANGAN DALAM KEPUTUSAN
BISNIS
 HKI ADALAH MODAL INTELEKTUAL YG
MEMILIKI NILAI EKONOMI YG DAPAT
DITINGKATKAN NILAINYA DALAM PRODUK
DAN TEKNOLOGI
 HKI ADALAH ASSET BISNIS DALAM
PERUSAHAAN
MEREK SEBAGAI BAGIAN
DARI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

 Seni
 Sastra
 Ilmu Pengetahuan
Copyright  Hak-hak Terkait (Pelaku, Rekaman,
dll)

 Paten (Penemuan Teknologi)


 Merek (Simbol/ Nama Dagang Barang/
HKI Jasa)
 Desain Industri (Desain Penampilan
Produk)
 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Desain
Peletakan Rangkaian Sirkuit Terpadu/
Industrial Integrated Circuit/ IC)
Property  Rahasia Dagang (Informasi Rahasia yang
memiliki nilai ekonomi)
 Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
(dikelola Dep. Pertanian)
IMPLEMENTASI HAK MEREK PADA PRODUK SERTA
KELOMPOK HKI LAINNYA

MEREK 
“acer”sebagai
simbol dagang

DESAIN INDUSTRI
Desain penampilan
Pocket PC atau desain
Penampakkan Luar
dari Pocket PC

PATEN Penemuan
teknologi berupa
komputer dalam
ukuran kecil yang
dapat dimasukkan ke
dalam saku
HAK CIPTA DESAIN TATA LETAK SIRKUIT
Program Komputer TERPADU Desain tata letak IC
yang dipakai pada pada rangkaian elektronik di
Pocket PC dalam Pocket PC
IMPLEMENTASI MEREK PADA PROSES PERDAGANGAN
DIANTARA KELOMPOK HKI LAINNYA

SEBELUM DIPASARKAN
PRODUSEN
Fungsi, alat dan Proses Produk Paten

Pertimbangan Desain Tata letak S T DTLST


Perlindungan
Informasi Rahasia Yang Bernilai Rahasia Dagang
HKI
Ekonomi

Desain Penampilan Produk Desain Industri

Simbol Dagang Produk Merek

PASAR

KONSUMEN/ MASYARAKAT
Isu Global tentang Penyederhanaan Sistem
Pendaftaran Merek

 Trademark Law Treaty (TLT) (1994) –


Indonesia sudah meratifikasi dengan
Keputusan Presiden No.17/1997
 Madrid System concerning International
Trademarks Registration (Madrid Agreement
& Madrid Protocol) – Satu Permohonan untuk
beberapa negara = Indonesia belum
meratifikasi ketentuan tersebut
MANFAAT PERLINDUNGAN HKI

 HKI MAY GENERATE INCOME BAGI PERUSAHAAN


MELALUI LISENSI,PENJUALAN ,KOMERSIALISASI DARI HKI
YG DILINDUNGI;
 HKI / MEREK DAPAT MENINGKATKAN NILAI ATAU JAMINAN
DIMATA INVESTOR DAN INSTITUSI KEUANGAN;
 DALAM PENJUALAN ATAU MERGER ASSET HKI DAPAT
MENINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN SECARA SIGNIFIKAN;
 HKI MENINGKATKAN PERFORMANCE DAN
COMPETITIVENESS;
 DENGAN PENDAFTARAN HKI/MEREK MEMBANTU
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAKNYA.
MEREK
ALASAN UNTUK MELAKUKAN PENDAFTARAN
MEREK

 HAK EKSKLUSIF DALAM PASAR/ EKSPOR


 POSISI MARKET YG KUAT
 PENGEMBALIAN INVESTASI
 KESEMPATAN UNTUK MELISENSI ATAU MENJUAL
 MENINGKATKAN KEKUATAN DALAM
BERNEGOSIASI
 MEMBERIKAN IMAGE YG POSITIF BAGI
PERUSAHAAN
 MENINGKATKAN KESEMPATAN UNTUK
MEMPEROLEH KONSUMEN DARI PRODUK DAN
JASA
UNDANG UNDANG MEREK
 UU NO.21 TAHUN 1961 TENTANG MEREK
PERUSAHAAN DAN MEREK PERNIAGAAN
 UU NO.19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK
 UU NO.14 TAHUN 1997 TENTANG
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO.19
TAHUN 1992 TENTANG MEREK
 UNDANG-UNDANG NO.15 TAHUN 2001
TENTANG MEREK
KEUNTUNGAN PENDAFTARAN MEREK
UNTUK PEMASARAN BARANG DAN JASA
 MEREK DAGANG MERUPAKAN WAJAH DARI
BISNIS,DIMANA DAPAT MEMBEDAKAN PRODUK ATAU
SERVIS YANG ANDA MILIKI DG KOMPETITOR
 PENDAFTARAN MEREK DAPAT MEMAKSIMALKAN
DIFERENSIASI PRODUK,PERIKLANAN DAN PEMASARAN
SEHINGGA DAPAT MENGUNTUNGKAN DALAM
PEMASARAN INTERNASIONAL
 MEREK DAPAT MEMBERIKAN JAMINAN KUALITAS YG
KONSISTEN,PERLU HATI-HATI DALAM MEMILIH DAN
MENDESAIN SUATU MEREK UNTUK DILINDUNGI
DIGUNAKAN DALAM PERIKLANAN DAN PERLU
DIPERHITUNGKAN PENYALAH GUNAAN OLEH PIHAK LAIN.
BAGAIMANA MASYARAKAT MEMPEROLEH
PERLINDUNGAN MEREK

 MELAKUKAN PENDAFTARAN
HKI/MEREK DALAM LINGKUP
NASIONAL DAN INTERNASIONAL
 MEMPELAJARI SISTIM HUKUM YG
MENGATUR ASSET HKI
KERUGIAN PERUSAHAAN YANG TIDAK
MENDAFTARKAN MEREK

 LEBIH RENDAHNYA PENDAPATAN


 KURANG LOYALNYA KONSUMEN
TERHADAP BARANG TANPA MEREK
 KESULITAN DALAM PEMASARAN DAN
PENGIKLANAN PRODUK ATAU JASA BAIK
DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI
 KESULITAN DALAM PENEGAKAN HAK
APA YANG DIMAKSUD MEREK ?

Gambar

Nama
Memiliki
Kata daya
Berupa
pembeda dan
MEREK Kreasi HURUF-
Tanda
HURUF
digunakan
dalam
Angka-angka
kegiatan
perdagangan
Susunan
Warna barang dan
jasa
Kombinasi dari
unsur Tsb
 Yang dimaksud merek gambar dapat berupa : gambar,
lukisan, foto, logo atau simbol

Lukisan Foto Logo / simbol


 Merek nama, dapat berupa : nama orang, nama badan
usaha, nama kota-tempat, nama benda budaya, nama
makhluk hidup, dan benda mati.
 Merek kata, dapat berupa : kata benda, kata sifat, kata
bilangan, kata majemuk, susunan kata, kata ciptaan.

Kata Sifat Kata Benda Kata Bilangan

Kata Majemuk Susunan Kata Kata Ciptaan


 Merek yang berupa huruf-huruf adalah merek yang terdiri
lebih dari satu huruf.
 Merek yang berupa angka-angka adalah merek yang terdiri
lebih dari satu angka.

 Merek yang berupa susunan warna, adalah merek yang


terdiri lebih dari satu unsur warna.
 Merek Kombinasi, adalah merek yang terdiri dari
gabungan / kombinasi unsur-unsur yang tersebut di atas.

Kata dan Warna Lukisan dan Kata Kata dan Susunan Warna

 Persamaan Pada pokoknya

=
=
=
Aku Cinta Indonesia di ipta ndah

= =

=
.


Prosedur Pendaftaran Merek Berdasarkan UU no.15 Tahun 2001

Permohonan Pemeriksaan Formalitas


Kelengkapan Formal Prioritas
Tidak Lengkap
Persyaratan Tidak Lengkap Lengkap ?

Lengkap ? Tanggal Penerimaan Lengkap?

Pemeriksaan
Ditarik Kembali Substantif Dilanjutkan tanpa Prioritas

Diusulkan untuk ditolak Disetujui untuk didaftar ? Pemeriksaan Ulang

Ada keberatan ? Hearing


Diterima ?
Penolakan Diterima ?

Banding Banding
Publikasi
Diterima ? Keberatan dari Oposisi

Ada Oposisi?
Upaya Hukum Sesuai dengan UU Sertifikat
Penyelesain Sengketa
di Bidang Merek
 Gugatan Pembatalan Merek
 Penghapusan Merek Terdaftar
 Gugatan pelanggaran Merek
 Tindak Pidana
 Penyelesaian sengketa di luar
Pengadilan
HAK CIPTA
Hak Cipta: definisi

 hak eksklusif bagi Pencipta atau


penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak Ciptaannya atau
memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Hak Cipta: ruang lingkup

 Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,


seni, dan sastra, yang mencakup:
 a. buku, Program Komputer, pamflet,
perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan,dan semua hasil karya tulis lain;
 b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain
yang sejenis dengan itu;
Hak Cipta
 c. alat peraga yang dibuat untuk
kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
 d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

 e. drama atau drama musikal, tari,


koreografi, pewayangan, dan pantomim;
 f. seni rupa dalam segala bentuk seperti
seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi,
seni
Hak Cipta
 pahat, seni patung, kolase, dan seni
terapan;
 g. arsitektur;

 h. peta;
Hak Cipta
 i. seni batik;
 j. fotografi;

 k. sinematografi;

 l. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,


database, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.
Hak Cipta

 Tidak ada Hak Cipta atas:


 a. hasil rapat terbuka lembaga Negara;
 b. peraturan perundang-undangan;

 c. pidato kenegaraan atau pidato pejabat


Pemerintah;
 d. putusan pengadilan atau penetapan
hakim; atau
 e. keputusan badan arbitrase atau
keputusan badan-badan sejenis lainnya.
Hak Cipta: Hak Ekonomi &
Hak Moral
 Hak Moral: Pencipta atau ahli warisnya
berhak menuntut Pemegang Hak Cipta
supaya nama Pencipta tetap
dicantumkan dalam Ciptaannya.
Hak Cipta: Hak Ekonomi &
Hak Moral
 Hak Ekonomi:
 Perbanyakan adalah penambahan jumlah sesuatu
Ciptaan, baik secara keseluruhan maupun bagian
yang sangat substansial dengan menggunakan
bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama,
termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau
temporer.
Hak Cipta: Hak Ekonomi &
Hak Moral
 Hak Terkait adalah hak yang berkaitan
dengan Hak Cipta, yaitu hak eksklusif bagi
Pelaku untuk memperbanyak atau
menyiarkan pertunjukannya; bagi Produser
Rekaman Suara untuk memperbanyak atau
menyewakan karya rekaman suara atau
rekaman bunyinya; dan bagi Lembaga
Penyiaran untuk membuat, memperbanyak,
atau menyiarkan karya siarannya.
Hak Cipta: Hak Ekonomi &
Hak Moral
 Lisensi adalah izin yang diberikan oleh
Pemegang Hak Cipta atau Pemegang
Hak Terkait kepada pihak lain untuk
mengumumkan dan/atau
memperbanyak Ciptaannya atau produk
Hak Terkaitnya dengan persyaratan
tertentu.
Hak Cipta & Negara:

 (1) Negara memegang Hak Cipta atas


karya peninggalan prasejarah, sejarah,
dan benda budaya nasional lainnya.
 (2) Negara memegang Hak Cipta atas
folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang
menjadi milik bersama, seperti cerita,
hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu,
kerajinan tangan, koreografi, tarian,
kaligrafi, dan karya seni lainnya.
Hak Cipta & Negara:

 (3) Untuk mengumumkan atau


memperbanyak Ciptaan tersebut pada
poin (2), orang yang bukan WNI harus
terlebih dahulu mendapat izin dari
instansi yang terkait dalam masalah
tersebut.
PATEN
Hak Paten: definisi

 Hak eksklusif yang diberikan oleh


Negara kepada Inventor atas hasil
Invensinya di bidang teknologi, yang
untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri Invensinya
tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Hak Paten:

 Invensi adalah ide Inventor yang


dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di
bidang teknologi dapat berupa produk
atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.
 Pemegang Paten memiliki hak eksklusif
untuk melaksanakan Paten yang
dimilikinya dan melarang pihak lain yang
tanpa persetujuannya:
 a. dalam hal Paten-produk: membuat,
menggunakan, menjual, mengimpor,
menyewakan, menyerahkan, atau
menyediakan untuk dijual atau disewakan
atau diserahkan produk yang diberi Paten;
 b. dalam hal Paten-proses: menggunakan
proses produksi yang diberi Paten untuk
membuat barang dan tindakan lainnya
sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
STUDI KASUS
Pembatalan Merek (pasal 68)
 Gugatan pembatalan pendaftaran Merek dapat diajukan oleh pihak yang
berkepentingan berdasarkan alasan :
 itikad buruk (Pasal 4),

 Bertentangan dengan Ketertiban umum/kesusilaan,

merupakan keterangan barang, sudah menjadi milik umum


(Pasal 5)
 Terdapat persamaan pada pokoknya/keseluruhannya

dengan merek yg sudah terdaftar atau menyerupai merek


terkenal (pasal 6).
 Gugatan Pembatalan diajukan oleh pemilik merek terdaftar dan Pemilik
Merek yang tidak terdaftar dapat mengajukan gugatan Pembatalan
Pendaftaran Merek setelah mengajukan Permohonan Permintaan
Pendaftaran Merek kepada Direktorat Jenderal.
 Gugatan Diajukan ke Pengadilan Niaga.
COLGATE vs. MAISING

Putusan LANDRAAD MEDAN, Tanggal 24 September 1931, dalam perkara mengenai


merek ‘COLGATE” dengan merek “MAISING” Terhadap putusan tersebut di atas,
Prof.MR. DR. Sudargo Gautama dalam bukunya “HUKUM MEREK INDONESIA”,
Penerbit Alumni, 1986, hal. 89-90, telah memberikan analisanya yang selengkapnya
dikutip kembali sebagai berikut :
“Dalam hubungan ini menarik perhatian bahwa dalam Yurisprudensi di Indonesia sebelum
perang, sudah diterima adanya persamaan antara merek terkenal “Colgate” untuk pasta gigi
dan merek “Maising” yang sebenarnya kalau dilihat melulu kepada bunyi suara merek dan
huruf-huruf merek yang dipakai adalah berlainan sama sekali. Akan tetapi oleh Pengadilan
dianggap sesungguhnya ada persamaan dalam pokok antara kedua merek ini
Kasus Penghapusan Merek Terdaftar :
TOP 1 vs. MEGATOP

Merek Daftar Nomor


Merek Daftar Nomor
No. 411000
No. 504089
TOP 1 vs. MEGATOP CASE
Merek MEGATOP penggunaan di
Merek TOP ONE penggunaan di pasaran
pasaran
Kasus Tindak Pidana AQUA
PENYELESAIAN SENGKETA ATAS
PELANGGARAN MEREK
Pelanggaran Merek
(Pasal 76)
Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan
gugatan terhadap pihak lain yang secara
tanpa hak menggunakan Merek yang
mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhannya untuk barang atau
jasa yang sejenis berupa:
 a. gugatan ganti rugi, dan/atau
 b.penghentian semua perbuatan yang
berkaitan
 dengan penggunaan Merek tersebut.
Gugatan Pelanggaran Merek
 Gugatan Atas Pelanggaran Merek diajukan kepada Pengadilan Niaga.
 Gugatan atas pelanggaran Merek dapat diajukan oleh penerima Lisensi
Merek terdaftar baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan pemilik
Merek yang bersangkutan.
 Selama masih dalam pemeriksaan dan untuk mencegah kerugian yang lebih
besar, atas permohonan pemilik Merek atau penerima Lisensi selaku
penggugat, hakim dapat memerintahkan tergugat untuk menghentikan
produksi, peredaran dan/atau perdagangan barang atau jasa yang
menggunakan Merek tersebut secara tanpa hak.
 Dalam hal tergugat dituntut juga menyerahkan barang yang menggunakan
Merek secara tanpa hak, hakim dapat memerintahkan bahwa penyerahan
barang atau nilai barang tersebut dilaksanakan setelah putusan pengadilan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Kasus Tolak Angin
Perkara Nomor 457/Pdt.G/1995/PN.Jkt.Pst
Tanggal 27 Maret 1996

 Merek Tolak Angin yang terdaftar milik PT Industri Jamu dan


Farmasi Sidomuncul terdapat persamaan pada pokoknya dengan
merek Tangkis Angin dan Singkir Angin milik Sandra Linata
Hidayat untuk jenis barang jamu.
 Pengadilan menyatakan bahwa Tergugat telah mempergunakan
merek yang terdapat persamaan pada pokoknya dengan merek
Penggugat secara tanpa hak dan menggunakan jenis barang
yang sama, hal ini merupakan perbuatan melawan hukum.
 Pengadilan mengabulkan Gugatan Penggugat dengan
menyatakan merek TOLAK ANGIN adalah merek milik
Penggugat dan menghukum Tergugat untuk menghentikan
pemakaian mereknya.
Kasus SIDO MUNCUL vs SIDO DADI
Perkara Rol Nomor 42/Pdt.G/1997/PN.Jkt.Pst. Tanggal
5 Mei 1997

 Merek Penggugat SIDO MUNCUL sama pada


pokoknya dengan merek Tergugat “SIDO
DADI”/”MUNCUL KARYA” untuk jenis barang
jamu.
 Putusan Pengadilan menyatakan bahwa
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum dan menghukum Tergugat untuk
menghentikan pemakaian merek-mereknya,
serta menghukum Tergugat untuk meminta
maaf kepada Penggugat.
Antangin vs Gantengin
Alternatif Penyelesaian Sengketa

Pasal 84
Selain penyelesaian gugatan
sebagaimana dimaksud dalam Bagian
Pertama Bab ini, para pihak dapat
menyelesaikan sengketa melalui
Arbitrase atau Alternatif Penyelesaian
Sengketa.
TERIMA KASIH
KEKUATAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Beberapa Isu TK Global
 Negara maju cenderung kekurangan TK. Pemenuhan
TK dilakukan dengan cara mempekerjakan TK asing
dan pensiunan, atau melakukan offshoring.
 Negara berkembang justru kelebihan tenaga kerja.
 Perusahaan mulai memikirkan untuk mendirikan tempat
usaha di daerah yang banyak tenaga kerja.
 Banyak orang rela meninggalkan negara asal untuk
bekerja di negara lain.
 Tenaga terlatih di negara berkembang lebih memilih
bekerja di negara maju (menyebabkan brain drain di
negara asal).
Perencanaan Tenaga Kerja

Merupakan proses perencanaan


untuk memperkirakan kebutuhan
sumber daya manusia, serta
untuk memperhitungkan dan
menentukan di mana sumber
daya manusia itu bisa diperoleh
guna pencapaian tujuan
organisasi.
Perencanaan TK Internasional

Merupakan perencanaan TK dalam lingkup


internasional karena melibatkan SDM dari:
 Negara asal perusahaan (parent-country
nationals)
 Negara tempat perusahaan beroperasi (host-
country nationals)
 Negara lain yang terkait (third-country
nationals)
Mengapa Perlu Perencanaan
TK?
 Proses perekrutan tenaga kerja baru
merupakan salah satu kegiatan yang
memakan biaya besar bagi perusahaan.
 Menemukan orang dengan kualifikasi
baik mungkin mudah, tapi menemukan
orang yang tepat bagi organisasi tidak
mudah.
 Efisiensi waktu dan tenaga tapi hasilnya
maksimal.
Kerangka Perencanaan Tenaga Kerja

• Number, formation,
How’s the demography of age, sex,
manpower nowadays? employment status

Hows the work distribution • Vacancy due to


tendencies and mutation of HR mutation
also the domino effect due to • Domino effect of
vacancy fulfillment
mutation?

Hows the map and potential of • Retirement


moving out of the organization database
(natural retirement/ termination/ • Anticipation toward
termination/ resign
resign)?
Pemetaan Tenaga kerja

TK Permanen

TK Temporer

TK Outsource
Man Power Mapping

Permanent Worker Temporary Worker Outsourced

Job conducted by The format of


Characteristic of job outsourcing employee
temporary employee
conducted by are workers not directly
are job which are
permanent employee in contact with the
temporary, predicted to
are job which is the employer organization,
end in a certain period,
main activity of the but through service
worker is contracted contract. The work
organization which is
directly by the conducted are not part
continuous
organization of main activities.
STAFFING

 Ethnosentrik

 Polisentrik

 Geosentrik
Ethnosentrik

 Merupakan pandangan parokialistis


yang meyakini bahwa cara kerja dan
pendekatan dalam menyelesaikan
pekerjaan di negaranyalah yang terbaik
dan bahwa orang lain di luar negaranya
tidak sekompeten orang dari negaranya
dalam membuat keputusan atau dalam
hal teknologi.
Polisentrik

 Meyakini bahwa manajer negara


asinglah yang paling tahu pendekatan
dan praktek kerja terbaik sehingga
karyawan asing diberi kebebasan untuk
membuat keputusan.
Geosentrik

 Tidak membeda-bedakan negara asal


karyawan. Yang dicari adalah
pendekatan dan SDM terbaik bagi
perusahaan.
SELECTING

 Moderasi Kinerja

- Penyesuaian Budaya
- Lamanya Penugasan
- Relokasi
- Lingkungan Kerja
- Hubungan Kepegawaian
SELECTING

 Kriteria Seleksi
- Kemampuan Teknikal
- Lintas Budaya
- Persyaratan Keluarga
- Persyaratan Negara
- Persyaratan MNC
- Bahasa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai