Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4 :

Gatot Setyo Laksono


(196048)
Nur Muhammad Raja Kodratulloh
(196055)
Mohammad Heru Adi Saputra
(196031)
 Bercerita

 Pengertian bercerita
 Tujuan bercerita
 Fungsi metode bercerita
 Manfaat metode bercerita
 Bentuk dan jenis metode bercerita
 Langkah-langkah metode
bercerita
 Kelebihan dan kekurangan
metode bercerita
Pengertian bercerita
Hartono (2005)
Menurut Hartono, Bercerita adalah menyampaikan serangkaian peristiwa yang
dialami oleh sang tokoh. Tokoh dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, dan
makhluk-makhluk lain, baik tokoh nyata maupun tokoh-tokoh rekaan.

 Ismoerdijahwati (2007)
 Menurut Ismoerdijahwati, Bercerita adalah seni atau teknik budaya kuno untuk
menyampaikan suatu peristiwa yang dianggap penting, melalui kata-kata, imaji
dan suara-suara.

 Gunarti dkk (2008)
 Menurut Gunarti dkk, Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menyampaikan pesan, informasi atau sebuah dongeng
belaka, yang bisa di lakukan secara lisan dan tertulis dan merupakan sebuah
metode dari suatu kegiatan pengembangan yang ditandai dengan pendidik
memberikan pengalaman belajar kepada anak melalui pembacaan cerita
secara lisan.
Tujuan Metode Bercerita

Secara umum, tujuan metode pembelajaran


bercerita adalah untuk menghibur, melatih
anak berkomunikasi dengan baik, memahami
pesan dari cerita dan mampu
mengungkapkan ide cerita serta menambah
wawasan dan pengetahuan bahasa secara
luas.
Fungsi Metode
Bercerita
Secara umum, fungsi metode pembelajaran
bercerita yaitu menjadikan suasana belajar
menyenangkan dan menggembirakan dengan
penuh dorongan dan motivasi sehingga
pelajaran atau materi pendidikan tersebut bisa
mudah diberikan. Selain itu, fungsi metode
bercerita diantaranya yaitu:
1. Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang
baik.
2. Mengembangkan imajinasi anak.
 3. Membangkitkan rasa ingin tahu.
Manfaat Metode Bercerita
Menurut Madyawati (2016), manfaat metode pembelajaran
bercerita diantaranya yaitu:

1. Membantu pembentukan pribadi dan moral anak.


2. Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi.
3. Memacu kemampuan verbal anak.
4. Memberikan sejumlah pengetahuan sosial dan nilai moral
keagamaan.
5. Memberikan pengalaman belajar untuk melatih
pendengarannya.
6. Membantu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor.
7. Memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik
serta dapat mengatakan perasaan, membangkitkan semangat
dan menimbulkan keasyikan tersendiri.
Bentuk dan Jenis Metode
Bercerita
Bentuk dan Jenis Metode Bercerita
Menurut Dhien (2009), berdasarkan jenis media yang
digunakan, metode bercerita dibagi menjadi beberapa
bentuk, diantaranya yaitu:
1. Bercerita tanpa alat peraga
Bercerita tanpa alat peraga yaitu kegiatan bercerita yang
dilakukan oleh guru atau orang tua tanpa menggunakan
media atau alat peraga yang diperlihatkan pada anak.
2. Bercerita dengan alat peraga
Metode bercerita dengan alat peraga adalah metode
bercerita menggunakan media atau alat pendukung untuk
memperjelas penuturan cerita yang akan disampaikan.
Bercerita dengan menggunakan alat peraga merupakan
bentuk bercerita yang mempergunakan alat peraga bantu
Langkah-langkah Metode
Bercerita
Menurut Tarigan (2008), ada beberapa langkah yang harus
dilakukan dalam pelaksanaan metode bercerita, diantaranya
yaitu:
1. Menentukan topik cerita yang menarik.
2. Menyusun kerangka cerita dengan
mengumpulkan bahan-bahan.
3. Mengembangkan kerangka cerita.
4. Menyusun teks cerita.
Kelebihan dan
Kekurangan Metode
Bercerita
Kelebihan metode pembelajaran bercerita, diantaranya yaitu
1. Kisah bisa mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik.
2. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu
kesimpulan yang terjadi pada akhir cerita.
3. Kisah selalu memikat, karena mengundang untuk mengikuti
peristiwanya dan merenungkan maknanya.
 4. Dapat mempengaruhi emosi.

Kekuurangan metode pembelajaran bercerita, diantaranya yaitu:


1. Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu sudah
terakumulasi masalah lain.
2. Bersifat monolong dan bisa menjenuhkan anak didik.
 3. Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang
dimaksud sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai