Anda di halaman 1dari 23

Company

LOGO

II. PEMBENTUKAN TANAH

Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS


Bahan Induk Batuan

1) Bahan Induk Residual adalah batuan sisa


pelapukan yang masih di tempat yang
mengalami pelapukan lagi dan menjadi
tanah di tempat itu juga.
2) Bahan Induk Angkutan adalah hasil
pelapukan batuan yang tersedimentasi di
tempat lain kemudian menjadi batuan
sedimentasi setelah itu lapuk dan menjadi
tanah.
Berdasarkan tenaga yang membawa materi
sedimen bahan induk dibedakan menjadi :

1) Tenaga air dinamakan bahan induk alluvium


menjadi tanah alluvial.
2) Tenaga angin dinamakan Loes, pasir.
3) Es/ Gletser dinamakan morena, till.
4) Gravitasi dinamakan culuvium.
5) Bahan induk Comulose berasal dari tumbuhan
yang selalu tergenang oleh air. Dinamakan batuan
peat apabila sisa tumbuhan masih dikenali,
dinamakan batuan muck apabila sisa tumbuhan
sudah tidak dapat dikenali.
 Proses pembentukan tanah adalah perubahan
bahan induk menjadi lapisan tanah
- bahan induk padat menjadi bahan induk agak lunak
- berangsur menjadi tanah pada lapisan bawah (subsoil)
dan lapisan tanah bagian atas (top soil), dalam jangka
waktu lama sampai ratusan/ribuan tahun
 Tahap pertama dari proses pembentukan tanah
adalah proses pelapukan
- terjadi penghancuran dan pelembutan bahan induk tanpa
perubahan susunan kimianya
- Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat
merusak
Pelapukan digolongkan dalam 3 bentuk
1) Pelapukan Fisik
Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni
proses pemecahan dan pelembutan batuan
tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan
tidak ada pembentukan mineral baru
2) Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan
penguraian pecahan-pecahan batuan dan
mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusun-
nya yang bisa disertai dengan pembentukan
mineral-mineral baru
3) Pelapukan Biologis
- Pelapukan biologis adalah proses pelapukan
yang disebabkan kegiatan tanaman dan hewan,
baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat
rendah.
- Dalam proses pemecahan batuan induk menjadi
tanah terjadi aktivitas hidup organisme. Bakteri
autotrof dan lumut pada waktu mati menjadi
bahan organik bagi kehidupan organisme yang
lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan dengan
aktifitas akar-akarnya masuk di celah-celah
retakan batuan dan seterusnya.
Perbedaan relief akan menyebabkan perbedaan waktu
dalam proses pembentukan tanah. Tebing yang
landai akan lebih mudah pembentukan tanahnya
daripada tebing yang curam, karena di tebing curam
tanah yang akan terbentuk selalu tererosi ketika ada
hujan yang intensitasnya cukup besar, tetapi hujan
yang berlebih apabila terjadi pada batuan yang ber-
relief datar juga akan menghambat proses
pembentukan tanahnya, karena genangan air diatas
batuan tersebut akan menjadi isolator yang akan
menyetabilkan suhu batuan tersebut, sehingga
batuan tersebut suhunya akan tetap dingin meskipun
diatas genangan air tersebut panas.
Faktor-faktor Pembentuk Tanah
Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
T = f (i, o, b, t, w)
1) Iklim
2) Organisme
3) Batuan Induk
4) Topografi/Relief (tinggi rendahnya permukaan)
5) Waktu
Faktor diatas tidak berdiri sendiri tetapi saling
mempengaruhi dan saling berkaitan
1) Iklim
Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses
pembentukan tanah terutama unsur suhu dan
curah hujan.
a) Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan
bahan induk. Apabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses
pelapukan akan berlangsung cepat sehingga
pembentukan tanah juga cepat.
b) Curah Hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi
dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang
cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah
menjadi rendah).
2) Organisme (vegetasi, jasad renik/mikroorganisme)

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses


pembentukan tanah dalam hal:
1) Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik
maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah
pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan
tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi terjadi oleh
proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.
2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan
menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-
ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan
ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad
renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat
nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa
dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah
hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput
membentuk tanah berwarna hitam karena banyak
kandungan bahan organik yang berasal dari akar-akar dan
sisa-sisa rumput.
4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada
tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh,
jenis tanaman cemara akan memberi unsur-unsur kimia
seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah
di bawah pohon cemara, derajat keasamannya lebih tinggi
daripada tanah di bawah pohon jati.
3) Bahan Induk
o Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan
sedimen (endapan), dan batuan metamorf.
o Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan
mengalami pelapukan dan menjadi tanah.
o Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian memperlihatkan
sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan
induk terkadang masih terlihat pada tanah baru, misalnya tanah
bertekstur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya
tinggi.
o Susunan- kimia dan mineral bahan induk akan memengaruhi
intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahan induk
yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan
kadar ion Ca yang banyak pula, akibatnya pencucian asam silikat
dapat dihindari dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang
berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan
kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
4) Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi:

1) Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah


Daerah yang memiliki topografi miring dan
berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis karena
tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan
tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.

2) Sistem Drainase/Pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering
tergenang menyebabkan tanahnya menjadi
asam.
5) Waktu
o Tanah merupakan benda alam yang terus-
menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus-menerus. Oleh karena itu,
tanah akan menjadi semakin tua. Mineral yang
banyak mengandung unsur hara telah habis
mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral
yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses
pembentukan tanah yang terus berjalan, maka
induk tanah berubah berturut-turut menjadi
tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua
o Tanah muda ditandai oleh masih tampaknya
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral
atau masih tampaknya struktur bahan induknya. Contoh
tanah muda- adalah tanah aluvial, regosol, dan litosol.
o Tanah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut
sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah
dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horizon B.
Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, dan
grumusol.
o Tanah tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih
lanjut sehingga terjadi proses perubahan-perubahan
yang nyata pada perlapisan tanah. Contoh tanah pada
tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua
(laterit).
Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan
tanah berbeda-beda.
o Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik
memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda
dan 1.000–10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa.
o Dengan melihat perbedaan sifat faktor-faktor pembentuk tanah
tersebut, pada suatu tempat tentunya akan menghasilkan ciri
dan jenis tanah yang berbeda-beda pula.
o Sifat dan jenis tanah sangat tergantung pada sifat-sifat faktor
pembentukan tanah. Kepulauan Indonesia mempunyai
berbagai tipe kondisi alam yang menyebabkan adanya
perbedaan sifat dan jenis tanah di berbagai wilayah, akibatnya
tingkat kesuburan tanah di Indonesia juga berbeda-beda.
Perkembangan Lapisan dan Profil Tanah
o Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam
lapisan tanah.
o Profil Tanah merupakan irisan vertikal dari lapisan
paling atas sampai lapisan batuan induk tanah
(regolit).
o Syarat-syarat Profil Tanah :
1. Tegak (vertikal)
2. Baru
3. Tidak terkena sinar matahari langsung
4. Tidak tergenang air
5. Mewakili tapak sekeliling
o Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf,
dari lapisan atas sampai dibawah dengan huruf : O,
A, B, C dan R.
o Horison O adalah profil tanah bagian atas yang
terdiri dari seresah tanah atau bahan organik tanah
yang masih segar, lapisan ini merupakan guguran
dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi
lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan
horison "Organik" yang terdiri dari beberapa lapisan
L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus.
a. O1 : bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat
b. O2 : bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat
o Horison A merupakan hasil pelapukan dari
horison O, disini terjadi pelarutan unsur-unsur
hara dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi
ke lapisan dibawahnya. Terjadi proses leaching
yaitu proses pencucian (eluviasi) unsur hara oleh
air.
o Ada 3 jenis horison A :
a. A1 : bahan mineral campur dengan humus dan
berwarna gelap.
b. A2 : horisan dimana terjadi pencucian maksimum
terhadap Fe, Al dan bahan organik.
c. A3 : horison peralihan A ke B, lebih menyerupai A.
o Horison B merupakan horison yang miskin bahan
organik. Kegiatan mikrobia hampir tidak ada, lebih
padat dan warnannya lebih merah. Sebagai
horison akumulasi (iluviasi) unsur-unsur hara dan
senyawa-senyawa horison pencucian yang
tercuci.
o Ada 3 jenis horisan B :
a. B1 : peralihan dari A ke B, lebih menyerupai B
b. B2: penimbunan (iluviasi) maksimum liat, Fe dan Al
oksida, kadang-kadang bahan organik
c. B3 : peralihan B ke C, lebih menyeruoai B
o Horison C adalah horison yang terdiri dari bahan
induk tanah, merupakan batuan yang sebagian
sudah mengalami pelapukan. Akar tanaman
tidak menembus ke dalam lapisan ini, sangat
sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan
ini.
o Bagian terakhir adalah R atau Rock merupakan
batu-batuan lapisan keras yang sulit untuk
ditembus.
Company
LOGO

PS MSP FPIK-UB

Anda mungkin juga menyukai