Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN I

PENYUSTAN DAN DEPLESI


PENYUSUTAN DAN DEPLESI
Definisi
Penyusutan : Sebagai proses akuntansi dalam
mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban
dengan cara sistimatis dan rasional selama periode
yang diharapkan mendapat manfaat dari
penggunaan aktiva tersebut “:
Penyusutan paling sering digunakan untuk
menyunjukkan bahwa aktiva tetap berwujud telah
menurun nilainya. Sementara ketika aktiva tidak
berwujud seperti paten atau goodwill telah habis
masa berlakunya maka pengalokasian nilai
Faktor – Faktor yang terlibat dalam proses penyusutan
Sebelum pola pembebanan terhadap pendapatan
dapat ditetapkan, ada tiga pertanyaan mendasar
yang harus dijawab :
1. Dasar penyusutan apa yang akan digunakan untuk
aktiva?
2. Berapa masa manfaat aktiva ?
3. Metode pengalokasian biaya apa yang paling baik
untuk aktiva ini.
1. Dasar Penyusuyan Aktiva
Ada dua dasar yang perlu ditetapkan dalam
penentuan nilai penyusutan yaitu : biaya perolehan
dan sisa (residu) / nilai pelepasan
Contoh :
Nilai perolehan mesin Rp 10.000.000,-
Nilai sisa (residu) Rp 1.000.000, --
Dasar penyusutan Rp 9.000.000,
2. Estimasi umur pelayanan atau jasa (Masa mamfaat
aktiva)
Umur pelayanan suatu aktiva dan umur fisiknya
sering kali tidak sama. Sebuah kendaraan untuk
direksi / manajemen tidak akan sama dengan umur
ekonomis untuk kendaraan yang dipergunakan
untuk kegiata operasional / pemasaran.
ada dua faktor mengapa aktiva ditarik dari
penggunaannya yaitu : faktor fisik karena kerusakan
atau habis umur ekonomisnya dan faktor ekonomi
karena usang atau sudah ketinggalan zaman.
3. Metode penyusutan
Faktor ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan
adalah metode pembagian secara adil. Profesi
akuntan mewajibkan metode penyusutan yang
digunakan harus “sistimatis dan rasional”. Ada
beberapa metode penyusutan yang sering
digiunakan dalam dunia bisnis / perusahaan yaitu :
1. Metode aktivitas (unit penggunaan a/ produksi)
2. Metode garis lurus
3. Metode beban menurun (dipercepat)
- Jumlah angka tahun
- Metode saldo menurun
4. Metode penyusutan khusus
Metode Ativitas
Aktiva disusutkan berdasarkan aktivitas aktiva
tersebut
Misalanya mesin disusutkan berdasarkan jam kerja
produksi atau berdasrkan jumlah unit hasil produksi
yang dihasilkan.
contoh Mesin semen bosowa diestimasi berproduks
secara normal selama 30.000 jam. Jumlah jam
produksi tahun ini selama 1.000 jam.
nilai perolehan mesin Rp 5 M
nilai sisa mesin Rp 50 juta
Metode Garis Lurus

Rumus : Nilai perolehan dikurang Nilai sisa dibagi


dengan jumlah estimitasi umur pelayanan /
ekonomis aktiva

Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000
------------------------------------------ = Rp 5.000.000
9 thn
Metode Beban menurun atau metode penyusunan
dipercepat dibagi 2 metode yi
a. Jumlah angka – angka tahun
masa manfaat 5 th
(5+4+3+2+1) = 15

b. Saldo menurun
dalam metode ini tidak dikenal nilai sisa. Penyusutan
dihitung sesuai nilai perolehan dan menurun setiap
tahun berdasarkan tarif % dikali dengan nilai buku.
Metode Penyusutan khusus dibagi 2 metode yi

a. Metode kelompok dan gabungan


Metode kelompok sering digunakan apabila aktiva
bersangkutan cukup homongen dan memiliki masa
mafaat yang hampir sama.
Metode gabungan : digunakan apabila aktiva bersifat
homongen dan memiliki umur manfaat yang
berebeda.

Anda mungkin juga menyukai