Yani Askep Diare
Yani Askep Diare
ANAK
Pengertian
• Diare adalah keadaan frekuensi buang air
besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak, dengan konsistensi
feses cair, dapat berwarna hijau atau
dapat bercampur lendir dan darah atau
lendir saja
(Ngastiyah, 1997)
Etiologi:
1. Faktor infeksi :
• Enteral : infeksi saluran pencernaan oleh
bakteri, virus dan parasit
• Parenteral : infeksi diluar saluran pencernaan
2. Faktor malabsorsi : karbohidrat, lemak dan
protein
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
Mekanisme dasar diare:
1. Gangguan osmotik
2. Gangguan sekresi
3. Gangguan motilitas usus
Manifestasi klinik:
• Awitan: rewel, cengeng, gelisah, nafsu makan
menurun.
• Suhu meningkat
• Tinja cair, kadang bercampur lendir dan darah
• Muntah, bibir dan kulit kering, turgor kulit
berkurang
• Lemah dan pucat
Akibat diare akut maupun kronik:
1. Kehilangan air da elektrolit
2. Gangguan gizi
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
Pathway diare
Etiologi: faktor infeksi, malabsorbsi,
makanan dan psikologis
Hiperperistaltik
Tekanan osmotik rongga Peningkatan sekresi atau hipoperistaltik
usus meningkat air dan elektrolit ke
dlm rongga usus
Merangsang usus
utk mengeluarkan Diare
Lanjutan Pathway Diare
Diare Penyerapan sari
makanan menurun
Gangguan
integritas kulit
Komplikasi:
• Dehidrasi
• Kejang hipovolumik
• Hipokalemia
• Hipoglikemia
• Kejang
• Malnutrisi energi protein
Pemeriksaan penunjang:
• Elektrolit
• feses
PATOFISIOLOGI
VIRUS masuk enterosit (sel epitel
usus halus) infeksi & kerusakan fili usus
halus
Enterosit rusak diganti oleh enterosit
baru (kuboid/ sel epitel gepeng yg
blm matang) fungsi blm baik
Fili usus atropi tdk dpt
mengabsorbsi makanan & cairan dgn
baik
Tek Koloid Osmotik motilitas
DIARE
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
Diare osmotik : diare akibat adanya bahan
yang tidak dapat diabsorbsi oleh lumen
usus hiperosmoler hiperperistalsis
Diare sekretorik : terjadi akibat stimulasi
primer dari enterotoksin atau oleh
neoplasma
Diare akibat gangguan motilitas usus :
gangguan pada kontrol otonomik
KOMPLIKASI
Kehilangan air dan elektrolit Dehidrasi, Hipokalemia,
Asidosis metabolik, Kejang, Alkalosis metabolik
Gangguan sirkulasi darah Syok hipovolemik
Gangguan gizi Hipoglikemia, Malnutrisi energi protein,
Intolerasi laktosa sekunder
PENENTUAN DERAJAT
DEHIDRASI
Berdasarkan BB
Ringan pe↓ BB < 5 %
Sedang pe↓ BB 5 – 10 %
Berat pe↓ BB > 10 %
Menurut Haroen Noerasid (modifikasi)
Ringan Rasa haus & Oliguria ringan
Sedang Tanda diatas + turgor kulit↓,
ubun2 & mata cekung
Berat Tanda diatas + somnolen,
sopor, koma, syok, nafas kussmaul
Berdasarkan ketonusan cairan
Dehidrasi Isotonis
Kehilangan air dan Na dalam
proporsi yang sama
Merupakan dehidrasi yang terjadi
karena diare
Tanda sangat cepat, haus
ekstremitas dingin dan berkeringat,
kesadaran menurun dan muncul
gejala syok hipovolemik
Dehidrasi Hipertonis
Terdapat kekurangan cairan air dan
Na tetapi proporsi kehilangan air
lebih banyak (Na >150 mmol/L)
Tanda anak sangat haus,iritabel
Dehidrasi Hipotonis
Terdapat kekurangan cairan air dan
Na tetapi proporsi kehilangan Na
lebih banyak (Na >130 mmol/L)
Tanda anak letargi, kejang
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
Riwayat
Jumlah dan konsistensi tinja
Muntah
Rasa haus
Episode diare
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien gelisah, mudah
marah, lemah, kesadaran
Tanda–tanda vital
BB
Status hidrasi CRT, kecekungan
ubun-ubun, Urin Output, Mukosa
membran,Turgor kulit, Kecekungan
kelopak mata, Air mata
Tanda2 hipokalemi Bising usus,
distensi usus, Menurunnya
kemampuan kontraksi otot
Pola pernafasan Pernafasan Kussmaul
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
Ph dan kadar gula dalam tinja
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan keseimbangan asam
basa AGD
Urinalisis : Bj, endapan
Pemeriksaan kadar ureum
kreatinin faal ginjal
Pemeriksaan keseimbangan cairan &
elektrolit Hb-Ht, Na, K, Ca dan F
Pemeriksaan intubasi duodenum
EKG menilai deplesi elektrolit
(biasanya kalium)
MASALAH KEPERAWATAN
Defisit volume cairan
Resiko tinggi gangguan keseimbangan asam basa
Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Resiko tinggi gangguan integritas kulit
Resiko tinggi injuri : kejang
Kurang pengetahuan orang tua