PERTAMA
PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Abortus :
1. Abortus spontan
a. Abortus therapeutik
b. Abortus kriminal
• Perdarahan pada desidua basalis yang disertai dengan nekrosis
jaringan sekitarnya.
ETIOLOGI
• Ovum terlepas dan hal tersebut merangsang kontraksi uterus
sehingga menyebabkan ekspulsi jaringan.
Positif
Tirah baring
Pertahankan kehamilan.
Tidak perlu pengobatan khusus.
Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG nilai kemungkinan
adanya penyebab lain.
ABORTUS INSIPIEN
Konseling: menjelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama tindakan
evakuasi, serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi pascakeguguran.
Usia kehamilan <16 minggu: lakukan evakuasi isi uterus, jika evakuasi tidak dapat
dilakukan segera:
Lakukan pemantauan pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam bila kondisi ibu
Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)
baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.
Rencanakan evakuasi segera.
Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan
Usia kehamilan
produksi >16 minggu:
urin setiap 6 jam @ 24 jam.
Tunggukadar
Periksa pengeluaran hasil
Hb setelah 24konsepsi
jam. secara spontan dan evakuasi sisa hasil konsepsi dari
dalam
Bila hasiluterus
pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
Bila perlu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL dengan
kecepatan 40 tpm
Hasil konsepsi harus segera dievakuasi Pada pasien dengan perdarahan yang tidak
terkontrol
ABORTUS INKOMPLIT
Konseling
Jika perdarahan ringan/sedang dan usia kehamilan <16 minggu jari atau forsep cincin
untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari serviks.
Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu lakukan evakuasi isi uterus.
Aspirasi vakum manual (AVM) adalah metode yang dianjurkan
Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila AVM tidak tersedia
Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15
menit kemudian k/p).
Usia kehamilan >16minggu infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL dengan
kecepatan 40 tpm
Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam bila kondisi ibu
baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.
Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin
setiap 6 jam selama 24 jam.
Periksa kadar Hb setelah 24 jam.
Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
ABORTUS KOMPLIT
Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/ hari selama
2 minggu, jika anemia berat berikan transfusi darah.
Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu.
MISSED ABORTION
Diagnosis :
Embrio a t a u fetus telah meninggal d a l a m
o Biasanya didahului oleh t a nda -
ka ndun ga n sebelum kehamilan 20 mgg, t a nda abortus imminens yg
tetapi hasil konsepsi seluruhnya msh di dlm kemudian menghilang seca ra
uterus selama 8 m g g a t a u lebih spontan a t a u setelah p e n g o b a t a n
Klasifikasi baru : o B e b e r a p a pasien d g perdaraha n
a.Kehamilan embryo (empty s a c ) spotting
Tidak a d a fetus p d kehamilan≥ 7,5 m g g o M engecilny a ukuran uterus
b.Kematian fetus trimester per t a ma o Janin tidak ber kemba ng sesuai umur
kehamilan
Kematian fetus dlm 12 m g g per t a ma
o Test kehamilan (-)
kehamilan
o Penurunan titer Beta h C G
c.Kematian fetus trimester k e d u a
pemeriksaan serial
Kematian fetus dlm 13-24 m g g umur
o USG : Tam p a k ke m a tia n ja nin
kehamilan
intraute rin
TATALAKSANA
Lakukan konseling.
Jika usia kehamilan <12 minggu: evakuasi dengan AVM atau sendok kuret.
Jika usia kehamilan >12 minggu namun <16 minggu: pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan
pematangan serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase.
Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.
Jika usia kehamilan 16-22 minggu: lakukan pematangan serviks.
Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml NaCl 0,9%/RL dengan kecepatan 40 tpm
hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasi lebih lanjut.
Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam bila kondisi ibu baik,
pindahkan ibu ke ruang rawat.
Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke
laboratorium.
Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap
6 jam selama 24 jam.
Periksa kadar Hb setelah 24 jam.
Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
ABORSI HABITUALIS
Tatalaksana:
Fiksasi serviks usia kehamilan 12-14 mgg sampai usia kehamilan cukup
ABORSI INFEKSI/SEPSIS
Prinsip terapi: evakuasi uterus dan antibiotik parenteral (sebelum, selama, dan
sesudah pembersihan jaringan nekrosis dengan kure- tase). Pilihan antibiotik:
Penisilin 800rb IU IM 2X1 + Kloramfenikol 1gr PO atau Ampisilin 1 gr PO
dilanjutkan: Metronidazole 500mg 4x1
Terapi suportif: infus cairan (NaCl/RL), dc (+), pemberian tetanus toksoid 0,5
mL IM
Pemeriksaan tambahan: pemeriksaan Gram, kultur bakteri dari endoserviks,
darah, dan produk konsepsi, Roentgen abdomen.
Kuretase dilakukan bila keadaan ibu membaik dalam min. 6 jam setelah pemberian
antibiotik
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Perdarahan pervaginam dari Pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang
bercak hingga berjumlah
obstetrik dan
banyak
ginekologik • Darah perifer
• Perut nyeri dan kaku
lengkap: Hb, leukosit
• Pengeluaran sebagian produk
• Manuver Leopold dan LED
(jaringan) konsepsi
• Denyut jantung janin • Pemeriksaan
• Riwayat kehamilan dan abortus
• Inspeksi ostium kehamilan: 𝛃 -hCG
sebelumnya peralatan yang
serviks • USG: antung gestasi,
asepsis
embrio, DJJ, dsb.
• Riwayat trauma dan
penggunaan obat-obatan;
TATALAKSANA (UMUM)
Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda
vital
Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg).
Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok
Lakukan tatalaksana
Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat
penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk
dengan cepat.
selanjutnya sesuai jenis
Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan
kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
abortus.
Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan konseling
kontrasepsi pasca keguguran .
MOLA HIDATIDOSA
Mola hidatidosa = Penyakit trofoblas gestational yang
ditandai dengan abnormalitas vili korialis yang mengalami
degenerasi hidropik sehingga terlihat seperti buah anggur
yang bergerombol.
Etiologi
- Faktor tuba: infeksi tuba
Abnormalitas zigot
Faktor ovarium
Faktor hormonal: pemberian
progesteron memperlambat sili tuba
Faktor lain: IUD, merokok
Pemeriksaan Penunjang
‣ Lab : Hb menurun, Leukosit meningkat
Tanda & Gejala ‣ Serum hCG >1500 di uterus kosong
Trias ( Amenorea / Perdarahan ‣ USG dapat mendiagnosis 80% kasus
Pervaginam / Nyeri Perut ‣ HB Serial/jam atau /2jam (minimal 3x)
Mendadak)
‣ Perdarahan pervaginam dari Tatalaksana
bercak (Flek hingga berjumlah a. Umum
sedang) ‣ Restorisasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0.9%
‣ Penkes atau RL (500mL dalam 15 menit pertama) atau 2L dalam 2
‣ Pucat jam pertama.
‣ Hipotensi dan hipovolemia ‣ Segera rujuk ibu ke RS
‣ Nyeri abdomen dan pelvis b. Khusus
‣ Nyeri goyang porsio ‣ Kerusakan berat pada tuba -> salpingektomi (eksisi bagian
‣ Serviks menutup tuba yang mengandung hasil konsepsi)
‣ Cavum douglas menonjol ‣ Kerusakan ringan pada tuba -> salpingostomi (hasil konsepsi
dikeluarkan, tuba dipertahankan)
‣ Laparoscopu
‣ Laparotomy
BLIGHTED OVUM
Kehamilan dimana sel berkembang membentuk kantung Tanda & Gejala
-Infeksi
-Genetik
Pemeriksaan Penunjang
-HcG :Positif
-USG : Kantung kehamilan
kosong
Penatalaksanaan
-Dilatasi Serviks
-Curettage