Anda di halaman 1dari 31

PATOLOGI KEHAMILAN TRIMESTER

PERTAMA

PEMBIMBING

dr. Hary Purwoko, Sp.OG

DISUSUN OLEH

Himawan Senatama 1820221189

Axelomoon Faqilah 1820221178


ABORTUS
DEFINISI

Abortus a d a l a h a n c a m a n a t a u pengeluaran hasil konsepsi sebelum


janin dapat hidup diluar ka ndunga n a t a u umur kehamilan kurang 20
m i n g g u ata u BB janin kurang dari 500 gram

Abortus :

1. Abortus spontan

2. Abortus pro vok a t us

a. Abortus therapeutik

b. Abortus kriminal
• Perdarahan pada desidua basalis yang disertai dengan nekrosis
jaringan sekitarnya.

ETIOLOGI
• Ovum terlepas dan hal tersebut merangsang kontraksi uterus
sehingga menyebabkan ekspulsi jaringan.

Faktor Ibu (11 – 12 minggu)


Faktor Ovovetal (0 – 10
− Penyakit : infeksi, autoimun, kelainan
minggu)
endokrin (hipotiroidisme, DM)
− Ovum gagal berkembang (70 %)
− Nutrisi : Malnutrisi − Kelainan kromosom (40 %)
− Faktor Lingkungan : tembakau, alkohol, abortus aneuploidi
kafein, radiasi, kontrasepsi, toksin abortus euploid
lingkungan − Trofoblas gagal implantasi (20 %)
− Kelainan Uterus : mioma uteri, tumor
submukosa, uterus didelfis, dll Faktor Ayah: kelainan sperma
− Serviks Inkompeten
KLASIFIKASI

Abortus Spontan Abortus Provokatus


− Mengancam iminens − Medikal
− Insipiens − Kriminal
− In komplit
− Komplit
− Missed abortion
− Habitualis
− Infeksius/sepsis
Tes kehamilan
Positif

Positif

Masih positif sampai 7-10 hari


setelah abortus
Negatif setelah satu minggu
dari terhentinya petumbuhan
kehamilan
ABORTUS IMINENS

 Abortus tingkat permulaan


 30 – 40 % d a ri ke ha m ilan
 Diagnosis :
 Perdarahan melalui ostium uteri ekternum
 Mules +/-
 Uterus membesar sesuai usia kehamilan
 Tidak nyeri tekan perut
 Serviks belum m e m b u k a
 tes kehamilan (+)
 USG : G S (+) jika 6 m i n g g u a ta u leb ih
TATALAKSANA

 Tirah baring

 Pertahankan kehamilan.
 Tidak perlu pengobatan khusus.

 Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.

 Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan


antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu.
 Evakuasi kehamilan apabila perdarahan berat dengan anemia dan hipovolemia.

 Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG nilai kemungkinan
adanya penyebab lain.
ABORTUS INSIPIEN

 Abortus y a n g m e n g a n c a m , serviks telah mendatar d a n m e m b u k a tetapi hasil


konsepsi msh di d a l a m c a v u m uteri
 Diagnosis :
 Perdarahan melalui ostium uteri eksternum
 Mules ++
 Uterus membesar sesuai usia kehamilan
 Serviks mendata r d a n m e m b u k a
 Nyeri serviks  pemeriksaan bimanual
 tes kehamilan +
 USG : G S (+) jika 6 m g g a ta u leb ih
TATALAKSANA

 Konseling: menjelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama tindakan
evakuasi, serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi pascakeguguran.
 Usia kehamilan <16 minggu: lakukan evakuasi isi uterus, jika evakuasi tidak dapat
dilakukan segera:
 Lakukan pemantauan pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam  bila kondisi ibu
 Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)
baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.
 Rencanakan evakuasi segera.
 Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan
 Usia kehamilan
produksi >16 minggu:
urin setiap 6 jam @ 24 jam.
 Tunggukadar
 Periksa pengeluaran hasil
Hb setelah 24konsepsi
jam. secara spontan dan evakuasi sisa hasil konsepsi dari
dalam
 Bila hasiluterus
pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
 Bila perlu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL dengan
kecepatan 40 tpm
 Hasil konsepsi harus segera dievakuasi Pada pasien dengan perdarahan yang tidak
terkontrol
ABORTUS INKOMPLIT

 Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari c a v u m uteri


 Diagnosis :
 Ameno re / hamil sebelum 20 m g g
 Perdarahan +++
 Nyeri perut b a g i a n b a w a h
 Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
 Uterus lbh kecil dr usia kehamilan
 Kanalis servikalis terbuka
 Jar k a d a n g menonjol p d ostium uteri eksternum
 USG: sisa jaringan tertinggal di c a v u m uteri
TATALAKSANA

 Konseling
 Jika perdarahan ringan/sedang dan usia kehamilan <16 minggu  jari atau forsep cincin
untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari serviks.
 Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu  lakukan evakuasi isi uterus.
 Aspirasi vakum manual (AVM) adalah metode yang dianjurkan
 Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila AVM tidak tersedia
 Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15
menit kemudian k/p).
 Usia kehamilan >16minggu  infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL dengan
kecepatan 40 tpm
 Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam  bila kondisi ibu
baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.
 Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin
setiap 6 jam selama 24 jam.
 Periksa kadar Hb setelah 24 jam.
 Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
ABORTUS KOMPLIT

 Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari c a v u m uteri


 Diagnosis :
Semua hasil konsepsi sudah keluar
Perdarahan minimal
Uterus relatif kecil
Kanalis servikalis tertutup
TATALAKSANA

 Tidak diperlukan evakuasi lagi.

 Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan


kontrasepsi pasca keguguran.
 Observasi keadaan ibu.

 Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/ hari selama
2 minggu, jika anemia berat berikan transfusi darah.
 Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu.
MISSED ABORTION

 Diagnosis :
 Embrio a t a u fetus telah meninggal d a l a m
o Biasanya didahului oleh t a nda -
ka ndun ga n sebelum kehamilan 20 mgg, t a nda abortus imminens yg
tetapi hasil konsepsi seluruhnya msh di dlm kemudian menghilang seca ra
uterus selama 8 m g g a t a u lebih spontan a t a u setelah p e n g o b a t a n
 Klasifikasi baru : o B e b e r a p a pasien d g perdaraha n
a.Kehamilan embryo (empty s a c ) spotting
Tidak a d a fetus p d kehamilan≥ 7,5 m g g o M engecilny a ukuran uterus
b.Kematian fetus trimester per t a ma o Janin tidak ber kemba ng sesuai umur
kehamilan
Kematian fetus dlm 12 m g g per t a ma
o Test kehamilan (-)
kehamilan
o Penurunan titer Beta h C G 
c.Kematian fetus trimester k e d u a
pemeriksaan serial
Kematian fetus dlm 13-24 m g g umur
o USG : Tam p a k ke m a tia n ja nin
kehamilan
intraute rin
TATALAKSANA

 Lakukan konseling.
 Jika usia kehamilan <12 minggu: evakuasi dengan AVM atau sendok kuret.
 Jika usia kehamilan >12 minggu namun <16 minggu: pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan
pematangan serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase.
 Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.
 Jika usia kehamilan 16-22 minggu: lakukan pematangan serviks.
 Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml NaCl 0,9%/RL dengan kecepatan 40 tpm
hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
 Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasi lebih lanjut.
 Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam  bila kondisi ibu baik,
pindahkan ibu ke ruang rawat.
 Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke
laboratorium.
 Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap
6 jam selama 24 jam.
 Periksa kadar Hb setelah 24 jam.
 Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
ABORSI HABITUALIS

 Abortus spontan yang terjadi > 3x berturut-turut


 Etiologi:
 Genetik
 Kelainan anatomis  Inkompetensia serviks
 Reaksi imunologis  antigen TLX ( lymphocyte trophoblast cross reactive )
 Kelainan hormonal
 Infeksi
 Penyakit sistemik

 Tatalaksana:
 Fiksasi serviks usia kehamilan 12-14 mgg  sampai usia kehamilan cukup
ABORSI INFEKSI/SEPSIS

 Infeksius : disertai infeksi pada alat genitalia


 Sepsis : disertai penyebaran infeksi pada peredaran darah tubuh/peritoneum
 Komplikasi dari tindakan abortus yang tidak steril
 Gejala klinis
 Demam tinggi
 Takikardi
 Perdarahan pervaginam bau
 Nyeri tekan abdomen (+)
TATALAKSANA

 Prinsip terapi: evakuasi uterus dan antibiotik parenteral (sebelum, selama, dan
sesudah pembersihan jaringan nekrosis dengan kure- tase). Pilihan antibiotik:
Penisilin 800rb IU IM 2X1 + Kloramfenikol 1gr PO atau Ampisilin 1 gr PO
dilanjutkan: Metronidazole 500mg 4x1
Terapi suportif: infus cairan (NaCl/RL), dc (+), pemberian tetanus toksoid 0,5
mL IM
Pemeriksaan tambahan: pemeriksaan Gram, kultur bakteri dari endoserviks,
darah, dan produk konsepsi, Roentgen abdomen.

 Kuretase dilakukan bila keadaan ibu membaik dalam min. 6 jam setelah pemberian
antibiotik
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Perdarahan pervaginam dari Pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang
bercak hingga berjumlah
obstetrik dan
banyak
ginekologik • Darah perifer
• Perut nyeri dan kaku
lengkap: Hb, leukosit
• Pengeluaran sebagian produk
• Manuver Leopold dan LED
(jaringan) konsepsi
• Denyut jantung janin • Pemeriksaan
• Riwayat kehamilan dan abortus
• Inspeksi ostium kehamilan: 𝛃 -hCG
sebelumnya  peralatan yang
serviks • USG: antung gestasi,
asepsis
embrio, DJJ, dsb.
• Riwayat trauma dan
penggunaan obat-obatan;
TATALAKSANA (UMUM)

 Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda
vital
 Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg).
Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok
Lakukan tatalaksana
Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat
penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk
dengan cepat.
selanjutnya sesuai jenis
 Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan
kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
 Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
abortus.
 Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
 Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
 Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan konseling
kontrasepsi pasca keguguran .
MOLA HIDATIDOSA
Mola hidatidosa = Penyakit trofoblas gestational yang
ditandai dengan abnormalitas vili korialis yang mengalami
degenerasi hidropik sehingga terlihat seperti buah anggur
yang bergerombol.

- Proliferasi sel trofoblas berlebihan -> edema stroma vilus.

- Makroskopis -> gelembung gelembung, transparan, dan


berisi cairan jernih
Gambaran Klinis Pemeriksaan Penunjang
-Perdarahan Pervaginam -Proteinuria
-Pembesaran Uterus membesar -Peningkatan kadar B-Hcg (Urin
melebihi usia kehamilan >100.000, Serum >40.000)
-Tidak ada tanda tanda janin -Peningkatan T3 Dan T4
-Hipertiroidisme -USG: Snow Flake Pattern atau Honey
Penatalaksanaan: Comb
-Preeklampsia
A. Umum
-Keadaan umum=Rehidrasi Evaluasi
-Anemia=Transfusi Test HCG tiap 2 minggu

-Hipertiroidisme= Beta Blocker, Antitiroid Jika 2 kali berturut-turut


positif -> RS tersier ->
-Preekalmpsia= manajemen preeklampsi (MgSO4) Kemoterapi
B. Khusus
-Wanita usia lanjut: Histerektomi
-Wanita Produktif: Suction Curettage
Oksitosin 10 Unit dalam 500 NaCl 0,9% atau RL 40-60 Tpm
KEHAMILAN EKTOPIK
Pertumbuhan embrio dapat mengalami:
Definisi
1. Hasil konsepsi mati dan diresorbsi
- Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar 2. Abortus dalam lumen tuba
rahim (uterus) 3. Ruptur dinding tuba
- Apabila terjadi ruptur di lokasi implantasi kehamilan, maka
akan terjadi keadaan perdarahan masif dan nyeri abdomen
akut yang disebut kehamilan ektopik terganggu

Etiologi
- Faktor tuba: infeksi tuba
Abnormalitas zigot
Faktor ovarium
Faktor hormonal: pemberian
progesteron memperlambat sili tuba
Faktor lain: IUD, merokok
Pemeriksaan Penunjang
‣ Lab : Hb menurun, Leukosit meningkat
Tanda & Gejala ‣ Serum hCG >1500 di uterus kosong
Trias ( Amenorea / Perdarahan ‣ USG dapat mendiagnosis 80% kasus
Pervaginam / Nyeri Perut ‣ HB Serial/jam atau /2jam (minimal 3x)
Mendadak)
‣ Perdarahan pervaginam dari Tatalaksana
bercak (Flek hingga berjumlah a. Umum
sedang) ‣ Restorisasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0.9%
‣ Penkes atau RL (500mL dalam 15 menit pertama) atau 2L dalam 2
‣ Pucat jam pertama.
‣ Hipotensi dan hipovolemia ‣ Segera rujuk ibu ke RS
‣ Nyeri abdomen dan pelvis b. Khusus
‣ Nyeri goyang porsio ‣ Kerusakan berat pada tuba -> salpingektomi (eksisi bagian
‣ Serviks menutup tuba yang mengandung hasil konsepsi)
‣ Cavum douglas menonjol ‣ Kerusakan ringan pada tuba -> salpingostomi (hasil konsepsi
dikeluarkan, tuba dipertahankan)
‣ Laparoscopu
‣ Laparotomy
BLIGHTED OVUM
Kehamilan dimana sel berkembang membentuk kantung Tanda & Gejala

kehamilan tapi tanpa embrio di dalamnya. -Gejala hamil (mudah Lelah,


mual muntah)
Etiologi: -keluar bercak perdarahan dari
vagina
-Kelainan kromosom

-Infeksi

-Genetik
Pemeriksaan Penunjang
-HcG :Positif
-USG : Kantung kehamilan
kosong
Penatalaksanaan

-Dilatasi Serviks

-Curettage

<14 minggu : evakuasi dengan sendok kuret atau tang


abortus

>16 minggu : Pematangan serviks lalu dilatasi dan


evakuasi Profilaksis
Metergin Oral 0,2-0,4 mg 2-4 kali sehari
selama 2 hari dan IV/IM 0,2 mg
IM boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan
hebat

Anda mungkin juga menyukai