Anda di halaman 1dari 19

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

PENDAHULUAN TENTANG CAPM


4/55

• Penentuan asset pricing suatu sekuritas individual dan/atau portof


olio merupakan hal yang sangat penting bagi investor.
 Penentuan cost of capital (required rate of return)
 Pricing sekuritas/portofolio (undervalue/overvalue)

Perlu Model Yang Parsimoni Dalam


Menangkap Kompleksitas Pasar Modal

Capital Asset Pricing Model (CAPM)


(Sharpe,1964; Lintner 1965; dan Mossin,1966)
Sejarah (CAPM)
Harry Markowitz 1952 “Portfolio Selection.”
pemilihan dan men-diversifikasikan portofolio, yaitu “Portfolio Selectio
n”

Franco Modigliani dan Merton Miller


“The Cost of Capital, Corporation Finance, and Theory Investment.

Jack Treynor 1958,


“Market Value, Time, and Risk”, namun hasilnya tidak ia publikasikan.
William Sharpe

John Lintner
Membandingkan hasil tulisannya dengan Sharpe, yang merupakan sat
u-satunya orang sebelum dirinya yang menulis mengenai CAPM. Men
urut Lintner, model yang ia kembangkan berbeda dan jauh lebih umum
dibandingkan dengan model yang ditulis oleh Sharpe.
Sejarah
Capital Asset Pricing Model (CAPM)

1966 Jan Mossin adalah orang terakhir yang mempelopori


teori CAPM. Pada bab terakhir dari disertasinya, Mossin m
enyertakan CAPM dengan dasar analisisnya sendiri. Mossi
n kemudian mempublikasikan hasil tulisannya mengenai d
ua tahun lebih awal dari tesis yang ia kerjakan.
Konten (CAPM)

 
= Tingkat suku bunga bebas resiko
= Tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset i
E(RM) = Tingkat pengembalian yang diharapkan dari portfolio pasar
β = Beta (Tingkat kemiringan (slope), risiko sistematis)
Konten (CAPM)

Ukuran risiko yang relevan dalam konteks CAPM adalah beta (β), yang didefinisikan sebagai c
ovarians return sekuritas dengan return pasar yang distandardisasi dengan varians return pas
ar.
 i M  i M
i 
M
2

iM = Korelasi antara sekuritas i dengan pasar


i = Standar deviasi sekuritas i
M = Standar deviasi pasar
Konten (CAPM)
Parameter dari Capital Asset Pricing Model (CAPM)

• Tingkat pengembalian bebas risiko.


CAPM memerlukan estimasi tingkat bunga bebas risiko (risk-free rate of inter
est), estimasi return portofolio pasar yang diharapkan (expected return mark
et portfolio), dan estimasi beta untuk tiap aset individual
.
Konten (CAPM)

• Tingkat pengembalian pasar


Sama dengan tingkat pengembalian bebas risiko, return pasar tidak m
udah untuk diperkirakan. Hal ini biasanya diperkirakan dengan mengg
unakan indeks bursa sebagai pengganti return pasar. Namun, ada per
masalahan mengenai indeks yang digunakan sebagai pengganti (2001
:263 Harrington, Watson 1998:249)
Beta
Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar seperti yang d
iukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh Dow-Jones Industrials dan Standa
rd and Poor’s 500-stock-index.
β >1 = aset
agresif
β =1 = aset
agresif
β <1 = aset defensif

Hubungan β, Ri-Rf, dan Rm -Rf


Asumsi-asumsi model CAPM:
1. Investor akan mendiversifikasikan portolionya dan memilih portofolio yang optima
l sesuai dengan garis portofolio efisien
2. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return masa depan yan
g identik.
3. Semua investor memiliki periode waktu yang sama.
4. Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat return ya
ng bebas risiko
5. Tidak ada biaya transaksi, pajak pendapatan, dan inflasi.
6. Terdapat banyak sekali investor, sehingga tidak ada investor tunggal yang dapat
mempengaruhi harga sekuritas. Semua investor adalah price taker.
7. Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).
Pengembangan model (CAPM)
Pengembangan Asumsi Penemu dan Tahun

1. Memperbolehkan adanya tingkat pengharapan Lintner, 1969; Merton, 1987


pengembalian yang berbeda

2. Mengeliminasi kemungkinan meminjam atau Black, 1972


meminjamkan uang pada tingkat return bebas
risiko
3. Memiliki beberapa aset yang tidak dijual dipasar Mayers, 1973
reguler (nonmarketable)  
4. Memungkinkan adanya kesempatan investasi lebih Merton, 1973; Breeden, 1979
dari satu periode  
5. Investasi internasional dalam CAPM Solnik, 1974; Stulz, 1981; Adler and Dumas,
1983
5. PT. Ross, 1976
Kritik terhadap Capital Asset Pricing Mo
del (CAPM)

1. Asumsi yang mendasari CAPM tidak realistis


2. CAPM tidak menggambarkan semua faktor yan
g mempengaruhi tingkat pengembalian saham
3. Tidak adanya portofolio pasar yang nyata, sehin
gga tidak memungkinkan untuk menguji CAPM
karena itu practical value terbatas.
Kelebihan (CAPM)
1. Persamaan CAPM dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu sekuritas
dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang seharusnya.
2. CAPM dapat berfungsi sebagai patokan untuk memahami fenomena pasar mo
dal yang menyebabkan harga aset dan perilaku investor menyimpang dari mod
el.
3. Persamaan CAPM memungkinkan kita untuk dapat menghitung secara obyekti
f tingkat diskonto yang tepat untuk sekuritas individu berdasarkan asumsi tingk
at diskonto pasar dan beta sekuritas individual dalam kaitannya dengan pasar.
Ini menggambarkan harga efisien aset berisiko dalam keseimbangan terlepas
dari resiko yang diinginkan investor.
4. Daya tarik dari CAPM adalah perhitungannya yang mudah untuk mendapatkan
prediksi dalam mengukur resiko dan hubungan antara resiko dan ekspektasi p
engembalian (keutungan).
Apakah CAPM masih relevan sampai sek
arang?

1. survei Graham dan Harvey (2001) menyatakan sebesar 73,5% dari


392 CFO perusahaan AS masih tetap menggunakan CAPM pada s
aat mengestimasi biaya modal.

2. Brounen et.al (2004) melakukan survei yang sama untuk 313 perus
ahaan di kawasan Eropa dan menyatakan bahwa secara rata-rata 4
5% para CFO perusahaan masih tetap menggunakan CAPM
1. Capital Asset Pricing Model (CAPM) memberikan kemu
dahan, namun penjelasan yang signifikan dari hubunga
n yang ada antara risiko dan return di pasar yang efisie
n.
2. CAPM efektif memberikan kontribusi kepada teori keua
ngan dengan mengubah cara berpikir para akademisi d
an investor.
Kesimpulan
• Capital Asset Pricing Model merupakan kontribusi fundamental bagi pemahama
n kita tentang faktor-faktor penentu harga aset.
• Capital Asset Pricing Model adalah teori dengan implikasi yang mendalam untuk
harga aset dan perilaku investor.
• Capital Asset Pricing Model (CAPM) digunakan untuk mengkalkulasi biaya moda
l dan mengukur kinerja portofolio sejak era 70-an. Di tahun 1990-an. CAPM tela
h menjadi alat yang sering dipakai dalam bidang finance, untuk menentukan cos
t of capital, portfolio performance, diversifikasi portfolio, pemilihan strategi portfol
io dan sebagainya.
• Model ini telah dikembangkan dengan berbagai cara untuk mengakomodasi beb
erapa kompleksitas dalam dunia nyata.
Kesimpulan
• CAPM masih merupakan model yang dominan dan digunkan sebagai paradi
gma untuk memahami keseimbangan antara risko dan tingkat pengembalia
n. .
• Asumsi yang tidak realistis jelas tidak memiliki efek negatif yang signifikan p
ada implikasinya.
• CAPM adalah model ekspektasi dan harusnya CAPM tidak dinilai berdasark
an asumsi tersebut, tetapi lebih kepada seberapa baik CAPM menjelaskan h
ubungan antara variabel dan prediksi perilaku kedepannya (Pike dan Neale
1996: 285).
• Radcliffe (1997:309) menyimpulkan bahwa validitas CAPM hanya dapat dinil
ai dengan menyelidiki seberapa baik CAPM dapat memprediksi fenomena d
unia nyata, dan penilaian tersebut membutuhkan pengujian empiris.
Kesimpulan

• CAPM seharusnya dinilai berdasarkan pengetahuan yang terhadap


hubungan risk dan return. Tanpa CAPM, pengetahuan kita tentang
pasar modal dan kondisi pasar akan sangat terbatas (Karnosky 199
3:56).
• Investor harus berhati-hati ketika menerapkan CAPM untuk memper
kirakan tingkat pengembalian saham dan mengevaluasi kinerja inv
estasi karena CAPM tidak spesifik dan valid dalam penerapan aplik
asi praktis.

Anda mungkin juga menyukai