Anda di halaman 1dari 18

Pembangunan Ekonomi

di Indonesia
Nama : Jiolin Sormin
Kelas : XI IPS III
Ekonomi
Pengertian
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi mer
upakan proses perpaduan antara pertumbuhan pen
duduk dan kemajuan teknologi
Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005:205) mendefi
nisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kena
ikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka
waktu yang panjang
Terdapat banyak ahli yang mengemukak
an teori pembangunan ekonomi, yaitu
sebagai berikut :

• Friedrich List (1844)


• Bruno Hildebrand (1864)
• Karl Bucher (1893)
Teori Perkembangan Ekonomi
Menurut W. W. Rostow.
Teori Perkembangan Ekonomi Menurut W. W. Rostow
:

 Masyarakat Tradisional.
 Prakondisi untuk Take-off.
 Periode Take-off.
 Dorongan menuju kematangan (Drive to Maturity).
 Konsumsi tinggi dan besar-besaran (High-mass consumption).
Tahapan Perencanaan Pembang
unan:
• Penyusunan Rencana
• Penetapan Rencana
• Pengendalian Pelaksanaan Rencana
• Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Penyusunan Rencana
• Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang
bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur.
• Setiap Instansi Pemerintah menyiapkan rancangan r
encana kerja.
• Partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk peny
elarasan rencana pembangunan.
• Penyusunan rancangan akhir perencanaan pemban
gunan.
Penetapan Rencana
• Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingg
a mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.
• RPJP Nasional-UU.
• RPJP Daerah-Peraturan Daerah.
• RPJM & Tahunan Nasional-PP.
• RPJM & Tahunan Daerah-Perkada.
Pengendalian Pelaksanaan Re
ncana
• Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pe
mbangunan.
• Dilakukan oleh pimpinan Kementrian/Lembaga/SKP
D.
• Dihimpun dan dianalisis oleh Menteri/Kepala Bappe
da hasil pemantauan pelaksanaan rencana pemban
gunan.
Evaluasi Pelaksanaan Rencan
a
• Mengumpulkan dan menganalisis data dan informa
si untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kin
erja pembangunan.
• Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator dan kinerj
a mencakup input, output, result, benefit, dan impa
ct.
• Kementrian/Lembaga/SKPD wajib melaksanakan ev
aluasi kinerja pembangunan yang terkait dengan fu
ngsi dan tanggungjawabnya
Kriteria Pengukuran Keberha
silan Pembangunan Ekonomi.
Terdapat beberapa factor yang terjadi ukuran keberhasilan pe
mbangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
• Pendapatan Nasional
• Pendapatan per Kapita
• Distribusi pendapatan
• Peranan sektor industri dan jasa
• Kesempatan kerja
• Stabilitas ekonomi
• Neraca pembayaran luar negeri
Faktor-Faktor yang Memengar
uhi Pembangunan Ekonomi.

• Faktor Ekonomi
• Faktor Non-Ekonomi
Faktor Ekonomi
• SDA
• SDM
• Sumber Daya Modal manusia
Faktor Non-Ekonomi
• Kondisi sosial masyarakat
• Keadaan politik
• Kelembagaan
• Sistem yang berkembang dan berlaku
Manfaat Pembangunan Ekonomi
• Dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara d
an masyarakat akan meningkat.
• Masyarakat memiliki kesempatan untuk mengadakan piliha
n, baik untuk mengkonsumsi atau memproduksi.
• Memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia
untuk menguasai alam dan mempertinggi kebebasan manus
ia untuk melakukan berbagai tindakan.
• Dapat diperoleh suatu tambahan kebebasan untuk me
milih kesenangan yang lebih luas.
• Pembangunan ekonomi dapat mengurangi perbedaan
antara kaum kaya dengan kaum miskin.
Kebijakan dan Strategi Pemb
angunan.

• Kebijakan Mikro.
• Kebijakan Meso.
• Kebijakan Makro.
Kebijakan Mikro.
• Kebijakan mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada s
emua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh a
tau disektor mana dan diwilayah mana perusahaan yang bersangkut
an beroperasi.
Contoh kebijakan pemerintah :
• Peraturan pemerintah yang mempengaruhi pola hubungan kerja (ma
najer dengan para pekerja), kondisi kerja dalam perusahaan.
• Kebijakan kemitraan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil
di semua sektor ekonomi.
• Kebijakan kredit bagi perusahaan kecil di semua sektor dan lain-lain.
• Menetapkan harga minimum dan maksimum untuk melindungi prod
usen atau konsumen.
Kebijakan Meso.
• Kebijakan Meso di bagi menjadi 2 arti yaitu :

• Kebijakan ekonomi meso dalam arti sektoral adalah kebijakan ekonomi yang khusu
s ditunjukan pada sektor-sektor tertentu. Setiap departemen pemerintah mengelua
rkan kebijakan sendiri, yang bisa sama / berbeda, untuk sektornya. Kebijakan ini me
ncangkup keuangan, distribusi, produksi, tata niaga, sistem pengadaan bahan baku,
ketenagakerjaan, termasuk system penggajian, investasi, jaminan sosial bagi bekerj
a dan sebagainya.
• Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah kebijakan ekonomi yang ditunj
ukan pada wilayah tertentu. Misalnya, kebijakan industri regional dikawasan timur I
ndonesia (KTI) yang menyangkup kebijakan industry regional, kebijakan investasi re
gional, kebijakan fiscal regional, kebijakan pembangunan infrastruktur regional, keb
ijakan pendapatan, dan pengeluaran pemerintah daerah,kebijakan distribusi penda
patan regional, kebijakan pendapatan, kebijakan perdagangan regional, dan sebaga
inya. Kebijakan ekonomi regional bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Kebijakan Makro.
• Kebijakan ini mencakup semua aspek ekonomi pada
tingkat nasional, misalnya kebijakan uang ketat (keb
ijakan moneter). Kebijakan makro ini bisa mempeng
aruhi kebijakan meso (sektoral atau regional), kebij
akan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Instru
men yang digunakan untuk kebijakan ekonomi mak
ro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran pemerint
ah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan interv
ensi langsung di pasar valuta untuk mempengaruhi
nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. (Tulus
Tambunan, 1996).

Anda mungkin juga menyukai