Anda di halaman 1dari 24

CASE REPORT SESSION

ASTHMA

Evelyn Leonie Phanaka 130112190545


Festy Aldiana Utami 130112190577
Putri Pratiwi Suryaharti 130112190640
Preseptor: Hendarsyah Suryadinata, dr., SpPD-KP Melliani Elfita 130112190713
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. R
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Alamat : Bandung
ANAMNESIS
Keluhan utama: Sesak napas disertai mengi sejak 2 jam yang lalu
Anamnesis khusus:
Pasien datang ke IGD pada malam hari dengan keluhan sesak napas disertai dengan mengi sejak 2 jam yang lalu. Keluhan
juga disertai dengan dada yang sesak atau seperti terikat. Keluhan muncul sejak beberapa jam setelah pasien membersihkan tempat
tidurnya. Keluhan tidak membaik dengan istirahat. Pasien lebih nyaman dengan posisi duduk. Keluhan tidak didahului dengan nyeri
dada. Keluhan tidak disertai bersin-bersin, hidung gatal dan mampet, gatal-gatal kemerahan pada kulit. Pasien juga tidak
mengeluhkan tersedak sesuatu benda kedalam mulut, batuk berdahak. Pasien telah berobat dan menerima 200 ug budesonide
turbuhaler untuk pagi dan sore. Namun, pasien masih mengalami 2 kali serangan asma di siang hari dan 1 kali terbangun di malam
hari karena batuk.
Pasien sering mengalami gejala asma sejak usia 8 tahun dan sejak 6 bulan yang lalu keluhan muncul lebih sering (1 - 2 kali
dalam seminggu) serta 3 - 4 kali/bulan terbangun di malam hari dikarenakan batuk. Riwayat penaykit jantung (-), riwayat bronchitis
(-), riwayat pneumonia (-), riwayat penyakit atau kontak dengan pasien TB (-), riwayat dermatitis atopi (-), riwayat nasal polyposis
(-), riwayat alergi makanan dan pengobatan (-)
Pasien makan cukup 3x/hari dan jarang jajan sembarangan. Pasien tidak merokok, minum alkohol maupun obat-obat
terlarang. Riwayat berpergian ke luar kota (-). Imunisasi lengkap
Ayah pasien memiliki riwayat keluhan yang sama sejak usia remaja dan gejala terkontrol dengan penggunaan inhaler steroid.
Tidak ada riwayat penyakit jantung, diabetes mellitus, hipertensi, dermatitis atopi, rhinitis alergi, alergi obat, alergi makanan
maupun nasal poliposis pada keluarga pasien.
ANAMNESIS

Anamnesis sistem:
• Umum : penurunan berat badan (-), lemas (+)
• Kulit : ruam (-), gatal (-), kuning (-)
• Kepala : sakit kepala (-), cedera kepala (-), berkunang-kungan (-)
• Mata : penggunaan kacamata (-), mata merah (-), mata buram (-)
• Telinga : penurunan pendengaran (-), nyeri (-), keluar cairan (-)
• Hidung : hidung tersumbat (-), bersin-bersin (-), hidung berair (-), mimisan (-)
• Mulut dan faring : nyeri tenggorokan (-), suara serak (-)
• Leher : benjolan (-), nyeri (-)
• Payudara : benjolan (-), nyeri (-), discharge (-)
ANAMNESIS

Anamnesis sistem:
• Pernafasan : batuk (+), dahak (+), dyspnea (+), mengi (+), riwayat asma (+)
• Kardiovaskular : palpitasi(+), riwayat hipertensi (-), riwayat demam rematik (-), riwayat pem. jantung (-)
• Gastrointestinal : nyeri ulu hati (-), nafsu makan menurun (+), mual (-), muntah (-), konstipasi (-), diare (-),
ikterik (-)
• Urogenital : anuria (-), polyuria (-), nocturia (-), nyeri saat berkemih (-), hematuria (-), nyeri pinggang (-)
pendarahan di luar siklus menstruasi (-), gatal (-), secret bau (-)
• Ekstrimitas : kram (-), nyeri (-), varises vena (-), perubahan warna pada ujung jari (-), ulkus (-)
• Muskuloskeletal : nyeri otot/sendi (-), kekauan (-), bengkak (-), merah (-), nyeri tekan (-)
• Psikiatri : depresi (-), gugup (-), tegang (-), perubahan memori (-)
• Neurologis: tremor (-), kesemutan (-), kejang (-)
• Endokrin : intoleransi suhu (-), keringat berlebih (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: Berat badan : 50 kg


Sakit sedang, compos mentis Tanda-tanda vital:
• Terlihat sesak • BP : 110/70 mmHg
• Lebih nyaman duduk • PR : 120 bpm, equal, isi cukup,
regular
• Berbicara dalam kalimat
• RR : 40 x/m, regular, pernafasan
thoracoabdominal
Tinggi badan : 160 cm
• T : 37.0 C
• SpO2 : 90% (udara normal)
PEMERIKSAAN FISIK

• Kepala : conjunctiva anemic (-), icteric (-), cyanosis oral (-)


• Leher : JVP normal, KGB tidak membesar, deviasi trakea (-), kelenjar
tiroid normal
• Thoraks :
Inspeksi: lesi(-), simetris, chest not emphysematous
Palpasi: nyeri tekan (-), tactile fremitus normal
Perkusi: Sonor
Auskultasi: Expiratory wheezing w/ prolonged expiration was audible by
stethoscope
S1,S2 normal. Murmur trikuspid (-)
Abdomen:
• Caput medusa (-), benjolan (-)
• Hepatomegaly (-), nyeri tekan (-)

Retraksi epigastrik (+)


Ekstremitas:
edema (-),sianosis perifer (-), clubbing finger(-), pulsasi (+)
CRT < 2 s
DIAGNOSIS BANDING

• Asma
• Chronic upper airway cough syndrome
• Congenital Heart Disease
• Laryngeal obstruction  foreign body
• Cystic fibrosis
• Bronchiectasis
• Alpha-antitrypsin deficiency
DIAGNOSIS KERJA

• Mild to moderate exacerbation, partly uncontrolled asthma


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes fungsi paru (spirometry):


FEV1 = 76%
FEV/PV
Usulan pemeriksaan penunjang lain:
• Bronchodilator test di ICU
• Skin prick test
• Chest Xray
• Lab darah
TATALAKSANA

Terapi farmakologis: Terapi non farmakologis:


• Salbutamol nebulization for 10 minutes • Edukasi penyakit
• 2nd nebulization of salbutamol + • Cara penggunaan puff
Non ipratropium
Farmakologi bromide
 Edukasi tentang penyakit, penggunaan
• Hindariinhaler, hindari pencetus (debu)
faktor pencetus dan risiko
• Oral corticosteroids  prednisolone 50mg
• Senam asma
single morning dose
• Controlled O2  humidified O2 3L/min
via nasal cannule  target saturation 93-
95%
FOLLOW UP PROGNOSIS
Sebulan kemudian: • Ad vitam : ad bonam
• Tidak ada serangan asma • Ad functionam : dubia ad bonam
• Tidak ada terbangun di malam hari • Ad sanationam : dubia ad bonam
karena batuk
• FEV1 86%
TERIMA KASIH
Suggested initial
controller
treatment
ICS doses in
adult and
adolescents
Assessment of
symptom control
and risk factors for
poor asthma
outcomes
How to use inhaler
Asthma, COPD, ACO
Management of
asthma
exacerbations in
primary care
Management of asthma
exacerbations in
emergency department
Factors that increase
the risk of asthma-
related death

Anda mungkin juga menyukai