Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PERCEPATAN
PELAKSANAAN BERUSAHA
(IMPLEMENTASI PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK)

Semarang, 1 Nopember 2018


BIG PICTURE EKONOMI SEKTOR RIIL
2
DAGLU PENGELUARAN
PDB KONSUMSI PMTB PEMERINTAH
(X-M)

INVESTASI
EKSPOR/
LANGSUNG $ IMPOR
(SEKTOR

BIDANG
KEBIJAKAN DASAR PERIZINAN FASILITAS
USAHA
• Non disriminasi
• Tidak nasionalisasi
• Badan usaha asing (PT)
• Valuta asing
• Tenaga kerja asing INSENTIF KEMUDAHAN
• Penyelesaian sengketa DNI PTSP OSS SATGAS

TAX RELIEF TANAH IMIGRASI


TERBUKA
DICADANGKAN
TERTUTUP DENGAN KETENAGA
UMKM/KEMITRAAN PERSYARATAN NON FISCAL IZIN IMPOR
KERJAAN

24
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia

RANGKAIAN KEBIJAKAN KEMUDAHAN BERUSAHA


I. PAKET KEBIJAKAN EKONOMI I-XV 4

4
(POKOK-POKOK KEBIJAKAN MENDORONG DAYA SAING SEKTOR RIIL)
KEBIJAKAN AKSI REGULASI PKE
• Menghapus berbagai eraturan/ketentuan dan menghilangkan • PKE Jilid I
berbagai rekomendasi untuk kegiatan industri, investasi,
ekspor, dan wisata serta proyek strategis nasional
• Perampingan izin sektor kehutanan • PKE Jilid II
• Kemudahan layanan investasi 3 jam, percepatan pemberian
tax allowance dan tax holiday
• Penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman • PKE Jilild III
PENYEDERHANAAN modal.
REGULASI DAN
• Penyederhanaan izin impor bahan baku obat dan makanan • PKE Jilild VI
KEMUDAHAAN
oleh BPOM
BIROKRASI
• Kemudahan mendapatkan sertifikat tanah. • PKE Jilid VII
• Ease of Doing Business/EODB • PKE Jilid XII
• Memangkas perizinan rumah bagi MBR dari 33 tahapan • PKE Jilid XIII
perizinan, menjadi 11 tahapan, antara lain meliputi izin lokasi,
rekomendasi peil banjir, persetujuan gambar master plan,
persetujuan dan pengesahan gambar site plan, izin cut and
fill, serta analisis dampak lingkungan lalu lintas (Andal Lalin).

• Penetapan formulasi penetapan UMP • PKE Jilild IV


• Pokja II PKE yang menjaga konsistensi peraturan • Pembentukan Satgas PKE
KEPASTIAN USAHA • Pokja IV PKE yang menyelesaikan permasalahan kegiatan
usaha
• One map policy. • PKE Jilid VIII
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI I-XV 5

5
(POKOK-POKOK KEBIJAKAN MENDORONG DAYA SAING SEKTOR RIIL)
KEBIJAKAN AKSI REGULASI PKE
PENGURANGAN • Penurunan tarif listrik, harga BBM, dan gas. • PKE Jilild V
BIAYA USAHA DAN
KSEJAHTERAAN • Stabilisasi harga daging. • PKE Jilid IX

• Pembebasan PPN untuk alat transportasi, insentif fasilitas di • PKE Jilid II


kawasan pusat logistik berikat, insentif pengurangan pajak
bunga deposito
• Insentif untuk kawasan ekonomi khusus (KEK). • PKE Jilid VI
• Revaluasi aset untuk perusahaan BUMN serta individu.
INSENTIF • Menghilangkan pajak berganda untuk REIT.
• Keringanan pajak untuk pegawai industri padat karya. • PKE Jilid VII
• Pemberian insentif bagi jasa pemeliharaan pesawat. • PKE Jilid VIII
• Pemberian fasilitas PPh dan BPHTB untuk penerbitan Dana • PKE Jilid XI
Investasi Real Estat (DIRE
Perluasan penerima KUR. • PKE Jilid III
• Memperlonggar investasi dengan merevisi Daftar Negatif • PKE Jilid X
Investasi (DNI).
• Pemberian KUR Berorientasi Ekspor (KURBE). • PKE Jilid XI
PERLUASAN USAHA
• Pengembangan industri kefarmasian dan alat kesehatan. • PKE Jilid XI
• Roadmape-commerce: pendanaan, perpajakan, perlindungan • PKE XIV
konsumen, pendidikan dan SDM, logistik, infrastruktur
komunikasi, keamanan siber (cyber security), dan
pembentukan manajemen pelaksana.
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI I-XV 6

6
(POKOK-POKOK KEBIJAKAN MENDORONG DAYA SAING SEKTOR RIIL)
KEBIJAKAN AKSI REGULASI PKE
• Mempercepat pembangunan kilang minyak. • PKE Jilid VIII

INFRASTRUKTUR • Percepatan pembangunan infrastruktur tenaga listrik. • PKE Jilid IX

• Pusat Logistik Berikat • PKE Jilid I

LOGISTIK
• Peningkatan sektor logistik desa-kota.(Aggregator UMKM) • PKE Jilid IX
• PKE Jilid XV
• Pengembangan Logistik Nasional
II. LIMA ISU KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA
7

PEMBENTUKAN SATGAS K/L/P:


1 mengidentifikasi seluruh perizinan kegiatan sektor
mengawal dan menyelesaikan hambatan perizinan

Penerapan Sistem CHECKLIST di KEK, FTZ, Kawasan Industri,


2 KSPN* yang telah beroperasi

3 Penerapan DATA SHARING untuk perizinan

PERATURAN PRESIDEN REFORMASI REGULASI di Pusat dan Daerah


REPUBLIK INDONESIA
4
NOMOR 91 TAHUN 2017
TENTANG Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Sistem OSS)
PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA Pelaku
OSS Usaha
5 Investor lainnya

SPIPISE Delegasi K/L SiCANTIK

Investasi/ berusaha yang Sektor


Investasi Delegasi
didelegasikan/ BKO (Pasal 30 DPMPTSP SKPD
ayat (7) UU Investasi/Urusan Urusan
*) KSPN: Kawasan Strategis 25/2017)
Pariwisata Nasional
III. KEBIJAKAN EKSEKUSI KEMUDAHAAN BERUSAHA

1. REZIM BARU 2. GAYA BARU


PERIZINAN PELAYANAN 3. MODEL BARU
BERUSAHA PERIZINAN STANDAR PTSP
BERUSAHA

8
1. NEW REGIME PERIZINAN BERUSAHA 9

Pengelompokan Jenis Perizinan Berusaha :


1. Izin Usaha; dan
2. Izin Komersial atau Operasional.
Seluruh perizinan berusaha yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan sektor,
dikelompokan sebagai Izin Usaha atau Izin
Komersial atau Operasional.
INSENTIF DAN DISINSENTIF
10

INSENTIF DISINSENTIF
1. Pemerintah Pusat dapat menetapkan insentif 1. Disinsentif bagi kementerian/lembaga dapat
atau mengenakan disinsentif bagi berupa pengurangan anggaran dan/atau bentuk
kementerian/lembaga, pemerintah daerah lain sesuai dengan ketentuan peraturan
provinsi, atau pemerintah daerah perundang-undangan.
kabupaten/kota yang melaksanakan Perizinan 2. Disinsentif bagi pemerintah daerah provinsi atau
Berusaha melalui sistem OSS.
pemerintah daerah kabupaten/kota dapat
2. Insentif bagi kementerian/lembaga dapat berupa
berupa penundaan DAU dan/atau DBH yang
tambahan anggaran dan/atau bentuk lain sesuai
menjadi hak daerah bersangkutan dan bentuk
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. lain sesuai dengan ketentuan peraturan
3. Insentif bagi pemerintah daerah provinsi atau perundang-undangan.
pemerintah daerah kabupaten/kota dapat 3. Penundaan DAU dan/atau DBH dilakukan
berupa Dana Insentif Daerah berdasarkan setelah mempertimbangkan besaran penyaluran
penilaian atas kinerja pelayanan Pelaksanaan DAU/DBHl, sanksi pemotongan dan/atau
Berusaha. penundaan lainnya, serta Kapasitas Fiskal
4. Pemberian insentif dilaksanakan sesuai dengan Daerah yang bersangkutan
kemampuan keuangan negara
1
2. NEW FASHION PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA
(ONLINE SINGLE SUBMISSION (Pasal 90-96 PP 24/2018):
OSS telah operasional dalam memberikan pelayanan perizinan berusaha
(NIB, Izin Usaha dan Izin Operasional/Komersial) secara elektronik 24/7 1. Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota menggunakan sistem OSS
dalam rangka pemberian Perizinan Berusaha yang menjadi
kewenangannya masing-masing.
KEMENTERIAN /LEMBAGA
2. Penggunaan sistem OSS mengikuti standar integrasi sistem
Validasi, integrasi OSS.
penerbitan standard, 3. Sistem OSS dikelola oleh Lembaga OSS.
pendaftaran produk dll
Permohonan 4. Lembaga OSS berwenang untuk:
a. menerbitkan Perizinan Berusaha melalui sistem OSS;
DPMPTSP
b. menetapkan kebijakan pelaksanaan Perizinan Berusaha
Pelayanan dalam rangka melalui sistem OSS;
 Nomor Induk
Berusaha pemenuhan komitmen izin c. menetapkan petunjuk pelaksanaan penerbitan Perizinan
usaha/operasional
Pelaku usaha  Izin Usaha Berusaha pada sistem OSS;
 Izin Komersial/ d. mengelola dan mengembangkan sistem OSS; dan
Operasional BKPM
e. bekerja sama dengan pihak lain dalam pelaksanaan,
pengelolaan, dan pengembangan sistem OSS.
Pengawalan end to end oleh SATGAS

 Menggunakan satu portal nasional (oss.go.id), satu identitas JUMLAH PELAYANAN OSS Rata-Rata
Jumlah Total
perizinan berusaha (NIB), dan satu format perizinan 9 JUL – 19 OKT 2018 (Per Hari)
berusaha (Izin Usaha dan Izin Operasional/Komersial); Registrasi 106.156 1.206
 Perizinan Berusaha diterbitkan berdasarkan Komitmen Aktivasi akun 79.636 905
Kepatuhan yang harus dipenuhi oleh Pelaku Usaha;
Nomor Induk Berusaha (NIB)
64.055 728
 Pemenuhan komitmen diselesaikan di K/L dan/atau Pemda.
Izin Usaha 47.827 543
Izin Komersial/Operasional
39.103 444 1
Gambaran Sistem Dalam Proses Pelayanan Perizinan Berusaha Melalui OSS
(tersedia secara cloud di http://oss.go.id)
12

SPIPISE (BKPM)
Proses
Pengawasan dan
OSS
Pelaku Usaha lainnya
Pengendalian atas Investor SiCANTIK
Investasi dan (KOMINFO)
Realisasi Investasi Pemrosesan Izin
dengan data yang Komersial di PTSP
diterima dari OSS. Delegasi Daerah/KL
SPIPISE K/L SiCANTIK

Investasi/ berusaha Sektor


yang didelegasikan/
BKO Delegasi
DPMPTSP SKPD
Investasi (Pasal 30 ayat
(7) UU 25/2017) Investasi/Urusan Urusan
AHU - NPWP
Proses validasi pengesahan badan hukum di Kemenkum HAM yang terintegrasi dengan sistem NPWP dari Ditjen Pajak. Sistem
ADMINDUK – NIK Lainnya Yang
Proses validasi atas investor perorangan berdasar data NIK KTP-el dan KK. Terintegrasi
INSW didalam OSS
Proses perizinan komersial terkait impor/ekspor, logistik dan Cross Border Trade Facilitation.
3. MODEL BARU STANDAR PTSP

1. LAYANAN MANDIRI
2. LAYANAN BERBANTUAN
3. KLINIK BERUSAHA
4. LAYANAN PRIORITAS
1
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai