Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR HIV & AIDS

Apakah HIV?
H – Human  Virus hanya dapat menginfeksi
manusia
I – Immuno
deficiency  Virus, membuat
tubuh manusia turun
sistem kekebalannya,
sehingga tubuh gagal
melawan infeksi
V – Virus  Virus karakteristiknya mereproduksi
diri sendiri di dalam sel manusia
Apakah AIDS?
A – Acquired  ditularkan dari orang ke orang
I – Immune  merusak sistem kekebalan
manusia. Kekebalan adalah bagian
tubuh untuk mempertahankan diri
dengan melawan infeksi seperti
bakteri atau virus
D – Deficiency  menurun atau berkurang
S – Syndrome  orang dengan AIDS mengalami
berbagai infeksi oportunistik dan
penyakit lainnya.
HIV hidup didalam 4 cairan tubuh manusia :
 Cairan darah
 Cairan semen
 Cairan vagina
 Air Susu Ibu
HIV DAPAT DITULARKAN
1. Hubungan seks dgn orang yg terinfeksi
2. Tranfusi darah yg terkontaminasi
3. Penggunaan darah yg terkontaminasi
4. Penggunaan jarum, semprit dan alat pemotong
atau pelubang yg tercemar darah yg
terkontaminasi
5. Darah ibu yg terinfeksi yg mengkontaminasi bayi
sewaktu kehamilan atau persalinan
6. Susu ibu yang terinfeksi sewaktu menyusui
HIV TIDAK DITULARKAN
1. Cairan tubuh : air mata, liur, keringat dan air seni
2. Kontak pribadi : ciuman dimulut, pelukan, berjabat
tanggan
3. Kontak sosial : sewaktu kerja, di sekolah, bioskop,
restoran, dan sauna
4. Air atau udara : bersin, batuk, kolam renang,
berenang dilaut
5. Barang – barang : barang rumah tangga, pena, toilet,
handuk, selimut, sabun
6. Serangga : gigitan nyamuk atau serangga lainnya .
FAKTOR RISIKO
RESIKO TINGGI
• Homoseksual
• Laki-laki dengan biseksual atau heteroseksual dengan
berganti-ganti pasangan
• Pengguna narkoba intravena
• Resipien donor darah maupun komponen darah tanpa
tes penapisan terhadap HIV

RESIKO RENDAH
• Petugas Kesehatan
Transmisi HIV ke dalam tubuh manusia melalui
3 cara :
• Secara transeksual (homoseksual dan
heteroseksual) sekitar 70% - 80%
• Secara vertikal (dari ibu ke anak) : masa kehamilan
0%-5%, persalinan 5%-10%, menyusui 5%-10%
• Secara horizontal. Kontak antara darah (pemakai
jarum suntik secara bersama-sama secara
bergantian. Tatto. Tindik. Transfusi darah.
Transplantasi organ. Perawatan gigi dll) sekitar 3%-
5%
Glikoprotein 41

120
ENZIM HIV
1. Enzim Transcriptase
2. Enzim Integrase
3. Enzim Protiase
SEL TARGET HIV
(RESEPTOR DAN CORESEPTOR CD4)
RESEPTOR :
a. Sistem syaraf : Astrosit, Mikroglia, Oligodendroglia
b. Darah : Limfosit T, Limfosit B, Monosit – Makrofag,
Promiolisit
c. Kulit : Sel Langerhans, Fibroblas, Dendritik

CORESEPTOR :
• CXCR4 dan CCR5
3. Dipadukan pada nukleus sel
3.
HIV induk dengan integrase

4. Membuat
unsur virus
1. Ikat pada sel
CD4 induk

5. Virus baru dirakit


2. Reverse dengan protease
transcriptase
6. Virus baru
6.
membuat DNA
keluar
dari RNA virus
DIAGNOSIS

Test diagnostik untuk infeksi HIV :


1. Deteksi Antigen : ( Dini )
 P24 dengan teknik ELISA
2. Deteksi Antibodi : ( 4 – 8 minggu )
 SD HIV 1 / 2
 Ditermin HIV 1 /2
 Oncoprobe
D. MANIFESTASI KLINIS (WHO 2006)

BB Gejala Prophylaxis Terapi ARV


Stadium Tidak ada Tidak ada gejala atau hanya : Hanya jika CD4<200
1 penuru Lymphadenopathy Generalisata Persistent:
Asimpto nan berat Kelenjar multipel berukuran kecil tampa
matik badan rasa nyeri -

Stadium Penuruna 1.Luka sekitar bibir (angular keilitis) 1.Prophylaxis Jika hanya CD4 <200
2 Sakit n berat 2.Dermatitis Seboroik: Lesi kulit bersisik Kotrimoxazole 1 X
ringan badan pada batas antara wajah dan rambut 960 mg
5-10% serta sisi hidung
3.Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
4.ISPA berulang, misalnya sinusitis atau
otitis
5.Ulkus pada mulut berulang
6.Pruritik Papular Eruption :
7.Lesi kulit yang gatal pada lengan an
tungkai
Stadium Penuru 1.Kandidiasis mulut : Bercak putih yg menutupi daerah di dalam 1.Prophyla 1.Jika CD4 tidak
3 sakit nan mulut xis tersedia, berikan
sedang berat 2.Oral haire leukoplakia : Garis vertikal putih disampinglidah, tidak Kotrimoxa ART di stadium 3
badan > nyeri, tidak hilang jika dikerok zole 1 X 2.Jika CD4 tersedia,
10% 3.TB Paru 960 mg berikan ART bila
4.Lebih dari 1 bulan : Diare kadang – kadang intermiten, demam jumlah CD4 < 350
tampa sebab yang jelas
5.Infeksi bakteri yg berat : Pneumonia, piomiositis
6.Ginggivitis / periodonttitis
7. Hb < 8 , Leukosit < 500 , Trombo < 50.000
Stadium HIV 1. Candidiasis esofagus : Nyeri hebat saat menelan 1.Prophyla 1.Semua yg ada di
4 sakit wasting 2. Herpes Simplex lebih dari 1 bulan : luka lebar dan nyeri kronis di xis dalam stadium 4
berat syndrom genitalia dan / atau anus Kotrimoxa memenuhi syarat
(AIDS) e 3. Lymphoma zole 1 X medis
4. Sarkoma kaposi :lesi berwarna gelap (ungu) dikulit dan / atau 960 mg 2.Evaluasi untuk ART
mulut, mata, paru, usus sering disertai edema
5. Ca cervic
6. PCP
7. Retinitis CMV
8. TB ekstra paru
9. Meningitis kreptokokus : menginitis dengan atau tanpa kaku
kuduk
10.Abses otak Toksoplasmosis
11.HIV wasting syndrome : sangat kurus disertai demam kronik
dan / atau diare kronik
12. Encepalopati HIV : Gggn Neurologis yg tdk disebabkan oleh
faktor lain , seringkali membaik dgn pengobatan ART
STRATEGI PENATALAKSANAAN

1. Terapi antiretroviral
2. Terapi infeksi sekunder atau infeksi oportunistik
serta malignansi
3. Dukungan nutrisi berbasis makronutrient dan
mikronutrien
4. Konseling terhadap penderita maupun keluarga
5. Membudayakan pola hidup sehat dan senam
UPIPI (Anugrah Agung)

Anda mungkin juga menyukai