teoretis suatu kejadian dari suatu percobaan. • Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empiris dan teoretis suatu kejadian dari suatu percobaan. PENGALAMAN BELAJAR
• Menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan
mendata titik-titik sampelnya. • Menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan menggunakan tabel dan diagram pohon. • Melakukan percobaan untuk menentukan peluang empiris yang diperoleh dengan pendekatan frekuensi relatif. • Menentukan peluang teoretis suatu kejadian dengan mendata ruang sampel dan titik sampelnya. • Membandingkan peluang empiris suatu percobaan dengan peluang teoretisnya. • Menentukan frekuensi harapan dan peluang dari komplemen suatu kejadian. Pada cabang olahraga panahan, seorang atlet harus mengarahkan anak panahnya ke bidang sasaran berupa daerah lingkaran, di mana daerah lingkaran tersebut terbagi menjadi daerah (ring) 1 yang merupakan lingkaran pusat sampai dengan ring 2 dan ring 3 yang berada di luar lingkaran pusat. Jika peluang seorang atlet untuk dapat menempatkan anak panahnya pada daerah lingkaran pusat adalah 0,6 dan ia melesatkan anak panahnya sebanyak 5 kali, berapa kali anak panah tersebut diharapkan dapat mencapai daerah sasaran utama? 11.1 Sejarah Singkat Teori Peluang
Permasalahan seorang penjudi de Mere telah
menyebabkan munculnya teori matematika probabilitas (peluang) dengan dirumuskannya prinsip dasar dari teori probabilitas (peluang) yang pertama kali, diunggah oleh dua ahli matematika berkebangsaan Perancis yang terkenal, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat.
Matematikawan Perancis lainnya yaitu Pierre Simon
Laplace (1749-1827) yang juga seorang astronom, pada tahun 1812 memperkenalkan sejumlah ide-ide baru dan teknik matematika dalam bukunya, Théorie analytique des Probabilités.
Laplace menerapkan ide probabilitas (teori peluang)
pada banyak masalah ilmiah dan praktis. 11.2 Ruang Sampel Kaidah Perkalian Cartesius
Berdasarkan diagram di atas, jika 2 celana pendek masing-masing
dinyatakan dengan C1 dan C2, dan seterusnya, maka pasangan warna celana pendek dan baju kaus yang dikenakan dapat dinyatakan dalam bentuk himpunan pasangan berurutan berikut. S = {(C1, K1), (C1, K2), (C1, K3), (C2, K1), (C2, K2), (C2, K3)} Pengertian Ruang Sampel dan Titik Sampel
Himpunan semua kejadian
Setiap anggota pada ruang yang mungkin terjadi, sampel, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, yaitu {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan 6 masing-masing disebut ruang sampel disebut titik sampel. yang biasanya dinyatakan dengan S. Ruang Sampel Kejadian Tunggal
Ruang sampel pada pengetosan Ruang sampel dari suatu
sebuah uang logam adalah S = {A, percobaan adalah himpunan G} di mana setiap anggota dari semua kejadian (hasil) yang ruang sampel tersebut, yaitu A dan mungkin terjadi. Setiap anggota G disebut titik sampel. pada ruang sampel (S) disebut titik sampel. Ruang Sampel Kejadian Majemuk
Percobaan yang merupakan kejadian majemuk, misalnya
pengetosan dua uang logam, dua buah dadu, dadu dan uang logam, dan sebagainya.
Pengetosan Dua Uang Logam
Dengan demikian, ruang sampel pada pengetosan dua uang logam sekaligus (bersama-sama) adalah S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}, Pengetosan Dua Dadu dengan Tabel
Kerjakan Kegiatan Siswa halaman 188 – 189
untuk menentukan ruang sampel dari pengetosan dua dadu
Jika pada pengetosan sebuah dadu terdapat 6 titik
sampel, maka pada pengetosan dua dadu diperoleh 6 × 6 = 36 titik sampel. Menu Makanan dan Minuman
Ruang sampel untuk pemilihan menu makanan dan minuman
tersebut, yaitu S = {(M, T), (M, J), (M, L), (M, A), (B, T), (B, J), (B, L), (B, A), (P, T), (P, J), (P, L), (P, A)}. Pengetosan Uang Logam dan Dadu dengan Diagram Pohon
Kerjakan Kegiatan Siswa halaman 190 untuk
menentukan ruang sampel dari pengetosan uang logam dan dadu
Dalam percobaan majemuk, jika percobaan pertama memiliki m
titik sampel, percobaan kedua memiliki n titik sampel, dan kedua percobaan tersebut dilakukan secara bersamaan, maka banyak titik sampel pada percobaan tersebut adalah m × n. Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Latihan 1 pada halaman 93 - 94 11.3 Peluang Empiris dan Frekuensi Relatif
Perbandingan antara frekuensi kejadian ( f ) terhadap banyak percobaan yang
dilakukan (n). Perbandingan seperti itu disebut frekuensi relatif
Nilai yang didekati oleh frekuensi
relatif pada percobaan mengetos uang logam atau pada percobaan-percobaan peluang lainnya disebut peluang empiris.
Kerjakan Kegiatan Siswa halaman 196 – 197 untuk
menentukan peluang empiris dari percobaan Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Latihan 2 pada halaman 199 - 200 11.4 Peluang Teoretis dan Frekuensi Harapan
Peluang Teoretis
Kerjakan Kegiatan Siswa halaman 201 untuk menentukan
peluang teoretis dari pengambilan kartu bridge Pada peluang teoretis, setiap anggota ruang sampel, yaitu titik sampel, memiliki kemungkinan (peluang) yang sama untuk terjadi, karena objek yang digunakan memiliki bentuk yang simetris atau percobaan dilakukan secara acak (random), Frekuensi Harapan
Banyak kejadian yang diharapkan dalam suatu percobaan disebut
frekuensi harapan. Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Latihan 3 pada halaman 207 – 209 11.5 Kisaran Peluang
Kepastian dan Kemustahilan
Komplemen Suatu Kejadian
Dalam suatu percobaan, komplemen kejadian A adalah kejadian bukan
A atau bukan kejadian A. Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Latihan 4 pada halaman 211 - 212 11.6 Kejadian Saling Lepas dan Saling Bebas
Kejadian Saling Lepas
Pada kejadian saling lepas A dan B, kejadian A dan
kejadian B tidak terjadi secara bersamaan Kejadian Tidak Saling Lepas
Kejadian K dan L terjadi secara bersamaan,
sehingga K dan L merupakan kejadian tidak saling lepas Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Latihan 5 pada halaman 216 Kejadian Saling Bebas
Kejadian pertama tidak mempengaruhi (tidak ada
hubungannya) dengan kejadian kedua, maka kejadian semacam itu disebut kejadian saling bebas. Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Latihan 6 pada halaman 219 Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Uji Kompetensi Bab 11 pada halaman 221 – 223 Kamu bisa menguji pemahaman dengan mengerjakan soal Uji Kompetensi Semester 2 pada halaman 224 – 231