• Anabolisme karbohidrat = Fotosintesis • Katabolisme karbohidrat – Pencernakan karbohidrat – Peredaran karbohidrat (glukosa) dan pengaturan glukosa darah – Oksidasi glukosa • Glikolisis • Siklus Krebs • ETS Nasib Karbohidrat makanan • Makanan berkarbohidrat: Nasi, Gandum, (tepung2 tapioka/singkong), umbi talas, dll. • Fungsi karbohidrat dalam tubuh: – Sbg sumber energi (= bahan bakar tubuh) – Sebg sumber karbon untuk berbagai reaksi sintesis senyawa baru. • Nasib Karbohidrat makanan setelah masuk ke dalam tubuh • Hidrolisis Amilum di rongga pencernakan • Makanan kita = amilum (polisakarida) dalam nasi, tepung gandum, tepung jagung, serealia dll. • Di dalam pencernakan tepung amilum dicernak (=dihidrolisis) menjadi maltosa dan glukosa dengan bantuan enzim amilase (disekresikan oleh kelenjar ludah di mulut dan kelenjar pankreas di usus halus • Amilum n Maltosa dan n glukosa amilase • Maltosa 2 glukosa • Glukosa diserap di usus halus dan berada di darah • Akibatnya glukosa darah naik, tp tdk boleh > 150 mg/dL • Kadar glukosa dalam darah diatur secara timbal balik. Jika kelebihan glukosa terjadi sintesis glikogen • Glukosa (Oleh insulin dirombak menjadi Glikogen (polisakarida yg tersimpan dalam otot dan hati) • Glukosa dalam darah dipasokkan ke tiap2 sel tubuh untuk bahan bakar (diuraikan tersendiri) – Akibatnya glukosa darah turun. • Sebaliknya jika kekurangan glukosa darah, glikogen dirombak menjadi glukosa akibatnya glukosa darah naik lagi. • Glikogen (Oleh glukagon dirombak menjadi glukosa Metabolisme Glikogen (Sintesis Glikogen) • Metabolisme Glikogen (Sintesis Glikogen) • Glikogen terbentuk dari glukosa 1 posfat di dalam jaringan hati dan otot. Glukosa 1 P berasal dari glukosa 6 P. Glikogen disintesis jika kadar glukosa dalam darah naik. • Glu 1P + UDP UDP-glukosa • UDP-glukosa + (glukosa)n (glukosa)n+1 • Hormon insulin, pada dasarnya terlibat di dalam transport glukosa ke dalam sel (kecuali sel hati dan darah merah). Secara tak langsung insulin mengatur pengurangan kadar gula dalam darah dengan cara meningkatkan masukan glukosa ke dlaam sel otot, mengaktivasi glikogen sintase, stimulasi aktivitas posfofruktokinase. Ini semua memacu sintesis glikogen. Glikogen adalah polimer glukosa yang strukturnya serupa tepung pati. Pembentukan glikogen merupakan cara untuk mengatur kadar gula dalam darah, segera setelah makan • Degradasi Glikogen • Glikogen dapat diurai kembali menjadi glukosa dalam darah pada saat > 4 jam setelah makan. Penguraian glikogen menjadi glukosa diatur oleh hormon glukagon dan epineprin, dan terjadi di dalam sel otot dan sel hati. • Aktivasi degradasi glikogen oleh glukagon dan epineprin, dilakukan secara bertahap • Hormon epineprin dan glukagon berikatan dengan reseptor pada membran sel target (sel otot dan sel hati) • Ikatan tsb mengaktifkan pembentukan ciklik AMP (cAMP) • CAMP mengaktifkan protein kinase • Protein kinase mengaktifkan posforilase • Posforilase mengaktifkan degradasi glikogen • Degradasi glikogen membebaskan glukosa, dan glukosa 6P • Glukosa disekresikan oleh sel hati ke dalam darah • Glukosa 6P dikatabolisir ke dalam glikolisis oleh sel otot dan sel hati Penyakit Diabetes Melitus • DM = penyakit gagalnya pengaturan kadar glukosa dalam darah • Akibatnya kadar glukosa dalam darah penderita menjadi tinggi (>200mg/liter) • Sebab2 DM: – DM tipe I, atau dinamakan DM bergantung insulin/ insulin dependent) Penderita tidak mempunyai cukup insulin karena kerusakan sel2 beta di kelenjar pankreas. – DM tipe II, dinamakan juga DMA tdk bergantung insulin/ insulin independent: Penderita punya insulin tetapi tidak bisa diingat oleh sel-sel hati dan otot (krn sel2 tsb tidak mempunyai reseptor insulin. Glukosa diedarkan ke seluruh sel tubuh
• Di dalam sel tubuh, glukosa menjadi bahan
bakar yang dibakar untuk menghasilkan energi ATP dan sampah H20 dan C02 • Langkah-langkah pembakaran glukosa: – Glikolisis: Glukosa dipecah menjadi 2 piruvat – Dekarboksilasi piruvat menjadi asetil koenzimA – Daur Krebs: Kondensasi asetil koenzim A dengan oksaloasetat dan membongkar sempurna asetil kA menjadi 2 CO2 – Pada tahap glikolisis dan daur Krebs terbentuk NADH – Oksidasi NADH dalam rantai elektron transport, guna menghasilkan ATP • Langkah singkat pembakaran glukosa adalah • Glukosa + O2 CO2 + H2O + 36 ATP • ‘Ekonomi’ Energi Glikolisis • Tiap 1 mol Glukosa yang masuk ke glikolisis • Mengkonsumsi 2 ATP (Reaksi no 1 dan 3). • Menghasilkan 2 piruvat • Tiap piruvat menghasilkan 2 ATP secara posforilasi substrat (reaksi no. 7 dan 10). • ATP bersih yang diperoleh = (2 X 2) – 2 ATP = 2 ATP • NADH yang dihasilkan oleh reaksi no 6 jika masuk dalam mitokondria akan masuk ke dalam sistem transpot elektron, menghasilkan 3 ATP. Kontrol Glikolisis • Tingginya konsentrasi ADP, dan AMP, dan glukosa memacu glikolisis (kontrol alosterik positif ). Berarti energi rendah perlu glikolisis. • Tingginya ATP menghambat glikolisis (Kontrol alosterik negatif /penghambat). Berarti banyaknya energi akan menghentikan glikolisis. • Kontrol point metabolisme glikolisis terletak pada reaksi nomor 1 yaitu pada enzim heksokinase, dan reaksi no. 3 yaitu enzim Posfofruktokinase FERMENTASI asam laktat TUJUAN FERMENTASI UTK MENYEDIAKAN NAD Fermentasi asam laktat terjadi pada • Olah ragawan, Ibu hamil, dan Orang2 yg aktif metabolismenya (glikolisis, siklus Krebs, dan STE) • Metabolisme meningkat banyak memerlukan NAD dan oksigen • Pada saat kekurangan NAD dan O2 krn aktivitas yg tinggi, maka tubuh/otot melakukan katabolisme alternatif yg tdk memerlukan O2 dan menghasilkan NAD. • Jalur Fermentasi adalah jalur an-aerob (tanpa O2), dan mampu menyediakan NAD+ kembali Dampak fermentasi asam laktat • Fermentasi asam laktat meningkatkan kadar asam laktat darah, dan otot • Otot yg dipenuhi asam laktat, akan kehilangan elastisitas (daya kontraksi dan relaksasi) • Otot yg kehilangan elastisitas akan berkontraksi tanpa relaksasi (= KEJANG OTOT). • Kejang otot = Kram. • Kecapekan = fenomena meingkatnya asam laktat dlm tubuh. • Istirahat, memberi kesempatan pengangkutan dan metabolisme yg menetralisir asam laktat tubuh.