Enzim
Kuliah Biokimia Post UTS
• Yg dibahas
– Enzim
– Metabolisme
• Metabolisme Karbohidrat
– Anabolisme karbohidrat
– Katabolisme karbohidrat
• Metab. Nitrogen, Protein, dan asam nukleat
– Metabolisme nitrogen
– Metabolisme protein
– Metabolisme asam nukleat
• Metab. Lemak:
– Katabolisme lemak
– Anabolisme lemak
• Integrasi Metabolisme
Enzim dlm kehdpan sehari2
• Kita mengenal dari perubahan2 kimia yg dibikinnya
– Nasi dan sayur di atas meja menjadi basi
– Membikin tape (dari singkong dan beras ketan), dan
membikin tempe, dan kecap (dari kedelai)
– Mengiris kentang, apel menjadi berwarna cokelat
– Pisang mentah menjadi masak, ada perubahan warna,
perubahan tekstur dan rasa.
– Mengunyah nasi, ada perubahan rasa manis.
• Pertanyaannya: enzim apakah yg melakukan
perubahan2 tsb ? (PR)
Enzim
• Definisi enzim dan Fungsi enzim dalam sistem biologi
• Komponen enzim,
• Spesifisitas substrat,
• Koenzim,
• Klasifikasi enzim,
• Regulasi aktivitas enzimatik,
• Persamaan konstanta Michaelis - Menten,
• Analisis data kinetik,
• Inhibisi,
• Pengaruh konsentrasi substrat-enzim, pH, temperatur,
inhibitor
Definisi
• Enzim
– Protein
– Yg berperan sebagai biokatalisator untuk reaksi biologis yg
spesifik,
– Yg hanya aktif pada keadaan alami (native protein).
• Biokatalisator = zat yg mengubah reaktan (=substrat)
menjadi produk reaksi. (ttp tdk ikut sbg produk reaksi)
• Enzim yang mengalami denaturasi tidak dapat aktif
karena denaturasi menyebabkan protein berubah
susunan kuartenernya menjadi susunan primer.
3.13 Amino acids can be linked by
peptide bonds
• Cells link amino acids together by dehydration
synthesis
• The bonds between amino acid monomers are
called peptide bonds
Dehydration
synthesis
Figure 3.13
3.14 Overview: A protein’s specific
shape determines its function
• A protein, such as lysozyme, consists of
polypeptide chains folded into a unique shape
– The shape determines the protein’s function
– A protein loses its specific function when its
polypeptides unravel
Primary
structure
Amino acid
Secondary Hydrogen
structure bond
Pleated sheet
Alpha helix
Figure 3.15, 16
3.17 Tertiary structure is the overall
shape of a polypeptide
3.18 Quaternary structure is the relationship among
multiple polypeptides of a protein
Tertiary
structure
Polypeptide
(single subunit
of transthyretin)
Quaternary
structure
Transthyretin, with four
identical polypeptide subunits
Figure 3.17, 18
Pauling contributed to our
understanding of the chemistry
• ofcontributions
Pauling made important life to our
understanding of protein structure and function
Figure 3.19
Reaksi Kimia dalam sel
• Reaksi Kimia:
– Perubahan substrat (reaktan) menjadi produk
– Setiap reaksi memerlukan energi aktivasi = energi awal
untuk menjalankan reaksi
• Setiap reaksi kimia memerlukan energi aktivasi
• Sebagian besar reaksi kimia dalam sel dikatalisis
oleh enzim. Enzim berperan untuk merendahkan
energi aktivasi
Reaksi endergonik
• Reaksi endergonik = reaksi yg memerlukan energi (ATP)
• Contoh dlm metabolisme glikolisis memerlukan ATP (=reaksi endergonik)
: glu + ATP glu 6 P + ADP
• ATP Energi + ADP + P (reaksi eksergonik)
• Reaksi ini disamping memerlukan ATP juga memerlukan enzim
posforilase
• Reaksi ini bisa berlangsung tanpa enzim, tapi sulit terlaksana krn butuh
energi aktivasi
• Enzim = protein yg berfungsi sbg biokatalisator (utk mempercepat reaksi
kimia dg merendahkan energi aktivasi, dan enzim tsb tdk menjadi produk
reaksi
Enzim mempercepat reaksi dg cara
menurunkan energi aktivasi
Struktur Utama Enzim
• Enzim = protein native, mempunyai fitur sbb:
– Sifat enzim = sifat protein. A.l. Tidak tahan panas, tidak tahan lingkungan
ekstrim (pH asam, pH basa)
• Kalau kena panas enzim mengalami denaturasi (perubahan struktur protein); juga
mengalami koagulasi (penggumpalan).
– Lingkungan yg cocok utk bekerjanya enzim = pH (+) netral, suhu kamar
(suhu optimum).
• (Catatan: ada bakteri yg hdp di tempat ekstrim, karena mempunyai enzim yg tahan
panas, atau tahan pH ekstrim.
• Protein enzim = Apoenzim
• Enzim seringkali bekerja dibantu oleh non protein = koenzim
• Ada 2 macam koenzim, yaitu ion an-organik berupa logam2), dan
gugus prostetik (senyawa organik)
• Apoenzim + koenzim = holoenzim
Macam2 koenzim
• Koenzim dapat berupa ion logam,
– seperti ion Mg++ untuk enzim polimerase,
– ion Ca++ untuk enzim amilase.
• Koenzim dapat pula berupa molekul (organik) kecil.
Vitamin pada umumnya berkedudukan untuk
koenzim (gugus prostetik) untuk reaksi tertentu.
– Piridoksin (vitamin B6) untuk reaksi aminasi dan deaminasi
– NAD, dan NADP = gugus prostetik untuk reaksi redoks.
– Vitamin C = gugus prostetik utk reaksi pembentukan
kolagen.
Bagian2 spesifik Protein enzim
• Bagian interior
– sisi aktif (active site =tapak aktif) enzim, ialah bagian
interior enzim yang berkedudukan sebagai tempat
katalitiknya enzim.
– Sisi aktif adalah tempat berlangsungnya perubahan
substrat menjadi produk
• Bagian eksterior, bersifat hidrofilik. Pd bag ini
terdapat sisi pengaturan untuk aktivasi
(pengaktivan) atau deaktivasi (penonaktivan enzim)
– Pengaturan biasanya dilakukan dg cara posforilasi/
defosforilasi enzim
Hubungan enzim dg substrat
• Enzim itu bekerja scr spesifik.
• Satu enzim hanya untuk satu reaksi
• Satu enzim hanya untuk reaksi satu substrat.
Contoh2nya :
– Enzim amilase hanya untuk substrat amilum, tdk bisa
untuk reaksi hidrolisis protein
– Enzim protease, hanya untuk protein
– Lipase hanya untuk lipid
• Hubungan spesifik antara substrat dg enzimnya
diterangkan dengan dua hipotesis
Contoh Amilase
• Contohnya : enzim amilase hanya cocok untuk reaksi
katalitik dengan substrat amilum tetapi tidak cocok untuk
substrat selulose.
• Meskipun kedua substrat tersusun oleh unit monomer
glukosa.
• Enzim amilase mengkatalisis reaksi hidrolisis pada molekul
amilum sehingga menyebabkan amilum terpotong-potong
ikatan glikosidanya menjadi molekul yang lebih sederhana,
– seperti maltosa (disakarida),
– dan glukosa (monosakarida)
Dua Hipotesis ttng spesifiknya enzim