Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Penyediaan Air Minum
D1051151042
Latar Belakang
Air sudah menjadi kebutuhan primer bagi seluruh makhluk hidup di bumi ini. Bukan
hanya manusia saja, hewan maupun tumbuhan juga memerlukan air untuk kelangsungan
hidupnya. Keperluan air bagi manusia lebih beragam jika dibandingkan dengan makhluk
hidup lainya, contohnya untuk keperluan rumahtangga, pembersih, pengelator limbah,
kegiatan industri maupun percobaan larutan. Peran penting lainya, air menjadi sarana
dalam aktivitas pertanian, perkebunan, tempat wisata maupun olahraga. Beragamnya
aktifitas yang menggunakan air menyebabkan sumber air bersih tanpa pengolahan
terlebih dahulu saat ini sudah agak sulit ditemukan, apalagi diperkotaan, hampir semua
air permukaan sudah terkontaminasi.
Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, penyelanggaraan pelayanan kota kepada
masyarakat dilaksanakan dalam berbagai bidang, termasuk diantaranya adalah
pelayanan air minum. Namun demikian, Pemerintah Pusat bertanggung jawab untuk
turut menjamin penyelanggaraan pelayanan air minum yang berkualitas, sehingga dapat
dicapai tujuan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), sebagaimana
disebutkan di UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Tujuan & Ruang Lingkup
A. Tujuan
Tujuan dari sistem penyediaan air minum (SPAM) adalah untuk perencanaan sistem
penyediaan air minum di Kecamatan Beduwai Kabupaten Sanggau dari air baku, jaringan
transmisi hingga jaringan distribusi ke konsumen dengan rentan waktu 2017 hingga 2037.
B. Ruang lingkup
Percakupan ruang lingkup dari tugas perencanaan sistem penyedian air minum
diantaranya:
1. Mendesain sistem eksisting di Kecamatan Beduwai.
2. Memproyeksikan penduduk, kebutuhan air, air baku, jaringan transmisi dan jaringan
distribusi.
3. Anlisa menggunakan program EPANET 2016.
Gambaran Umum Kecamatan Beduwai
Standar Kebutuhan Air 100 l/dt 100 l/dt 100 l/dt 100 l/dt 100 l/dt Jumlah Kebutuhan Air(l/dt) 0,19 0,20 0,32 0,42 0,54
Kebutuhan Total
12,87 16,62 21,19 26,43 32,35
FHM (Faktor Harian Maksimun)
.
Reservoir adalah
bangunan yang berfungsi
sebagai penampung air
sebelum didistribusikan
ke konsumen.
Berdasarkan kapasitas
reservoir dapat dibangun
dengan ukuran p x l x t =
44,4 m x 22,2 m x 5 m.
Distribusi
.
Pola jaringan yang akan digunakan dalam sistem distribusi air bersih di
Kecamatan Beduwai adalah dengan menggunakan sistem branch. Sistem
branch adalah pola yang menggunakan sistem dead end. Pada sistem ini pipa
distribusi utama akan dihubungkan dengan pipa distribusi sekunder. Aliran air
yang terdapat dalam pipa merupakan aliran searah dengan air hanya akan
mengalir melalui satu pipa induk yang semakin mengecil kearah hilirnya.
Epanet
.
EPANET dapat memodelkan sistem distribusi air sebagai kumpulan dari
link yang dihubungkan oleh node sehingga sistem distribusi ini akan terdiri
berbagai komponen fisik. EPANET dapat mengidentifikasi aliran air dalam
setiap pipa, tekanan pada setiap node, ketinggian air pada masing-maing
tangki, dan konsentrasi senyawa kimia dalam jaringan selama periode
simulasi.