Anda di halaman 1dari 16

* Turap Dengan

Angker
Bambang Pardoyo
Metode Perhitungan Turap Berjangkar
 Apabila tinggi tanah di belakang dinding turap
cantilever mencapai sekitar 6 m, maka akan menjadi
lebih ekonomis apabila turap itu diperkuat dengan
suatu plat jangkar (anchor plates), dinding jangkar
(anchor walls), atau tiang jangkar (anchor piles), yang
letaknya dekat dengan puncak turap.
 Cara dengan perkuatan jangkar ini disebut dengan
tiang turap berjangkar (anchored sheet piling) atau
sekatan berjangkar (anchored bulkhead).
 Jangkar akan mengurangi kedalaman penetrasi yang
diperlukan oleh turap dan juga akan mengurangi luas
penampang dan berat yang diperlukan dalam
konstruksi.
 Namun, batang penguat (tie rods), yang
menghubungkan turap dengan jangkar dan jangkar itu
sendiri harus dirancang dengan hati-hati.
 Ada dua metode dasar dalam membangun dinding turap
berjangkar: (a) metode free earth support (turap
bersendi) dan (b) metode fixed earth support (turap
terjepit).
 Gambar 1 memperlihatkan prilaku defleksi turap untuk
kedua metode tadi.
 Metode free earth support adalah metode
dengan kedalaman penetrasi minimum. Di
bawah garis galian, tidak terdapat pivot untuk
sistem statik, yaitu sebuah titik perubahan
defleksi.
 Metode fixed earth support mengharuskan
kedalaman cukup untuk memberikan efek
jepitan pada ujung bawah turap. Variasi momen
lentur dengan kedalaman untuk kedua metode
juga ditunjukkan dalam Gambar 1.
Metode Free Earth Support pada Pasir
 Gambar 2 menunjukkan sebuah turap jangkar
dengan tanah di belakang turap adalah pasir
dan juga tiang turap disorong ke dalam tanah
pasir.
 Batang penguat / angker (tie rod)
menghubungkan turap dengan jangkar
ditempatkan pada kedalaman L1 di bawah
puncak turap.
Pada kedalaman z = L1
p1 = γ L1 Ka, dan pada z = L1 + L2
p2 = (γ L1 + γ’ L2)Ka.
Di bawah garis galian, tekanan bersih akan
sama dengan nol pada kedalaman z = (L1 + L2 +
L3). Hubungan untuk L3 dapat diberikan dengan
Pers. (1)

Pada kedalaman z = (L1 + L2 + L3 + L4), tekanan


bersih dapat diberikan sebagai,
(1)
 Perlu dicatat bahwa kemiringan garis DEF
adalah 1 vertikal ke γ’(Kp - Ka) horizontal.
 Untuk kesetimbangan turap, Σ gaya-gaya
horizontal = 0, dan Σ momen di titik O’ = 0.
(Catatan: Titik O’ terletak pada batang
penguat jangkar.)
 Dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam arah
horizontal (per satuan panjang dinding),
dimana P = luas diagram tekanan ACDE
Sekarang, ambillah momen pada titik O

Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan cara trial and error untuk
mendapatkan kedalaman teoretis, L4. Maka kedalaman teoretis penetrasi
sama dengan

Kedalaman teoretis dinaikkan sekitar 30 - 40 % untuk mendapatkan


kedalaman yang diaktualkan pada pekerjaan konstruksi.
Langkah demi langkah pada prosedur yang diajukan sebelumnya, faktor
keamanan dapat dipakaikan pada Kp pada permulaan perhitungan yaitu, Kp
(rencana) = Kp/FS.
Kalau ini dipakai, maka tidak perlu penambahan kedalaman teoretis.

Momen maksimum pada turap akan terjadi pada kedalaman diantara z = L 1 ke


z = L1 + L2. Kedalaman z ini merupakan kedalaman pada gaya geser sama
dengan nol, sehingga momen maksimum dapat dihitung dengan persamaan
berikut:

Kalau nilai z telah ditentukan, maka besaran momen maksimum dapat


dengan mudah diperoleh. Prosedur dalam menentukan kapasitas dukung
jangkar akan dibicarakan pada bagian yang akan datang.
Metode Free Earth Support pada Lempung
Gambar 3 menunjukkan sebuah turap berjangkar yang ditanamkan
pada lapisan lempung, sedangkan tanah di belakang turap adalah
tanah granular
Untuk kesetimbangan statik, penjumlahan gaya-gaya dalam arah
horizontal adalah

dimana P1 = luas diagram tekanan ACD dan F = gaya jangkar per


satuan panjang dinding turap. Kembali dengan mengambil
momen di titik O’

Dengan menyederhanakan persamaan di atas maka persamaan


berikut dapat diturunkan,

Kedalaman teoretis penetrasi, D dapat ditentukan dari


persamaan di atas. Sebagaimana dalam bagian sebelumnya,
momen maksimum dalam kasus ini akan terjadi pada kedalaman
L1 < z < L1 + L2. Kedalaman dimana gaya geser sama dengan nol
(berarti momen akan menjadi maksimum) dapat ditentukan
dengan menggunakan Pers. (5).
Metode Fixed Earth Support pada Pasir
Dalam menggunakan metode fixed earth support, diasumsikan
bahwa kaki tiang turap tidak diperbolehkan mengalami rotasi
(terjepit), seperti diperlihatkan pada Gambar 7(a). Diagram
distribusi tekanan lateral bersih untuk kondisi ini juga
diperlihatkan pada gambar yang sama. Di dalam solusi metode
ini, bagian bawah dari diagram distribusi tekanan - yaitu
HFH’GB- digantikan oleh sebuah beban terpusat P’. Untuk
menghitung L4, sebuah penyelesaian sederhana yang disebut
dengan equivalent beam solution (solusi balok ekivalen)
umumnya digunakan. Untuk memahami solusi balok ekivalen
ini, perhatikanlah titik I, yang merupakan titik perubahan
bentuk defleksi tiang turap. Pada titik ini, kepala tiang dapat
diasumsikan sebagai sendi sehingga momen lentur menjadi
nol [Gambar 7(b)]. Jarak vertikal antara titik I dan garis galian
adalah sama dengan L5. Blum (1931) telah memberikan solusi
matematis antara L5 dan L1 + L2. [Gambar 7(d)] adalah hasil
plot L5/(L1+L2) vs. sudut gesek tanah, φ.
Dengan mengetahui nilai φ dan L1 + L2, maka besar L5 dapat
ditentukan. Bagian turap [Gambar 7(c)] di atas titik I dapat
diperlakukan sebagai sebuah balok yang menahan tekanan lateral
tanah melalui gaya jangkar F (kN/m) dan gaya geser P’’ (kN/m). Gaya
geser P’’ dapat dihitung dengan mengambil momen di titik O’ (yaitu
tepat di kedudukan jangkar).
Sekali nilai P’’ diketahui, maka panjang L4 dapat diperoleh dengan
mengambil momen di titik H (lihat diagram bawah dari [Gambar
7(c)]). Kedalaman penetrasi D, kemudian dapat ditentukan sebagai
1,2 sampai 1,4 (L3+L4).

Anda mungkin juga menyukai