Anda di halaman 1dari 37

Kebijakan dan Program Kesehatan

Jiwa Masyarakat

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa


Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
KEMENKES RI
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu
memahami Kebijakan Kesehatan Jiwa Nasional
 Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):
Peserta mampu:
Menjelaskan tentang undang-undang kesehatan jiwa
Menjelaskan tentang Arah Pembangunan Kesehatan
Menjelaskan tentang visi dan misi program pelayanan
kesehatan jiwa di Indonesia
Menjelaskan tentang Kebijakan dan Strategi pelayanan
kesehatan jiwa di Indonesia 2009 - 2014
Menjelaskan tentang Peran rumah sakit jiwa dan rumah
sakit umum, puskesmas
Menjelaskan tentang Program Kesehatan Jiwa
Sejarah Peraturan Perundang-undangan
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
BAB IX Kesehatan Jiwa
Upaya kesehatan berbasis masyarakat
Upaya kesehatan oleh tenaga kesehatan di layanan
kesehatan umum dan khusus
Preventif, Promotif, dan Edukatif
Kuratif dan Rehabilitatif
Masalah HAM
Tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat.
Masalah khusus
Visum et repertum
Psikososial (pasung, gelandangan psikotik)
Undang-Undang Kesehatan
No.36 Tahun 2009

Layanan Kesehatan Jiwa


Layanan bermutu dan berbasis
masyarakat
Pasal 144
4) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
bertanggung jawab menciptakan kondisi kesehatan jiwa
yang setinggi-tingginya dan menjamin ketersediaan,
aksesibilitas, mutu dan pemerataan upaya kesehatan
jiwa sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (2).
5) Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban untuk
mengembangkan upaya kesehatan jiwa berbasis
masyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan jiwa
keseluruhan, termasuk mempermudah akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan jiwa.
Program preventif, promotif dan
edukatif
Pasal 144
(2) Upaya kesehatan jiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif pasien
gangguan jiwa dan masalah psikososial.
Pasal 145
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin upaya
kesehatan jiwa secara preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif, termasuk menjamin upaya kesehatan jiwa di
tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 ayat (3).
Pasal 146
(1) Masyarakat berhak mendapatkan informasi dan edukasi yang
benar mengenai kesehatan jiwa.
Jaminan pemenuhan HAM
Pasal 146
(2) Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk menghindari pelanggaran hak asasi
seseorang yang dianggap mengalami gangguan
kesehatan jiwa.
Pasal 147
(2) Upaya penyembuhan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berwenang dan di tempat yang tepat dengan tetap
menghormati hak asasi penderita.
Undang-Undang Lain
Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Usia Lanjut
UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Permen RPJP bidang kesehatan 2005-2025
Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika
Pasal lain dalam
Undang-Undang Kesehatan
Pasal 85
RS Wajib menerima pasien
Dilarang menolak pasien, meminta uang muka
Pasal 56
Melakukan informed consent (menghormati hak
otonomi)
Jaminan kerahasiaan
Jaminan penuh
Undang-Undang No.35 Tahun 2009
tentang Narkotika
 Pasal 1 Ketentuan Umum:
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan
 Pasal 4 Tujuan
Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan
pelayanan kesehatan
Mencegah, melindungi dan menyelamatkan bangsa dari
penyalahgunaan narkotika (klasifikasi kesehatan mental)
Memberantas peredaran gelap narkotika
Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi
penyalahguna dan pecandu narkoba.
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

PENINGKATAN KUALITAS SDM

Peningkatan Akses Masyarakat


terhadap
Layanan Kesehatan yang Berkualitas

(Perpres No. 7/2005)


RENSTRA DEPKES
TUJUAN 2010-2014
Terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil-guna
dan berdaya-guna dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani

Melindungi kesehatan masyarakat


dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu, dan berkeadilan

Menjamin ketersediaan dan pemerataan


VISI sumberdaya kesehatan
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
Menciptakan tata kelola
DAN BERKEADILAN
kepemerintahan yang baik
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KESEHATAN JIWA 2009-2014

VISI
”Kesehatan Jiwa yang Optimal
bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
MISI
 Menjadikan keswa sebagai kebutuhan bersama & utama
 Mengembangkan yankeswa berkualitas, manusiawi, terjangkau, merata,
dan berkesinambungan (continuum of care, integrated hospital to
community) pada semua tingkat pelayanan, khususnya kelompok rentan
dan marginal.
 Mengembangkan upaya keswa yang terintegrasi pada berbagai program
serta tingkat layanan inter dan intrasektoral
 Mengembangkan sistem ketenagaan keswa sejalan dengan
pengembangan upaya keswa.
 Mengembangkan sistem pembiayaan yang adekuat dan sistem askesos
yang mencakup keswa
 Mengembangkan upaya keswa berbasis masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan tatanan sosial dan
budaya
 Mengembangkan upaya reintegrasi orang dengan ggn jiwa ke masyarakat
NILAI YANG DIUTAMAKAN

Penghargaan terhadap martabat orang dengan


masalah kesehatan jiwa
Pendekatan multidisipliner dan multisektoral
Kesehatan jiwa adalah bagian integral dari
kesehatan
Kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
Terjangkau dan pemerataan
Pelayanan yang responsif dan berbasis bukti
KEBIJAKAN DAN RENSTRA
KEBIJAKAN RENSTRA
1. KEMITRAAN INTER 1. Meningkatkan kepekaan dan
DAN INTRASEKTORAL kepedulian akan kesehatan jiwa
bagi pemangku kepentingan dan
pembuat kebijakan , lintas
program , lintas sektoral dan LSM

2. Mengembangkan jejaring
kerjasama lintas sektor, lintas
program dan LSM
3. Memfasilitasi pengembangan
program lintas sektor terkait
kesehatan jiwa
KEBIJAKAN RENSTRA
2. UPAYA PELAYANAN 1.Meningkatkan kapasitas dan
KESEHATAN JIWA kompetensi tenaga kesehatan jiwa di
PRIMA setiap jenjang pelayanan

2. Mengembangkan dan
meningkatkan fasilitas kesehatan
jiwa di setiap jenjang pelayanan
kesehatan
3. Mengembangkan pelayanan
kesehatan jiwa yang responsif dan
berbasis bukti
KEBIJAKAN RENSTRA
3. UPAYA KESEHATAN 1. Meningkatkan kepekaan dan
JIWA BERBASIS kepedulian masyarakat akan
MASYARAKAT kesehatan jiwa
2. Meningkatkan peran serta
orang dengan gangguan jiwa dan
keluarganya
3. Meningkatkan dukungan
masyarakat terhadap orang
dengan gangguan jiwa dan
keluarganya
KEBIJAKAN RENSTRA
4.SISTEM KETENAGAAN 1. Melakukan analisis dan perencanaan
KESEHATAN JIWA ketenagaan di bidang kesehatan jiwa
2. Mengupayakan pengadaan dan
pengembangan tenaga di bidang
kesehatan jiwa

3. Mendayagunakan SDM Keswa


berdasarkan kebutuhan dan
kompetensi
KEBIJAKAN RENSTRA
5. SISTEM PEMBIAYAAN 1. Melakukan analisis dan perencanaan
KESEHATAN JIWA sistem pembiayaan
2. Mengupayakan pengadaan dan
pengembangan sistem pembiayaan
yang adekuat
3. Mengupayakan tercakupnya secara
maksimal masalah kesehatan jiwa
dalam sistem asuransi sosial kesehatan
Indikator Keswa
Indikator DO Target Jumla
2011 h
Persentasi RSJ yang Memberikan 30 9
memberikan layanan layanan 6
keswa komprehensif subspesialis
sesuai pedoman utama
Persentasi RSU yang Cakupan layanan 20 100
memberikan layanan keswa dan
keswa standar NAPZA 5% (RI
dan RJ)
Persentasi Puskesmas Cakupan keswa 10 900
yang memberi layanan dan Napza
keswa dasar minimal 5 %
Cakupan Kegiatan
World Health Report - 2001
REKOMENDASI
1. Menyediakan pelayanan di puskesmas
2. Tersedianya psikofarmaka disemua
pelayanan kesehatan
3. Memberikan perawatan di masyarakat
4. Pendidikan masyarakat
5. Keterlibatan masyarakat, keluarga dan pasien
6. Menetapkan kebijakan nasional, program dan
legislasi
7. Pengembangan SDM
8. Kerjasama lintas sektor
9. Monitoring keswamas
10. Dukungan penelitian

©
2001
PERAN RSJ
 Bagi RSJ kembangkan layanan yg tetap pada core
bussiness RSJ seperti
 Layanan keswa anak & remaja : Diagnosis, terapi,
program pelatihan menuju pengembangan kemampuan
(Autis, Anak bermasalah); klinik tumbuh kembang
anak
 Layanan usia produktif : keswa industri dan berbagai
penanganan masalah kerja termasuk
persyaratan/pemeriksaan SDM untuk suatu
kepentingan (fit&propper, uji kes para calon pemimpin,
tenaga kerja )
PERAN RSJ

Layanan Napza & HIV: dengan berbagai


modalitas
terapi (detoks, terapi subsitusi, rehabilitasi,
kelompok tolong diri, day care dsb)
Layanan Psikogeriatri : demensia, rumah titipan
sementara, layanan kegiatan usila
Sumber dari pengetahuan kesehatan jiwa terkini
PERAN RSU

 RSU merupakan pintu masuk semua layanan kesehatan rujukan


termasuk keswa (triage)
 Liason psikiatri
 Layanan kesehatan bagi pekerja, calon pekerja, calon jemaah haji,
kedudukan tertentu
Melalui pengembangan penapisan yang tepat-cepat-hemat-bermutu
PERAN RSU

Layanan khusus seperti Klinik Tumbuh


Kembang Anak di RSAB,
Keswa untuk peny kronis (Kanker di RS
Dharmais, HIV di RSPI Sulianti S),
Keswa untuk tindakan khusus (pra/pasca bedah,
stroke, forensik, kekerasan anak/perempuan)
Piramida layanan

Kebijakan Keswa:
Mendorong Layanan Keswa
ke Puskesmas dan
masyarakat
Sumber Daya Kesehatan Jiwa
Tri Upaya Bina Jiwa
Peran Central RSJ dalam Upaya
Kesehatan Jiwa
Layanan Hotline
Service Kesehatan
Jiwa Nasional
Sistim informasi
kesehatan jiwa
TP-KJM
Pembinaan wilayah
Tuntutan saat ini
Rumah Sakit Pendidikan
 Tri Upaya Bina Jiwa Peningkatan kuantitas
 Layanan dan kualitas
Bermutu/internasionalisasi Variasi jenis
 Layanan Rujukan
Penelitian
 Pusat Pendidikan
 Pusat Penelitian Pengembangan
 Standar moderen: kebijakan
Menghormati HAM
Keselamatan pasien
Indikator layanan
Program Kesehatan Jiwa (1)
Program Kesehatan Jiwa (2)
Peran Unit Lain di Kementerian Kesehatan
Terkait Keswa
UNIT PERAN
Pusat Promosi Kesehatan bekerja sama dalam promosi kesehatan
jiwa
Pusat Penanggulangan mengkoordinasi penanggulangan krisis
Krisis Kesehatan(PPKK) saat bencana, termasuk masalah
kesehatan jiwa
Dir.Bina Pelayanan penyediaan psikofarmaka
Kefarmasian
Badan Penelitian dan penelitian terkait kesehatan jiwa
Pengembangan Kesehatan
Pengendalian Penyakit dan termasuk masalah kesehatan jiwa terkait
Penyehatan Lingkungan HIV, penyakit tidak menular dan
(P2PL) perubahan iklim.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai