PENGERTIAN MANAJEMEN STRES Manajemen stress adalah kemampuan dalam menggunakan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). TUJUAN MANAJEMEN STRES Mengantisipasi kemungkinan munculnya penyebab stress Mencegah terjadinya stress pada individu dan organisasi secara keseluruhan Mengelola stress agar tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk Memulihkan individu dan atau organisasi dari stress 4 Faktor yang Menyebabkan Orang Indonesia Mudah Stres
Kebutuhan Keluarga. Dari waktu ke waktu,
kebutuhan keluarga Indonesia terus meningkat. Masalah Pekerjaan. Sebagian besar pekerja di Indonesia pasti merasakan banyak permasalahan, baik di lingkungan sekitar ataupun dalam bidang pekerjaan yang mereka lakukan. Masalah Kesehatan. Masalah Kehidupan Sosial. FAKTOR-FAKTOR STRES DI TEMPAT KERJA • Konflik dengan Rekan Kerja. • Tak Bisa Menahan Emosi. • Tumpukan Pekerjaan. • Masalah Personal. • Notifikasi diluar jam kantor • Lingkungan Pekerjaan Dampak stres akibat kerja:
• Subjektif, berupa kekhawatiran atau ketakutan, agresi, apatis, rasa
bosan, depresi, keletihan, frustrasi, kehilangan kendali emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup, kesepian. • Perilaku, berupa mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat, luapan emosional, makan atau merokok secara berlebihan, perilaku impulsif, tertawa gugup. • Kognitif, berupa ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang masuk akal, daya konsentrasi rendah, kurang perhatian, sangat sensitif terhadap kritik, hambatan mental. • Fisiologis, berupa kandungan glukosa darah meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, bola mata melebar, panas, dan dingin. • Organisasi, berupa angka absensi, omset, produktivitas rendah, terasing, dari mitra kerja, komitmen organisasi dan loyalitas berkurang. Gejala-gejala stres Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu: 1) Gejala psikologis
Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis yang sering ditemui pada
hasil penelitian mengenai stres pekerjaan : 1. Kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung
2. Perasaan frustrasi, rasa marah, dan dendam (kebencian)
3. Sensitif dan hyperreactivity
4. Memendam perasaan, penarikan diri, dan depresi
5. Komunikasi yang tidak efektif
6. Perasaan terkucil dan terasing
7. Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
8. Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan
konsentrasi 9. Kehilangan spontanitas dan kreativitas
10. Menurunnya rasa percaya diri
2) Gejala fisiologis
Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres kerja adalah:
* Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular * Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan noradrenalin) * Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung) * Meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan * Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis (chronic fatigue syndrome) * Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada * Gangguan pada kulit * Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot * Gangguan tidur * Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi kemungkinan terkena kanker 3) Gejala perilaku
Gejala-gejala perilaku yang utama dari stres kerja adalah:
v Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari pekerjaan v Menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas v Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan v Perilaku sabotase dalam pekerjaan v Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan) sebagai pelampiasan, mengarah ke obesitas v Perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-tanda depresi v Meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti menyetir dengan tidak hati-hati dan berjudi v Meningkatnya agresivitas, vandalisme, dan kriminalitas v Menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman v Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri Alternatif menghilangkan stres di tempat kerja : 1. Kenali batas kemampuan Mengenali sampai mana batas kemampuan pekerja dalam menanggung beban pekerjaan adalah hal yang penting untuk mengurangi stres dalam pekerjaan. Dengan begini, pekerja juga dapat memperhitungkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan beban kerja. Selain itu, pekerja dapat terhindar dari rasa lelah berlebihan 2. Bicarakan dengan atasan Bagi sebagian orang, berbicara dengan atasan atau melakukan sesi curhat kecil terkadang merupakan hal yang agak canggung. Tapi, cobalah bicarakan mengenai stres yang dialami kepada atasan. Pekerja juga berhak untuk menolak atau mengatakan tidak pada atasan, jika merasa beban yang diberikan sudah melewati batas kemampuan, atau bahkan beban pekerjaan yang diberikan di luar dari tanggung jawab pekerjaan. Tujuannya bukan untuk mengeluh, melainkan untuk membuat rencana efektif dalam mengelola stres kerja. 3. Lupakan sejenak pekerjaan
Lupakan pekerjaan sejenak dan carilah hiburan
yang dapat membuat pekerja tertawa. . Tertawa dapat memberikan dampak positif bagi tubuh dan jiwa. Jangan lupa bahwa cuti adalah hak pekerja, dan jika memang diperlukan, pekerja bisa mengambil cuti selama beberapa waktu untuk menenangkan diri dan menjauhi stres kerja. 4. Melakukan olahraga atau aktivitas lain Beberapa olahraga dan aktivitas yang dapat menghilangkan stres dan tentu saja meningkatkan stamina, antara lain: a. Jalan santai atau jalan cepat b. Menari c. Yoga atau meditasi d. Tai chi e. Renang f. Menyanyi