FIX PPT Ekomakro

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 50

Perekonomian Nasional

Putri Nur Hidayah (170810301005)


Elvira Hanum Firdausi (170810301116)
Robi Saputra (170810301164)
Muchammad Fikri Haikal (170810301157)
Rr. Tiara Amelia (170810301197)
Sejarah

Indikator
Ekonomi Struktur
Makro
Perekonomian
Indonesia

Distribusi
PN dan
dan
APBN
Pemerataan
Sejarah Perekonomian
Indonesia
Masa Pemerintahan Orde
Lama
• Buruknya perekonomian Indonesia selama pemeintahan Orde
Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur
ekonomi baik fisik maupun non fisik,serta gejolak politi di
dalam negri (terutama sejumlah pemberontakan di daerah),
ditambah lagi dengan manajemen ekonomi makro yang buruk
selama rezim tersebut (Tambunan,1991, 1996).
Masa Pemerintahan Orde
Baru
• Dalam era Orde Baru ini perhatian pemerintah lebih ditujukan
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewar
pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air. Pemerintah
Orde Baru menjalin kembali hubungan baik dengan pihak
barat dan menjauhi pengaruh ideologi komunis. Indonesia
juga kembali menjadi anggota PBB dan lembaga-lembaga
dunia lainnya seperti IMF.
• Pada bulan April 1969 Repelita I (rencana pembangunan lima
tahun) dimulai dengan penekanan utama pada pembangunan
sektor pertanian dan industri-industri terkait seperti
agroindustri. Dampak Repelita I dan repelita-repelita
berikutnya terhadap indonesia cukup mengagumkan,terutama
dilihat pada tingkat makro. Proses pembangunan berjalan
cukup cepat dengan laju pertumbuhn rata-rata per tahun cukup
tinggi.
Dari pengalaman pemerintahan Orde Baru ada beberapa kondisi utama yang

harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat

berjalan dengan baik,yaitu sebagai berikut.

• Kemauan Politik yang kuat,


• Stabilitas politik dan ekonomi,
• Sumber daya manusia yang lebih baik,
• Sistem politik dan ekonomi terbuka yang berorientasi ke
Barat,
• Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.
Pemerintahan Orde Baru
bukan tanpa cacat
• Indonesia dilanda krisis ekonomi besar yang diawali oleh
krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pertengahan
tahun1997.
Masa Pemerintahan
Transisi
• Masyarakat melihat bahwa sebenarnya pemerintahan baru ini
tidak berbeda dengan pemerintahan sebelumnya. Mereka juga
orang-orang rezim Orde Baru, dan tidak ada perubahan-
perubahan yang nyata. Bahkan korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) semakin menjadi-jadi, kerusuhan muncul di mana-
mana, dan masalah Soeharto tidak terselesaikan.
Masa Pemerintahan
Reformasi
• Dalam hal ekonomi, dibandingkan tahun sebelumnya (1999),
kondisi perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya
perbaikan. Laju pertumbuhan PDB mulai positif walaupun
tidak jauh dari 0% dan pada tahun 2000 proses pemulihan
perekonomian Indonesia jauh lebih baik lagi, dengan laju
pertumbuhan hampir mencapai 5%. Selain pertumbuhan PDB,
laju inflasi dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) juga rendah, mencerminkan bahwa kondisi moneter di
dalam negri sudah mulai stabil.
• Ketidakstabilan politik dan sosial yang semakin buruk
menaikkan tingkat country risk Indonesia. Hal ini ditambah
lagi dengan buruknya hubungan antara pemerintah Indonesia
dengan IMF, membuat pelaku-pelaku bisnis, termasuk investor
asing, enggan melakukan kegiatan bisnis atau menanam
modalnya di Indonesia. Akibatnya, kondisi perekonomian
pada masa Gus Dur cenderung lebih buruk daripada
pemerintahan Habibie.
Masa Pemerintahan
Megawati
• Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa
pemerintahan Megawati disebabkan oleh masih kurang
berkembangnya investasi swasta, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Masih lemahnya investasi disebabkan
oleh masih tidak stabilnya kondisi politik dan sosial dan masih
belum adanya kepastian hukum di dalam negeri. Kondisi
seperti ini membuat para investor menunda keinginannya
menanam modalnya di dalam negeri.
•  
Struktur Ekonomi
Indonesia
Struktur Perekonomian
Indonesia
• Struktur ekonomi pada dasarnya merupakan penjabaran atau
implementasi dari sistem-sistem ekonomi yang ada dengan
tujuan untuk meningkatkan (mewujudkan) kesejahteraan
masyarakat suatu negara melalui pembangunan ekonomi dan
pertumbuhan pendapatan nasional, maka akan membawa
perubahan mendasar dalam struktur ekonomi.
• Teori perubahan struktur ekonomi menitikberatkan pada
mekanisme transformasi yang dialami oleh negara-negara
sedang berkembang yang semula bersifat subsisten dan
menitikberatkan pada sektor tradisional menuju ke struktur
yang lebih modern yang didominasi oleh sektor non primer,
khususnya industri jasa.
Sistem Ekonomi Pancasila
Dari segi utopia tujuan tersebut adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya,
mencapai masyarakat adil dan makmur, spiritual dan material berdasarkan
Pancasila. Dari segi ekonomi ada 4 ciri khas utama Sistem Ekonomi Pancasila
(menurut Prof. Dr. Mubyarto dan Dr. Boediono “Ekonomi Pancasila” BPFE,UGM
1981) yaitu :
• Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaan-perusahaan negara
dan perusahaan-perusahaan swasta. Semua bentuk badan usaha didasarkan
pada asas kekeluargaan dan prinsip harmoni, bukan azas kepentingan pribadi
dan prinsip konflik kepentingan
• Memandang manusia secara utuh. Manusia bukan semata-mata
homooikonomikus tetapi juga social man and religious man, dan sifat manusia
terakhir ini dapat dikembangkan setaraf dengan sifat yang pertama sebagai
motor penggerak kegiatan duniawi (ekonomi)
• Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme atau kemerataan
sosial
• Prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang
tangguh. Konsep perekonomian nasional berfungsi sebagai pemupukan
ketahanan nasional untuk mencapai suatu perekonomian yang mandiri,
tangguh, dan terhormat di arena Internasional, dan yang berdasar pada
solidaritas.
Pendapatan Nasional dan APBN
 
Pendapatan Nasional
1. Konsep Pendapatan Nasional
a) GDP
b)GNP
c) NNI
d)PI
e) DI

2. Manfaat Pendapatan Nasional


• Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa
• Menilai perekonomian suatu negara dari waktu ke waktu
• Membandingkan perekonomian dengan negara lain
• Menerangkan struktur perekonomian suatu negara
• Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan Negara
 
APBN adalah rencana keuangan tahunan

Pemerintah negara Indonesia yang disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar

Sistematis dan terperinci yang memuat rncana

penerimaan dan pengeluaran negara selama satu

tahun anggaran. Perubahan dan pertanggung

jawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan

Undang-undang.
Fungsi dan Peran APBN
• APBN sebagai alat Stabilisasi Ekonomi
• APBN sebagai alat mobilisasi dana investasi

Stuktur dan Susunan APBN


• Pendapatan Negara dan Hibah
• Belanja Negara
• Keseimbangan primer dan perubahan statistik
• Surplus atau Defisit Anggaran
• Pembiayaan
Prinsip-prinsip dalam APBN
• Prinsip anggaran Defisit
• Prinsip anggaran Dinamis
• Prinsip anggaran Fungsional
PENDAPATAN
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
KONSEP-KONSEP
DISTRIBUSI PENDAPATAN

• Kurva Lorenz
• Indeks atau Rasio Gini
• Kriteria Bank Dunia (World Bank)
Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif pendaptan
nasional dikalangan lapisan penduduk.

• semakin Cembung Kurva Lorenz, semakin tidak merata


distribusi Pendapatan (ketimpangan semakin tinggi)
• Semakin dekat diagonal - distribusi pendapatan semakin
merata
• Semakin jauh dari diagonal distribusi pendapatan semakin
timpang
• Kurva Lorenz
100
Persentase Pendapatan Nasional

0 100
Persentase Jmlh Pddk
Indeks Gini
Indeks Gini adalah suatu koefisien yang menunjukkan tingkat ketimpangan atau kemerataan distribusi
pendapatan. Nilai koefisien gini (G) antara 0 dan 1 (0<g<1)

• Semakin besar rasio Gini, semakin tidak merata distribusi pendapatan (ketimpangan semakin
besar/tinggi)
• Jika koefisien semakin kecil => semakin merata distribusi pendapatannya
• Jika koefisien semakin besar => semakin timpang distribusi

G = 1 - ∑ (Xi+1 – Xi)(Yi + Yi+1)


G = 1 - ∑ fi(Yi + Yi+1)

G = Rasio Gini
Fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i
Xi = Proporsi jumlah komulatif rumah tangga dalam kls i
Yi = Proporsi jumlah komulatif pendapatan dalam kls i
Bank Dunia membagi penduduk dalam tiga kelas, yaitu:
• 40% penduduk berpendapatan rendah,
• 40% penduduk berpendapatan menegah, dan
• 20% penduduk berpendapatan rendah menerima bagian
pendapatan nasional.
Adapun kriteria, bila penduduk berpendapatan rendah: 
Menerima < 12% pendapatan nasional: ketimpangan tinggi
Menerima 12 - 17% pendapatan nasional: ketimpangan sedang
Menerima > 17% pendapatan nasional: ketimpangan rendah
Usaha Pemerataan Distribusi Pendapatan

(8 Jalur Pemerataan)
• Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat (pangan,
sandang, perumahan)
• Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan
• Pemerataan pembagian pendapatan
• Pemerataan kesempatan kerja
• Pemerataan kesempatan berpartisipasi dlm pembangunan
khususnya generasi muda dan wanita
• Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air
• Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
Pemerataan Pendapatan (Jalur 3)
• Pembagian pendapatan antarlapisan pendapatan
masyarakat
• Pembagian pendapatan antar daerah, dalam hal ini
antar wilayah perkotaan dan pedesaan
• Pembagian pendapatan antar wilayah, dalam hal ini
antar propinsi dan kawasan (Barat, Tengah dan
Timur)
Indikator-Indikator
Ekonomi Makro Pada
Perekonomian Indonesia
PENGANGGURAN
INDIKATOR PENGANGGURAN

Surplus tenaga Teknologi yang


kerja pesat

Pencarian kerja
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Penyediaan Peningkatan
lapangan kesejahteraan
pekerjaan masyarakat

Pembuatan Mengurangi
pelatihan tingkat
pekerjaan kriminalitas
TINGKAT PENGANGGURAN DI
INDONESIA
Angkatan Kerja Jumlah penduduk bekerja
Jumlah Penganggur

122.38120.8 125.44
124.39

7.56 7.03

Aug-15 Aug-16
PENANGGULANGAN
 Pengembangan sektor informal dan industri padat karya
 Progam transmigrasi
 Pelaksanaan bursa tenaga kerja
 Peningkatan Investasi
KEMISKINAN
KEMISKINAN ABSOLUT
• Penghitungan dan perbandingan “income”
kemiskinan dengan standar kehidupan pada
waktu dan tempat tertentu
KEMISKINAN RELATIF
• Perbandingan kondisi miskin seseorang
dalam kondisi miskin rata-rata dalam
masyarakat
GEJALA KEMISKINAN
• KELAPARAN
1 • KEKURANGAN GIZI

• KURANG MEMADAINYA SANDANG


2 DAN PAPAN

• RENDAHNYA TINGKAT KESEHATAN


3 DAN PENDIDIKAN
PENGUKURAN KEMISKINAN
WORLD BANK BPS
• Berdasarkan nilai Dollar • Dikatakan cukup cukup
tahun 1985, batas jika memenuhi
kemiskinan batas atas US kecukupan 2100 kalori
$370 dan batas bawah US per kapita per hari untuk
$ 275 makanan ditambah
kebutuhan minimum
bukan makanan
• garis kemiskinan ini
berlaku secara
internasional dalam range
TINGKAT KEMISKINAN DI
INDONESIA
11.13

10.86

10.7 10.71

Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17


PENANGGULANGAN KEMISKINAN
o Penyempurnaan arah kebijakan, pedoman pelaksanaan, dan
manajemen pengelolaan program
o Pemfokusan anggaran pada kebijakan kesejahteraan
masyarakat
o Pengembangan sistem pendataan rumah tangga miskin yang
semakin akurat
o Mengembangkan mekanisme komunikasi dan kerja sama yang
harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum


yaitu:
1. Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5. Faktor keuangan negara.
Berbagai Kebijakan Pemerintah Untuk
Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

• Diversifikasi Kegiatan Ekonomi


• Pembangunan Infrastruktur
• Meningkatkan Tabungan dan Investasi
• Meningkatkan Taraf Pendidikan Masyarakat
• Merumuskan dan Melaksanakan Perencanaan Ekonomi
Dampak Pertumbuhan
Ekonomi
1. Kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan lancar
2. Pembangunan ekonomi akan dapat terlaksana dengan baik
3. Terdapat lapangan pekerjaan bagi pengangguran karena
banyak pabrik
4. Kemiskinan semakin berkurang
5. Kualitas sumber daya manusia semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya teknologi
Ketidakseimbangan Neraca
Pembayaran
• Neraca Pembayaran menunjukkan perimbangan diantara
keseluruhan aliran pembayaran pembayaran ke luar negeri dan
keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri
• Komponen-komponen:
1. Pos transaksi dagang
2. Pos pendapatan modal
3. Pos transaksi unilateral
4. Pos penanaman modal langsung
5. Pos utang piutang
6. Pos sektor moneter
Keadaan Neraca
Pembayaran
Apabila NPI defisit Apabila NPI surplus
• Ekspor < Impor • Ekspor > Impor
• Masalah Ekonomi • Pendapatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai