Anda di halaman 1dari 25

PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL

MANUSIA DAN KEBUTUHANNYA

ABDULKADIR MUHAMMAD (2001)


 Kebutuhan Ekonomi (material)
 Kebutuhan Psikis (non material)
 Kebutuhan Biologi (proses regenerasi)
 Kebutuhan Pekerjaan (status dan
derajat)

2
3
TUJUAN BEKERJA

Thomas Aquinas mengungkapkan bahwa ada 4 macam


tujuan orang bekerja :
• Memenuhi kebutuhan hidup
• Mengurangi tingkat pengangguran
dan kriminalitas
• Melayani sesama
• Mengontrol gaya hidup

4
Pekerjaan dan Profesi
 Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang
dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit istilah pekerjaan
digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan
uang bagi seseorang.
 Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus

5
PEKERJAAN DAN PROFESI ( lanjutan )

Profesi merupakan bagian


dari pekerjaan, namun tidak
Pekerjaan
setiap pekerjaan itu profesi

Profesi Seorang petugas staf


administrasi bisa berasal
dari berbagai latar ilmu,
namun tidak demikian
halnya dengan Akuntan,
Pengacara dan Dokter.

6
PEKERJAAN DAN PROFESI ( lanjutan )

Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang


mengharuskan pelakunya memiliki
pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui
pendidikan formal dan ketrampilan tertentu
yang didapat melalui pengalaman kerja pada
orang yang terlebih dahulu menguasai
ketrampilan tersebut, dan terus
memperbaharui ketrampilannya sesuai
dengan perkembangan teknologi.

7
PEKERJAAN DAN PROFESI ( lanjutan )

 Bulle mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha manusia


berdasarkan pengetahuan, di mana keahlian dan pengalaman
pelakunya diperlukan oleh masyarakat.
 Definisi di atas meliputi 3 aspek:
- ilmu pengetahuan tertentu,
- aplikasi kemampuan/kecakapan,
- berkaitan dengan kepentingan umum

8
 Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang
hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik
dan desainer.
 Profesi adalah pekerjaan, namun tidak
semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya.

9
Beberapa daftar karakteristik yang pernah
diterapkan pada profesi
1. Ketrampilan yg berdasar pada pengetahuan teoritis
2. Asosiasi profesional
3. Pendidikan yang ekstensif
4. Ujian kompetensi
5. Pelatihan institusional
6. Lisensi
7. Kode Etik

10
Syarat Suatu Profesi

 Melibatkan kegiatan intelektual.


 Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
 Memerlukan persiapan profesional yang dalam dan bukan sekedar
latihan.
 Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
 Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
 Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
 Menentukan standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik

11
Ciri-ciri dari Profesi

Secara umum :
 Memiliki Keahlian dan Ketrampilan Khusus
 Adanya komitmen moral yang tinggi.
 Seorang Profesional adalah orang yang
hidup dari profesinya.
 Mempunyai tujuan untuk mengabdi untuk
masyarakat.
 memiliki sertifikasi maupun ijin atas profesi
yang dimilikinya.

12
DUA JENIS PROFESI

Menurut Frans Magnis Suseno (1991 : 70), profesi itu harus dibedakan dalam dua jenis,
yaitu profesi pada umumnya dan profesi luhur. Profesi pada umumnya, paling tidak ada dua
prinsip yang wajib ditegakkan, yaitu:
1. Prinsip agar menjalankan profesinya secara bertanggung jawab; dan
2. Hormat terhadap hak-hak orang lain.
Pengertian bertanggung jawab ini menyangkut, baik terhadap pekerjaannya maupun hasilnya,
dalam arti yang bersangkutan harus menjalankan pekerjaannya dengan sebaik mungkin
dengan hasil yang berkualitas. Selain itu, juga dituntut agar dampak pekerjaan yang dilakukan
tidak sampai merusak lingkungan hidup, artinya menghormati hak orang lain

13
PROFESI BERSIFAT LUHUR
Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk memperoleh nafkah
dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga terdapat dua prinsip yang penting, yaitu :
1. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan

2. Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.

Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas yang tinggi dari
pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
3. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi;

4. Sadar akan kewajibannya;

5. Memiliki idealisme yang tinggi.

14
PROFESI ADALAH
1. PROFESI adalah pekerjaan yang dilakukan
berkaitan dengan keahlian khusus dalam
bidang pekerjaannya.
2. Profesi adalah suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan bidang yang didominasi oleh
pendidikan dan keahlian, yang diikuti dengan
pengalaman praktik kerja purna waktu.
3. Dilaksanakan dengan mengandalkan
keahliannya.

15
Profesi dan Profesional
Seorang pelaku profesi harus memiliki sifat – sifat berikut :
 Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya
 Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan
 Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa


atau layanan sesuai dengan bidang yang dijalaninya dan
menerima gaji sebagai upah atas jasanya atau orang yang
menjalankan profesinya secara benar menurut nilai-nilai
normal.
Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau
organisasi yang didirikan sesuai dengan hukum di sebuah
negara atau wilayah.
16
 Untuk menjadi seorang yang professional,
diperlukan komitmen, tanggung jawab, kejujuran,
sistematik berpikir, penguasaan materi, menjadi
bagian dari masyarakat professional.

 Profesionalisme bisa ditunjukkan dengan adanya


sertifikasi atau penghargaan atas kemampuan yang
dimiliki seseorang dalam profesinya. Certified
Internet Web Master (CIW) adalah salah satu
organisasi atau badan yang menilai profesionalisme
seorang yang berprofesi di bidang internet.

17
SIFAT-SIFAT SEORANG PROFESIONAL

a. Menguasai ilmu secara mendalam di


bidangnya
b. Mampu mengkonversi ilmu menjadi
keterampilan
c. Menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi

18
langkah proses profesional

 Adanya asosiasi informal individu-individu yang


memiliki minat yang sama terhadap suatu profesi.
 Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu
pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang
dijalani.
 Setelah individu-individu yang memiliki minat yang
sama berkumpul, selanjutnya para praktisi akan
terorganisasi secara formal pada suatu lembaga.

19
langkah proses profesional (2)
 Melakukan penyepakatan adanya persyaratan
profesi berdasarkan pengalaman atau
kualifikasi tertentu.
 Penentuan kode etik profesi yang merupakan
aturan main dalam menjalankan sebuah
profesi yang harus ditaati oleh semua anggota
profesi yang bersangkutan.
 Revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi
tertentu seperti syarat akademis dan
pengalaman melakukan pekerjaan di
lapangan.

20
Profesionalisme
 Kata profesional ditambah dengan “isme” yang
kemudian menjadi profesionalisme. Kata isme
berarti paham

 Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang


wajib dipunyai oleh setiap profesional yang baik.

 Ini berarti pula bahwa nilai-nilai profesional harus


menjadi bagian dari jiwa seseorang yang
mengemban sebuah profesi.

21
Ciri-ciri profesionalisme:

 Keterampilan yang tinggi dalam suatu


bidangnya serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang tadi

 Ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam


menganalisis suatu masalah dan peka di
dalam membaca situasi cepat dan tepat serta
cermat dalam mengambil keputusan terbaik
atas dasar kepekaan

22
 Sikap berorientasi ke depan sehingga
punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang
terbentang di hadapannya

 Sikap mandiri berdasarkan keyakinan


akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat
orang lain, namun cermat dalam memilih
yang terbaik bagi diri dan perkembangan
pribadinya
23
Watak Profesionalisme
1. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan
kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti,
oleh karenanya Ia tidak terlalu mementingkan atau
mengharapkan imbalan upah materiil
2. Dilandasi oleh kemahiran teknis yg berkualitas tinggi yg
dicapai melalui proses pendidikan/pelatihan yg panjang,
eksklusif dan berat.
3. Diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral – harus
menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa
kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di
dalam sebuah organisasi profesi.

24
Mengukur Profesionalisme
Tolak ukur Profesionalisme :
1. Memiliki keahlian dan keterampilan tertentu
2. Keahlian/ ketrampilan diperoleh dengan menggunakan teori dan metode
ilmiah
3. Didasarkan pada disiplin ilmu yang jelas
4. Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama
5. Memiliki fungsi sosial
6. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional
7. Memiliki kode etik, yang berfungsi memberikan pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan dan sebagai
saran kontrol masyarakat atas profesi yang bersangkutan
8. Ada pengakuan masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.
25

Anda mungkin juga menyukai