Dosen:
Yektie Intyas Tjahjono
Materi I / 25-09-2019
Materi
Pengantar, persoalan dan aliran melingkar
Mengukur output dan pendapatan nasional
Pertemuan ke-1
19 September 2016
A. AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
DEPRESI BESAR
Depresi besar (the great depression) pada
kurun 1930-an, merupakan hal yang
mendorong banyak lahirnya pemikiran tentang
persoalan ilmu ekonomi makro khususnya
pengangguran. Tahun 1920-an merupakan
tahun sejahtera bagi Amerika. Tahun 1929 1,5
jt orang menganggur. Pada tahun1933
meningkat menjadi 13 jt, produksi barang dan
jasa menurun 27 % dibanding tahun 1929,
hingga tahun 1940.
MODEL KLASIK (Adam Smith)
Sebelum depresi besar, para ekonom
menerapkan model ilmu ekonomi mikro
(Klasik) atau ekuilibrium pasar pada
masalah ekonomi secara luas, yaitu
ekonomi selalu berada dalam kondisi
ekuilibrium. Misalnya penawaran tenaga
kerja yang berlebih akan menurunkan upah
menuju tingkat ekuilibrium yang baru.
Pada masa depresi besar ini
masalah pengangguran masih
sangat tinggi salama hampir 10
tahun, ini berarti kegagalan model
klasik untuk menjelaskan
eksistensi pengangguran tinggi
yang berkelanjutan. Ilmu ekonomi
makro lahir pada kurun 1930-an.
REVOLUSI KEYNES
The General Theory of Employment,
Interest and Money, oleh John
Maynard Keynes, diterbitkan pada
tahun 1936. Keynes percaya bahwa
pemerintah bisa mengintervensi
perekonomian dan mempengaruhi
tingkat output serta pengangguran.
Setelah perang dunia II (khususnya
1950-an), pandangan Keynes mulai
berpengaruh. Pemerintah mulai
percaya bahwa mereka bisa campur
tangan dalam perekonomian untuk
mencapai tujuan output dan
menciptakan lapangan pekerjaan.
Fine – tuning (perbaikan
keadaan)
Ungkapan yang digunakan untuk
menyebut peran pemerintah
dalam mengatur inflasi dan
pengangguran (1960-an).
B. Masalah utama dalam perekonomian
I n f l a s i