• Waktu simpan minimum adalah periode waktu yg dibutuhkan oleh suatu produk
yg berada pada batas spesifikasi ‘release’ saat pembuatan untuk mencapai
batas spesifikasi periksa. Misalnya: 95% - 110%.
• Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat untuk
bertahan dalam batas spesifikasi yg ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan,
kualitas, dan kemurnian produk tsb.
• Sediaan obat yg stabil adalah suatu sediaan yg masih berada dalam batas
yg dapat diterima selama periode penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat
dan karakteristiknya sama dg yg dimilikinya pada saat dibuat.
Instabilita
• Perubahan performa yang s
tidak diinginkan, misalnya
disolusi/bioavailabilitas
• Perubahan substansi dalam penampilan fisik sediaan Menyebabkan
kegagalan produk
FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI STABILITAS
• FAKTOR LINGKUNGAN
Temperatur
Cahaya
Oksigen
Kelembaban
Karbon dioksida
• OBAT ATAU EKSIPIEN DI DALAM SEDIAAN
Ukuran partikel obat
pH sediaan/lingkungan
• KONTAMINASI MIKROBA
• KONTAMINASI LOGAM TERTINGGAL
• PEMBERSIHAN DARI WADAH
EFEK TIDAK DIINGINKAN YANG POTENSIAL DARI
KETIDAKSTABILAN PRODUK FARMASI
• Hilang nya zat aktif
• Naik nya konsentrasi zat aktif
• Bioavabilitas berubah
• Hilangnya keseragaman kandungan
• Menurunnya status mikrobiologis
• Hilangnya elegansi produk dan ‘patient acceptability’
• Pembentukan hasil urai yg toksik
• Hilangnya kekedapan kemasan
• Menurunnya kualitas label
• Modifikasi faktor hubungan fungsional
JENIS – JENIS STUDI STABILITAS
• FISIKA
• KIMIA
• MIKROBIOLOGI
STABILITAS FISIKA
Lactones Pilocarpine
Spironolactone
Amides Chloramphenicol
Lactams Penicillins
Cephalosporins
Imides Glutethimide
Malonic ureas Barbiturates
MEKANISME DEGRADASI
2. OKSIDASI : hilangnya elektron dan hilangnya sebuah molekul hidrogen.
• Beberapa gugus fungsi yang mudah mengalami autooksidasi
1. pH
• Keasaman atau kebasaan suatu larutan mempunyai pengaruh besar terhadap dekomposisi
senyawa obat
• Ex : larutan dapar aspirin stabil maksimum pada pH 2,4. Di atas pH 10 laju dekomposisi
meningkat tajam.
• pH juga dapat mempengaruhi laju oksidasi
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Degradasi :
2. Kompleksasi
• Pembentukan kompleks menurunkan laju hidrolisis dan oksidasi.
• Misal: kompleks kafein dengan anestesi lokal, seperti benzokain, prokain, dan tetrakain
dapat menyebabkan suatu penurunan laju degradasi hidrolisisnya.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Degradasi :
3. Surfaktan
• Surfaktan nonionik, kationik, dan anionik ketika ditambahkan dalam larutan
yang mengandung obat membentuk misel dan partikel obat menjadi
terperangkap di dalam misel
• Gugus hidrolisis seperti OH tidak dapat mempenetrasi tutup misel ini dan
tidak dapat mencapai partikel obat, sehingga laju hidrolisis menurun
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Degradasi
5. Agen pengkelat
• Agen pengkelat membentuk kompleks dengan ion logam berat dan mencegahnya
dari dekomposisi oksidatif yang terkatalisis
• Misal: turunan ethylenediamine tetracetic acid (EDTA) dan garamnya, asam sitrat,
dan asam tartrat.
6. Pelarut
• Dengan penambahan pelarut yang cocok mungkin dapat menurunkan laju
hidrolisis.
STABILITAS MIKROBIOLOGI
• Wadah langsung (kemasan primer) dan penutupan sangat penting dalam pengaruhnya
terhadap stabilitas produk.
PENGEMASAN DAN STABILITAS : KACA
• Kaca tahan terhadap perubahan kimia dan fisika dan merupakan bahan yang paling
umum digunakan.
• Beberapa tube campuran logam dan alumunium dapat digunakan sebagai wadah
untuk emulsi, ointment, krim, dan pasta.
• Keterbatasan: logam dapat menyebabkan korosi dan presipitasi di dalam produk obat
• Cara mengatasi: menyalut tube dengan polimer yang dapat
mengurangi kecenderungankececenderungan ini.
PENGEMASAN DAN STABILITAS : KARET