timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam disebut sebagai preeklampsia berat. Epidemiologi Preeklampsia Di Indonesia frekuensi kejadian pre-eklampsia sekitar 3-10%. Pada primigravida frekuensi pre- eklamsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida muda. Diabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, umur lebih dari 35 tahun, paritas tinggi dan obesitas merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya pre-eklampsia . Peningkatan kejadian preeklampsi pada usia >35 tahun mungkin disebabkan karena adanya