Anda di halaman 1dari 45

PERAWATAN MENSTRUASI

MENURUT TINJAUAN SYARIAH


Diterjemahkan Dari
Kitab Taqriirah al Syadidah (Bab Haid)
Oleh : Raudloh Quds Mustofa
Muallimah pada
Madrasah al Qur’an Li al Banaat
PP. Salafiyah Syafiiyah Nurul Huda
Sudut Damai Mergosonoan
Malang @ 2006
Pengertian Haid
• Haid berasal dari bahasa arab yang berarti
Mengalir.
• Haid menurut istilah adalah darah (yang
sejenis watak/tabiat) yang keluar dari pangkal
rahim seorang wanita yang sehat.
• Rasulullah bersabda :
ِ ‫هَ َذا َشي ٌء َكتَبَهُ هللاُ َعلَى بَنَا‬
‫ت آ َدم‬
Haid adalah sesuatu yang ditaqdirkan Allah
atas perempuan anak adam.
Masa Haid

• Masa haid paling sedikit 24


jam/sehari semalam.
• Masa haid maksimal 15 hari.
• Masa haid kebiasaan umum para
perempuan 6-7 hari dan malam.
Masa Suci
• Masa suci Minimal 15 hari.
• Masa suci Maksimal tidak terbatas.
• Masa suci kebiasaan 23/24 hari dan
malam
• Setiap bulan biasanya seorang
perempuan mengalami masa haid dan
suci. Kalau haidnya 6 hari maka masa
sucinya 24 hari. Kalau masa haidnya 7
hari maka masa sucinya 23 hari
Jadwal Masa Haid dan Suci
5 Hari 7 Hari 18 Hari 5 Hari 7 Hari 18 Hari

Suci Haid Suci Suci Haid Suci

Bulan Pertama Bulan Kedua

Keterangan:
• 18 Hari suci pada bulan pertama + 5 Hari suci pada
bulan kedua = 23 Hari suci diantara 2 haid.
Masa Awal Seorang Perempuan
Terhitung Mengalami Haid
• Umur minimal seseorang dihitung
mengalami masa haid adalah kira-kira 9
tahun menurut penanggalan Hijriyah.
• Ketika seorang perempuan
mengeluarkan darah sebelum sampai
umur 9 tahun Hijriyah, dengan rentang
waktu yang tidak mencukupi masa haid
dan suci maka darah tersebut disebut
HAID
• Rentang waktu yang mencukupi
seseorang haid dan suci adalah :
batas minimal haid ditambah batas
minimal suci. 24 jam ditambah 15
hari = 16 hari.

Rentang waktu yang tidak cukup


untuk haid dan suci = kurang dari
16 hari.
Contoh
Seorang perempuan akan mencapai umur
9 tahun pada tanggal 26 Muharram,
sebelum mencapai tanggal 26 Muharram
dia melihat darah.
• Bila keluarnya darah sebelum tanggal
10 Muharram maka darah yang keluar
disebut darah PENYAKIT
• Bila keluarnya darah sesudah tanggal
10 Muharram disebut darah HAID dan
dia dihukumi BALIGH
Permasalahan
• Seorang perempuan mengeluarkan darah sejak 18 hari
sebelum umur 9 tahun H. darah tersebut keluar hingga
5 hari/13 hari sebelum umur 9 th H.
• Hukum : darah yang keluar pada 2 hari pertama
disebut darah PENYAKIT karena keluar 2 hari
sebelum 16 hari dari umur 9 th H.
• Darah yang keluar 3 hari terakhir disebut darah HAID
karena keluar setelah 16 hari dari umur 9 th H.
• 16 hari sebelum 9 th H umur 9 th H
penyakit haid
7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6
Nifas
• Adalah darah yang keluar setelah melahirkan.
• Ketentuan darah yang keluar disebut NIFAS:
1. keluar setelah melahirkan
2. darah keluar sebelum selang waktu 15 hari
setelah melahirkan
3. darah yang keluar tidak diselingi masa bersih
15 hari.
4. keluarnya darah tidak melebihi 60 hari.
Darah Selain Nifas
• Darah Talqu/Wiladah : darah yang
keluar bersamaan dengan keluarnya
bayi.
• Darah Fasad (penyakit) : darah yang
keluar diantara anak kembar yang
dilahirkan.
Masa Nifas
• Minimal Nifas : Sebentar
• Kebiasaan Nifas : 40 Hari
• Maksimal Nifas : 60 Hari
Masa Suci Di Antara Haid dan Nifas
• Darah Keluar Sebelum Melahirkan :
tidak ada ketentuan keharusan adanya
pemisah antara haid dan nifas. Darah
yang keluar sebelum melahirkan secara
syariat dikatagorikan HAID. Darah
yang keluar sesudah melahirkan
dikatagorikan NIFAS meski
bersambung dengan darah sebelum
melahirkan.
• Darah Keluar Setelah Melahirkan
1. Darah terputus, dan keluar lagi
sebelum lewat 60 hari.
-- apabila masa terputusnya darah 15

hari atau lebih maka darah yang


keluar setelah terputus disebut
darah HAID.
-- apabila masa terputusnya darah
kurang dari 15 hari maka tetap
dikatagorikan darah NIFAS.
2. Darah Keluar Setelah 60 Hari
-- Darah terputus setelah 60 hari
meski terputusnya hanya
sebentar, maka darah yang
keluar lagi disebut darah HAID
-- Darah tidak terputus, tersambung
dengan masa sebelum 60 hari, maka

darah yang keluar setelah 60 hari


disebut darah
ISTIHADLOH/PENYAKIT.
Jadwal Penjelasan
No. 60 Hari Lebih dr 60 Hari

1. Darah Nifas Suci 15 Hari Darah Haid


30 Hari atau Lebih
2. Darah Nifas Bersih 10 Darah Nifas
30 Hari Hari
3. Darah Nifas 60 Hari Bersih Darah
sebentar Haid
4. Darah keluar 70 Hari tanpa putus, darah
penyakit
Perbedaan antara Haid dan Nifas
Haid Nifas
1. Minimal : 24 Jam 1. Minimal : Sebentar
2. Maximal : 15 Hari 2. Maximal : 60 Hari
3. Kebiasaan : 6-7 Hari 3. Kebiasaan : 40 Hari
4. Terkait dengan hukum 4. Tidak terkait hukum
baligh, Iddah dan baligh, iddah dan
kepastian bersih kepastian bersih rahim.
rahim. 5. Batas min. tidak terkait
5. Batas min. terkait dengan gugurnya
dengan gugurnya shalat
shalat
Cara Menghitung Darah Yang
Terputus-putus.
1. Metode Penyamarataan (qaul sahb)
metode ini berdasar pendapat yang kuat.
Menghitung masa bersih diantara masa haid
dalam kurun waktu 15 hari sebagai bagian
dari masa haid
Konsekwensi ;Apabila pada masa bersih
melakukan:
a. shalat maka shalatnya tidak sah, tetapi tidak
wajib mengqadla.
b. puasa Ramadlan, maka puasanya menjadi
tidak sah dan wajib mengqadla.
Jadwal Penjelas Metode Sahb
Hari 1 2,3 4 5-9 10 11-14 15
Haid 6 Bersih 8 Bersih 7 Bersih 8
jam jam jam jam
Kita hitung darah yang keluar selama 15 hari,
apabila mencapai 24 Jam maka darah itu
disebut haid. Apabila kurang 24 jam, maka
disebut darah penyakit. Dari jadwal diatas
diketahui bahwa masa keluar darah ;
6+8+7+8 = 29 jam berarti darah yang keluar
dan masa bersih disebut haid
Metode Temuan (qaul laqth)
• Metode ini adalah : menganggap
waktu-waktu dimana seorang
perempuan keluar darah sebagai
haid dan dan waktu-waktu dimana
seorang perempuan bersih sebagai
masa suci.
Istihadloh (darah penyakit)
• Yaitu darah yang keluar pada hari-hari diluar
atau melebihi masa haid dan nifas
• Macam darah yang harus dapat dibedakan
oleh orang yang istihadloh atau haid adalah:
a.Kehitaman, b.Merah, c. Merah kekuning-
kuningan, d. Kuning, e. Keruh
• Darah hitam=darah kuat. Merah=lemah bila
dibanding darah hitam dan = darah kuat bila
dibanding darah merah kekuningan. Merah
kekuningan lebih kuat dibanding kuning.
Kuning lebih kuat dibanding keruh.
Syarat-syarat Membedakan Darah
• Darah kuat tidak kurang dari batas
minimal masa haid (24 jam).
• Darah kuat tidak melebihi 15 hari dan
malam.
• Darah lemah tidak kurang dari batas
minimal masa suci (15 hari).
• Darah lemah keluar terus-menerus
(bersambung/tidak terputus)
Perempuan yang Istihadloh di
klasifikasikan menjadi 7 golongan :
1. Mubtadiah Mumayyizah (pemula yang
mampu membedakan): belum pernah haid
tetapi mampu membedakan/melihat darah
kuat dan lemah.
2. Mubtadiah Ghairu Mumayyizah (pemula
yang tidak mampu membedakan) : belum
pernah haid dan tidak mampu
membedakan/tidak melihat darah kuat atau
lemah.
3. Mu’tadah Mumayyizah (pengalaman dan
mampu membedakan darah): sudah biasa haid
dan suci dan mampu membedakan darah.
4. Mu’tadah Ghairu Mumayyizah Dzakirah Li
adatiha Qadran wa Waqtan. (Pengalaman dan
tidak mampu membedakan darah tetapi ingat
kebiasaan dari masa haidnya dan waktu
keluarnya darah)
5.Mu’tadah Ghairu Mumayyizah Nasiyat Li
adatiha Qadran wa Waqtan. (Pengalaman, tidak
mampu membedakan darah, lupa kebiasaan dari
masa haidnya dan waktu keluarnya darah.
6. Mu’tadah Ghoiru Mumayyizah
Dzakirah Li adatiha Qadran La Waqtan.
(Pengalaman, tidak bisa membedakan
macam darah, tetapi ingat kebiasaan masa
haidnya saja tidak ingat waktunya)
7. Mu’tadah Ghoiru Mumayyizah
Dzakirah Li adatiha Waqtan La Qadran
(Pengalaman, tidak bisa membedakan
macam darah, tetapi ingat kebiasaan
waktunya saja tidak ingat masa haidnya)
1. Mubtadiah Mumayyizah
(pemula yang mampu membedakan)
• Ketentuan Hukum : Darah Kuat diklasifikasi-kan
(=) Haid. Darah Lemah = Penyakit/Istihadloh
• Contoh : Seorang Perempuan mengaku pertama kali
keluar darah 20 hari terus menerus, 3 hari
diantaranya darah warna hitam, 17 hari darah
warna merah. Maka 3 hari dihitung HAID, 17
hari ISTIHADLOH.
• Istihadloh Haid Istihadloh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
2. Mubtadiah Ghairu Mumayyizah
(pemula yang tidak mampu membedakan)
• Termasuk kriteria ini pula, perempuan yang
melihat darahnya keluar dengan satu warna dan
perempuan yang tidak mengalami salah satu dari
syarat pembeda darah.
• Ketentuan Hukum: Darah yang pertama kali keluar
(1 hari-1 malam/24 jam) disebut haid, 29 hari
sisanya disebut suci (darah yang keluar adalah
istihadloh. Kalau tidak mengetahui awal keluarnya
darah maka dia digolongkan mutahayyiroh
(wanita yang bingung)
3. Mu’tadah Mumayyizah
• pengalaman haid dan mampu
membedakan macam-macam darah
• Ketentuan Hukum : Cara menentukan
darah haidnya dengan cara membedakan
sifat darah meski hasilnya berbeda
dengan kebiasaan masa haidnya.
Contoh
 A. Bulan Maret : Haid selama 5 hari.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
 B. Bulan April : Keluar darah 25 hari.
 10 Hari darah warna hitam 15 Hari darah
warna merah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5

 Kesimpulan : Yang dihukumi haid pada


bulan April adalah 10 hari pertama
(karena darah yg keluar darah kuat)
4. Mu’tadah Ghairu Mumayyizah
Dzakirah Li adatiha Qadran wa
Waqtan.
• Pengalaman dan tidak mampu
membedakan darah tetapi ingat
kebiasaan dari masa haidnya dan
waktu keluarnya darah
• Ketentuan Hukum : Penghitungan
haid dikembalikan pada kebiasaan
 Contoh: Seorang perempuan haid pada
bulan Juni selama 7 hari, pada bulan Juli
keluar darah selama 17 hari. Perempuan
ini tidak bisa membedakan warna darah/
hanya melihat darah dengan satu warna.
 Ketentuan hukum: Darah yang keluar

pada bulan Juli pada 7 hari pertama


dihukumi haid berdasar pada masa haid
pada bulan Juni, 10 hari terakhir
dihukumi istihadloh/penyakit.
5. Mu’tadah Ghairu Mumayyizah Nasiyat
Li adatiha Qadran wa Waqtan.

• Pengalaman haid tetapi tidak mampu


membedakan darah, lupa kebiasaan
dari masa haidnya dan waktu
keluarnya darah.
 Contoh: Nadia mengeluarkan darah 20 hari
dengan warna darah yang sama. Dia lupa masa
haidnya dan kebiasaan haidnya, apakah di awal
bulan, tengah atau akhir bulan.
 Ketentuan hukum: Nadia dihukumi seperti
orang haid dalam hal keharaman bersenang-
senang dengan suaminya diantara pusar dan
lutut, membaca Quran di luar shalat, menyentuh
dan membawa Quran, berdiam di masjid dan
melewatinya bila kuatir akan mengotori masjid.
 Nadia dihukumi seperti orang suci dalam hal
kewajiban menjalankan shalat, puasa, thawaf,
talak dan iktikaf. Setiap akan menjalankan
shalat fardlu Nadia harus mandi besar
6. Mu’tadah Ghoiru Mumayyizah
Dzakirah Li adatiha Qadran La
Waqtan.
• Pengalaman haid dan tidak bisa
membedakan macam darah, tetapi
ingat kebiasaan masa haidnya saja
tidak ingat waktunya
 Contoh. Nora berkata: “biasanya saya haid 5 hari
di 10 hari pertama pada awal bulan tetapi saya tidak
tahu tanggal berapa mulainya, yang saya yakini
setiap hari pertama di awal bulan saya suci. Bulan
ini saya mengeluarkan darah sebulan penuh.”
 Ketentuan Hukum : Hari ke 6 dihukumi haid
secara yakin, hari ke 1 suci secara yakin
sebagaimana 20 hari terakhir. Hari ke 2- hari ke 5
ragu-ragu antara haid dan suci. Begitu juga hari ke
7-10. pada hari yang meragukan antara haid dan
sucinya, nora harus menjalani seperti yang dialami
nadia pada contoh sebelumnya.
Jadwal Penjelas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5

Suci Ragu Haid Ragu Suci (darah yg keluar Istihadloh)


Ket: Hari pertama yakin suci. Maka seandainya
haid yang biasanya 5 hari diawali pada hari ke
2-6 maka hari ke 6 pasti mengalami haid,
dengan demikian hari ke 6 di yakini haid. Untuk
hari ke 2-5 dan hari ke 7-10 ada kemungkinan
haid dan suci (meragukan) harus mandi besar
setiap akan sholat
7. Mu’tadah Ghoiru
Mumayyizah Dzakirah Li adatiha
Waqtan La Qadran
 Pengalaman, tidak bisa membedakan
macam darah, tetapi ingat kebiasaan
waktunya saja tidak ingat masa haidnya
 Contoh: Rara berkata : “Biasanya saya
haid setiap awal bulan, tetapi saya tidak
tahu masa haid itu sampai kapan. Pada
bulan ini saya mengeluarkan darah
selama sebulan penuh.”
• Ketentuan Hukum : Awal bulan
dihukumi haid secara pasti. 15 hari
terakhir dihukumi suci secara pasti,
karena maksimal haid 15 hari. Hari
ke 2-15 meragukan antara haid dan
suci. Maka pada hari ke 2-15 ini
Rara harus menjalani kondisi
seperti Nadia dan Nora yaitu: harus
mandi setiap akan menjalankan
shalat dan hal-hal yang menjadi
ketentuan bagi Nadia.
Ketentuan Umum Bagi Orang Yang
Istihadloh.
 Wajib sholat dan sah tanpa harus qodlo’.
 Wajib menjalani puasa selama tidak diyakini
haid.
 Suami boleh menggauli isterinya meski
besertaan keluarnya darah. (bila dokter
menyatakan hal ini bahaya, maka suami
dilarang menggauli atas dasar bahaya itu
bukan atas dasar Istihadloh)
Tahapan Yang Harus Dijalani Orang
Yang Istihadloh Ketika Akan Sholat.
 Mensucikan diri dari najis (darah dan lainnya)
 Menutup lubang tempat keluarnya darah dengan
kapas atau yang lain, kecuali bila menyakitkan atau
dalam keadaan puasa karena hal itu akan
membatalkan puasa. Menggunakan pembalut bila
menutup lubang tidak cukup.
 Bila masuk waktu sholat, harus bersegera
mensucikan diri seperti tahapan diatas dan wudlu
dengan tidak diselingi istirahat.
 Bersegera sholat, tidak boleh mengakhirkan kecuali
bila untuk kemaslahatan sholat sep. untuk berjamaah
Alat Kontrasepsi
 Muktamar NU Ke 28, memutuskan :
penggunaan alat kontrasepsi sebagaimana
azl, hukumnya boleh/jawaz apabila
menggunakan cara yang dibenarkan syara’
seperti dalam pemasangan IUD oleh suami
sendiri.
 Vasektomi/Tubektomi mutlak haram karena
sterilisasi yang diperkenankan hanyalah
yang bersifat dapat dipulihkan kembali
kemampuan berketurunan dan tidak sampai
merusak atau menghilangkan bagian tubuh
yang berfungsi.
Penggunaan Kontrasepsi untuk
ibadah
 Muktamar NU ke 28 memutuskan :
Usaha menangguhkan haid untuk tujuan
ibadah seperti agar dapat
menyempurnakan puasa ramadlan atau
kepentingan haji hukumnya boleh
dengan catatan tidak membahayakan
kesehatan.
Efek Syariah Penggunaan
Alat Kontrasepsi
 Muktamar NU Ke 11 memutuskan :
Seorang perempuan yang dicerai suaminya,
kemudian tidak haid karena sakit (atau
akibat penggunaan alat kontrasepsi)
padahal belum memasuki masa menapause
maka dia tidak dapat menikah sebelum
iddah 3 kali suci atau memasuki sinn al
ya’s /menapause.
Aborsi
 Munas MUI VI memutuskan :
- Aborsi setelah Nafkh al Ruh hukumnya
haram, kecuali jika ada alasan medis seperti
untuk menyelamatkan jiwa si ibu
- Melakukan aborsi sejak terjadinya
pembuahan ovum, walaupun sebelum nafkh
al ruh, hukumnya haram, kecuali ada alasan
medis atau alasan lain yang dibenarkan oleh
syariat Islam.
- Mengharamkan semua pihak untuk
melakukan, membantu, atau mengizinkan
aborsi.
MENURUT TINJAUAN SYARIAH
 Di tulis pada bulan ramadlan 1427 H.
 Didedikasikan Untuk
Suami tercinta
Achmad Shampton Masduqi
Anak-anak tercinta :
Muhammad Naji Ukkaasyah
Achmad Zainurrohman Naqie Usamah
Mertua :
KHA. Masduqi Machfudz
Umi Chasinah Chamzawi
Abah Ibu :

Anda mungkin juga menyukai