Anda di halaman 1dari 45

KIMIA TANAH

OLEH :

Ida Ayu Raka Astiti asih

FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
SEMOGA KELAS INI DIBERKATI
TANAH

Definisi

Tanah adalah kumpulan dari benda alam di


permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-
horizon, terdiri dari campuran bahan mineral
organik, air, udara dan merupakan media
tumbuhnya tanaman
SISTEM TANAH

Sistem Tanah tersusun atas 3 fase :


Padat
Campuran mineral & bahan organik
(membentuk jaringan kerangka tanah)
Cairan
Fase ini merupakan larutan tanah
Gas
Campuran dari berbagai gas
KANDUNGAN UNSUR HARA TANAH

Kuarsa tidak mengandung unsur hara


Kalsit Ca
Dolomit Ca, Mg
Felspar :
Ortoklas K
Plagioklas Na, Ca
Mika :
Muskovit K
Biotit K, Mg, Fe

Amfibol Ca, Mg, Fe, Na


Pioksin Ca, Mg, Fe
Leusit K
Apatit P
Olivin K, Ca, Mg, Na, Fe
Faktor Pembentuk Tanah

a. Iklim
Faktor iklim yang berupa curah hujan dan
temperatur merupakan faktor yang sangat
penting dalam proses pembentukan tanah.
Tingkat curah hujan dan suhu yang tinggi
di daerah tropis menyebabkan reaksi kimia
berjalan dengan cepat sehingga proses
pelapukan dan pencucian berjalan cepat.
Factor Pembentuk Tanah

b. Organisme
Peranan organisme dalam proses
pembentukan tanah sangat besar,
akumulasi bahan organisme, siklus
unsure hara, dan pembentukan struktur
tanah yang stabil sangat dipengaruhi
oleh kegiatan organisme dalam tanah
Factor Pembentuk Tanah

c. Bahan induk
Jenis batuan di Indonesia, bahan
induk pembentuk tanah meliputi;
batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf
Factor Pembentuk Tanah

d. Topografi
Factor topografi yang mempengaruhi proses
pembentukan tanah di Indonesia yaitu bentuk lahan dan
kemiringan lereng. Factor topografi berpengaruh terhadap
proses pembentukan tanah dengan cara berikut:
• Mempengaruhi jumlah air hujan yang
meresap
• Mempengaruhi dalamnya air tanah
• Mempengaruhi tinggi rendahnya erosi
• Mengarahkan gerakan air berikut bahan-
bahan yang terlarut di dalamnya
Factor Pembentuk Tanah

e. Waktu
Tanah merupakan benda alam
yang terus menerus berubah sehingga
akibat pelapukan dan pencucian tanah
yang terus menerus maka tanah
semakin tua
 
Komponen-komponen
Pembentukan Tanah
1. Bahan mineral
•Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-
batuan. Oleh karena itu, susunan mineral di dalam tanah
berbeda-beda sesuai dengan mineral dan batu-batuan yang
telah lapuk. Batuan dapat dibedakan menjadi batuan beku
atau batuan vulkanik (dari gunung berapi), batuan endapan
(sedimen) dan batuan metamorf.
•Mineral tanah dibedakan menjadi mineral primer, yaitu
mineral yang berasal dari batuan yang lapuk, dan mineral
sekunder yaitu mineral bentukan baru yang terbentuk
selama proses pembentukan tanah berlangsung.
Komponen-komponen
Pembentukan Tanah
Komponen-komponen
Pembentukan Tanah
3. Air
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah,
tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik, baik
kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Manfaat air untuk pertumbuhan tanaman yaitu :
1) sebagai unsur hara tanaman
Tanaman memerlukan air dari tanah dan C02 dari udara untuk membentuk gula dan
karbohidrat dalam proses fotosintesis
2) Sebagai pelarut unsur hara
Unsure-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman
3) Sebagai bagian dari sel – sel tanaman
Air merupakan bagian dari protoplasma. Persediaan air di dalam tanah tergantung dari :
• Banyaknya curah hujan atau air irigasi
• Kemampuan tanah menahan air
• Besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan
vegetasi)
• Tingginya muka air tanah
Komponen-komponen
Pembentukan Tanah
4. Udara
Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyak
pori-pori di dalam tanah berbeda dengan susunan udara
di atmosfer. Adapun susunan udara dalam tanah yaitu :
 Kandungan uap air lebih tinggi
 Kandungan CO2 lebih besar daripada
atmosfer
 Kandungan O2 lebih kecil daripada
atmosfer
WARNA TANAH

 Warna tanah merupakan penunjuk untuk


menentukan sifat tanah karena warna tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat
dalam tanah.
 Perbedaan warna tanah pada umumnya
dipengaruhi oleh kandungan bahan organik. Makin
tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah
makin gelap. Pada lapisan tanah bagian bawah,
kandungan bahan organic pada umumnya rendah,
sehingga warna tanah dipengaruhi oleh banyaknya
senyawa Fe (besi)
Profil Tanah

Profil tanah adalah penempang


vertical dari tanah yang menunjukkan
susunan horizon. Horizon-horizon yang
menyusun profil tanah berturut-turut
dari atas ke bawah adalah horizon O, A,
B, C, sedangkan horizon yang
menyusun solum tanah adalah hanya
horizon A dan B
a. Horizon O
Ditemukan terutama pada tanah-tanah
hutan yang belum terganggu, merupakan
horizon organic yang terbentuk diatas
lapisan tanah mineral
b. Horizon A
Ditemukan dipermukaan tanah yang
terdiri dari campuran bahan mineral.
Merupakan horizon aluviasi, yaitu
horizon yang mengalami pencucian
c. Horizon B
Horizon iluviasi (penimbunan) dari
bahan-bahan yang tercuci diatasnya
d. Horizon C
Bahan induk sedikit terlapuk
e. Horizon D
Batuan keras yang belum lapuk
SIFAT KIMIA TANAH

 Koloid Tanah

Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah terkecil yang


berukuran kurang dari 1 mikron (1  = 0,001 mm)

Koloid tanah dibedakan menjadi koloid anorganik (koloid


mineral) dan koloid organik.

Koloid mineral terutama terdiri dari liat silikat, hidrus


oksida aluminium (Al2O3. nH2O) dan hidrus oksida besi
(Fe2O3. nH2O)
Koloid organik yaitu humus

Koloid Liat dan Humus membentuk komplek liat-humus.


SIFAT KIMIA TANAH

1. Liat Silikat
Liat berstruktur laminer yang terdiri dari lempeng-lempeng
atau serpih, yang saling melekat dengan kekuatan yang
berbeda-beda, tergantung dari macam koloidnya.

Liat mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan luar dan


permukaan dalam. Permukaan dalam terletak diantara dua
lempeng yang berikatan.
Peranan Liat :
 Menjerap Air
 Menjerap dan Mempertukarkan ion
SIFAT KIMIA TANAH

1. Liat Silikat
Sifat dan Ciri Liat Silikat:
 Berbentuk kristal,
 Mengalami substitusi isomorfik,
 Bermuatan negatif, sebagian kecil bermuatan positif,
 Mempunyai permukaan yang luas
 Merupakan suatu garam yang bersifat masam

Penggolongan Liat Silikat Berdasarkan Sifatnya :


 Kristalin
1. Tipe 1 : 1 = Kaolinit, Haloisit
2. Tipe 2 : 1 = Montmorilonit, Illit, Vermikulit
3. Tipe 2 : 2 = Clorit
 Non Kristalin (Amorf) : Alofan dan Imogolit
SIFAT KIMIA TANAH

Liat Silikat Tipe 1 : 1


SIFAT KIMIA TANAH

Liat Silikat Tipe 2 : 1


SIFAT KIMIA TANAH

Ciri-ciri Tipe 1 : 1 Tipe 2 : 1


Mengembang Kaku
Anggota Kaolinit, Haloisit Montmorilonit, Illit
Vermikulit
Struktur Kisi kaku Mengembang Kisi kaku
mengerut
Kohesi & Plastisitas Rendah Tinggi Sedang
Luas Permukaan Luar Rendah Tinggi Sedang
Luas Permukaan Tidak ada Tinggi Sedang
Dalam
Permukaan spesifik 5 – 20 700 – 800 100 – 200
(m2/g)
KTK (me/100 g) 3 – 15 80 – 100 15 – 40
Peak 7,2 Å 18 Å, 14 Å 10 Å
Substitusi Isomorfik Tidak ada Al untuk Si ; Al untuk Si
Mg, Fe, Mn untuk
Al
SIFAT KIMIA TANAH

2. Hidrus Oksida Fe dan Al


Hidrus oksida besi dan aluminium dapat terbentuk baik
dari mineral primer maupun sekunder.

Latosol ; Oxisol Grumosol ; Vertisol

Tidak Plastis, Plastis,


Tidak Lengket, Kaolinit Lengket, Montmorilonit
Kohesif Rendah Hidrus Oksida Kohesif

Fisik Baik Kimia Jelek Fisik Jelek Kimia Baik


SIFAT KIMIA TANAH

2. Hidrus Oksida Fe dan Al


Jenis mineral liat hidrus oksida yang sering ditemukan yaitu
Gibsit (Al2O3), Hematit (Fe2O3), Goethit (Fe2O3.H2O) dan
Limonit (Fe2O3.3H2O).

Liat hidrus oksida besi dan aluminium sering bermuatan positif


dan dapat memfiksasi fosfor (P) dengan kuat melalui pertukaran
anion sebagai berikut :
Al (OH)3  Al (OH)2+ + OH–
Al (OH)2+ + H2PO4–  Al (OH)2.H2PO4
SIFAT KIMIA TANAH

3. Koloid Organik (Humus)


Humus adalah senyawa rumit yang tahan lapuk, berwarna coklat,
amorf, bersifat koloidal dan berasal dari jaringan tumbuhan dan
hewan yang telah diubah atau dibentuk oleh berbagai jasad
mikro.

Humus akan menyebabkan warna tanah menjadi hitam, plastisitas


tanah yang rendah, kohesi yang rendah, dan kapasitas menahan
air yang tinggi.

Humus terdiri dari C, H, O, berbeda dengan liat terdiri dari Si, Al


dan O. Daya jerap kation humus jauh melebihi liat. Koloid
humus tidak kristalin. Humus tidak semantap liat,
SIFAT KIMIA TANAH

 Muatan Koloid
Koloid umumnya bermuatan negatif .

Jenis Muatan :
1. Muatan Tergantung pH
 Pinggiran kristal yang patah pada liat
 Disosiasi H+ dari hidroksil fenolik dan
karboksil
2. Muatan Tetap
Substitusi isomorfik
SIFAT KIMIA TANAH

1. Muatan Tergantung pH

Pinggiran Kristal yang Patah


SIFAT KIMIA TANAH

2. Muatan Tetap

Substitusi Isomorfik = Penggantian suatu ion oleh ion lain


yang mempunyai jari-jari ion relatif sama tetapi mempunyai
muatan yang lebih rendah, sehingga tidak merubah bentuk.

O– – Si+ + + + O– – O– – Al + + + O– –

Tanpa muatan pada Si Si diganti oleh Al ,


tetrahedron timbul satu muatan (–)
SIFAT KIMIA TANAH

 Pertukaran Kation

Kation Anion
Ion Positif Ion Negatif

Basa Cl–, NO3–,


Asam K+, Na+, PO4+3,
H+ , Al+3 NH4+, Ca+2, SO4–2,
Mg+2
V. SIFAT KIMIA TANAH

Pertukaran Kation
Tanaman

K+,
Na+, Larutan Tanah
NH4+, K+, Na+, NH4+,
Ca+2, Ca+2, Mg+2, H+,
Mg+2, Al+3
H+,
Al+3
Koloid

 Pertukaran Kation : atas dasar ekivalensi


SIFAT KIMIA TANAH

Ekivalensi Pertukaran Kation

Bobot Atom
Gram ekivalen =
Valensi
Bobot Atom Ca 40
1 me Ca = = = 20
mg Ca
Valensi Ca 2
 1 me Ca = 1 me Mg
 20 mg Ca = 12 mg Mg
SIFAT KIMIA TANAH

5.4 Kapasitas Tukar Kation (KTK)


KTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kation-kation
(kation asam dan basa) yang dapat dijerap oleh tanah tiap
satuan bobot tanah.

NTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kation-kation basa


yang dapat dijerap oleh tanah tiap satuan bobot tanah.

KTK dipengaruhi oleh :


 Jumlah Koloid,
 Jenis Koloid,
 Tesktur.
SIFAT KIMIA TANAH

Penentuan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

KTK di laboratorium ditentukan berdasarkan pH larutan yang


di buffer (karena adanya muatan tergantung pH), yaitu larutan :
 NH4OAc pada pH 7,
 KCl 1 N pada pH Lapang (tanpa buffer),
 BaCl2 + TEA (Trietanolamin) pH 8,2
SIFAT KIMIA TANAH

 Kejenuhan Basa (KB)


NTK
KB = x 100 %
KTK

Bila KB = 80 %, artinya 80 % dari seluruh KTK tanah


ditempati oleh kation basa dan 20 % oleh kation asam.

Kation-kation basa umumnya merupakan unsur hara yang


diperlukan oleh tanaman. Basa-basa umumnya mudah tercuci,
sehingga tanah dengan kejenuhan basa tinggi menunjukkan
tanah tersebut belum banyak mengalami pencucian dan
merupakan tanah yang subur.
SIFAT KIMIA TANAH

 pH Tanah
 pH tanah menunjukkan konsentrasi ion hidrogen dalam
tanah.
 Semakin tinggi konsentrasi ion H, semakin masam sifat
tanah tersebut.

pH = – Log [ H+]

pH = 0 14
Masam Netral Basa
SIFAT KIMIA TANAH

Hubungan pH Tanah Dengan Ketersediaan


Hara
SIFAT KIMIA TANAH

Sumber Kemasaman Tanah

Sumber kemasaman tanah :


 ion H,
 Ion Al yang dalam reaksinya akan menyumbangkan ion H.

Al+3 + H2O  Al(OH)+2 + H+

Al(OH)+2 + H2O  Al(OH)2+ + H+

Al(OH)+ + H2O  Al(OH)3 + H+


Gibsit
SIFAT KIMIA TANAH

Jenis Kemasaman Tanah


 Kemasaman Aktif : Ion H dan Ion Al Dalam Larutan
Tanah.
 Kemasaman Pasif (Kemasaman Potensial) : Ion H dan
Ion Al pada Koloid Tanah.
Kemasaman Aktif

Kemasaman
Potensial

Air dalam pipa


SIFAT KIMIA TANAH

Pengapuran Tanah :
1. Jenis-jenis Kapur Pertanian
a. Kapur Karbonat
 Dari penggilingan batu kapur
 Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (Ca.Mg(CO3)2
b. Kapur Tohor (kapur Oksida)
 Dari pembakaran batu kapur
 Kalsium Oksida (CaO)

c. Kapur Hidroksida (Kapur Tembok)


 Dari pemberian air pada kapur oksida
 Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
SIFAT KIMIA TANAH

Kapur karbonat
i li ng
G
Batu Kapur Bak Bakar
ar
Kapur oksida

+Air
Kapur
hidroksida
SIFAT KIMIA TANAH

Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian
a. Perbaikan Sifat Fisik Tanah
 Granulasi : Kemantapan Struktur Tanah

b. Perbaikan Sifat Kimia Tanah


 Sumber hara Ca dan Mg
 Meingkatkan KTK, pH  ketersediaan hara lain
 Menghilangkan pengaruh buruk unsur mikro

c. Perbaikan Biologi Tanah


 Sumber hara Ca dan Mg
 Meingkatkan aktivitas biologi tanah
SIFAT KIMIA TANAH

Pengapuran Tanah :
3. Pengaruh Buruk Kapur Pertanian
 Over liming : Unsur mikro dan P Tidak tersedia
4. Ukuran Kapur Pertanian
 50 % melalui saringan 20 mesh, 100 % melalui
saringan
60 mesh
5. Kebutuhan Kapur Pertanian
 1 sampai 1,5 kali Al-dd
SIFAT KIMIA TANAH

Perhitungan Kebutuhan Kapur :


Misal Kandungan Al-dd tanah = 2 me/100 g.
 Kebutuhan Kapur = 1 kali Al-dd = 2 me Ca/100 g tanah
atau tiap 100 g tanah perlu 2 me Ca = 40 mg Ca
 Bobot tanah 1 ha, tebal 20 cm, bobot isi 1,2 g/cm3
= 2.400.000 kg = 2,4 x 109 g
2,4 x 109 g
 Kebtuhan Ca = x 40 mg = 96 x
107 mg
100 g
 Kebutuhan Ca = 960 kg atau CaCO3 = 2,4 ton

Anda mungkin juga menyukai