Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UPAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Grasellia Iren Hetharie 7. Jean Sahertian

2. Gina Syakirah Nurlette 8. Kresensia Silvi Batlyel


9. Rike Rahel Ulalim
3. Hasni 10. Serafia Atdjas
4. Hestiawati Fesanrey
11. Vasilya Batjeran
5. Juwita Dewi Namsa 12. Fera Lesbatta

6. Jean Yoan Claude Gwedjor


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat


kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai
bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong
dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang
di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam
pelayanan, Imemberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama
kepada ibu selama mas nifas,dan menyusui.

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari promosi kesehatan ?


2. Apa saja macam – macam upaya
promosi kesehatan ?
3. Apa saja promosi kesehatan pada ibu
nifas ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari
promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui macam –
macam upaya promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui promosi
kesehatan pada ibu nifas
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PROMOSI KESEHATAN

Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.

Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni


membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal.
Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya
perilaku masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak
efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung
dialamatkan kepada masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan
pentahapan sasaran promosi kesehatan.

pelayanan kesehatan menurut Prof. DR. Soekidjo Notoadmojo


adalah sub system pelayan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
preventif (prncegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan)
dengan sasaran masyarakat
B. MACAM – MACAM UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
kebidanan meliputi :

1. Upaya Promotif.
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar
masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok orang
sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun. Bentuk
kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara memelihara
kesehatan.

2. Upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit.
Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk
mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit
(primary prevention). Bentuk kegiatannya adalah imunisasi,
pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
3. Upaya Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit
menjadi lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah
kelompok orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis.
Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut
tidak lebih parah (secondary prevention). Bentuk kegiatannya
adalah pengobatan.

4. Upaya Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan
memulihkan kondisi/ mencegah kecacatan. Sasarannya
adalah kelompok orang yang baru sembuh dari
penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan
kecacatan (tertiary prevention).
C. PROMOSI KESEHATAN NIFAS

Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu


pasca persalinan dan keluarganya. Ini diberikan untuk
menambah pengetahuan ibu dan keluarga dalam
menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa
nifas ini ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus
dilakukan dan tidak boleh di lakukan

1. Tujuan promosi kesehatan nifas adalah :

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis


2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan
memungkinkan ia
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang
khusus
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi,
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
Peran bidan dalam masa nifas, yaitu:

1) Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang


baik sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik
dan psikologis selama persalinan dan nifas.
2) Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara
fisik dan psikologis.
3) Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara
meningkatkan rasa nyaman.

Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain:


1) Kebersihan diri atau personal hygiene.

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan


perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat
tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi.
Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan
selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga
kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan
maupun kulit.
 Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saathamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.Demikian juga dengan
pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.

 Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,
lalu menggunakan sisir yang lembut.Hindari penggunaan pengering rambut.

 Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga
agar kulit tetap kering.
 Kebersihan vulva dan sekitarnya.
• Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil
atau besar.
• Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan
di bawah matahari atau disetrika.
• Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
• Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan
rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat
dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali
habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian
daerah anus
2) Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi
oleh semua orang. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda
pada setiap individu. Secara umum,istirahat berarti suatu keadaan
tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah.
Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Tidur
dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang
bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap
stimulus eksternal

Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup :

1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.


2. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
3. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas
seharian.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan
penyakit.
5. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur
yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan
3) Nutrisi

Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada
ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah
makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI
yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktifitas ibu itu sendiri.

Ibu menyusui harus :

a. Mengkomsumsi tambahan 500 kalori setiap hari


b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral
dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum setiap
kali menyusui)
d. Pil zat besi (sulfas/glukonas ferrosus) harus diminum untuk
menambah xat gizi setidaknya selama 40 haro pasca bersalin (setelah
melahirkan)
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan
vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
placenta serta selaputyang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu.
Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam
masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu.
Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan
untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat
diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien
diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu,
bangun bila mau kencing dan sebagainya.
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan
kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan.
Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu
B. SARAN
Pemakalah menyadari banyak terdapat kesalahan, kejanggalan,
dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dari
kesederhanaan makalah ini, pemakalah membuka tangan guna
menerima kritikan dan saran, demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Novita, Nesi dan Yunetra Franciska. 2011. Promosi Kesehatan
dalam Pelayanan kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmojo,soekidjo.Prof,Dr.”Promosi Kesehatan dan ilmu
Perilaku”.2007.Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Maulana, Heri.2009.Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
http://www.academia.edu/10082175/Makalah_Upaya_promkes?l
ogin=&email_was_taken=true

http://tikamustikasari.blogspot.com/2013/05/promosi-kesehatan-
ibu-nifas-dan-menyusui.html
Share this:
 

Anda mungkin juga menyukai