Anda di halaman 1dari 15

PRE TEST

FIRE FIGHTER (D)


TACHI TRAININDO, PT
SOAL
1. Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?
2. Jelaskan Arti dan Makna Simbol/Logo K3 yang
tertuang didalam Kepmenaker RI?
3. Apa yang menjadi kewajiban dan hak dari tenaga
kerja berkaitan dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja?
4. Apa saja tugas pengurus/pengawas dalam
hal keselamatan dan kesehatan kerja?
SOAL
7. Apa yang anda ketahui tentang Segitiga Api?

8. Apa yang anda ketahui tentang APAR?

9. Apa yang anda ketahui tentang Hydrant?

10. Jelaskan Klasifikasi Api menurut jenis


Kebakarannya?
1

1. Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?


Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan
kerja juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap
perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan
kecelakaan.
2

2. Jelaskan Arti dan Makna Simbol/Logo K3 yang tertuang didalam Kepmenaker RI?
Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Beserta Arti dan
Maknanya tertuang dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Berikut ialah penjelasan mengenai arti dan makna
lambang/logo/simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :
Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna
dasar putih.
Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
Warna Putih : bersih dan suci.
Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3

3. Mengapa diperlukan adanya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja?


 Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui
adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang
tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara
bersamaan. Oleh karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan
memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman.
 Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja juga berguna agar tenaga
kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan
kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan
dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat
kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.
4

4. Apa di Indonesia, ada Undang-Undang yang mengatur mengenai K3?


I. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.

II. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.


Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan
kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja,
serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat
pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan.  Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga
menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang
optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat
kerja dan syarat kesehatan kerja.
Sambungan 4

III. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai
dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), diantaranya adalah :

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja
di Bidang Pertambangan
 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja
5

5. Keselamatan dan Kesehataan Kerja itu diperuntukkan untuk


siapa?
Berdasarkan Undang-undang Jaminan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja itu diperuntukkan bagi seluruh pekerja yang bekerja di segala
tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam
air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia. Jadi pada dasarnya, setiap pekerja di Indonesia
berhak atas jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
6

6. Apa yang menjadi kewajiban dan hak dari tenaga kerja berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kewajiban
dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :

 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
 Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan
 Meminta pada Pengurus agas dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja
serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal
khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung-jawabkan.
7
7. Apa saja tugas pengurus/pengawas dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja?
Yang perlu diketahui pertama adalah Pengurus/Pengawas merupakan orang yang mempunyai tugas memimpin
langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri. Berdasarkan pasal 8, 9, 11 dan 14 Undang -
Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengurus bertanggung jawab untuk :
 Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya
maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat - sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
 Memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk
oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur
 Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul dalam tempat kerjanya
 Semua pengamanan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan dalam semua tempat kerjanya
 Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
 Bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama dalam kecelakaan.
 Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja.
 Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja
yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli kesehatan kerja
8

8. Apa yang anda ketahui tentang Segitiga Api?

Tiga unsur Api


1. Oksigen
Sumber oksigen adalah dari udara, dimana dibutuhkan paling sedikit sekitar 15% volume oksigen
dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di dalam atmosfir kita mengandung 21% volume
oksigen. Ada beberapa bahan bakar yang mempunyai cukup banyak kandungan oksigen yang dapat
mendukung terjadinya pembakaran

2. Panas
Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat mendukung terjadinya
kebakaran. Sumber panas antara lain: panas matahari, permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan,
reaksi kimia eksotermis, energi listrik, percikan api listrik, api las / potong, gas yang dikompresi

3. Bahan bakar
Bahan bakar adalah semua benda yang dapat mendukung terjadinya pembakaran. Ada tiga wujud
bahan bakar, yaitu padat, cair dan gas.
Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk mengubah seluruh atau sebagian
darinya, ke bentuk gas agar dapat mendukung terjadinya pembakaran.
9 & 10
9. Apa yang anda ketahui tentang APAR?
APAR Adalah Suatu alat berupa tabung yang diisi dengan media yang dapat mengatasi
serta memadam kebakaran pada awal terjadinya api. - Memadamkan api  saat akan
terjadinya kebakaran/mencegah kebakaran
 - Memadamkan kebakaran kecil
 -Sebagai alat bantu untuk menyelamatkan diri saat kebakaran

10. Apa yang anda ketahui tentang Hydrant?


Hydrant system adalah suatu system yang dioperasikan secara manual oleh operator (manusia).
Media pemadamnya menggunakan air. Disepanjang instalasi pemipaan mengandung air
bertekanan sampai pada titik Hydrant Valve, Hose reel, Hydrant Pillar atau perangkat lainnya.
 Hydrant merupakan koneksi  yang berupa alat yang terdapat di atas tanah yang menyediakan
akses pasokan air untuk tujuan pemadaman kebakaran. Air yang digunakan untuk hydrant ini
dapat bertekanan, seperti dalam kasus dimana hdran tersambung dengan pompa dalam
menghasilkan tekanan, atau unpressurized (tidak bertekanan) dimana hydrant tersambung secara
langsung ke sumber air seperti kolam atau tangki air dengan menggunakan pompa tersendiri.
 Tiap hydrant memiliki satu atau lebih penghubung (connector) selang kebakaran. Jika suplai air
bertekanan, maka hydrant juga dilengkapi dengan satu atau lebih katup untuk mengatur aliran air.
Dalam rangka menyediakan air yang cukup untuk pemadaman kebakaran, hydrant dianjurkan
untuk dapat memberikan debit air minimum 250 galon per menit (945 liter per menit).
11

11. Jelaskan Klasifikasi Api menurut jenis Kebakarannya

KLASIFIKASI API
Tujuan pengklasifikasian api adalah agar dapat menggunakan dengan tepat jenis media pemadam terhadap berbagai
kelas kebakaran. Dengan klasifikasi ini diharapkan pemilihan media pemadam dapat sesuai dengan jenis kebakaran
sehingga pemadaman dapat berlangsung secara efektif, dengan tidak mengabaikan prosedur pemadaman yang benar.

Klasifikasi kebakaran atau api yang dianut oleh Indonesia adalah klasifikasi kebakaran mengadopsi sistem National Fire
Protection Association (NFPA), sesuai keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia melalui Peraturan PER.MEN:
NO/PER/04/MEN/1980 tertanggal 14 April 1980.

Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:


1. Kelas A: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar padat, seperti; kayu, kain, kertas, kapuk, karet, plastik dan
lain sebagainya.

2. Kelas B: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar cair, seperti; bensin, minyak tanah, spirtus, solar, avtur (jet
fuel) dan lain sebagainya.

3. Kelas C: kebakaran atau api yang terjadi karena kegagalan fungsi peralatan listrik.

4. Kelas D: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar logam atau metal, seperti; magnesium, titanium,
aluminium, dan lain sebagainya.
Website : www.tachitrainindo.co.id
Email : info@tachitrainindo.co.id

TERIMA KASIH
Management Tachi Trainindo

Anda mungkin juga menyukai