Anda di halaman 1dari 10

KHIYAR


KELOMPOK 5 :
HAMZATUL KAHFI 2002120121
RIZQI ROYADI 2002120182
RICVAL MAWARDI 2002110019
IHSAN DHANA PUTRA 1902120351
ABDULLAH 1802120001
PENGERTIAN KHIYAR

Khiyar secara bahasa berarti memilih. Menurut etika jual
beli dalam Islam, khiyar berarti hak memilih bagi penjual dan
pembeli sebelum melanjutkan transaksi apakah akan
diteruskan ke proses akad atau membatalkannya.
Pada prosesnya, khiyar merupakan hak pembeli atau
penjual sebelum terjadi transaksi. Dengan
adanya khiyar diharapkan dapat meminimalkan kerugian
yang harus diterima oleh pembeli dan penjual.
JENIS-JENIS KHIYAR
1. KHIYAR MAJLIS
Khiyar majlis adalah hak untuk memilih melanjutkan atau membatalkan transaksi saat penjual
dan pembeli masih berada di majlis. Majlis di sini maksudnya adalah toko, kios, warung atau


ruko. 
Secara sederhana, maksud dari khiyar majlis yakni penjual dan pembeli diperbolehkan
melakukan tawar menawar sampai terjadi transaksi ketika kedua belah pihak masih berada di
dalam toko. Jika salah satunya sudah pergi dari toko maka batal hak khiyar bagi keduanya.
2. KHIYAR SYARAT
Khiyar syarat adalah hak untuk melanjutkan atau membatalkan transaksi sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan. Batas waktu inilah yang menjadi syarat terjadinya jual beli. Jika
sampai batas waktu yang telah ditentukan salah satu pihak tidak dapat memenuhi syarat yang
diajukan, maka batal hak khiyar bagi keduanya.
3. KHIYAR ‘AIB
Khiyar ‘aib adalah hak untuk memilih melanjutkan transaksi atau membatalkannya jika
ditemukan kecacatan pada barang yang telah dibeli. Ketika penjual dan pembeli terpisah setelah
melakukan transaksi dan pembeli baru menemukan kecacatan, pembeli berhak membatalkan
dengan cara mengembalikan barang tersebut.
Dalam hal ini, penjual wajib mengganti barang tersebut dengan barang yang baru atau
menggantinya dengan barang lain yang senilai. Hak memilih dalam khiyar ‘aib berlangsung
hingga kedua belah pihak sama-sama merasa puas dan tidak dirugikan.
MANFAAT KHIYAR

1. Mempertegas kerelaan kedua belah pihak saat melakukan
transaksi jual beli.
2. Adanya kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak yang
bertransaksi.
3. Menghindari terjadinya penipuan saat transaksi jual beli
berlangsung.
4. Transparansi dan kejujuran bagi kedua belah pihak terjamin.
5. Meminimalkan terjadinya perselisihan atau pertengkaran yang
ditimbulkan dari terjadinya transaksi antara kedua belah pihak.
HUKUM KHIYAR

Adapun hukum khiyar adalah boleh, sejauh memenuhi
syarat-syarat yang sudah ditentukan. Akan tetapi khiyar yang
tujuannya hanya untuk menipu hukumnya haram dan
dilarang, seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
(>‫ثَ >يَ ٍا>>ل(روا>ه> ا>>لبيهقىوا>ببنماجه‬ َ >>>‫اا>>ل ِخيَار ِب>>> ُك ِّل ِس > ْل َع> ٍة إِ> ْبتَ ْعتَهَ>ا َث‬
‫ال ل‬ ْ >>>‫اَ> ْن َت ِب‬
Artinya:
“Engkau berhak khiyar dalam tiap-tiap barang yang engkau
beli selama tiga malam” (HR. Al-Baihaqy dan Ibnu Majah)
Faktor-Faktor yang Menghalangi
Pembatalan Akad dan Pengembalian
Barang

1. Pihak pembeli ridha setelah mengetahui adanya kecacatan
barang, baik dengan mengucapkkannya secara langsung atau
berdasarkan petunjuk/indikator lainnya. Misalnya; membeli
buah yang sudah diumumkan atau diberitahukan
kecacatannya oleh pihak penjual seperti sudah layu atau
sebagiannya ada yang rusak, lalu pembeli rela/ridha
membelinya setelah terjadi penyesuaian harga, maka
 pembatalan dan pengembalian barang tidak dapat dilakukan
(tidak ada hak khiyar ‘aib).

2. Menggugurkan Khiyar, baik secara langsung atau adanya
indikator/petunjuk lainnya. Seperti ucapan seorang pembeli,
“Aku telah menggugurkan khiyar (hak pilih) ku”, atau setelah
ia mengetahui adanya kecacatan barang, si pembeli tidak
mengembalikan barang tersebut dalam jangka waktu yang
cukup lama atau bahkan barang yang dibelinya sudah berubah
wujud atau habis karena telah dikonsumsi.
3. Barang rusak karena perbuatan pembeli atau berubah dari
bentuk aslinya. Seperti gelas pecah atau retak karena terjatuh
oleh pihhak pembeli, atau sebagian barang ada yang tidak utuh
atau hilang akibat kelalaian pembeli.
Hikmah Disyari’atkan Khiyar

 Hikmah disyariatkannya khiyar (hak untuk memilih)
dalam Islam sangat banyak sekali dan bersifat
menyeluruh dan jangka panjang. Bahkan khiyar dalam
bisnis Islami memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis untuk menjaga kepentingan, transparansi,
kemaslahatan, kerelaan kedua belah pihak yang
melakukan transaksi serta melindungi mereka dari
bahaya dan kerugian bagi semua pihak. secara lebih rinci
dapat dikemukakan beberapa hikmah disyari’atkan
khiyar dalam Islam, antara lain:

1. Dapat mempertegas adanya kerelaan dari pihak-pihak
yang terikat dalam transaksi jual beli,
2. mendatangkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua
belah pihak (penjual dan pembeli),
3. menghindarkan terjadinya penipuan dalam urusan jual
beli
4. Menjamin kejujuran dan transparansi bagi pihak penjual
dan pembeli,
5. Menjamin kesempurnaan proses transaksi,
6. untuk menjaga agar tidak terjadi perselisihan atau
pertengkaran antara penjual dan pembeli, dan lain-lain.
Kesimpulan

Khiyar dapat membuat akad jual beli
berlangsung menurut prinsip prinsip islam,
yaitu :
1. Suka sama suka antara penjual dan pembeli.
2. Mendidik masyarakat agar berhati hati
dalam melakukan akad jual beli, sehingga
pembeli mendapatkan barang dagagan yang
baik atau benar benar disukainya.

Anda mungkin juga menyukai