Anda di halaman 1dari 22

PROSEDUR PEMERIKSAAN

HUKUMAN DISIPLIN PNS

KANTOR REGIONAL II BKN


SURABAYA
1
ALUR PROSES KASUS , PEMERIKSAAN,
PEMBUATAN HD , BAPEK SAMPAI MA
LAPORAN ADANYA RAPAT DIPIMPIN OLEH PYBM
PELANGGARAN DISIPLIN UNTUK PENGAMBILAN
TANGGAL ………… KEPUTUSAN TANGGAL …………

PYBM PEMBUATAN SK OLEH


MEMERINTAHKAN / MEMBERI BADAN KEPEGAWAIAN DAEARH
WEWENANG UNTUK PEMERIKSAAN TANGGAL ……………
TANGGAL ……………
PENYERAHAN SK HD KEPADA
YBS TANGGAL. ……………
TIM PEMERIKSA MEMBUAT
SURAT PANGGILAN
PENGAJUAN KEBERATAN
KEPADA TERSANGKA
KE BAPEK TANGGAL ……………
TANGGAL. ……………

TANGGAPAN OLEH PYBM


PEMERIKSAAN / PEMBUATAN BAP
BAP TANGGAL ……………
KEPUTUSAN BAPEK TGL. ……..

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEPUTUSAN PT.TUN TGL. ……..


TANGGAL ………

KEPUTUSAN MA
DILAPORKAN KEPADA PYBM
TANGGAL ………
TATA CARA PEMERIKSAAN
• Sebelum menjatuhkan Hukuman Disiplin , Pejabat yang berwenang
menhukum wajib memeriksa lebih dahulu PNS yang disangka melakukan
Pelanggaran Disiplin.

• Tujuan Pemeriksaan adalah untuk mengetahui apakah PNS yang


bersangkutan benar atau tidak melakukan pelanggaran disiplin, serta
untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong atau meyebabkan PNS
yang bersankutan melakukan pelanggaran disiplin itu,

• Pemeriksaan harus dilakukan dengan teliti dan obyektif sehingga dengan


demikian pejabat yang berwenang menghukum dapat mempertimbangkan
dengan seksama tentang jenis hukuman disiplin yang akan dijatuhkan
setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang
bersangkutan

3
PEJATUHAN HUKUMAN
• Tujuan Hukuman disiplin adalah untuk memperbaiki dan mendidik
PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.

• Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin pejabat yang berwenang


melakukan wajib lebih dahulu mempelajari dengan teliti hasil-hasil
pemeriksaan, serta wajib memperhatikan dengan seksama faktor-
faktor yang mendorong atau menyebabkan PNS melakukan
pelanggaran disiplin .

• Walaupun wujub pelanggaran disiplin sama, tetapi faktor-faktor yang


mendorong untuk, melakukan pelangaran disiplin itu berbeda, maka
jenis hukuman disiplin yang akan di jatuhkan pun berbeda juga.

4
PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN
JENIS HUKUMAN DISIPLIN

• Dalam menentukan jenis hukuman disiplin yang akan


dijatuhkan harus dipertimbangkan dengan seksama
bahwa hukuman disiplin yang dijatuhkan itu setingkat
dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan, sehingga
hukuman disiplin itu dapat diterima oleh rasa keadilan.

• Kepada PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin yang


kemudian melakukan pelanggaran disiplin yang sifatnya
sama terhadapnya dijatuhi hukuman disiplin yang lebih
berat dari hukum didiplin terakhir yang pernah di
jatuhkan kepadanya

5
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PADA SAAT PENYERAHAN SK. HD
1. Harus di ruang tertutup.

2. Pejabat yang menyerahkan pangkat/jabatan harus


lebih tinggi dari PNS yang diberikan hukuman.

3. Diberitahukan Hak-hak kepegawaiannya.

4. Bila ada keberatan, batas waktunya 14 hari setelah


tanggal terima SK pemberihentian.

6
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
1. Harus ada surat perintah dari PYBM.
2. Membuat surat panggilan untuk PNS, kapan dan dimana
pemeriksaan dilakukan.
3. Pemeriksaan harus mengidentifikasi pelanggaran dan penerapan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Pangkat /jabatan pemeriksa tidak boleh lebih rendah dari PNS
yang akan diperiksa, kecuali secara fungsional memang tugasnya
sebagai pemeriksa.
5. Pemeriksa harus pejabat yang diperintah oleh PYBM.
6. Pemeriksaan harus mengumpulkan laporan/bahan yang akan
dijadikan dasar pemeriksa.
7. Pemeriksa harus secara tertulis jika PNS akan dijatuhi hukuman
disiplin sedang dan berat.

7
8. Atara pemeriksa dengan PNS tidak menpunyai hubungan keluarga dan tidak
terkait dengan pelanggaran disiplin yang sedang diproses.
9. PNS yang diperiksa tidak sekedar objek, akan tetapi kedudukannya sama
dengan pemeriksa
10.Tidak boleh melakukan penekanan/ pemaksaan terhadap PNS yang diperiksa
dalam menjawab pertanyaan.
11.Pertanyaan tidak boleh menjebak.
12.Tidak boleh merendahkan martabat PNS yang diperiksa dan melakukan
perbuatan yang tidak manusiawi, umpama membentak atau meninggalkan
sendiri dalam ruangan pemeriksaan.
13.Berikan kebebasan pada PNS untuk menjawab pertanyaan.
14.Jangan memberikan saran yang dapat menjerumuskan PNS.
15.Pemeriksaan harus dapat mencerminkan kepastian hukum tentang orang,
pelanggaran, waktu dan tempat serta alasan atau kenapa pelanggaran terjadi.

8
• RAHASIA SURAT PANGGILAN
• NOMOR:……………
• 1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran Saudara:
• a. Nama :……………………………………………………….
• b. NIP :……………………………………………………….
• c. Pangkat :……………………………………………………….
• d. Jabatan :……………………………………………………….
• e. Unit organisasi :………………………………………………………..
• Untuk menghadap kepada :
• a. Nama :……………………………………………………….
• b. NIP :……………………………………………………….
• c. Pangkat :………………………………………………………..
• d. Jabatan :………………………………………………………..
• e. Unit Kerja :………………………………………………………..
• pada
• a. Hari :……………………………………………………….
• b. Tangga : ………………………………………………………
• c. Jam :……………………………………………………….
• d. Tempat :…………………………………………………………
• guna didengar keterangannya/kesaksiannya*)s ehubungan dengan sangkaan pelanggaran
disiplin…………………………………**)
• 2. Demikian untuk dilaksanakan.
• ………………………….2009
• pejabat yang memanggil

• NAMA :……………………………
• NIP :………………………………….

• TEMBUSAN disampaikan dengan hormat kepada :


• 1………………………………………………………..
• 2……………………………………………………….. 9
RAHASIA
SURAT PERINTAH UNTUK
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
NOMOR :
1. Diperintahkan kepada :
a. Nama :…………………………………………………………………………………………….
b. NIP :…………………………………………………………………………………..…..…….
c. Pangkat :………………………………………………………………………………….…..…….
d. Jabatan :…………………………………………………………………………..………….……..
e. Unit Kerja :…………………………………………………………………………………………….
Untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap :
a. Nama :……………………………………………………………………………………………..
b. NIP :……………………………………………………………………………………………..
c. Pangkat :……………………………………………………………………………………………..
d. Jabatan :………………………………………………………………………………………………
e. Unit Kerja :………………………………………………………………………………………………
pada
a. Hari :………………………………………………………………………………
b. Tanggal : ……………………………………………………………………………..
c. Jam :………………………………………………………………………………
d. Tempat

karena yang bersangkutan disangka melanggar Pasal……….ayat………. huruf………….. Peraturan


Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980.

2. Agar Surat Perintah ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

………………………….2009
………………………….2009
pejabat yang memanggil

NAMA :………………………… NIP


:……………………………
TEMBUSAN disampaikan dengan hormat kepada :
1………………………………………………………..
2………………………………………………………..
10
CONTOH BERITA ACARA PEMERIKSAAN
RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
Pada hari…………….Tanggal……………..bulan………….Tahun…………Saya………..NIP………..Pangkat………..Jabatan
berdasarkan wewenang yang ada pada saya/Surat Perintah……………Nomor………………tanggal………….. *) telah mengadakan pemeriksaan terhadap:
_______ Nama : ………………………….. ____________________
_______ NIP : …………………………. _____________________
_______ Pangkat : …………………………. _____________________
______ Jabatan : …………………………. _____________________
_______ Unit Kerja : ………………………….._____________________
karena ia disangka melakukan pelanggaran terhadap Pasal ………Ayat…….huruf ………. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun1980_________________________________________________
1. Pertanyaan :
______ ………………………………………………………………
……………………………………………… __________________
1. Jawaban :
_______ …………………………………………………..
…………………………………… __________________
2. Pertanyaan :
_______ …………………………………………………………….
……………………………………………..
…………………………………………….. __________________
2. Jawaban :
_______ ………………………………………………….
……………………………………………………………
3. Dan seterusnya,

_______ Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini debuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaimana. Mestinya
________________________________________________________

……………………………………………..
……………………………………………..

Pejabat Pemeriksa :

Yang Diperiksa :
Nama : Nama :
NIP : NIP :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

11
RAHASIA

……………..,…………………2009
Kepada
Yth. :……………..………………………..
di

………………………………..
LAPORAN

Dengan ini dilaporkan dengan hormat, bahwa berdasarkan Surat Perintah dari………
Nomor………. Tanggal…………., pada hari …… tanggal ………bulan …….. tahun ………, saya telah
melakukan pemeriksaan terhadap :
Nama : ……………………………………………………
NIP : …………………………………………………...
Pangkat : ……………………………………………………
Unit Organisasi : ……………………………………………………..
Sewaktu saya melakukan pemeriksaan terhadap Pegawai Negeri Sipil tersebut ia mempersulit
pemeriksaan dengan cara :
1. ………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………….
4. Dan seterusnya.
Demikian laporan ini dibuat dengan sesungguhnya sebagai bahan dalam mengambil
keputusan.

Yang melapor,

12
_______________________
PNS YANG TIDAK HADIR PADA WAKTU PENYAMPAIAN
KEPUTUSAN HD, MAKA HD ITU BERLAKU PADA HARI
KE 30 TMT YANG DITENTUKAN PENYAMPAIAN HD ITU.

GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA DAPAT MENINJAU KEM-


BALI HUKUMAN DISIPLIN YANG TELAH DIJATUHKAN
OLEH PEJABAT BAWAHANNYA APABILA MEMPUNYAI
BUKTI/ALASAN2 YG CUKUP TTG ADANYA HAL-HAL YG
TIDAK WAJAR.

BILA PJW TIDAK ADA MAKA YANG MENGHAMBIL KEPU-


TUSAN ADALAH ATASAN PJW.

HD YANG TELAH DIJATUHKAN KEPADA PNS TIDAK


MENG-URANGI KEPUNGKINAN TUNTUTAN PIDANA.

13
PNS YANG MENJALANI HD TIDAK DAPAT DIPERTIM-
BANGKAN KGB DAN KPNYA.
HAPUSNYA KEWAJIBAN MENJALANKAN HD.
PNS YG MENINGGAL DUNIA DAN MENCAPAI BUP
KETIKA SEDANG MENJALANI HD, DIANGGAP TELAH
SELESAI MENJALANI HD, YAITU UNTUK HD:
 PENUNDAAN KGB.
 PENURUNAN GAJI.
 PENURUNAN PANGKAT.
CPNS YG DIJATUHI HD SEDANG DAN BERAT, TIDAK
MEMENUHI SYARAT DIANGKAT PNS DAN DIBERHEN-
HENTIKAN :
 DENGAN HORMAT TIDAK ATAS PERMINTAAN SENDIRI, ATAU
 DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMAT.

14
SETIAP PNS WAJIB:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, Negara, dan Pemerintah;
2. Mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan golongan
atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat
mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri,
atau pihak lain;
3. Menjujung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan
Pegawai Negeri Sipil;
4. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan
sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
5. Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-
baiknya;
6. Memperhatikan dan melaksakan segala ketentuan Pemerintah
baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang
berlaku secara umum;
7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan
penuh pengabdian, kesadaran dan tangguntg jawab
8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk
kepentingan Negara;
9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan
kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil;
15
10. Segera melaporkan kepada atasannya, apbl mengetahui ada hal yang
dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah,
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

11. Mentaati ketentuan jam kerja;

12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;

13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan


sebaik-baiknya;

14. Memberikan pelayanan dgn sebaik-baiknya kpd masyarakat


menuru t bidang tugasnya
masing-masing;

16
15. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap
bawahannya;

16. Membimbing bawahannya dan melaksanakan tugasnya;

17. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap
bawahannya;

18. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prerstasi kerjanya;

19. Memberikan kesempatan kepada bawahanya untuk mengembangkan


kariernya;

20. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undanga tentang


perpajakan;

17
21. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun
terhadap masyarakat, sesama Pegawai Negeri Sipil, dan terhadap atasan;

22. Hormat menghormati antara sesama warganegara yang memeluk agama/


kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang berlainan;

23. Menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat;

24. Mentaati segala peraturan perundang - undangan dan peraturan kedinasan


yang berlaku;

25. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang;

26. Memperhatikan dan menyelesaikan dgn sebaik-baiknya setiap laporan yg


diterima mengenai pelanggaran disiplin.

18
1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat
Negara, Pemerintah, atau Pegawai Negeri Sipil;
2. Menyalahgunakan wewenang;
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara asing;
4. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik
Negara;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik
Negara scr tdk sah;
6. Melakukan kegiatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang
lain didlm maupun di luar lingkungan kerjanya dgn tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang scr langsung atau
tdk langsung merugikan Negara;
7. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam
thd bawahannya atau orang lain di dlm maupun di luar lingkungan kerjanya;
8. Menerima hadiah ataupun sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun
juga yg diketahui atau patut dpt diduga bahwa pemberian itu bersangkutan
atau mungkin bersangkutan dgn jabatan atau pekerjaan PNS ybs;

19
9. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau
martabat Pegawai Negeri Sipil, kecuali untuk kepentingan jabatan;
10. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
11. Melakukan suatu tindakan atu sengaja tdk melakukan suatu tindakan yg dpt
berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yg dilayani-nya shg
mengakibatkan kerugian bagi pihak yg dilayani;
12. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
13. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yg diketahui krn
kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain;
14. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk
mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Pemerintah;
15. Memiliki saham/modal dlm perusahaan yg kegiatan usahanya berada dalam
ruang lingkup kekuasaannya;

20
16. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak
berada dalam lingkungan kekusaannya yang jumlah dan sifat
pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham
tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan
penyelenggaraan atau jalannya perusahaan;

17. Melakukan kegiatan usaha dagang dengan baik secara resmi,


maupun, sambilan, menjadi direksi, pimpinan atau komisaris
perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan
ruang IV/a ke atas atau yang memangku jabatan eselon I;

18. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan
atau pihak lain.

21
22

Anda mungkin juga menyukai