Anda di halaman 1dari 68

Education System and Character Building

in Japanese Society

Nunuk Endah Srimulyani, Ph.D

Ministry of Education and Culture


Directorate of Family Education
Jakarta, February 25th 2019
Pokok Bahasan

1. Kenapa anak-anak Jepang terkenal disiplin?


2. Kenapa anak Jepang terbiasa membuah sampah
dengan benar?
3. Bagaimana keterlibatan orang tua Jepang di
sekolah dalam mendidik anak-anak mereka?
4. Pola Pengasuhan/parenting seperti apa yang kira-
kira bisa diterapkan di Indonesia?
Kata kunci

1. Ada contoh (Hampir tidak ada OB, pembantu,


tukang bersih-bersih ruangan)
2. Pembiasaan (menanamkan kedisiplinan dan
kemandirian sejak kecil)
3. Kontrol sosial (Pendidikan rumah, sekolah, dan
lingkungan yang tidak “saling mengkhianati”)
4. Standar kelayakan hidup (kecilnya ketimpangan
sosial)
Persiapan menjadi Ibu dan Ayah

1. Jumlah kelahiran dan pertumbuhan bayi yang


terpantau dengan baik.
• Setiap perempuan hamil wajib mengambil
Boshitecho/Kartu Menuju Sehat di kuyakusho
(kelurahan) yang berisi berbagai kupon diskon
untuk pemeriksaan kandungan dan riwayat
imunisasi serta pertumbuhan anak hingga usia
12 tahun.
• KMS ini sebagai salah satu syarat masuk SD
Sumber: https://binged.it/2U0OEfY
Sumber: https://binged.it/2U24PK8
2. Pendidikan Ibu Muda (untuk perempuan yang
baru melahirkan)
• Kelas kehamilan untuk ayah dan ibu
• Pelatihan perawatan bayi dan ibu pasca
melahirkan → mulai memandikan bayi (juga
diikuti oleh ayah)
3. Berbagai dukungan dan keistimewaan untuk ibu
hamil dan yang mempunyai anak kecil
• Cuti hamil, cuti melahirkan, cuti merawat anak
(hingga 1 tahun, ada wacana untuk
menambahnya menjadi 3 tahun) → ayah juga
berhak cuti merawat anak (Ikuji kyuuka)
• Tunjangan anak (per bulan)
• Kartu diskon, jatah kantong sampah dan popok
(tergantung kebijakan prefektur)
Pembiasaan sejak kecil

1. Jibun de dekiru (bisa sendiri -mandiri-)


2. Jikan no kankaku (kesadaran akan waktu)
3. Ruuru o mamoru (Taat Aturan)
4. Kisoku tadashii seikatsu (ritme hidup yang
teratur) → misal: makan bersama, bermain/gerak
tubuh, jalan-jalan, tidur dst
Sumber: https://binged.it/2C1jXR5
Sumber: https://binged.it/2C1jXR5

https://binged.it/2C1jXR5
https://www.youtube.com/watch?v=Wxsnr7knQqI
Acara TV yang mendidik dan jam tayang yang
sesuai
PAUD

Hoikusho (Tempat Pengasuhan Anak –termasuk


Kelompok Bermain, Day-care, Baby Hotel-) →
Kementerian kesehatan, sosial, dan
ketenagakerjaan)
VS
Yochien (TK) –Mendiknas-
(+) Kodomo ninteien (TK yang mempunyai
kewenangan TPA)
SD: Patuh Aturan & Bisa Mengelola
Waktu untuk Kegiatan Sehari-hari

1. Orientasi Masuk SD
2. Aturan lalu lintas
3. Jangan percaya orang asing; ika no sushi
4. Penjelasan aturan waktu bermain, bersosialisasi,
dsb.
5. Latihan penanggulangan bencana
6. Sosialisasi aturan penggunaan HP, gawai, bahaya
SNS dan internet.
Jadwal Tahunan
Jadwal 2 bulanan
Jadwal Bulanan
Daftar Menu Sebulan
Pengenalan Lingkungan Sekitar
Salah satu pelajaran dalam buku teks
PKK
Festival Olah Raga
Jadwal Acara Festival Olah Raga
Laporan Kemajuan Berenang
Latihan Mengemukakan Pendapat
(Lomba Pidato & Review Bacaan)
Lomba Poster Tahunan “Zero Sampah”
Usia PAUD: Bermain sambil Belajar

1. Bernyanyi
2. Gerak Badan
3. Melukis
4. Mendengarkan cerita
5. Menyukai buku
6. Menghafal
Pengenalan Tata Krama dan Aturan di Tempat
Umum
1. Introduction

Memes satirizing a working mothers in


the 2010s
2. The Ideal Mother Concept on Moms' War

“Part Time Mom”


VS “Full Time Mom”

✓ Stay at Home Mom is a noble job for


Women
“There is no gender equality.
Women is more esteemed than man.
She is THE RIB AIN’T THE BACKBONE”
Mom’s War Trigger

• The rise of child abuse


committed by
maids/daycare institution

• A major alleged crime of


sodomy and pedophilia in a
prestigious international full
time kindergarten
Daoed Joesoef’s deep impression was supported
by a paper from Tony Dickensheets (1998)
entitled “The Role of Education Mother”.
References

• BCG Perspectives. (2012). Indonesia’s Rising Middle-Class Affluent Consumer.


https://www.bcgperspectives.com/content/articles/center_consumer_customer_insi
ght_consumer_products_indonesias_rising_middle_class_affluent_consumers/?
chapter=2.
• Dickensheets, T. (1998). The Role of Japanese Education Mama. In Beauchamp, E.R.
(Ed.). Education and Schooling in Japan since 1945, p. 277-282. Garland Pub.
• Honda, Y. (2013). ‘Kyoiku-Mama’ no Sonritsu Jijo. In Koyama S. (Ed.). Kodomo, Kazoku
to Kyoiku. (Ronshuu Gendai Nihon no Kyoikushi/Tsujimoto Masashi Kanshuu, 4)
Nihonzusho Senta. [In Japanese]
• Joesof, D. (2010). Kyoiku Mama. In Waruwu, F.E.. Membangun Budaya Berbasis Nilai –
Panduan Pelatihan bagi Trainer p. 90-94. Yogyakarta: Kanisius. [In Indonesian]
• Katoppo, A. (1990=1979 1st edition). Satu Abad Kartini – Bunga Rampai Karangan
Mengenai Kartini. Jakarta: PT Sinar Agape Press. [In Indonesian]
• Koyama, S. translated by Stephen Filler. (2013). Ryosai Kenbo: The Educational Ideal
of ‘Good Wife, Wise Mother’ in Modern Japan. Brill.
• Nielsen. (2016). Confidence Concerns and Spending Intentions around The
World.
http://www.nielsen.com/content/dam/nielsenglobal/kr/docs/global-
report/2016/
• nielsen-q1-2016-global-consumer-confidence-report.pdf.
• Reid, A. (1993). Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680 Vol.
One: The Lands Before the Winds.
• Sasagawa, K. (2015). ‘Tomobatarakinara, Futari dake de Kaji Ikuji Shinaide’
Hausukiipaa wa Atarimae? Shingapooru no Kosodate Jijo. Huffpost
Lifestyle Japan. http://www.huffingtonpost.jp/2015/06/03/southeast-asia-
house-keeper_n_7507394.Html [In Japanese]
• Yoshimi, S. (1999). ‘Made in Japan': the cultural politics of `home
electrification' in postwar Japan. Media, Culture & Society March
1999 21:149-171
• Yoshimi, S. (2005). Japanese Television. in Wasko, J. (ed.). A Companion to
Television. Blackwell Publishing.
(All of the website references are retrieved on October 10th 2016)

Anda mungkin juga menyukai