INDONESIA IPS
KELAS VIII
Pengajar :
Laurentius L. Sutrisno, SS., MPd.
Tugas Pribadi
Membuat biodata pahlawan Nasional
Di kertas A4 HVS/ portrait
Deadline:Akhir APRIL (30 Apr) (terlambat =
maksimal KKM)
Yang harus ada dlm flyer:
Foto pahlawan
Biodata
PORTUGIS
DiMaluku Portugis menjalin dengan Kerjaan Ternate
sehingga memiliki Hak Monopoli Dagang
Memonopoli Perdagangan di Samudra Pasai/ Aceh
dan Minangkabau/ Sumatra Barat
INGGRIS:
Inggris/EIC menjalin relasi baik dengan Kesultanan
Aceh, Kerajaan Banjar, Gowa
Inggristerlalu memaksakan aturan dan kalah
bersaing dengan Belanda
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang Ekonomi
BELANDA
VOC: membatasi tanaman rempah-trempah di Maluku
agar harga di Eropa tetap tinggi
31
Mei 1619 VOC menaklukan Jayakarta dan
mengubahnya menjadi Batavia
VOCmemperluas monopoli ekonomi ke Jawa,
Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, dan Banten
VOCmenerapkan cultuurstelsel (kerja paksa) di
daerah daerah yang dikuasai.
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang SOSIAL
Tidak banyak kebijakan
social-budaya, karena mereka
hanya berfokus pada ekonomi
Raffles:
ada beberapa ahli
(Horsfield, Crowford,
Mackensie) untuk penelitian
peninggalan sejarah di
Indonesia. Raffles
menerbitkan buku The
History of Java
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang PENDIDIKAN
BELANDA;
Kebijakan politik: Politik Etis-
Balas Budi (hutang budi kepada
Indonesia): Pengajaran dan
pendidikan badi pribumi
Beberapa sekolah:
Kelas I (anak anak PNS,
Berkedudukan dan kaya)
KelasII (untuk pribumi pada
umumnya)
Sekolah Pramong Praja (OSVIA)
Sekolah Dokter (STOVIA)
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
A. Pengaruh Politik
Para penguasa setempat/ raja-raja:
tidak lagi memiliki kuasa penuh
karena dicampuri oleh colonial:
hak monopoli dagang terutama
Penguasa local seolah hanya
boneka saja (de jure = secara
hukum) tetapi nyatanya (de facto)
kolonial lah yang memerintah
Pemerintah kolonial sering kali
mencampuri urusan pengangkatan
raja setempat (yang
menguntungkan colonial)
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
B. Pengaruh EKONOMI
Herman Willem Daendels (1008-
1011): Membangun jalan raya Anyer
(Banten) – Panarukan (Jatim),
membangun pabrik senjata di
semarang dan Surabaya, fasilitas
keamanan
Semua dengan kerja rodi: Banyak
rakyat tidak bias bekerja menggarap
sawah, ternaknya sehingga
kemelaratan dan penyakit terjadi di
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
Bidang Ekonomi
Thomas Stamford Raflles
Kebijakan ekonomi liberal: yang
menguntungkan pemerintah dan
rakyat. Tetapi tidak berhasil
Raflles
menerapkan kerja rodi dan
pemungutan paksa untuk kas
pemerintahan colonial.
Rakyat juga menderita
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
Bidang Ekonomi
Johannes van den Bosch: Tanam Paksa
rakyat yang memiliki lahan pertanian
dipaksa menanam tanaman yang
dibutuhkan pemerintah colonial untuk
diekspor: Kopi, Tebu. Hasil panen dibeli
dengan murah.
Petanijuga wajib membuat jalan,
jembatan, irigasi,
1831-1871: Batavia mampu mengirim
823 juta gulden ke Belanda.
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
Bidang Ekonomi
Tahun 1860-an 72% penerimaan ke Belanda
berasal dari Hindia Belanda (Indonesia)
Rakyat Indonesia sebaliknya: sengsara dan miskin
Tanam Paksa di hapus. 1870 Keluar Undang
Undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang-
Undang Gula (Suiker Wet) dikenal sebagai
Kebijakan Pintu Terbuka: terbuka untuk
pengusaha swasta asing untuk menanam modal di
Indinesia: Kopi, karet, kina, tebu, tembakau.
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
Bidang Ekonomi
Sistem kuli kontrak bagi
rakyat Indonesia,
pengusaha memiliki hak:
Poenale Sanctie: hak
meminta polisi untuk
menangkap kuli yang
melarikan diri.
Indonesia dilanda
kemiskinan dengan system
yang diterapkan kolonial
C. Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi Rakyat Indonesia
Pengaruh Bidang Sosial
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia Pengaruh Budaya
Budaya: dansa, jas,
Musik (Portugis abad
ke-16 dengan nama
Fado. Pada
perkembangan
selanjutnya dinamakan
Cavaquinho. Lalu
Keroncong
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia Bidang Pendidikan
Muncul kelompok
terpelajar yang akhirnya
menjadi penggerak
nasionalisme untuk
mewujudkan
kemerdekaan
C. Tumbuh dan Bekembangnya
Semangat Nasionalisme
Arti Nasionalisme:
Kesadaran suatu bangsa untuk mencapai,
mempertahankan dan mengabdikan diri
kepada kemerdekaan atau kejayaan
bangsa.
Muncul berbagai organisasi yang
menyadarkan akan penderitaan dan
kemiskinan akibat penjajahan (20 Mei
1908: Budi Utomo)
b. Faktor Pembentuk Kesadaran
Nasional
1. Perluasan kekuasaan Kolonial: awalnya
kolonial hanya ingin berdagang, tetapi
mereka berusaha mendominasi secara
politis. Yaitu dengan campur tangan
urusan kerajaan.
Penjajahan dan penindasan dengan kerja
paksa menjadikan rakyat sadar harus
berjuang untuk bebas dari penderitaan
b. Faktor Pembentuk Kesadaran
Nasional
2. Pengaruh Pendidikan Barat, Perusahaan
Barat yang ada di Indonesia
membutuhkan tenaga ahli untuk
mendukung perekonomian mereka. untuk
itulah Belanda mendirikan sekolah
menengah-tinggi.
Pendidikan tersebut memunculkan kaum
terpelajar pribumi, dengan pendidikan lebih
baik menyadarkan nasionalisme.
b. Faktor Pembentuk Kesadaran
Nasional
3. Pengaruh Pendidikan Islam, KH. Ahmad Dahlan:
Muhammadiyah Yogyakarta. Pendidikan Islam
modern: ilmu modern dipadu dengan ajaran
Islam
c. Pihak yang berperan terbentuknya
Semangat Nasionalisme
Kaum Terpelajar
Budi Utomo, Indische Partij (Bandung: Douwes
Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara),
Partai Nasional Indonesia, Perhimpunan Indonesia,
Indonesische Studie Club : memupuk kebersamaan
dan kesadaran untuk bangkit dari penindasan dan
bebas
Peranan Pers-Surat Kabar
De Bataviase, Medan Prijaji, Bintang Hindia;
Kemajuan bangsa lain yang sering ditulis,
meningkatkan kesadadan bangsa Indonesia.
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
Organisasi Etnik-Kedaerahan
1. Budi Utomo: dipelopori oleh Soetomo dan
Gunawan Mangoen Kusumo (keduanya
mahasiswa Stovia) => Yogyakarta
2. Tri Koro Dharmo => Jong Java: Dipelopori R.
Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman dan Soenardi
=> Jawa
3. Jong Sumateranen Bond: Moh Hatta dan M.
Yamin
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
Organisasi Keagamaan
1. Sarekat Dagang Islam (Surakarta)
H. Samanhoedi: Islam Ekonomis, meindungi
pedagang muslim dari ancaman Tiongkok
HOS. Cokroaminoto: SDI diubah menjadi Sarekat
Islam: mengembangkan jiwa dagang kaum muslim,
modal, pengajaran dan tidak tergantung dengan
asing.
Sarekat Islam: bergerak bidang politik kaum muslim
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
Organisasi Keagamaan
2. Muhammadiyah (Jawa)
KH. Ahmad Dahlan: memurnikan Islam
modern dari unsur non Islam, dan tidak
ketinggalan dengan pendidikan Barat.
Yaitu dengan mendirikan sekolah-
sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan.
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
Organisasi Keagamaan
3. Nahdatul Ulama (Jawa-Kalsel)
Gerakan modernisasi Muhammadiyah
mendapat penolakan dari Islam
Tradisional: Islam yang terbuka terhadap
tradisi lokal. KH. Hasjim Asjari:
mempertahankan kepentingan kaum
muslim tradisional.
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
Organisasi Bersifat Nasional
1. Indische Partij (Bandung)
Douwes Dekker, Tjipto Mangun Kusuma dan Ki
Hajar Dewantoro:
Tujuan : Mewujudkan Indonesia Merdeka,
Misi : mengembangkan nasionalisme,
memberantas kesombongan suku dan fanatisme
agama, memperjuangkan hak bangsa Hindia,
unifikasi budaya, politik, sosial dan ekonomi,
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
Organisasi Bersifat Nasional
Pendudukan Jepang
PerjanjianShimoda-1855: Jepang – Amerika:
Jepang terbuka untuk perdagangan internasional,
sebelumnya Jepang tertutup dari bangsa asing
Karenanya: Jepang butuh daerah lain sebagai
pasar dan pemasok bahan baku. Militer Jepang
saat itu kuat untuk menguasai Asia
Jepang mulai invansi militer: ke Tiongkok,
Taiwan, Korea, Manchuria, Sachalin, Port Arthur,
Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Jepang menyerang Pearl Harbour, 8 Des
1941 selanjutnya menyerang Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Menandai
Perang Asia Pasifik-Perang Dunia II
11 Jan 1942 Jepang mendarat ke
Indonesia dan menguasai Kalimantan dan
kemudian Jawa. 8 Maret 1942 Belanda
Menyerah tanpa syarat di Subang-Kalijati
Jabar. Jepang dipimpin oleh Jend. Hitoshi
Imamura
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Jepang Menarik Simpati Indonesia
Jepang Saudara Tua Indonesia
Bahasa Indonesia bisa dipakai sebagai bahasa resmi
Mengikutsertakan orang Indonesia dlm organisasi Jepang
Organisasi Islam boleh berdiri
Bendera Merah Putih boleh berkibar
Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan
Semua Harta Belanda disita
Beasiswa untuk pelajar
Tahananpolitik Belanda dibebaskan (Soekarno, Hatta
dan Suran Sjahrir)
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Jepang Menarik Simpati Indonesia
Gerakan 3 A dipimpin oleh Samsudin dan
Sutan Pamuntjak dan Mohamad Saleh:
Nippon Cahaya Asia
Nippon Pelindung Asia
Nippon Pemimpin Asia
Pemberontakan: