Anda di halaman 1dari 70

BAB IV: SEJARAH

INDONESIA IPS
KELAS VIII

Pengajar :
Laurentius L. Sutrisno, SS., MPd.
Tugas Pribadi
 Membuat biodata pahlawan Nasional
 Di kertas A4 HVS/ portrait
 Deadline:Akhir APRIL (30 Apr) (terlambat =
maksimal KKM)
 Yang harus ada dlm flyer:
 Foto pahlawan
 Biodata

 Perjuangan atau karyanya (melawan siapa/ apa)


 Riwayat kematiannya (makam di mana)
 Quotes dari pahlawan tsb
 Nama-kelas SISWA
Pengantar: Mengapa Kita
Belajar SEJARAH
Soekarno:
JAS-MERAH: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah
(pahlawan)
Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah,
perjuangan kalian lebih berat karena melawan saudara
sebangsa
Jika kamu jadi islam, jangan jadi orang Arab, Jika kalian
kristen, jangan jadi Yahudi, jika kalian hindu, jangan jadi
orang India
Pengantar
Hukum Rimba?: Siapa kuat,
siapa menang
Herbert Spencer: Survival of
the Fittest
PBB 24 Oktober 1945,
California “Kedaulatan
Negara!!!”
Ekspansi atau Kolonialisasi?
Bartolomeus Diaz
 SPANYOL, HarianBernas.com - Bartolomeus Diaz adalah seorang penjelajah
Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari
Afrika. Pada tahun 1481 ia melakukan ekspedisi di Pantai Emas bersama Diego
de Azambuja. Ia merupakan seorang ksatria istana kerajaan, ahli berlayar,
dan kepala penjaga gudang kerajaan dari pasukan perang Saint Christopher.
 Pada tahun 1486 Raja John II mengutus Diaz untuk menjadi kepala ekspedisi
untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika. Tujuannya untuk
mengelilingi ujung Afrika adalah supaya menemukan rute perdagangan baru
menuju ke Asia. Selain itu tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk meninjau
negara-negara yang diinginkan Portugis untuk menjalin hubungan
persahabatan.
 Diaz juga diperintahkan mencari tanah oleh seorang pendeta Kristen dan
pangeran Afrika, Prester John. Ia mulai melakukan ekspedisinya pada bulan
Agustus tahun 1487, dan ia memimpin eksepedisi sebanyak tiga kapal. Dalam
ekspedisinya tersebut, ia berhasil menemukan Tanjung Harapan dan berhasil
mencapai titik terjauh saat berlabuh di Kwaaihoek.
Setelah mencapai Kwaaihoek, ia
ingin terus untuk melanjutkan
ekspedisinya hingga India, namun ia
terpaksa kembali karena krunya
menolak untuk berlayar lebih jauh.
Berkat ekspedisi Diaz, untuk
pertama kalinya Eropa bisa
melakukan perdagangan langsung
dengan India dan negara lain di Asia.
Pada tanggal 29 Mei 1500, Diaz
mengadakan ekspedisi untuk yang
kedua kalinya. Namun sayang,
empat kapal yang melakukan
ekspedisi kala itu terkena badai
besar dan menyebabkan hilangnya
Bartolomeus Diaz. Diaz tewas di
dekat Tanjung Harapan ketika ia
melaksanakan ekspedisi yang kedua.
Mengapa Bangsa Eropa datang
Ke Indonesia
 Dayatarik Indonesia: Rempah-rempah: lada,
cengkeh, pala
 3G:
 Gold: emas – logam mulia
 Glory: kejayaan bangsa
 Gospel: Pewartaan Injil-agama
 Imperialisme:
 Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri
 Mendapatkan bahan mentah-baku
 Mendapatkan penanaman modal
Ekspansi Bangsa Barat
 Portugis:
 Bartholomeus Diaz (1487 Sampai ke afrika Selatan; tanjung
Harapan Baik, Tewas-Hilang karena badai)
 Vasco da Gama (1497: Tanjung Harapan Baik, India kembali
ke Portugis, banyak yang tewas karena penyakit dan badai)
 Afonsode Albuquerque (1511: Afrika, India, Selat Malaka,
1522 Maluku Ternate)
Ekspansi Bangsa Barat
 Spanyol:
 Christopher Columbus (1492, perjalanan arah
barat: pulau San Salvador)
 Ferdinand Magellan: 1519: Samudera Atlantik,
Amerika Selatan, samodra Pasifik, Filipina
(Febuari 1521 dan Terbunuh)
 Juan Sebastian Elcano (melanjutkan dan tiba di
Maluku November 1521)
 Pertentangan Portugis Spanyol:
1529: Perjanjian Zaragosa :
Maluku dikuasai Portugis,
Filipina dikuasai Spanyol
Ekspansi Bangsa Barat
 Inggris:
 Francis Drake (melewati Jalur
Spanyol) 1577 Tiba di Maluku, Sulawesi
dan Jawa
 Thomas Cavendish 1586 mengulangi
perjalanan Francis Drake
 Awal abad 17: Koloni Inggris di India,
dan berkembang ke Asia Tenggara;
Banten, Aceh, Makasar dan Maluku (EIC:
East India Company)
 Tahun 1682 Inggris diusir oleh Belanda
Ekspansi Bangsa Barat
 Belanda:
 Cornelis de Houtman: melalui
Tanjung Harapan Baik, Samudra
Hindia dan masuk Indonesia melalui
Selat Sunda dan tiba di Banten 1595.
tahun 1597 balik ke Belanda: Penemu
Jalur ke Indonesia
 Jacob Cornelizoon van Neck 1598
melakukan ekspedisi kedua dan tiba
di Maluku.
Ekspansi Bangsa Barat
Belanda:
Berbagai Armada Belanda datang ke
Indonesia; VOC (Vereenigde Oost Indisce
Compagnie/ Persekutuan dagang Hindia
Timur) VOC dipimpin oleh Heeren XVII
(Dewan XVII, Peter Both) yang memiliki hak:
Monopoli dagang
Mencetak uang
Membentuk tentara
Menyatakan perang-perjanjian
Mendirikan benteng pertahanan
Ekspansi Bangsa Barat
 Belanda:
1605: VOC merebut Ambon, Tidore dari Portugis.
1609: VOC menguasai Banda
1610 VOC membantu Gubernur Jendral di
Indonesia: Pieter Both
1619 Gubernur kedua, Jan Pieterzoon Coen Batavia
sebagai markas besar dan pusat VOC
1667:VOC menguasai Makasar, dan 1682
menguasai Banten
Abad 18 VOC menguasai Jawa yang direbut dari
Kerajaan Mataram, 1755: Jogjakarta dan Surakarta
Perlawanan Bangsa Indonesia
 Perlawanan Rakyat Maluku-Saparua
 Thomas Mattulessia (Pattimura) 1817
 Menghancurkan Benteng Duurstede (Residen: Van den
Berg) terbunuh)
 Perlawanan berkembang ke Ambon, Seram
 Malukudiblokade Belanda yang mendatangkan
pasukan dari Jawa, banyak orang Maluku yang tewas,
Patimura ditangkap.
 MarthaChristina Tiahahu melanjutkan perjuangan
Pattimura, tapi akhirnya ditangkap dan meninggal
alam perjalanan ke tempat pengasingan
Perlawanan Bangsa Indonesia
Perlawanan Rakyat Jawa
 1825-1830 Pangeran Diponegoro (Bendara
Raden Mas Antawirya)
Dibantu oleh: Sentot Alibasyah, Prawirodirdjo,
Kyai Mojo, Pangeran Mangkubumi
Pertempuran pertama menang
Jendral de Kock membuat strategi benteng
stelsel agar ruang gerak Diponegoro sempit.
Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke
Menado dan Makassar hingga wafat.
Perlawanan Bangsa Indonesia
 Perlawanan Rakyat Sumatera Barat
 Perang saudara: Adat vs Paderi
 1821 Belanda memihak kaum Adat vs Paderi (yang dipimpin oleh
Tuanku Renceh, Datuk Bendaharo, Tuanku Pasaman, Malim Basa
atau Tuanku Imam Bonjol
 Belanda berhasil merebut markas Paderi di Bonjol
 Kaum Paderi – Kaum Adat bersatu dan tahun 1833 berhasil
merebut kembali Kota Bonjol
 Sentot Alibasyah dan pasukannya dikirim ke Bonjol untuk
berperang tetapi bersekongkol dengan Kaum Paderi melawan
Belanda, Sentot di asingkan ke Bengkulu
 1837: Bonjol kembali direbut Belanda, Imam Bonjol ditangkap dan
diasingkan ke Ambon dan Minahasa
 Tuanku Tambusi melanjutkan perjuangan, tetapi tak lama
kemudian perang berakhir
Perang Paderi: Perang antara kaum adat
dan kaum ulama karena perbedaan paham
agama dan adat
Perlawanan Bangsa Indonesia
 Perlawanan Rakyat Aceh
 5 April 1873 Aceh diserang Belanda, Mayor Jendral JHR. Kohler,
dan tewas
 November, Belanda menyerang lagi: Letnan Jendral Swieten dan
berhasil merebut Kutaraja
 Panglima Polim, Teungku Cik Di Tiro dan Teuku Ibrahim
melakukan perlawanan.
 Teuku Umar – Cut Nyak Dien (pura-pura menyerah dan
kemudian menyerang setelah memiliki senjata)
 J.B van Heutz: Orang Aceh di adu-domba: Teuku (bangsawan) vs
Tengku (ulama) dalam Marsose (pasukan gerak cepat). Satu
persatu pemimpin Aceh gugur
 Perjanjian Plakat Pendek: Aceh mengakui kekuasaan Belanda
dan tidak berhubungan dengan wilayah lain.
Perlawanan Bangsa Indonesia
Perlawanan Rakyat Sumatera
Utara-Tapanuli
1878-1907: Belanda menguasai
Kota Natal, Mandailing, Angkol,
Sipirok, Tarutung danTapanuli
Si Singamangaraja XII melawan
Belanda dan gugur tertembak
Belanda di Dairi bersama beberapa
anaknya. Dua anaknya yang hidup
di asuh oleh pendeta Belanda.
Perlawanan Bangsa Indonesia
Perlawanan Rakyat Bali
 1844 Raja Buleleng merampas kapal
Belanda yang karam di perairan sehingga
menimbulkan ketegangan dengan Belanda
 Belanda menyerang Buleleng dan
menang, dan Raja Buleleng menyingkir ke
Jagaraga
 Belanda menyerang Jagaraga tetapi
gagal.
 1849 Belanda (Jendral Michiels)
Menyerang kembali dan menang,
merebut: Jagaraga, Klungkung,
Karangasem dan Gianyar
Perlawanan Bangsa Indonesia
 Perlawanan Rakyat
Sulawesi Selatan
 Perjanjian Bongaya:
Kerajaanikerajaan di
Sulawesi menentang keras
ketika Van der Capellen
ingin memperbaharui
perjanjian Bongaya Kerajaan Bone: Sultan
 1824: Ker. Soppeng dan Bone, Raja Putri
Tanete memiliki 4.000 menyerang. Tetapi tahun
pasukan dan siap 1825 Belanda mengalahkan
menyerang Belanda dan Kerajaan Bone
mengalahkan Belanda.
Tetapi Belanda kembali
menyerang dan menang.
Perlawanan Bangsa Indonesia
Perlawanan Rakyat
Kalimantan Selatan (Banjar)
 1859: Belanda campur tangan dalam urusan
pengankatan sultan: Pangeran Tamjidilah, padahal
yang berhak adalah Pangeran Hidayat.
 Perlawanan dipimpin oleh Pangeran Antasari
bersama; Kyai Demang Lamon, Haji Nasrun, Kyai Lang
Lang, Haji Buyasin, Pangeran Hidayat.
 1862: Pangeran Hidayat ditangkap dan dibuang ke
Cianjur, dan Pangeran Antasari meninggal dunia
 Gusti Mas Said, Pangeran Mas Natawijaya, Surapati,
Naro, Rasyid, Gusti Matseman, Pangeran Purbatasari
melanjutkan perjuangan dengan bergerilya, sehingga
menyulitkan Belanda
B. Perubahan – Kesinambungan
Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial
 Kebijakan Bidang Politik: PORTUGIS:
 Memberi bantuan militer ke penguasa local untuk
melawan musuh supaya dari Malaka bisa ekspansi ke
Maluku
 Dalam konflik Kerajaan Hitu vs Kerajaan Seram,
Portugis memberi bantuan ke Hitu, sehingga
mendapat imbalan hak monopoli dagang
 Dalam konflik Kerajaan Ternate vs Tidore, Portugis
membantu Ternate
 Portugis ikut campur dalam kerajaan Ternate,
mengangkat Sultan Khairun, lalu membunuh nya.
B. Perubahan – Kesinambungan
Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial

Kebijakan Bidang Politik:


INGGRIS
 Inggris (EIC) tidak berhasil
mendominasi ekonomi-politik di
Indonesia
 Abad 19 Inggris membagi Pulau
Jawa dalam 16 keresidenan
B. Perubahan – Kesinambungan
Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial
Kebijakan Bidang Politik: BELANDA
VOC: menguasai politik dengan perjanjian
penguasa-raja setempat:
 Maluku dgn Raja Hitu dan Ternate
Jawa: Menguasai Jayakarta (sejarah nama
Jakarta: Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia,
Jakarta, Batavia, Jakarta)
Mengadakan perjanjian-perjanjian
Devide et Impera: memecah belah dan
menguasai
Perjanjian-Perjanjian Di Indonesia
 Perjanjian Bongaya pada tahun 1666
Berisikan tentang “Raja Hasanuddin dari Makassar menyerah kepada VOC”.
 Perjanjian Jepara pada tahun 1676
“Raja Mataram Sultan Amangkurat II harus menyerahkan pesisir Utara tanah
Jawa apabila VOC berhasil menindas pemberontakan Trunojoyo”.
 Perjanjian Gianti pada tahun 1755
“Pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu wilayah Yogyakarta dan wilayah
Surakarta”.
 Perjanjian Salatiga pada tahun 1757
“Pembagian wilayah Surakarta menjadi dua, yaitu wilayah Mangkunegaran dan
wilayah Kasunanan”.
 Perjanjian Kalijati pada tahun 8 Maret 1942
Berisikan tentang ” Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang”.
 Perjanjian Linggarjati pada tahun 25 Maret 1947
- Belanda mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia atas Sumatera,
Jawa dan Madura 
- Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama membentuk negara
Republik Indonesia Serikat atau RIS”.
Perjanjian-Perjanjian Di Indonesia
 Perjanjian Renville pada tahun 17 Januari 1948
” Republik Indonesia mengakui daerah-daerah yang diduduki Belanda
pada agresi militer I menjadi milik Belanda”.
 Perjanjian Roem-Royen pada tahun 7 Mei 1949
- Pusat Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta.
- Indonesia dengan Belanda akan mengadakan perundingan lagi dalam
Konferensi Meja Bundar atau disingkat KMB”.
 Perjanjian Konferensi Meja Bundar pada tahun 23 Agustus 1949
- Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
- Kedudukan Irian Jaya (Papua) akan diselesaikan setahun setelah
pengakuan kedaulatan”.
 Perjanjian New York pada tahun 15 Agustus 1962
- Belanda menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia melalui
suatu badan pemerintahan PBB.
- Diadakan penentuan pendapat rakyat Irian Barat”.
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang Ekonomi

 PORTUGIS
 DiMaluku Portugis menjalin dengan Kerjaan Ternate
sehingga memiliki Hak Monopoli Dagang
 Memonopoli Perdagangan di Samudra Pasai/ Aceh
dan Minangkabau/ Sumatra Barat
 INGGRIS:
 Inggris/EIC menjalin relasi baik dengan Kesultanan
Aceh, Kerajaan Banjar, Gowa
 Inggristerlalu memaksakan aturan dan kalah
bersaing dengan Belanda
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang Ekonomi

 BELANDA
 VOC: membatasi tanaman rempah-trempah di Maluku
agar harga di Eropa tetap tinggi
 31
Mei 1619 VOC menaklukan Jayakarta dan
mengubahnya menjadi Batavia
 VOCmemperluas monopoli ekonomi ke Jawa,
Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, dan Banten
 VOCmenerapkan cultuurstelsel (kerja paksa) di
daerah daerah yang dikuasai.
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang SOSIAL
 Tidak banyak kebijakan
social-budaya, karena mereka
hanya berfokus pada ekonomi
 Raffles:
ada beberapa ahli
(Horsfield, Crowford,
Mackensie) untuk penelitian
peninggalan sejarah di
Indonesia. Raffles
menerbitkan buku The
History of Java
B. Perubahan – Kesinambungan Masyarakat
Indonesia pada Masa Kolonial Bidang PENDIDIKAN
 BELANDA;
 Kebijakan politik: Politik Etis-
Balas Budi (hutang budi kepada
Indonesia): Pengajaran dan
pendidikan badi pribumi
 Beberapa sekolah:
Kelas I (anak anak PNS,
Berkedudukan dan kaya)
KelasII (untuk pribumi pada
umumnya)
Sekolah Pramong Praja (OSVIA)
Sekolah Dokter (STOVIA)
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
A. Pengaruh Politik
 Para penguasa setempat/ raja-raja:
tidak lagi memiliki kuasa penuh
karena dicampuri oleh colonial:
hak monopoli dagang terutama
 Penguasa local seolah hanya
boneka saja (de jure = secara
hukum) tetapi nyatanya (de facto)
kolonial lah yang memerintah
 Pemerintah kolonial sering kali
mencampuri urusan pengangkatan
raja setempat (yang
menguntungkan colonial)
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
B. Pengaruh EKONOMI
 Herman Willem Daendels (1008-
1011): Membangun jalan raya Anyer
(Banten) – Panarukan (Jatim),
membangun pabrik senjata di
semarang dan Surabaya, fasilitas
keamanan
 Semua dengan kerja rodi: Banyak
rakyat tidak bias bekerja menggarap
sawah, ternaknya sehingga
kemelaratan dan penyakit terjadi di
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
 Bidang Ekonomi
Thomas Stamford Raflles
Kebijakan ekonomi liberal: yang
menguntungkan pemerintah dan
rakyat. Tetapi tidak berhasil
Raflles
menerapkan kerja rodi dan
pemungutan paksa untuk kas
pemerintahan colonial.
Rakyat juga menderita
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
 Bidang Ekonomi
Johannes van den Bosch: Tanam Paksa
rakyat yang memiliki lahan pertanian
dipaksa menanam tanaman yang
dibutuhkan pemerintah colonial untuk
diekspor: Kopi, Tebu. Hasil panen dibeli
dengan murah.
Petanijuga wajib membuat jalan,
jembatan, irigasi,
1831-1871: Batavia mampu mengirim
823 juta gulden ke Belanda.
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
 Bidang Ekonomi
Tahun 1860-an 72% penerimaan ke Belanda
berasal dari Hindia Belanda (Indonesia)
Rakyat Indonesia sebaliknya: sengsara dan miskin
Tanam Paksa di hapus. 1870 Keluar Undang
Undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang-
Undang Gula (Suiker Wet) dikenal sebagai
Kebijakan Pintu Terbuka: terbuka untuk
pengusaha swasta asing untuk menanam modal di
Indinesia: Kopi, karet, kina, tebu, tembakau.
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia
 Bidang Ekonomi
Sistem kuli kontrak bagi
rakyat Indonesia,
pengusaha memiliki hak:
Poenale Sanctie: hak
meminta polisi untuk
menangkap kuli yang
melarikan diri.
Indonesia dilanda
kemiskinan dengan system
yang diterapkan kolonial
C. Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi Rakyat Indonesia
Pengaruh Bidang Sosial
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia Pengaruh Budaya
Budaya: dansa, jas,
Musik (Portugis abad
ke-16 dengan nama
Fado. Pada
perkembangan
selanjutnya dinamakan
Cavaquinho. Lalu
Keroncong
Pengaruh Kebijakan Kolonial Bagi
Rakyat Indonesia Bidang Pendidikan

 Muncul kelompok
terpelajar yang akhirnya
menjadi penggerak
nasionalisme untuk
mewujudkan
kemerdekaan
C. Tumbuh dan Bekembangnya
Semangat Nasionalisme
 Arti Nasionalisme:
Kesadaran suatu bangsa untuk mencapai,
mempertahankan dan mengabdikan diri
kepada kemerdekaan atau kejayaan
bangsa.
Muncul berbagai organisasi yang
menyadarkan akan penderitaan dan
kemiskinan akibat penjajahan (20 Mei
1908: Budi Utomo)
b. Faktor Pembentuk Kesadaran
Nasional
1. Perluasan kekuasaan Kolonial: awalnya
kolonial hanya ingin berdagang, tetapi
mereka berusaha mendominasi secara
politis. Yaitu dengan campur tangan
urusan kerajaan.
Penjajahan dan penindasan dengan kerja
paksa menjadikan rakyat sadar harus
berjuang untuk bebas dari penderitaan
b. Faktor Pembentuk Kesadaran
Nasional
2. Pengaruh Pendidikan Barat, Perusahaan
Barat yang ada di Indonesia
membutuhkan tenaga ahli untuk
mendukung perekonomian mereka. untuk
itulah Belanda mendirikan sekolah
menengah-tinggi.
Pendidikan tersebut memunculkan kaum
terpelajar pribumi, dengan pendidikan lebih
baik menyadarkan nasionalisme.
b. Faktor Pembentuk Kesadaran
Nasional
3. Pengaruh Pendidikan Islam, KH. Ahmad Dahlan:
Muhammadiyah Yogyakarta. Pendidikan Islam
modern: ilmu modern dipadu dengan ajaran
Islam
c. Pihak yang berperan terbentuknya
Semangat Nasionalisme
 Kaum Terpelajar
Budi Utomo, Indische Partij (Bandung: Douwes
Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara),
Partai Nasional Indonesia, Perhimpunan Indonesia,
Indonesische Studie Club : memupuk kebersamaan
dan kesadaran untuk bangkit dari penindasan dan
bebas
 Peranan Pers-Surat Kabar
De Bataviase, Medan Prijaji, Bintang Hindia;
Kemajuan bangsa lain yang sering ditulis,
meningkatkan kesadadan bangsa Indonesia.
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Etnik-Kedaerahan
1. Budi Utomo: dipelopori oleh Soetomo dan
Gunawan Mangoen Kusumo (keduanya
mahasiswa Stovia) => Yogyakarta
2. Tri Koro Dharmo => Jong Java: Dipelopori R.
Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman dan Soenardi
=> Jawa
3. Jong Sumateranen Bond: Moh Hatta dan M.
Yamin
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Keagamaan
1. Sarekat Dagang Islam (Surakarta)
H. Samanhoedi: Islam Ekonomis, meindungi
pedagang muslim dari ancaman Tiongkok
HOS. Cokroaminoto: SDI diubah menjadi Sarekat
Islam: mengembangkan jiwa dagang kaum muslim,
modal, pengajaran dan tidak tergantung dengan
asing.
Sarekat Islam: bergerak bidang politik kaum muslim
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Keagamaan
2. Muhammadiyah (Jawa)
KH. Ahmad Dahlan: memurnikan Islam
modern dari unsur non Islam, dan tidak
ketinggalan dengan pendidikan Barat.
Yaitu dengan mendirikan sekolah-
sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan.
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Keagamaan
3. Nahdatul Ulama (Jawa-Kalsel)
Gerakan modernisasi Muhammadiyah
mendapat penolakan dari Islam
Tradisional: Islam yang terbuka terhadap
tradisi lokal. KH. Hasjim Asjari:
mempertahankan kepentingan kaum
muslim tradisional.
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Bersifat Nasional
1. Indische Partij (Bandung)
Douwes Dekker, Tjipto Mangun Kusuma dan Ki
Hajar Dewantoro:
Tujuan : Mewujudkan Indonesia Merdeka,
Misi : mengembangkan nasionalisme,
memberantas kesombongan suku dan fanatisme
agama, memperjuangkan hak bangsa Hindia,
unifikasi budaya, politik, sosial dan ekonomi,
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Bersifat Nasional

2. Perhimpunan Indonesia (1908)


Soetan Kasayangan, RM. Noto Soeroto
mendirikan Indische Vereeniging. 1922: Moh
Hatta dan A Soebarjo mengubah menjadi
Perhimpunan Indonesia: Berjuang secara
politik untuk kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
 Organisasi Bersifat Nasional

2. Partai Nasional Indonesia: Ir Soekarno,


Soejadi, Mr. Iskaq Tjokrohadisoerja,
Moerdiarto dan Soenarjo: tujuannya
adalah Indonesia Merdeka dan
membebaskan tawanan di DIGUL.
Memadukan kekuatan nasional dan tidak
bekerjasama dengan Belanda. Soekarno
dipenjara selama 4 tahun oleh Belanda
d. Manifesto Politik 1925, Kongres
Pemuda dan Kongres Perempuan
1. Manifesto Politik 1925: Perhimpunan
Indonesia yang dipimpin oleh Muh. Hatta dan
Soebarjo mengeluarkan manifesto:
Menuntuk Indonesia Merdeka
WilayahHindia Belanda adalah Indonesia yang
merdeka
MenolakUU Kolonial dan memberlakukan
hukum adat yang ada di Indonesia
d. Manifesto Politik 1925, Kongres
Pemuda dan Kongres Perempuan
2. Konggres Pemuda. Organisasi kepemudaan:
Persatuan Minahasa, Perkumpulan Pasundan,
Molukas, Sarekat Celebes, Jong Sumatra Bond,
Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes =>
 Konggres Pemuda I di Yogyakarta 1926,
 Konggres
Pemuda II di Jakarta 28 Okt 1928 =>
Sumpah Pemuda
 Indonesia Muda: 24-28 Des 1928 di Yogjakarta
d. Manifesto Politik 1925, Kongres
Pemuda dan Kongres Perempuan
3. Konggres Perempuan:
 RA. Kartini (Jateng): Hak pendidikan pada perempuan,
peran perempuan dalam perubahan Indonesia (dalam
suratnya kepada Stella Zeehandelaardan FK. Anton di
Belanda)
 R. Dewi Sartika: Sekolah Keutamaan Istri dan 9 sekolah
lainnya.
 1912: Kartini dan Sartika berpengaruh luas: WKRI,
Aisyah (Muhamadiyah), Wanudyo Utomo (SI), Sarikat
Kaum Ibu Sumatra, Ina Tuni Ambon
 1928:PPI (Perserikatan Perempuan Indonesia) Kongres
pertama dihadiri 30 organisasi perempuan
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG

 Pendudukan Jepang
PerjanjianShimoda-1855: Jepang – Amerika:
Jepang terbuka untuk perdagangan internasional,
sebelumnya Jepang tertutup dari bangsa asing
Karenanya: Jepang butuh daerah lain sebagai
pasar dan pemasok bahan baku. Militer Jepang
saat itu kuat untuk menguasai Asia
Jepang mulai invansi militer: ke Tiongkok,
Taiwan, Korea, Manchuria, Sachalin, Port Arthur,
Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Jepang menyerang Pearl Harbour, 8 Des
1941 selanjutnya menyerang Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Menandai
Perang Asia Pasifik-Perang Dunia II
11 Jan 1942 Jepang mendarat ke
Indonesia dan menguasai Kalimantan dan
kemudian Jawa. 8 Maret 1942 Belanda
Menyerah tanpa syarat di Subang-Kalijati
Jabar. Jepang dipimpin oleh Jend. Hitoshi
Imamura
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
 Jepang Menarik Simpati Indonesia
 Jepang Saudara Tua Indonesia
 Bahasa Indonesia bisa dipakai sebagai bahasa resmi
 Mengikutsertakan orang Indonesia dlm organisasi Jepang
 Organisasi Islam boleh berdiri
 Bendera Merah Putih boleh berkibar
 Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan
 Semua Harta Belanda disita
 Beasiswa untuk pelajar
 Tahananpolitik Belanda dibebaskan (Soekarno, Hatta
dan Suran Sjahrir)
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Jepang Menarik Simpati Indonesia
 Gerakan 3 A dipimpin oleh Samsudin dan
Sutan Pamuntjak dan Mohamad Saleh:
Nippon Cahaya Asia
Nippon Pelindung Asia
Nippon Pemimpin Asia

=> Desember 1942 dibubarkan karena tidak


efektif
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Soekarno, Ki Hajar Dewantara, Kh.
Mansyur dan M. Hatta membentuk
Pusat Tenaga Rakyat (Poetra):
tujuannya adalah memusatkan
kekuatan untuk memerangi kekuatan
Barat.
1944 Poetra dibubarkan Jeoang dan
diganti Jawa Hokokai (himpunan
kebatinan Jawa)
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Pengaruh Pendudukan Jepang
Bidang Politik
Semua rapat dan kegiatan politik dilarang
Organisasi politik dibubarkan
Organisasi Nasional dikendalikan Jepang
Sistem Autarki: daerah memenuhi kebutuhan
sendiri, termasuk kebutuhan perang
Daerah Tengah (Jawa Madura)
Daerah Barat (Sumatera)
Daerah Timur (Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan
Irian Jaya)
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Pengaruh Pendudukan Jepang
Bidang Ekonomi
 Penduduk Indonesia sangat sengsara, karena
eksploitasi besar-besaran SDA Indonesia untuk
perang
Tanam Paksa: Romusha (benteng pertahanan,
pelabuhan dll)
Tanam Padi Wajib:
Seluruh padi dalam pengawasan Jepang
Hasil panen padi Jepang yang mengatur
Harga Beras ditentukan Jepang
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Pengaruh Pendudukan Jepang
Bidang Sosial
Kehidupan sosial mengalami kemunduran
Kemiskinan terjadi dimana-mana
Bahan pangan langka
Kesehatan menurun dan banyak penyakit,
Angka kematian lebih tinggi dari kelahiran
Romusha: menderita dan meninggal
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Pengaruh Pendudukan Jepang
Bidang Pendidikan
 Kondisi pendidikan juga lebih buruk dari
jaman Belanda; jumlah sekolah menurun
Kurikulum untuk kepentingan perang:
semua pelajar diwajibkan untuk kerja
bakti demi kepentingan perang: menanam
bahan pokok perang, membersihkan
asrama militer dan latihan militer
Pergerakan Masa Pendudukan JEPANG
Pengaruh Pendudukan Jepang
Bidang Budaya
1 April 1943 dibentuk pusat budaya: Keimin Bunkei
Shisodo: lembaga untuk menyebarkan tradisi-seni
Jepang dan mengawasi seluruh seni di Indonesia:
harus sesuai dengan kepentingan Jepang.
Karya-karya yang bertentangan dengan Jepang
dilarang dan dihukum. Chairil Anwar –Siap Sedia,
dipenjara
Bendera Jepang wajib di kibarkan dan merayakan
hari besar Jepang
Perlawanan Indonesia - Jepang

 Kerja Sama (kooperatif) Gerakan 3A, Poetera,


Jawa Hokokai, MIAI dan Barisan Pelopor adalah
organisasi kooperatif (kerjaama) dengan Jepang
sebagai taktik agar para tokoh bisa duduk di
lembaga Jepang untuk usaha merdeka
 Menolak Kerjasama (non-kooperatif). Sutan
Sjahrir, Achmad Soebarjo, Adam Malik,
Soekarno, Chaerul Saleh adalah beberapa tokoh
yang tidak mau kerjasama dengan Jepang.
Mereka melakukan kontak rahasia antar
kelompok
Perlawanan Indonesia - Jepang

 Pemberontakan:

1. Cot Plieng (Aceh) 10 Nov 1942: Tengku Abdul


Jalil
2. Sukamanah (Jabar) 25 Feb 1944 KH. Zainal
Mustafa
3. Lohbener dan Sindang (Jabar) Mei 1944; H.
Madrian
4. Blitar (Jatim) 14 Feb 1945: Supriyadi =>Dikenal
pemberontakan PETA (militer bentukan Jepang)

Anda mungkin juga menyukai