Anda di halaman 1dari 23

ULKUS PEPTIKUM

DISUSUN OLEH KEL 1 :


ADISTI POSUMAH (1801002)
MANDALIFA MANGGOPA (1901001)
EKA SILFANI ADNAN (1901011)
BRYANT RANTUNG (1901017)
TIARA RISKA DILAPANGA (1901024)
DEFINISI
Gastritis erosif atau ulserasi duodenum adalah kondisi lambung dimana terjadi erosi atau
ulserasi lambung atau duodenum yang telah mencapai sistem pembuluh darah lambung atau
duodenum; dapat terjadi secara akut atau kronis.
- Ulkus gastrik adalah ulserasi mukosa lambung yang disebabkan oleh rusaknya barier pada
mukosa, memungkinkan pencucian ulang asam hidroklorik
- Ulkus duodenal adalah ulserasi pada mukosa duodenal yang disebabkan oleh peningkatan
jumlah asam hidroklorik dalam duodenum
Ulkus duodenum
80 % penyebab ulkus peptikum  terjadi pada bahian proksimal usus halus (1/2 - 2 Cm) dari
pylorus
peningkatan sekresi asam, peningkatan partikel massa  peningkatan respon produksi asam
Keluhan pada waktu kumat dapat beberapa hari - minggu kemudian hilang dengan sendirinya
• Ulkus lambung
- Ditemukan pada daerah fundus dan
pylorus
- Permukaan mukosa / mukosa muskularis
Etiologi
Penurunan Produksi Mukus sebagai Penyebab Ulkus
Kebanyakan ulkus terjadi jika sel-sel mukosa usus tidak
menghasilkan produksi mukus yang adekuat sebagai
perlindungan terhadap asam lambung. Penyebab penurunan
produksi mukus dapat termasuk segala hal yang
menurunkan aliran darah ke usus, menyebabkan hipoksia
lapisan mukosa dan cedera atau kematian sel-sel penghasil
mukus. Ulkus jenis ini disebut ulkus iskemik. Penurunan
aliran darah terjadi pada semua jenis syok. Jenis khusus
ulkus iskemik yang timbul setelah luka bakar yang parah
disebut ulkus Curling (Curling Ulcer).
2. Kelebihan Asam sebagai penyebab ulkus
Pembentukan asam di lambung penting untuk mengaktifkan
enzim pencernaan lambung. Asam hidroklorida (HCl) dihasilkan
oleh sel-sel parietal sebagai respons terhadap makanan tertentu,
hormon (termasuk gastrin), histamin, dan stimulasi parasimpatis.
Makanan dan obat seperti kafein dan alkohol menstimulasi sel-
sel parietal untuk menghasilkan asam. Sebagian individu
memperlihatkan reaksi berlebihan pada sel- sel perietalnya
terhadap makanan atau zat tersebut, atau mungkin mereka
memiliki jumlah sel parietal yang lebih banyak dari normal
sehingga menghasilkan lebih banyak asam. Aspirin bersifat asam,
yang dapat langsung mengiritasi atau mengerosi lapisan
lambung.
3. Peningkatan Penyaluran Asam sebagai Penyebab Ulkus
Duodenum

Perpindahan isi lambung yang terlalu cepat ke


duodenum dapat memperberat kerja lapisan
mukus protektif di duodenum. Hal ini terjadi
pada iritasi lambung oleh makanan tertentu
atau mikroorganisme, serta sekresi gastrin yang
berlebihan atau distensi abnormal.
Manifestasi klinis
◦ Nyeri abdomen seperti terbakar (dispepsia) sering terjadi di malam hari.
Nyeri biasanya terletak di area tengah epigastrium, dan sering bersifat ritmik
◦ Nyeri yang terjadi ketika lambung kosong (sebagai contoh di malam hari)
sering menjadi tanda ulkus duodenum, dan kondisi ini adalah yang paling
sering terjadi
◦ Nyeri yang terjadi segera setelah atau selama malam adalah ulkus gaster.
Kadang, nyeri dapat menyebar ke punggung atau bahu.
◦ Nyeri sering hilang-timbul: nyeri sering terjadi setiap hari selama beberapa
minggu kemudian menghilang sampai periode perburukan selanjutnya
◦ Penurunan berat badan juga biasanya menyertai ulkus gaster. Penambahan
berat badan dapat terjadi bersamaan dengan ulkus duodenum akibat makan
dapat meredakan rasa tidak nyaman.
 
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

◦ Endoskopi (gastroskopi) dengan biopsi dan sitologi


◦ Pemeriksaan dengan barium
◦ Pemeriksaan radiologi pada abdomen
◦ Analisis lambung
◦ Pemeriksaan laboratorium kadar Hb, Ht, dan
pepsinogen
E. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
Hindari rokok dan makanan yang menyebabkan nyeri
Antasida untuk terapi simtomatik
Bloker H2 (ranitidin, cimetidine)
PPI (omeprazole)
Bismuth koloidal
Ampisilin atau tetrasiklin + metronidazole (efektif melawan Helicobacter pylori)
Re-endoskopi pasien dengan ulkus gaster setelah 6 minggu karena terdapat risiko keganasan
2. Pembedahan
Hanya diindikasikan untuk kegagalan terapi medikamentosa dan komplikasi.
Operasi elektif untuk ulkus duodenum : vagotomi seletif tinggi ; saat ini jarang digunakan : Operasi elektif untuk ulkus gaster :
gastrektomi Billroth I
Ulkus duodenum/gastrikum yang telah perforasi : penutupan sederhana pada perforasi dan biopsi.
Perdarahan : kontrol endoskopik dengan skleroterapi, menjahit pembuluh darah yang rusak
Stenosis pilorik : gastroenterostomi.
Prognosis
Terapi medikamentosa saja memberi kesembuhan >
85 %
Jika tidak diterapi, penyakit ulkus dapat menimbulkan
obstruksi saluran keluar lambung sebagai akibat
peradangan kronis dan jaringan parut
Terdapat risiko transformasi maligna pada ulkus
lambung
PATHWAY
Askep teori

NO PROBLEM ETIOLOGI SYMPTOM

1 Nyeri Kelemahan/kerusakan mukosa lambung DS :


  Klien mengatakan sering
Konsentrasi dan kerja asam pepsin meringis kesakitan
meningkat DO :
  Tekanan nadi 96
Erosi pada membran mukosa lambung kali/menit
  Ekskpresi wajah meringis
Korteks cerebri Nyeri pada skala 3
 
Nyeri dipersepsikan

2 Nyeri kurang dari kebutuhan Kelemahan kerusakan mukosa lambung Ds: klien mengatakan
tubuh nafsu makan berkurang
Kosentaris dan kerja asam peptim Do: porsi makan tidak
meningkat dihabiskan
BB menurun
Erosi pada membran asam lambung
2 Disfungsi lambung

Anoreksia

Mal nutrisi

3 Ansietas Tidak mengenal sumber Ds: kline mengatakan belum


informasi pernah mengalai penyakit ini
Do: kline mengeluh tentang
Kekurangan interprestasi penyakitnya
informasi

Kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
PRIORITAS UTAMA

- Nyeri
-Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
-Ansietas
Diagnosa keperawatan

- Nyeri berhubungan dengan kelemahan/kerusakan mukosa lambung


ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan sering meringis kesakitan
DO :Tekanan nadi 96 kali/menit Ekskpresi wajah meringis Nyeri pada
skala 3
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
konsentrasi dan kerja asam pepsin ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan nafsu makannya berkurang
DO : Porsi makan tidak dihabiskan BB menurun
- Ansietas berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, ditandai
dengan : DS : Klien mengatakan bahwa klien bahwa klien belum pernah
mengalami penyakit ini sebelumnya
DO : Klien mengeluh tentang penyakitnya
Intervesi dan Rasioanl
Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks
spasme otot sekunder terhadap gangguan visceral usus.
Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama … x 24
jan diharapkan nyeri pada pasien dapat berkurang atau hilang.
Kriteria hasil: menggunakan obat-obatan sesuai resep,
mengalami penurunan nyeri, menggantikan aspirin dengan
aetaminofen (Tylenol), menghindari obat yang dijual bebas,
menaati pembatasan yang dianjurkan, mengidentifikasi
makanan dan minuman yang dihindari, menaati jadwal makan
dan kudapan secara teratur, dan berhenti merokok.
Tindakan/Intervensi Rasional
1. Berikan terapi obat-obatan sesuai program: Farmakoterapi membantu mengurangi:
a. Antibiotik histamine a. antibiotik histamine mempengaruhi asam lambung
b. Garam antibiotik/ bismuth b. antibiotik diberikan bersamaan dengan bismuth
c. Agen sitoprotektif mematikan H.pylori
d. Inhibitor pompa proton c. agen sitoprotektif melindungi mukosa lambung
e. Antasida d. inhibitor pompa proton menurunkan asam lambung
e. antasida menetralisir keasaman sekresi lambung.

2. Anjurkan menghindari obat- Menghambat pelepasan asam lambung


obatan yang dijual bebas

3. Anjurkan pasien untuk menggunakan makan dan Makanan dan minuman yang mengadung kafein
kudapan pada interval yang teratur merangsang sekresi asam hidroklorida

4. Anjurkan pasien untuk berhenti merokok Merokok merangsang kemungkinan


kekembuhan ulkus
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah.

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan


diharapkan pasien mendapatkan tingkat nutrisi optimal.

kriteria hasil : menghindari makanan dan minuman


pengiritasi, makanan dan kudapan pada interval yang
dijadwalkan secara teratur, dan memilih lingkungan
rileks untuk makanan.
Tindakan/intervensi Rasional

1. Anjurkan makan-makanan dan Makanan yangtidak mengiritasi


minuman yang tidak mengiritasi mengurangi nyeri epigastrik

2. Anjurkan makanan dimakan pada jadwal yang Makan teratur membantu menetralisir sekresi
teratur, hindari kudapan sebelum waktu tidur lambung, kudapan sebelum waktu tidur
meningkatkan sekresi asam
lambung

3. Dorong makanan pada lingkungan yang rileks Lingkungan yang rileks kurang menimbulkan
ansietas. Menurunkan
ansietas membantu menurunkan sekresi asam
hidroklorida
c. Kurang pengetahuan mengenai pencegahan gejala dan
penatalaksanaan kondisi berhubungan dengan informasi yang
tidak adekuat.

Tujuan : pasien mendapat mengetahuan tentang pencegahan


dan penatalaksanaan.

Kriteria hasil : mengekspresikan minat dalan belajar


bagaimana mengatasi penyakit, berpartisipasi dalam sesi
penyuluhan, mengajukan pertanyaan, dan menyatakan
keinginan untuk bertanggung jawab terhadap perawatan diri.
Tindakan/Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat pengetahuan dan kesiapan belajar Keinginan untuk belajar bergantung pada kondisi fisik
dari pasien pasien, tingkat ansietas dan
kesiapan mental

2. Ajarkan informasi yang diperlukan: Individualisasi rencan penyuluhan meningkatkan


Gunakan kata-kata sesuai tingkat pengetahuan pasien.
Batasi sesi penyuluhan sampai 30 menit atau kurang. pembelajaran

3. Yakinkan pasien bahwa penyakit Memberikan pengaruh positif pada


dapat diatasi perubahan perilaku
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai