Anda di halaman 1dari 18

DEMAM

Dr. CITRA TRISNA, MARS


TIFOID
 Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus
halus.
 Penyebab demam tifoid adalah Salmonella typhi.

Manifestasi klinik:
 Pada minggu pertama didapatkan: demam meningkat
pada sore dan malam hari, nyeri kepala, pusing, nyeri
otot, anoreksia, mual muntah, obstipasi tu diare
 Pada minggu kedua, gejala lebih jelas; demam, bradikardi
relatif, lidah tifoid ( kotor ditengah, tepi dan ujung merah dan
tremor), hepatomegali, splenomegali, meteorismus, gangguan
kesadaran berupa somnolen sampai koma.
 Pemeriksaan laboratorium memastikan diagnosis dengan
peningkatan titer uji widal empat kali lipat selama 2-3 minggu.
Penatalaksanaan:
 Antibiotik (kloramfenikol, ampisilin, amoksisilin,
kotrimoksazol, sefalosporin)
 Istirahat tirah baring sampai minimal 7 hari bebas demam.

 Diet dan terapi penunjang (simptomatis dan suportif)


MALARIA
 Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut atau kronik,
disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium ditandai dengan
demam, anemia dan splenomegali.
 Plasmodium penyebab malaria: plasmodium vivax,
plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, dan
plasmodium ovale.
Manifestasi klinik
 Demam

Demam khas malaria terdiri dari 3 stadium: menggigil, puncak


demam dan berkeringat.
Demam periodik berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang.
Pada malaria tertiana ( P.vivax dan P.ovale), periode demam
setiap hari ke-3.
Pada malaria kuartana (P. Malariae), periode demam setiap 4
hari.
 Splenomegali
 Anemia

 Ikterus

Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama


Penatalaksanaan:
Obat antimalaria
 Pencegahan (profilaksis)

 Pengobatan kuratif

 Pencegahan tranmisi
DEMAM BERDARAH
DHF adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
(arthropodbora virus) dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes (Aedes albopictus dan Aedes agypty).
DHF adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus
disertai demam akut, perdarahan, tendensi syok.
TANDA DAN GEJALA
 Derajat I (ringan )
Demam mendadak 2 – 7 hari, uji tourniquet positif, kepala pusing, badan
mulai pegal – pegal, batuk, muntah, suhu tubuh 38 – 39 C.
 Derajat II (sedang)

Perdarahan gusi, hematemesis / melena, ujung jari dan hidung teraba


dingin, gelisah, muntah, gangguan aliran darah perifer, ganguan rasa
aman dan nyaman.
 Derajat III (berat)

Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan


lemah, tekanan nadi menurun (kurang dari 20 mmHg) atau hipotensi
disertai kulit yang dingin dan lembab, gelisah.
 Derajat IV (syok)

Nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.
a. Manifestasi perdarahan :
 Uji tourniquet positif

 Petekia, purpura, ekimosis

 Epitaksis, perdarahan gusi

 Hematemesis, melena

b. Pembesaran hati yang nyeri tekan tanpa ikterus


c. Dengan / tanpa renjatan
d.  Kenaikan nilai hematokrit / hemokonsentrasi
Penatalaksanaan:
Terapi DHF bersifat
 supportif (meningkatkan daya tahan tubuh)

 Simptomatis ( berdasarkan gejala)

 Pemberian cairan
 Terapi substitusi
PEMERIKSAAN TORNIQET
Penatalaksanaan:
Terapi DHF bersifat
 supportif (meningkatkan daya tahan tubuh)

 Simptomatis ( berdasarkan gejala)

 Pemberian cairan
 Terapi substitusi
APPENDISITIS
Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu
atau umbai cacing (apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan
pernanahan.
Gejala:
 Nyeri pada perut sebelah atas atau sekitar pusat , setelah
beberapa jam berpindah keperut bawah kanan
 Nyeri bertambah kalau ditekan dan dilepas dengan cepat

 Nyeri memburuk saat batuk, berjalan atau bergerak

 Mual, muntah, hilang nafsu makan

 Demam

 Bengkak pada perut


APPENDICITIS
GEJALA APPENDISITIS

Penatalaksanaan:
Operasi usus buntu (appendiktomi)

Anda mungkin juga menyukai