Anda di halaman 1dari 21

Ketercapaian dan Permasalah

SDGs: A Case of West


Sumatra
17 KOMPONEN SDGs untuk dicapai tahun
2030
Goal 1:
2030 tiada
lagi mereka Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Sumatera Barat

yg di bawah
1,25$
Sumber: BPS, Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Barat (berbagai edisi)
45

40 39.30 38.96
37.83

Kemiskinan 35

absolut 6,63%
30

2016, kemiskinan
25
22.19

20

relative 17,01%. 15
17.01

(diolah dari data 10 9.56


8.72

Susenas) 5 3.62
6.63

0
H A M0

Perkotaan Pedesaan Sumbar


Sanitasi Air Bersih Persalinan
Sanitasi, air Gizi Balita
Pra Sekolah
Partisipasi Sekolah
Penerangan
Melek Huruf
Bahan Bakar Memasak
minum, PAUD, Kondisi Rumah Status Rumah

dan Gizi 13.64


7.16
1.64
8.61
1.63

Kontribusi
1.60
21.19 21.36

Indikator Multi
21.97
5.34 4.58

dimensi 1.93

18.03
14.73 15.47

Kemiskinan 2.94
2.31
4.86
2.45
4.54

Sumatra Barat 3.44 6.03


0.71 7.09
0.60
10.77

Harusnya 0.23
11.32
17.88 16.41

program arah 14.14


18.14 17.24

ke situ Per kot a a n Pe de sa a n Sumba r


Daerah Pesisir
dan Perbatasan
Peta Kemiskinan
Multidimensi Di
Sumatra Barat
PETA
Ketahanan
Pangan
Goals 2: Tidak ada
lagi kelaparan (% Gizi
Buruk: Riskesda,
2014), Sumbar masih
18-19%, Gerakan Gizi
masih sporadic.
25

13 % Baduta 20

(bawah dua
tahun) Sumbar 15

Pendek, 10

PMTAS 5

harusnya 0

terlaksana di
sekolah mirip
di Jepang 2015 2016
16

14

12

4,52 %
10

Baduta 6

Sumatra 4

Barat Sangat
2

Pendek

2015 2016
• Penurunan angka kematian bayi dan ibu,
• Mengakhiri jenis penyakit spesifik daerah,
• Memperhatikan dan mengendalikan 3 hal,
• Teknologi kesehatan, (t)
4. Universal • Peningkatan input kesehatan, ©
Health • Pengendalian tingkahlaku (b)

Coverage • Q = f (c, B, t) …..which of main fator contributed


more
• Q= f (c, B, t, policy) how effective policy who
benefit what?
• Dq/db.policy < 0, effective………………..
• Dari pemerataan Pendidikan menuju
pemerataan kualitas Pendidikan,
5. Better • Ditujukan untuk melahirkan Pendidikan bermutu
education yang menyeimbangkan antara kognitif,
psikomotorik, dan pendidikan civic.
quality
• Fokus pada 3 jenis, kognitif, math, sains dan
(Ranking Bahasa.
46/48?) • Dilaksanakan pada sekolah selektif coverage
20%, kalua bisa model Boarding
• Menawarkan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)
460

440

Nilai 420

Matematika
400

380
Kurang 360

Berkembang 340

(Bank Dunia, 320

2016) 300
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Household Consumption Decile

2003 2006 2009


100

90

80

6 a: % of 70

60

household 50

access to 40

30

clean water 20

(2015-2016),
10

70%.
90

80

70

6b: % of HH 60

50

has washing 40

hand facility, 30

around 50%
20

10

0
Melahirkan kekuatan ekonomi desa, dengan
persiapan generasi mendatang untuk peningkatan
nilai tambah,

9. Good job and


economic growth Memerlukan investasi dan ujicoba komoditas,

(lihat bahan desa)


BUMDEs cukup selektif dulu dengan focus kepada
pemantapan dan peningkatan nilai tambah
Apa itu Inklusive? Acemoglu dan Robinson
(2008)

• “Inclusive economics institutions, such as those in South Korea or in the


United States, are those that allow and encourage participation by the
great mass of people in economic activities that make the best use of
their talent and skills, and that enable individuals to make their choice
they wish. To be inclusive, economic institutions must feature secure
private property, an un-bias system of law, and a provision of public
services that provides a level of plying field in which people can
exchange and contract; it also must permit the entry of new business
and allow people to choose their careers” (hal. 74).
• Menjangkau yang tidak terjangkau dalam hal
layanan:
• Pendidikan, Pendidikan layanan khusus
• Kesehatan, pelayanan untuk pecahkan akar
masalah utama
• Akses pada fasilitas modal,
• Jangkauan untuk mengatasi kerusakan permukaan
bumi dan bawah laut,
Implementasinya • Mengurangi pengrusakan hutan, sungai, yang
SDGs selama ini belum tersentuh

• Pilih yang paling urgen, dan dengan biaya dan


tenaga yang mampu melaksanakan
Apa yang harus dilakukan
Sumbar/Kabupaten/Kota untuk SDGs?
• Sediakan data untuk seluruh komponen yang disusun dalam SDGs, bisa
diolah data Susenas, khusus modul perempuan pada 10%
terendah/termiskin

• Lakukan analisis, dengan menghasilkan peta jalan SDGs (Kepres, 48/2017)


wajib menyusun peta jalan,

• Menghitung eligibilitas, fokus, dan mengkonsolidasikan program lintas


sektoral
Apa Kelemahan Kebijakan Selama ini?
• Banyak program, tetapi lemah implementasi, terutama karena tidak
seksinya masalah SDGs dalam kacamata politik,
• Perubahan dari posisi pejabat, kepala dinas, penanggungjawab, dari
waktu ke waktu,
• Sangat tergantung kepada plot anggaran, jika tidak ada anggaran tidak
dikerjakan
• Kurang merangkul Perguruan Tinggi, NGO, Pers dan Non State Actors
Bagaimana Memperbaiki?
• Melibatkan banyak fihak dengan menggugah selalu dalam setiap
pertemuan,
• Fokus kepada masalah utama komponen SDGs agar bisa cepat
tertangani, missal lewat kebijakan khas dan spesifik
• Melakukan pertemuan rutin, bulanan dalam mereview kebijakan dan
langkah2 program
• Memperbanyak keterlibatan dari millenilas sebagai volunteer,
• Mendorong partisipasi Yayasan, Perusahaan, dan NGO lainnya

Anda mungkin juga menyukai