LATAR BELAKANG
1. TERJADINYA KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
2. TERJADINYA PEMBAKARAN FASILITAS
BERIBADAH
3. SALING MEMBUNUH ANTAR PEMELUK AGAMA
4. SALING MENCEMOOHKAN / MENISTAKAN
AJARAN AGAMA
5. TINDAKAN-TINDAKAN INTOLERANSI
6. HILANGNYA SIKAP TENGGANG RASA ANTAR
UMAT BERAGAMA
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
1. Pengertian
Kerukunan umat beragama adalah hidup dalam Suasana damai, tidak bertengkar
walau berbeda agama.
2. Tujuan
Untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama agar dapat ikut
serta dalam pembangunan bangsa.
1. Dasar pemikiran
a) Landasan falsafah Pancasila dan pembangunan bangsa
b) Pancasila mengandung dasar yang dapat diterima semua pihak
c) Pembangunan wajib dilaksanakan dan disukseskan
d) Kerukunan bukan status quo, tetapi sebagai dinamika masyarakat yang sedang
membangun dengan berbagai tantangan dan persoalan
e) Kerukunan menghasilkan sikap mandiri
1. Dasar pemikiran
a) Landasan falsafah Pancasila dan pembangunan bangsa
b) Pancasila mengandung dasar yang dapat diterima semua pihak
c) Pembangunan wajib dilaksanakan dan disukseskan
d) Kerukunan bukan status quo, tetapi sebagai dinamika masyarakat yang sedang
membangun dengan berbagai tantangan dan persoalan
e) Kerukunan menghasilkan sikap mandiri
4. Tindak lanjut
a) Pemerintah perlu mengatur penyiaran agama
b) Penyiaran dilandasi saling harga menghargai, hormat menghormati dan
pengormatan hak seseorang memeluk agamanya
c) Perlu sikap terbuka
d) Bantuan luar negeri agar bermanfaat dan selaras dengan fungsi dan tujuan
bantuan.
c. Tentang Ahmadiyah
Tentang Ahmadiyah SKB Tiga Menteri ( Agama, Dalam Negeri, Jaksa Agung)
9 Juni 2008 menetapkan :
1. Memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk
tidak menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang
sesuai UU No.1 PNPS 1965 tentang penodaan agama.
2. Memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus
Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama islam agar
memberhentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran Agama
Islam pada umunya. Seperti pengakuan adanya Nabi setelah nabi Muhammad
saw.
3. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada anggota atau pengurus JAI
yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dapat dikenal sangsi sesuai dengan
peraturan perundangan.
4. Memberi peringatan dan memerintahkan semua warga negara menjaga dan
memelhara kehidupan umat beragama dan tidak melakukan tindakan yang
melanggar hukum terhadap penganut JAI.
5. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga yang tidak
mengindahkanperingatan dan perintah dapat dikenakan sangsi sesuai perundnagan
yang berlaku.
6. Memerintahkan setiap pemerintah daerah agar melakukan pembinaan terhadap
keputusan ini.
7. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, 09 juni 2008
d. Tenaga asing
1) Tenaga asing harus memiliki izin bekerja tertulis dari Depnaker
2) Jumlahnya dibatasi
3) Diklat bagi tenaga WNI untuk menggantikan WNA
4) Orang asing dapat melakukan kegiatan keagamaam dengan izib Menag ( Instruksi
Menag No. 10 Tahun 1968, Kep. Menag No. 23 Tahun 1974 dan No. 49 Tahun 1980)
e. Buku-buku
1) Jaksa Agung berwenang melarang buku yang dapat mengganggu ketertiban umum
2) Barang siapa menyimpan, memiliki, mengumumkan, menyampaikan,
menyebarkan, menempelkan, memperdagangkan, mencetak kembali barang
cetakan yang terlarang, dihukum dengan kurungan setinggi-tingginya satu tahun
3) Kepala Kanwil Depag agar :
-Mengawasi, meneliti peredaran mushaf Al Quran dalam masyarakat, toko, apakah
sudah ada tashih dari lajnah/panitia pentashih apa belum
-Segera melaporkan kepada Balitbang Depag apabila terdapat mushaf yang belum
ada tanda pentashih
2. Dalam soal aqidah umat Islam harus meyakini Islam adalah satu-satunya agama
dan keyakinan yang dianutnya (Surat Al Kafirun 1-4 ).
3. Tidak membenarkan sikap sinkritisme karena tidak sesuai dengan keimanan
seorang muslim dan tidak logis.