Anda di halaman 1dari 14

KEBUTUHAN MAKANAN

DENGAN KONDISI FISOLOGIS

KELOMPOK I
 Memahami kebutuhan makan dengan kondisi
f i s i o l o g i ( A n e m i a p a d a Wa n i t a u s i a s u b u r , i b u
hamil, dan menyusuai, Kelompok difabel)
Anemia pada ibu Hamil

Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan ketika sel


darah merah atau hemoglobin (Hb) dalam darah
kurang dari normal (<11g/dl). Kekurangan zat besi
menyebabkan pembentukan sel darah merah tidak
mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh, terutama pada
kondisi hamil dimana banyak terjadi perubahan
fisiologis tubuh
 Makanan yang dikonsumsi kurang mengandung protein,
zat besi, vitamin B12, dan asam folan

 Meningkatnya kebutuhan tubuh selama hamil akan zat-


Faktor penyebab timbulnya zat gizi karena perubahan fisiologis ibu hamil dan

anemia pada ibu hamil pertumbuhan serta perkembangan janin.

 Meningakatnya pengeluran zat besi dari tubuh karena


pendarahan akut dan kronis. Pendarahan akut dapat
disebabkan misalnya kecelakaan.

 Ibu hamil KEK ( kekurangan energi kronik)

 Jarak persalinan terlalu dekat.


Kebutuhan Makanan Ibu Hamil dan Menyusui

Kondisi Fisiologis Selama Kehamilan :

Untuk perkembangan janin, pekerja perempuan yang hamil membutuhkan


tambahan energi dan gizi lainnya seperti Zat besi dan asam folat.
Perempuan yang berstatus gizi baik dengan tingkat aktivitas ringan dan
sedang membutuhkan kalori ekstra 180 kkal/ hari pada trimester 1,
sedangkan para trimester 2 dan 3 dibutuhlan tambahan 300 kkal/hari
NEXT………

Selama Menyusui :

Untuk produksi Asi pekerja perempuan yang hamil


membutuhkan tambahan energi dan zat gizi
lainnya. Selama enam bulan pertama, seorang ibu
menyusui membutuhkan energy tambahan 500
kkal/hari pada 6 bulan berikutnya.
Kebutuhan Makanan wanita
usia subur (WUS)
Energi merupakan kebutuhan gizi utama manusia, seperti protein dan
mineral termaksud diantaranya adalah zat besi sebagai pembentuk sel
darah merah akan menurun , yang akhirnya dapat menyebabkan menurunya
kadar hemoglobin darah. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013,
kebutuhan energi wanita usia subur yaitu 2125-2250 kkal/hari. Berdasarkan
angka kecukupan gizi (AKG) 2013, Kebutuhan protein wanita usia subur
yaitu 56-59 gr/hari.
Anemia Pada Wanita Usia Subur (WUS)

Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb)

didalam darah yang lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok

orang berdasarakan umur dan jenis kelamin. Terdapat dua tipe anemia

yaitu anemia gizi dan anemia non gizi.


Faktor penyebab Anemia pada WUS
Pekerja wanita merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia gizi,
utamanya karena kekurangan zat besi. Wanita usia subur memiliki siklus
rutin menstruasi, saat menstruasi, wanita kehilangan darah dan berisiko
tinggi untuk kekurangan zat besi.
Kelompok Difabel
Kelompok difabel atau penyandang disabilitas adalah setiap orang yang
mengalami keterbatasan fisik, intelktual, mental atau sensoris dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan
efektif dengan warga Negara lainnya berdasarkan kesamaan hak seperti
yang tertera dalam Undang-undang (UU) No.8 Tahun 2006.
Beberapa jenis gangguan yang menyebabkan tergolongnya seseorang

menjadi difabel adalah: tuna netra (buta), tuna rungu (tuli), tuna wicara

9
(bisu), tuna daksa (cacat tubuh), tuna grahita (cacat mental) dan tuna ganda

KELOMPOK DIFABEL
(komplikasi antara dua atau lebih bentuk kecacatan).
Standar perawatan atau pemenuhan gizi disabilitas ini membutuhkan

peran orang luar untuk membantu menerapkan standar dalam tiap

levelnya, yang menjadikan difabel berada pada:

 Level 1

 Level 2

 Level 3
Level 1
merupakan pola makan yang aman dan nutrisi yang mencukupi. Ini
mencakup :
• Makanan dengan jumlah dan kualitas yang cukup.
Level 3
• Beragam buah, sayur, dan gandum pada tahap ini, penyandang disabilitas sudah melewati
• Makanan yang aman cara menaruhnya dan penyajiannya level 1 dan 2 sehingga ia dapat meningkatkan
• 3 menu utama dan snack per harinya. kesehatannya lewat pola makan yang benar dan terhindar
• Aktivitas fisik secara teratur. dari penyakit serius. Pada level ini pola makannya
• Pemahaman akan makanan apa yang disukai difabel yang dirawatnya. mengandung:
• Sumber makanan nabati yang mencukupi.
• Makanan yang rendah kolesterol, lemak jenuh, dan
lemak trans.
• Gula dan garam yang dibatasi

Level 2
pola makan yang juga mencakup kebutuhan khususnya. Ini mencakup
• Lebih banyak protein nabati (kacang-kacangan,
buncis, dan biji-bijian) serta protein hewani (daging)
yang rendah lemak.
pemenuhan enam komponen level 1 yang dilanjutkan dengan: • Banyak suplemen vitamin atau mineral.
• Mengurus kondisi medis difabel • Sedikit atau tidak ada alkohol sama sekali.
• Mengurus kondisi sekunder difabel.
• Memenuhi kebutuhan khusus lainnya.
(15)

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai