Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS RISIKO TOTAL

PENGERTIAN UMUM RISIKO

Secara umum, RISIKO adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat
berpengaruh terhadap suatu pencapaian.

RISIKO INVESTASI adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan
hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.

Page 2
EXPECTED RETURN

•   Penjumlahan dari hasil perkalian rate of return yang mungkin terjadi dalam suatu periode dengan
probabilitasnya.

besarnya probabilitas terjadinya rate of return ke t


t = jumlah kemungkinan rate of return

Luas distribusi probabilitas dari rate of return adalah


merupakan ukuran dari ketidakpastian atau risiko.

Page 3
RISIKO TOTAL (TOTAL RISK)

Akumulasi dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis

Dalam kamus, risiko didefinisikan sebagai kemungkinan untuk luka, rusak atau hilang. Dalam
pengertian investasi, risiko selalu dikaitkan dengan variabilitas return yang dapat diperoleh dari surat
berharga.

Risiko “financial” yang digunakan dalam konteks ini diukur dari distribusi probabilitas tingkat return
investasi yang bersangkutan.

Page 4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO TOTAL

Kegagalan Politik Kolabilitas

Kemampuan
Tingkat bunga Konversi
pembeli

Pasar Manajemen

Page 5
MENILAI DAN ELIMINASI RISIKO

RISIKO SISTEMATIS RISIKO TIDAK SISTEMATIS

RISIKO
TOTAL

Risiko tidak sistematis

Risiko sistematis

Jumlah (berbagai) saham = portofolio

Page 6
PERHITUNGAN ELIMINASI RISIKO

1. Memperkirakan tingkat keuntungan (expected return) atau probabilitas keuntungan


saham individual
2. Menghitung risiko (standar deviasi), yaitu varian dan standar deviasi saham
individual
3. Risiko atau standar deviasi dari saham-saham (portofolio) akan berkurang, maka
perlu memilih kombinasi saham yang mempunyai koefisien korelasi yang rendah/
korelasi negatif. Karena, semakin rendah korelasi tingkat keuntungan, semakin
efisien portofolio tersebut.
4. Expected return atau E(R) 2 saham
5. Standar deviasi 2 saham (portofolio)

Page 7
RETURN & RISIKO PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ
•KEUNTUNGAN
  YANG DIHARAPKAN (Expected Return)
r suatu periode =
Keterangan :
= harga saham periode 1
= harga saham periode sebelumnya

Contoh: Harga saham PT ABC sebagai berikut: (tidak ada pembagian deviden)
M1 = Rp 25.000, M2 = Rp 35.000, M3 = Rp 27.500
Perkiraan keuntungan yang diharapkan mulai minggu ke-2 yaitu:
M1 = = 0%
M2 = (35.000-25.000) / 25.000= 40%
M3 = (27.500-35.000) / 27.500= -30%

Page 8
RETURN & RISIKO PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ
MENGHITUNG RETURN RATA-RATA Situasi Probabilitas Ra Rb P.Ra P.Rb
1 0,2 -0,10 0,15 -0,02 0,03
E(R) = Probabilitas x Return 2 0,3 0 0,04 0 0,012
3 0,4 0,04 0 0,016 0
Contoh: 4 0,1 0,08 -0,15 0,008 -0,015

Situasi Probabilitas Return A Return B Rata-rata return saham 0,004 % 0,027 %

1 0,2 -10% 15%


2 0,3 0 4 Kesimpulan:
3 0,4 4 0
E(Ra) = 0,004 %
4 0,1 8 -15
E(Rb) = 0,027 %

Page 9
RETURN & RISIKO PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ
MENGHITUNG RISIKO (STANDAR DEVIASI)

SAHAM A SAHAM B
Prob E(Ra) – Ra (Ra-Ra)² Prob x (Ra-Ra)² Prob E(Ra) – Ra (Ra-Ra)² Prob x (Ra-Ra)²
0,2 -0,104 0,010816 0,0021632 0,2 0,123 0,015129 0,0030258
0,3 -0,004 0,000016 0,0000048 0,3 0,013 0,000169 0,0000507
0,4 0,036 0,001296 0,0005184 0,4 0,027 0,000729 0,0002916
0,1 0,076 0,0005776 0,0005776 0,1 0,177 0,031329 0,0031329
Varian A 0,003264 Varian B 0,006501
Standar deviasi A 0,05713 Standar deviasi B 0,0806

  Standar deviasi =

Page 10
MODEL HARRY MARKOWITZ

•Semakin
  banyak saham dalam portofolio, maka akan semakin banyak perhitungan yang
dilakukan. Pada kasus N saham, perhitungan yang diperoleh adalah :

Teori ini berdasarkan :


• N Expected returns
• N variances of return
• (N² –N)2 covariances

Page 11
ANALISIS PORTOFOLIO MODEL SHARPE
•Model
  sharpe hanya memerlukan 3N+2 perhitungan
Persamaan menurut sharpe: = + +
= Return yang diharapkan atas saham i
= Titik potong garis lurus dengan sumber return (koefisien alfa)
= Slope garis lurus atau koefisien beta
= Return yang diharapkan dari indeks pasar
I = Kesalahan standar dengan rata-rata 0 dan standar deviasinya konstan

Return saham tergantung pada:


α (konstanta) + β (koefisien) x indeks saham + e (komponen random)

Page 12
PERHITUNGAN RISIKO SISTEMATIS & TIDAK SISTEMATIS
Tahun Return Saham A Return Indeks
1 6 20
2 5 40
3 10 30
Rata-rata 7 30
Variance 4,7 66,7
Koefisien korelasi -0,189
Koefisien determinan 0,0357

Total varian saham:  Total variance = total risk =


Risiko sistematis = 4,7 x 0,0357 = 0,17 = 0,17 + 4,53
Risiko tidak sistematis = 4,7 x 0,9643 = 4,53 = 4,7

Page 13
ALOKASI DANA ASET BERISIKO DAN ASET BEBAS RISIKO
ADA 2 CARA UNTUK MENGENDALIKAN RISIKO INVESTASI:
1. Memindahkan dana dari sekuritas berisiko ke obligasi pemerintah
2. Melakukan pemilihan atas portofolio nyata dari asset berisiko

Alokasi asset dan keputusan pemilihan sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa cara yang saling
berhubungan:
3. Metode bottom-up, memilih portofolio yang berawal dari memilih sekuritas di antara kelompok-
kelompok asset. Kemudian investor memilih kombinasi yang terbaik dari sekuritas berisiko,
portofolio tersebut dikombinasikan dengan asset bebas risiko untuk membentuk untuk apa yang
disebut complete portofolio.
4. Metode top-down, dimulai dengan alokasi aset dan bagaimana mengelola kelompok aset yang luas
dari portofolio investor. Kemudian hanya mempertimbangkan untuk memilih sekuritas-sekuritas dari
setiap kelompok asset.

Page 14
MENGURANGI RISIKO DENGAN ASET BEBAS RISIKO
•CONTOH:
 
Diasumsikan total nilai pasar investasi dari portofolio awal Rp 300.000, sebesar Rp 90.000 diinvestaiskan
pada sekuritas uang, sisanya Rp 210.000 diinvestasikan dalam sekuritas berisiko (Rp 113.400 pada
saham IBM dan Rp 96.000 pada saham GM)
Porsi masing-masing saham: Porsi saham dalam complete portfolio:
IBM = IBM =
GM = GM =
Portofolio berisiko = 0,700
Investasi bebas risiko (Y):
Y =
1-Y =

Page 15
MENGURANGI RISIKO DENGAN ASET BEBAS RISIKO
•Misalkan
  pemilik portofolio menginginkan pengurangan risiko dari y = 0,7 menjadi y =
0,56. Maka, portofolio berisiko hanya berjumlah Rp 168.000 (0,56 x Rp 300.000),
diperlukan menjual Rp 42.000 dari investasi 210.000, penerimaan tersebut digunakan
untuk membeli lebih banyak saham pada pasar uang.

Jumlah asset bebas risiko = Rp 90.000 + Rp 42.000 = Rp 132.000


Proporsi investasi saham = IBM = Rp 42.000 x 54% = 22.680
GM = Rp 42.000 x 46% = 19.320
Proporsi setiap saham atas portofolio berisiko:
IBM =
GM =

Page 16
STUDI KASUS
Diasumsikan seorang investor memiliki investasi awal senilai Rp 1.500.000, kemudian investor
tersebut melakukan investasi sebesar Rp 500.000 dan memilih portofolio bebas risiko. Sisanya
senilai Rp 1.000.000 diinvestasikan pada portofolio yang berisiko diantaranya SAHAM A (Rp
500.000), SAHAM B (Rp 300.000), dan SAHAM C
(Rp 200.000). Dan bagaimana hitungannya jika investor menginginkan pengurangan risiko
menjadi y = 0,30 ?

Tentukan dan Hitung : DEADLINE : 14 APRIL 2021


KIRIM KE EMAIL :
1. Porsi masing-masing saham SHENDAAC@GMAIL.COM
2. Proporsi setiap saham dalam complete portofolio
3. Proporsi setiap saham berisiko setelah y = 0,30

Page 17
TERIMA KASIH

Page 18

Anda mungkin juga menyukai