Anda di halaman 1dari 15

RABIES

TIM DOSEN PATOFISIOLOGI II


• Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit hewan yang
disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang susunan
saraf pusat. Hewan berdarah panas dan manusia. Rabies
bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat menular dari
hewan ke manusia dan menyebabkan kematian pada manusia
dengan CFR (Case Fatality Rate) 100%. Virus rabies
dikeluarkan bersama air liur hewan yang terinfeksi da
disebarkan melalui luka gigitan atau jilatan.
PENYEBAB RABIES
• Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang terdapat pada air liur hewan yang
terinfeksi. Hewan ini menularkan infeksi kepada hewan lainnya atau manusia melaui
gigitan dan kadang melalui jilatan. Secara patogenesis, setelah virus rabies masuk
lewat gigitan, selama 2 minggu virus akan tetap tinggal pada tempat masuk dan
disekitrnya. Kemudian, virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf
posterios tanpa menunjukan perubahan-perubahan fungsinya. Sesampainya di otak ,
virus akan memperbanyak diri dan menyebar luas dalam semua bagian neuron-
neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terhadap sel-sel sistem limbic,
hipotalamus dan batang otak. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron
sentral, virus kemudian bergerak kea rah perifer dalam serabut saraf eferen,
volunteer dan otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hamper tiap organ dan
jaringan di dalam tubuh dan berkembang biak dalam jaringan-jaringan seperti
kelenjar ludah, ginjal, dan sebagainya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENULARAN

1. Virus di air liur (saliva) pengigit : hewan yang positif Rabies belum tentu menularkan Rabies melalui
gigitan karena hanya 50 sampai 90% dari hewan yang mati karena rabies mengandung virus Rabies
dalam salivanya.

2. Kepekaan species hewan : adalah suatu kenyataan bahwa satu species akan lebih tahan terhadap Rabies
daripada species lainnya. Faktor yang mempengaruhi kepekaan hewan terhadap infeksi Rabies adalah
umur hewan, cara infeksi dan sifat virus.

3. Tempat gigitan : bila orang atau hewan tergigit di tangan (kaki depan), kepala atau leher maka ia akan
mudah dan/atau lebih cepat terkena rabies. Hal ini terjadi bukan karena jauh atau dekatnya tempat
gigitan tersebut dengan susunan syaraf pusat (CNS), tetapi karena lebih banyaknya jumlah syaraf
perifer yang ada di bagian-bagian tersebut sehingga memudahkan penyebaran virus karena sifat
neurotropik dari virus Rabies.

4. Pengobatan anti Rabies : hewan atau orang yang mendapatkan pengobatan antirabies, baik untuk
pencegahan atau untuk pengobatan dengan serum akan menjadi lebih resisten terhadap infeksi.
GEJALA KLINIS PENYAKIT
RABIES

1. Pada Hewan
• Gejala klinis pada hewan dibagi menjadi tiga stadium :
A. Stadium Prodromal
B. Stadium Eksitasi
C. Stadium Paralisis.
TANDA- TANDA PENYAKIT RABIES
PADA HEWAN
• Gejala penyakit dikenal dalam 3 bentuk :
1. Bentuk ganas (Furious Rabies)
2. Bentuk diam (Dumb Rabies)
3. Bentuk Asystomatis
2. Pada Manusia
Gejala klinis pada manusia dibagi menjadi empat stadium.
a)    Stadium Prodromal
b)    Stadium Sensoris
c)    Stadium Eksitasi
d)    Stadium Paralis
CARA PENULARAN PENYAKIT
• Penyakit rabies ditularkan melalui gigitan binatang. Kuman yang terdapat dalam air
liur binatang ini akan masuk ke aliran darah dan menginfeksi tubuh manusia.
Binatang yang sering menderita rabies adalah anjing, kucing, kelelawar dan kera.
Selain lewat gigitan, rabies juga dapat ditularkan melalui mata, hidung, mulut dan
luka yang terkontaminasi oleh air liur binatang yang terjangkit rabies. Penularan
lewat cara ini sangat jarang terjadi, umumnya penularan melalui gigitan.
Sedangkan penularan rabies dari manusia ke manusia sampai saat ini belum ada
bukti maupun penelitian yang dapat membuktikannya, meskipun ada teori yang
menyatakan bahwa rabies dapat ditularkan dari orang ke orang namun pada
kenyataannya tidak dapat dibuktikan
PENCEGAHAN
Strategi biaya yang paling efektif untuk mencegah rabies pada orang adalah
dengan menghilangkan rabies pada anjing melalui vaksinasi. Vaksinasi hewan
(kebanyakan anjing) telah mengurangi jumlah manusia (dan hewan) kasus
rabies di beberapa negara, khususnya di Amerika Latin. Namun, kenaikan
terbaru dalam kematian rabies pada manusia di beberapa bagian Afrika, Asia
dan Amerika Latin menunjukkan bahwa rabies adalah ulang muncul sebagai
masalah kesehatan masyarakat yang serius. Mencegah rabies pada manusia
melalui kontrol rabies anjing piaraan adalah tujuan yang realistis bagi sebagian
besar Afrika dan Asia, dan dibenarkan finansial dengan tabungan masa depan
penghentian profilaksis pasca pajanan bagi orang-orang. 
CONT..

• Kasus zoonosis yaitu penyakit menular dari hewan


ke manusia, cara penanganannya dan
pencegahannya ditujukan pada hewan penularnya.
Pada manusia, vaksin rutin diberikan kepada
orang-orang yang pekerja dengan resiko tinggi,
seperti dokter hewan, pawang binatang, peneliti
khusus hewan dan lainnya.
PENGOBATAN
Pada hewan tidak ada pengobatan yang efektif, sehingga
apabila hasil diagnosa positif rabies, diindikasikan
mati/euthanasia. Sedangkan pada manusia dapat dilakukan
pengobatan Pasteur, pemberian VAR dan SAR sesuai
dengan prosedur standar operasi (SOP)
PENANGGULANGAN
Tindakan Penanganan Kasus Gigitan
Setiap penderita kasus gigitan oleh hewan penular rabies harus diduga  
sebagai tersangka rabies, tindakan yang harus dilakukan adalah:
Pertolongan pertama terhadap penderita gigitan:
1. Luka gigitan dicuci dengan detergen selama 5-10 menit, keringkan dan
diberi yodium tinture atau alcohol 70% 
2. Penderita di bawah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk
penanganan lebih lanjut.
• Berdasarkan rekomendasi dari WHO pengobatan luka secara khusus
sebagai berikut:
1. Lakukan pencucian seperti di atas
2. Semprotkan serum anti rabies ke dalam luka dan infiltrasikan
serum tersebut di sekitar luka.
3. Luka jangan segera dijahit, tapi jika perlu luka jahitan lakukanlah
infiltrasi dengan serum anti rabies di sekitar luka.
4. Berikan pencegahan terhadap tetanus bila ada indikasi dan
antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder dengan kuman.
KESIMPULAN
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit hewan yang
disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang
susunan saraf pusat. Hewan berdarah panas dan manusia.
Rabies bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat
menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan kematian
pada manusia dengan CFR (Case Fatality Rate) 100%.
Virus rabies dikeluarkan bersama air liur hewan yang
terinfeksi dan disebarkan melalui luka gigitan atau jilatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai