Anda di halaman 1dari 15

KUALITAS ASUHAN

KEBIDANAN
DISUSUN OLEH :
FITRIYANI RAHMADANI

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN


HELVETIA MEDAN
TAHUN 2019
Tipe-tipe/jenis-jenis Pengambilan
Keputusan

1. Pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa


karena ketidaksanggupan atau merasa tidak
sanggup.
2. Pengambilan keputusan intuitif, sifatnya segera
langsung diputuskan karena keputusan tersebut
dirasa paling tepat.
3. Pengambilan keputusan yang terpaksa karena harus
segera dilaksanakan.
Jenis-jenis Keputusan

Jenis-jenis keputusan diklasifikasikan dalam 2 kategori,


yaitu keputusan yang direncanakan/ diprogram dan
keputusan yang tidak direncanakan/ tidak terprogram.
a. Keputusan yang diprogram
Keputusan yang diprogram merupakan keputusan
yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-
ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur
tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika
permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang
tahu bagaimana mencapainya.
b. Keputusan yang tidak diprogram
Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan
baru, tidak terstrutur dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur
tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena
permasalahannya belum pernah terjadi atau karena
permasalahannya sangat kompleks dan penting.
Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur
dengan baik, apakah karena kondisi saat itu tidak
jelas,metode untuk mencapai hasil yang diingankan
tidak diketahui,atau adanya ketidaksamaan tentang hasil
yang diinginkan
2. Keputusan dan jenjang manajemen

A. Keputusan Manajemen
• Keputusan (decision) merupakan pilihan yang
dibuat dari beberapa alternative    yang
tersedia.
• Pengambilan keputusan (decision making)
adalah proses identifikasi masalah dan
kesempatan kemudian memecahkannya.
Keputusan Berdasarkan Tipe
Persoalan :

1. Keputusan Internal Jangka Pendek


Berkaitan dengan kegiatan rutin atau operasional.
2. Keputusan Internal Jangka Panjang
Keputusan yang berkaitan dengan permasalahan organisasi.
3. Keputusan Eksternal Jangka Pendek
Keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan yang
berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu yang
relative pendek.
4. Keputusan Eksternal Jangka Panjang
Keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan dengan
lingkungan dalam rentang waktu yang relative panjang.
B. Jenjang Manajemen
Pengertian manajemen adalah ilmu dan seni
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan
bantuan alat-alat untuk mencapai yang telah ditetapkan.
Bagan diatas dibentuk sistematis membentuk suatu
sistem. Setiap sistem terdiri atas input, processing, output
• Input adalah apa saja yang harus diolah atau dijawab.
• Processing adalah pengolahan yang berlangsung menurut
prosedur yang memiliki rangkaian secara teratur.
• Output adalah hasil dari olahan dan merupakan jawaban
atas input.
Secara umum tingkatan manajemen dalam
organisasi memiliki hierarki manajemen.
1.  Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak bertugas untuk memutuskan hal-hal yang
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, menyusun
rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-
keputusan penting tentang merger, produk baru dan
pengeluaran saham yang berkaitan dengan masalah
perencanaan dan keputusan yang bersifat strategis
(strategic planning).
2.  Manajer Madya (Middle Manajer)
Disebut juga sebagai manajer menengah, manajer
administrasi yang meliputi pimpinan pabrik atau
manajer divisi. Mereka bertanggung jawab menyusun
rencana operasi dan melaksanakan rencana-rencana
umum dari manajer puncak. Antara lain menangani
permasalahan kontrol atau  pengawasan yang sifat
pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi:
keputusan administrasi/taktis, yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya.
3.  Manajer Operasional (Manajer Lini)
Merupakan jenjang manajemen terendah,  yang tugas
utamanya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat
oleh manajer madya, mengawasi pelaksanaan kegiatan
operasional yang telah dilakukan oleh karyawan sehari-
hari, sebagai supervisor garis pertama yang bertanggung
jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang
melakukan pekerjaan hariannya yaitu berkaitan dengan
kegiatan operasional (operasi harian) yang disebut
keputusan operasional.
3. Langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan klinis

a. Penilaian (Pengumpulan Informasi)


Langkah pertama dalam pengambilan keputusan klinis adalah
menilai / menggali keluhan utama klien , keluhan utama ini
mengarah kepada masalah yang lebih penting atau merupakan
dasar dari masalahnya.
b. Diagnosis ( Menafsirkan Informasi / menyimpulkan hasil
pemeriksaan)
Setelah mengumpulkan beberapa informasi , tenaga kesehatan
mulai merumuskan suatu diagnosis defferensial (diagnosa
banding). Diagnosis defferensial ini merupakan kemungkinan –
kemungkinan diagnosa yang akan ditetapkan.
c. Perencanaan ( Pengembangan Rencana )
Setelah memutuskan diagnose kerja , maka
tenaga kesehatan akan memilih perencanaan
pengobatan atau asuhan. Dalam perencanaan ini
bisa ditemukan beberapa pilihan yang perlu
dipertimbangkan risiko dan keuntungannya.
d. Intervensi ( Melaksanakan Rencana )
Langkah berikutnya dalam pengambilan keputusan klinis
setelah merencanakan pilihan tindakan yang akan
dilakukan adalah melaksanakan pengobatan atau asuhan
yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan langkah ini
perlu mengacu pada protokol atau prosedur yang telah
dibuat dan di standarisasi. Dalam melaksanalkan tindakan
pada klien, perlu memperhatikan reaksi / respon klien
terhadap tindakan yang diberikan. Tindakan pemantauan
tersebut akan menghasilkan data untuk langkah berikutnya.
e. Evaluasi ( Mengevaluasi Rencana Asuhan )
Dalam langkah evaluasi pengambilan keputusan
klinis, rencana tindakan/pengobatan yang
dipilih untuk diagnosisnya harus dievaluasi
untuk mengetahui apakah sudah efektif atau
tidak.

Anda mungkin juga menyukai