Anda di halaman 1dari 24

TEORI

AKUNTANSI
Oleh :
Maria Suryaningsih SE M.Ak
BAB III
PERUMUSAN TEORI
AKUNTANSI
1. Teori dan Praktek Akuntansi
Definisi Akuntansi
AICPA : “Seni mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan
transaksi / peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam
bentuk uang atau yang bersifat keuangan dan
menginterprestasikan hasilnya”.
Definisi ini lebih menekankan akuntansi sebagai seni.
AAA : Proses mengidentifikasi, mengukur dan
mengkomunikasikan informasi untuk membantu
pemakai dalam membuat keputusan atau
pertimbangan yang benar.

* Perumusan teori akuntansi timbul karena


adanya kebutuhan untuk memberikan logika
penalaran tentang apa yang dilakukan akuntan.
2. Klasifikasi Perumusan Teori Akuntansi

Secara garis besar dapat diklasifikasikan berdasarkan


A. Metode Penalaran
B. Sistem Bahasa
C. Tujuan Perumusan
A. Klasifikasi T.A menurut metode penalaran

a. Deduktif
b. Induktif
c. Efikal
d. Sosiologi
e. Ekonomi
f. Eklektik
a. Pendekatan Deduktif
Dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dihasilkan prinsip
akuntansi yang rasional sebagai pedoman dan dasar untuk
mengembangkan teknik- teknik akuntansi.

Proposisi akuntansi prinsip akuntansi teknik akuntansi


Secara umum langkah merumuskan T.A. sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan LK
2. Memilih metode, postulet akuntansi yang sesuai dengan
kondisi ekonomi, politik, sosiologi
3. Menentukan prinsip akuntansi
4. Mengembangkan teknik akuntansi (Belkaoui)

Keuntungan pendekatan deduktif


Kemampuan untuk merumuskan struktur teori yang
konsisten, terkordinasi, lengkap dan setiap tahap berjalan
secara logis.
Kelemahannya :

Pendekatan deduktif di dasarkan pada postulat dan tujuan


tertentu yang kemungkinan salah. Juga pendekatan ini
terbukti sering menghasilkan prinsip yang terlalu teoritis
sehingga tidak dapat diterapkan dalam praktik. Implikasinya
pendekatan ini kurang teruji dalam praktik.
b. Pendekatan Induktif
Di dasarkan pada konklusi yang digenerelisasikan berdasarkan
hasil observasi dan pengukuran yang terinci.
Langkah2 yang dilakukan sbb :
1. Mencatat semua observasi
2. Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil observasi
3. hasil observasi kemudian digenerelisasi
4. Pengujian terhadap generelisasi (Belkaoui)
Keuntungan pendekatan induktif :

Adalah bahwa pendekatan ini didasarkan pada kebebasan


dimana perumusan teori akuntansi tidak dibatasi oleh struktur
atau model yang telah diyakini/ disiapkan sebelumnya. Jadi
pihak yang mengobservasi memiliki kebebasan untuk
mengamati variabel tertentu selama hal tersebut relevan
dengan tujuan yang akan dicapai.
Kelemahannya :
Seringkali observasi dipengaruhi oleh ide- ide yang tidak disadari
tentang jenis hubungan yang diamati dan jenis data yang diamati.
Pengamat mungkin di pengaruhi unsur bias yang tidak disadari.
Data yang digunakan dalam observasi cenderung berbeda antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain.
Data yang diobservasi seringkali jumlahnya terbatas.
Konsekuensinya kesimpulan yang dibuat hasil generelisasi
kemungkinan besar salah karena data yang penting justru tidak di
observasi.
c. Pendekatan Etika
Pendekatan ini didasarkan pada konsep kebenaran, keadilan dan
kewajaran.

d. Pendekatan Sosiologi
Pendekatan ini menekankan pada pengaruh sosial yang timbul
dari teknik- teknik akuntansi terhadap kesejahteraan sosial
dari lingkungan tempat akuntansi akan di operasionalkan.
Nilai- nilai sosial dianggap sebagai kriteria utama dalam
merumuskan akuntansi. Tujuannya untuk mendorong
perusahaan agar mempertanggung jawabkan kegiatan
usahanya pada lingkungan sosial melalui pengukuran,
internalisasi dan pengungkapan dampak sosial dari kegiatan
perusahaan dalam laporan keuangan.
e. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada pengendalian
terhadap perilaku indikator makro ekonomi sebagai akibat
adopsi berbagai teknik akuntansi kriteria yang digunakan.
 Kebijakan dan teknik akuntansi harus dapat merefleksikan
realita ekonomi
 Pemilihan teknik akuntansi tergantung pada konsekwensi
ekonomi yang timbul dari penerapan teknik tersebut.
f. Pendekatan Eklektif
Bertujuan untuk mengembangkan akuntansi dengan cara
menghubungkan berbagai pendekatan yang selama ini
digunakan.
B. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Bahasa

Dibagi menjadi 3 bagian


 Teori Sintatik
 Teori Semantik (Interpretasi)
 Teori Pragmatik (Prilaku)
1. Teori Sintaktik
Teori Sintaktik berusaha untuk menjelaskan praktek
akuntansi dan memprediksi bagaimana akuntan akan
bereaksi pada situasi tertentu atau bagaimana mereka
melaporkan peristiwa tertentu.
Teori ini berkaitan dengan proses pengumpulan data dan
pelaporan keuangan.

2. Teori Semantik
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai
fenomena (objek atau peristiwa) dan istilah atau symbol
yang mewakilinya. Teori ini memberikan penjelasan
mengenai definisi operasional dari praktik akuntansi.
3. Teori Pragmatik
Teori ini berusaha menjelaskan pengaruh informasi
akuntansi terhadap perilaku pengambil keputusan. Jadi
teori pragmatik di masukkan untuk mengukur dan
mengevaluasi pengaruh ekonomi, psikologi dan sosiologi
pemakai terhadap altenatif prosedur akuntansi dan media
pelaporannya.
C. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan
Atas dasar tujuannya teori akuntansi di bedakan menjadi dua
jenis yaitu :
1. Teori Akuntansi Normatif
(yang memberikan resep terhadap praktik akuntansi)
2. Teori Akuntansi Positif
(Yang berusaha menjelaskan dan memprediksi
fenomena yang berkaitan dengan akuntansi)
1. Teori Normatif (Preskriptif)

Teori ini berusaha menjelaskan bagaimana seharusnya


akuntansi di praktikkan.
Dkl teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa
yang seharusnya di praktikkan. Misalnya pernyataan yang
menyeubtkan bahwa laporan keuangan seharusnya
didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu.
Teori normatif sering dinamakan teori a priori (artinya dari
sebab ke akibat atau bersifat deduktif) teori normatif bukan
dihasilkan dari penelitian empiris tetapi dihasilkan dari
kegiatan semi research.
2. Teori Akuntansi positif (positive accounting theory)
PAT dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi
konsekwensi yang terjadi jika manajer menentukan
pilihan tertentu.
Penjelasan dan prediksi dalam PAT didasarkan pada proses
kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan
kelompok lain seperti investor, kreditur, auditor, institusi
pemerintah.
PAT bersifat deskriptif bukan preskriptif.
Watts & Zimmerman (1986)
Tujuan dari PAT adalah untuk menjelaskan dan memprediksi
praktik akuntansi.
Penjelasan berarti memberikan alasan- alasan terhadap
praktik yang diamati.
Contoh :
PAT berusaha menjelaskan mengapa perusahaan menggunakan
akuntansi histories.
Prediksi terhadap praktik akuntansi berarti teori berusaha
memprediksi fenomena yang belum diamati.
PAT menguji 3 hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypotesis)

Manajer perusahaan dengan rencana bonus tertentu cenderung


lebih menyukai metode yang meningkatkan laba periode berjalan.
Pilihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai sekarang
bonus yang akan diterima seandainya komite kompensasi dari
Dewan Direktur tidak menyesuaikan dengan metode yang dipilih
(Watts dan Zimmerman 1990)
3. Hipotesis Cost Politik (Political Cost Hypotesis)
Perusahaan besar cenderung menggunakan metode
akuntansi yang dapat mengurangi laba periodik
dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
merupakan variabel proksi dari aspek politik. Yang
mendasari hipotesis ini adalah asumsi bahwa sangat
mahalnya nilai informasi bagi individu untuk menentukan
apakah laba akuntansi betul- betul menunjukkan monopoli
laba. Disamping itu sangatlah mahal bagi individu untuk
melaksanakan kontrak dengan pihak lain dalam proses
politik dalam rangka menegakkan aturan hokum dan
regulasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
.Dengan demikian individu yang rasional cenderung memilih
untuk tidak mengetahui informasi yang lengkap. Proses politik
tidak berbeda jauh dengan proses pasar. Atas dasar Cost
informasi dan Cost monitoring tersebut manajer memiliki
insentif untuk memilih laba akuntansi tertentu dalam proses
politik tersebut (Watts & Zimmerman 1990).

Tiga hipotesis di atas menunjukkan bahwa PAT mengakui


adanya 3 hubungan keagenan :
1.Antara manajemen dengan pemilik
2.Antara manajemen dengan kreditor
3.Antara manajemen dengan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai