Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1

Annisa Suryani
Euis wanti faradilla
Imas Masitoh
Reny hari febrianti
Sulistiorini kurniawati
TUJUAN
2. Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum a. Diketahuinya perubahan perilaku pa
Penelitian ini bertujuan untu sien TB Paru di RSUD Malingping Tahu
n 2021 sebelum dilakukan pendidikan
k mengetahui sejauhmana ef kesehatan dengan metode konseling
ektifitas pendidikan kesehata b. Diketahuinya perubahan perilaku pa
n dengan metode konseling t sien TB Paru di RSUD Malingping Tahu
erhadap perubahan perilaku n 2021 sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan dengan metode konseling
pasien TB Paru di RSUD Mali
c. Diketahuinya efektifitas sebelum da
ngping Tahun 2021 n sesudah pemberian pendidikan kese
hatan dengan metode konseling terhad
ap perubahan perilaku pasien TB Paru
di RSUD Malingping Tahun 2021
TUBERKOLOSIS
jenis spesies Tuberkulosis adalah
suatu penyakit
Mycobacterium, antara menular yang di
TUBERKOLOSIS
lain: Mycobacterium sebabkan oleh kuman
Tuberculosis, Mycobacterium
Mycobacterium Tuberculosis.
Africanum,
Mycobacterium Bovis, JENIS SPESIES
MYCOBACTERIUM
Mycobacterium Leprae
dsb. Yang juga dikenal
sebagai Bakteri Tahan
Asam (BTA).
Tanda dan gejala TB

Tanda Dan Gejala TB Gejala Respiratorik :


Batuk terjadi karena adanya iritasi
Penderita yang mengalami pada bronkhus. Batuk terjadi untuk
keluhan atau gejala klinis membuang atau mengeluarkan pro
disebut terduga pasien TB. duksi radang yang dimulai dari bat
uk kering sampai batuk purulen (m
Terduga TB biasanya akan enghasilkan sputum)
merasakan gejala utama b Sesak napas terjadi karena infiltras
erupa batuk berdahak sela i radang sudah mencapai setengah
ma 2 minggu atau lebih de paru-paru
ngan gejala tambahan ber Nyeri dada timbul jika infiltrasi rada
upa: ng sampai ke pleura sehingga meni
mbulkan pleuritis
 Hasil penelitian Netty Panjaitan (2016) mengatakan bahwa pengetahuan
responden sebelum pemberian pendidikan kesehatan mayoritas penget
ahuannya kurang baik (57,5%), setelah diberi pendidikan kesehatan selu
ruh responden pengetahuannya menjadi baik (100%).
 Hasil penelitian Rina Loriana (2015) bahwa efek konseling terhadap pen
getahuan, sikap, dan kepatuhan berobat penderita TB paru, sebelum da
n setelah intervensi konseling pada kelompok perlakuan dari hasil uji sta
tistic Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang artinya interve
nsi konseling berpengaruh secara bermakna terhadap pengetahuan, sik
ap, dan kepatuhan berobat penderita TB paru.
 Pendidikan kesehatan yang dilakukan di RSUD Malingping Kabupaten L
ebak dengan metode penyuluhan kesehatan dianggap belum berhasil m
erubah perilaku penderita TB,
 Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang pasien TB paru yang sed
ang melakukan kontrol ulang di poli paru ada 3 dari 5 pasien mengataka
n tidak tahu tentang apa penyakit TB paru. Sedangkan 2 dari 5 pasien T
B paru menjawab tahu pengertian penyakit TB paru tetapi tidak mengeta
hui tanda dan gejala serta pencegahnya, mereka masih enggan menggu
bkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.

•Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupak


an salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia wal
aupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan di b
anyak negara sejak tahun 1995. Menurut laporan WHO tah
un 2015, ditingkat global diperkirakan 9,6 juta kasus TB b
aru Dengan 1,5 juta kematian karena TB

•Jumlah kasus TB di Indonesia menurut Laporan WHO tah


un 2015, diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun
(399 per 100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian pert
ahun (41 per 100.000 penduduk).
Provinsi Banten termasuk kedalam lima provinsi dengan k
asus TB paru tertinggi yaitu Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6
%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%), Banten (0,4%) da
Tanda-tanda gejala TB
- Penderita yang mengalami keluhan atau gejala klinis disebut terduga pasien TB. Terduga T
B biasanya akan merasakan gejala utama berupa batuk berdahak selama 2 minggu atau lebi
h dengan gejala tambahan berupa:

a. Gejala Respiratorik :
1) Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkhus. Batuk terjadi untuk membuang atau m
engeluarkan produksi radang yang dimulai dari batuk kering sampai batuk purulen (mengha
silkan sputum)
2) Sesak napas terjadi karena infiltrasi radang sudah mencapai setengah paru-paru
3) Nyeri dada timbul jika infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis
b. Gejala Sistemik :
1) Malaise ditemukan berupa nafsu makan menurun, penurunan berat badan, berkeringat pa
da malam hari walaupun tanpa kegiatan, sakit kepala, nyeri otot badan lemah dan lesu.
2) Demam subfebris, febris (40-41°C) yang berulang lebih dari sebulan.
a. Sumber Penularan TB
Sumber penularan adalah pasien TB terutama pasien yang mengandung kum
an TB dalam dahaknya. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan k
uman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet / percik renik).

Penatalaksanaan TB
a. Pencegahan Tuberkulosis
1) Pencegahan oleh petugas kesehatan
Memberikan vaksin imunisasi BCG.
Melakukan upaya tempo (temukan pasien, pisahkan secara aman, dan obati s
ecara tepat) untuk mencegah pajanan kuman TB kepada petugas kesehatan.
Menggunakan masker khusus dengan efisiensi tinggi yaitu N95
• Pencegahan dilakukan pasien TB

 a) Tidak bepergian ke manapun selama beberapa minggu menjalani p


engobatan, sebagai usaha pencegahan TB agar tidak menular
b) memperhatikan ventilasi udara.
c) Menghindari udara dingin dan berusaha agar selalu terpancar sinar
matahari.
d) Selalu menggunakan masker.
e) Jangan meludah sembarang tempat,
Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
JENIS SIFAT EFEK SAMPING
Isoniazid (H) Bakteriosidal Neuropati perifer, Psikosis
toksik, Gangguan fungsi hati,
Kejang
Rifampisin (R) Bakteriosidal Flu syndrome, Gangguan
gastrointestinal, Urine
berwarna merah, Gangguan
fungsi hati, Trombositopeni,
Demam, Skin rash, Sesak
nafas, Anemia, hemolitik

Pirazinamid (Z) Bakteriosidal Gangguan gastrointes tinal,


Gangguan fungsi hati, Gout
artritis
Streptomisin (S) Bakteriosidal Nyeri di tempat suntikan,
Gangguan keseimbangan dan
pendengaran, Renjatan
anafilatik, Anemia,
agranulositosis,
Trombositopeni

Ethambutol (E) . Bakteriosidal Gangguan penglihatan, Buta


Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adal
ah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi oran
g lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mere
ka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan ata
u promosi kesehatan.
konsep konseling

1. Pengertian Konseling
Berikut ini pengertian konseling menurut beberapa ahli:
a) proses interaksi anatara dua orang individu (konselor dan kli
en), dalam suasana profesional, yang berfungsi dan bertujuan u
ntuk memudahkan perubahan tingkah laku klien
Hipotesis Penitian

Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban sementara yang dibua


t oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalan sebuah pene
litian (Arikunto, 2010).
Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh efektifitas pendidikan kesehatan dengan met
ode konseling terhadap perubahan perilaku pasien TB Paru di RS
UD Malingping Tahun 2021
2. Tidak ada pengaruh efektifitas pendidikan kesehatan dengan m
etode konseling terhadap perubahan perilaku pasien TB Paru di R
SUD Malingping Tahun 2021
Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam penanggulangan
TB salah satunya dengan cara melakukan promosi kesehatan tentan
g TB pada keluarga atau masyarakat yang terkena kontak dengan pa
sien TB
Kegagalan konversi yang dialami oleh pasien TB tidak hanya akibat k
esalahan dari pihak pasien tetapi kontribusi dari petugas kesehatan j
uga memberikan dampak yang sangat besar.
setiap petugas yang mengobati pasien TB dianggap menjalankan fun
gsi kesehatan masyarakat yang tidak saja memberikan paduan obat
yang sesuai tetapi juga dapat memantau kepatuhan berobat sekaligu
s menemukan kasus-kasus yang tidak patuh terhadap rejimen pengo
batan
Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah s
egala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, bai
HIPOTESIS PENELITIAN

.Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban sementara yang dibuat
oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalan sebuah penelitian
(Arikunto, 2010).
Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh efektifitas pendidikan kesehatan dengan metode
konseling terhadap perubahan perilaku pasien TB Paru di RSUD
Malingping Tahun 2021
2. Tidak ada pengaruh efektifitas pendidikan kesehatan dengan
metode konseling terhadap perubahan perilaku pasien TB Paru di RSUD
Malingping Tahun 2021
Metode penitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan me
nggunakan metode quasi experimen design dengan ranc
angan pre and post test without control. Pada metode ini
peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok t
anpa kelompok pembanding.
Populasi dan sampel
1. Populasi 2. Sampel
populasi adalah seluruh kesatuan Sampel adalah bagian atau jumlah
kasus yang menjadikan peneliti tert dan karakteristik yang dimiliki oleh
arik untuk melakukan penelitian. A populasi tersebut. Bila populasi be
dapun jumlah kasus tersebut dari b sar, dan peneliti tidak mungkin me
ulan Februari sampai dengan bula mpelajari semua yang ada pada po
n Maret 2021 sebanyak 27 respon pulasi, misal karena keterbatasan
den. dana, tenaga dan waktu, maka pe
neliti akan mengambil sampel dari
populasi itu.
D. Instrumen Penelitian
Instrument pada penelitian ini menggunakan kuisioner.

E. Uji Coba Instrument Penelitian


Untuk mengetahui keabsahan alat ukur maka dilakukan uji instrumen
penelitian yaitu uji validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
pengelolaan dan analisis data
Pengelolaan data a) analisis univariat
Tujuan analisa univariate ini untuk melihat kelayakan d
1. Editing ata dan mengetahui gambaran atau deskripsi dari vari
abel penelitian Dalam analisis ini data disajikan dalam
2. Coding bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentr
3. Tabulating al atau grafik dari tiap variabel.
4. Cleaning b) Analisis Bivariat
5. Anayizing Tahap analisis berikutnya adalah analisis bivariat untuk
mengetahui interaksi dua variabel yaitu perubahan peri
laku pasien Tb Paru di RSUD Malingping sebelum dan
sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan met
ode konseling serta membuktikan hipotesis penelitian.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai